Anda di halaman 1dari 8

QUIZ 1 SEMESTER GANJIL TA 2020/2021

ANALISA LAPORAN KEUANGAN


KELAS 5-03
RABU, 21 OKTOBER 2020

I. PILIHAN GANDA

Pilihlah satu yang paling tepat di antara empat pilihan jawaban.

1. Proses evaluasi terhadap prospek ekonomi dan risiko dari perusahaan dalam rangka pengambilan
keputusan bisnis disebut:
A. Analisis laporan keuangan.
B. Analisis akuntansi.
C. Analisis keuangan.
D. Analisis bisnis.

2. Salah satu tipe analisis bisnis yang dilakukan adalah analisis kredit. Bagi seorang analis kredit, hal-
hal berikut ini yang biasanya menjadi perhatian utama ketika menganalisis suatu perusahaan,
kecuali:
A. Bagaimana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban finansialnya.
B. Sensitivitas perusahaan menghadapi kelesuan dalam bisnisnya.
C. Nilai intrinsik perusahaan.
D. Proyeksi arus kas perusahaan.

3. 1) Prospek industri
2) Potensi kompetisi
3) Pengambilan keputusan bisnis
4) Strategi kompetitif
Yang termasuk hal-hal yang dianalisis dalam melakukan analisis industri adalah:
A. 1 dan 2.
B. 1 dan 4.
C. 2 dan 4.
D. 2 dan 3.

4. Analisis yang dilakukan terkait bagaimana perusahaan memperoleh dan menggunakan dananya
termasuk dalam:
A. Analisis arus kas.
B. Analisis solvabilitas.
C. Analisis likuiditas.
D. Analisis investasi.

5. Berikut ini hal-hal yang harus diperhatikan pertama kali ketika mulai menganalisis aset suatu
perusahaan, kecuali:
A. Apakah perusahaan memiliki atau berkuasa atas aset tersebut.
B. Apakah manfaat ekonomis aset tersebut dapat diukur dengan tingkat keyakinan memadai.
C. Apakah nilai wajar aset sudah melambung tinggi di atas nilai bukunya.
D. Apakah nilai wajar aset sudah turun hingga di bawah nilai bukunya.

6. Hal-hal di bawah ini adalah fokus perhatian yang biasa dilakukan seorang analis ketika
menganalisis perubahan prinsip akuntansi yang dilakukan perusahaan, kecuali:
A. Apakah dengan prinsip yang baru akan lebih merefleksikan realitas ekonomi perusahaan.
B. Apakah perubahan tersebut merupakan upaya manipulasi terkait earnings management.
C. Apakah perubahan tersebut mempengaruhi posisi perusahaan di industri.
D. Apakah perubahan tersebut mempengaruhi economic income dan permanent income.

7. Laba Bersih PT ABC $2,000,000, sedangkan Laba Bersih PT XYZ $2,500,000. Berdasarkan data
tersebut, mana dari pernyataan berikut ini yang paling sesuai menunjukkan perbandingan Laba
Bersih keduanya?
A. Kondisi keuangan PT XYZ lebih baik dibandingkan PT ABC
B. PT XYZ lebih menguntungkan dibandingkan PT ABC, tapi perbandingan keduanya tidak dapat
dikuantifisir
C. PT XYZ lebih menguntungkan apabila total asetnya lebih kecil dari PT ABC
D. Perlu informasi lebih lanjut untuk perbandingan yang memadai

8. Dalam Analisa laporan keuangan, Analisa rasio adalah:


A. Analisa yang hanya dapat dilakukan jika tersedia data industry
B. Analisa dimana hasilnya dinyatakan dalam percentage and times
C. Analisa dengan mengkonversi angka absolut ke dalam prosentase
D. Analisa yang mengindikasikan posisi keuangan perusahaan

9. Alat analisis laporan keuangan yang mengekspresikan setiap akun dengan % of base adalah:
A. Analisa Laporan Keuangan Komparatif
B. Analisa Horizontal
C. Analisa Rasio
D. Analisa Common Size

10. Berikut ini adalah contoh dari rasio Kinerja Operasi


A. Quick Ratio
B. Time Interest Earned
C. Profit Margin on Sales
D. Total Asset Turnover

11. PT. Wanda Forever memperlakukan aset yang disewanya sebagai operating lease. Dalam kontrak
leasing, terdapat klausul PT. Wanda Forever memiliki kesempatan untuk membeli aset yang
disewanya setelah tahun ketiga. Distorsi yang mungkin terjadi dapat menyebabkan:
A. Understated asset.
B. Overstated asset.
C. Understated liability. (A dan C benar)
D. Tidak ada distorsi.
12. Penundaan pengakuan asset impairment ke periode berikutnya dapat menyebabkan _____ pada
periode yang bersangkutan.
A. Understated asset.
B. Overstated asset.
C. Understated liability.
D. Tidak ada distorsi.

13. Risiko kolektibilitas merupakan salah satu analisis yang dilakukan terhadap akun piutang.
Informasi berikut merupakan informasi yang biasa digunakan dalam proses analisis piutang
kecuali:
A. Data persentase piutang terhadap penjualan dari perusahaan pesaing dibandingkan dengan
data perusahaan.
B. Tren biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk melakukan penagihan piutang.
C. Perbandingan antara tren dari waktu rata-rata kolektibilitas piutang dengan syarat kredit
pelanggan untuk industri yang bersangkutan.
D. Jumlah debitur/pelanggan yang memiliki piutang pada perusahaan.

14. Hal-hal yang menjadi pertimbangan pada saat melakukan analisis terhadap piutang yang disajikan
pada laporan keuangan adalah:
A. Collectible risk (risiko kolektibilitas), authenticity of receivable (keaslian piutang), dan
securitization (sekuritasasi piutang).
B. Collectible expense (biaya kolektibilitas), authenticity of receivable (keaslian piutang), dan
collectible risk (risiko kolektibilitas).
C. Credit sales rate (tingkat penjualan kredit), collectible expense (biaya kolektibilitas),
authenticity of receivable (keaslian piutang).
D. Securitization (sekuritasasi piutang), credit sales rate (tingkat penjualan kredit), collectible
expense (biaya kolektibilitas),

15. Pada periode dimana harga meningkat, metode persediaan yang memberikan laba kotor yang
lebih tinggi adalah:
A. Metode LIFO
B. Metode FIFO
C. Metode LOCOM
D. Metode rata-rata

16. Distorsi yang muncul dari kewajiban (liabilities) disebabkan ambiguitas dari faktor di bawah ini,
kecuali:
A. Kapan kewajiban terjadi (incurred)
B. Bagaimana pengukuran kewajiban yang tepat
C. Bagaimana kewajiban harus dibayar/dikembalikan
D. Penghitungan kewajiban yang diakui pada kontrak Kerjasama Operasi (Joint Operation)

17. Distorsi kewajiban berupa pencatatan capital lease menjadi operating lease akan membuat
laporan keuangan perlu di-recasted, yaitu pada bagian:
A. Memunculkan Kewajiban dan Mengurangi Ekuitas pada Neraca, serta Beban Depresiasi pada
Laporan Laba Rugi
B. Memunculkan Aset dan Kewajiban pada Neraca, serta Beban Depresiasi pada Laporan Laba
Rugi
C. Menghilangkan Aset dan Kewajiban pada Neraca, dan Beban Depresiasi pada Laporan
Laba Rugi, serta memunculkan Beban Sewa
D. Menghilangkan Kewajiban pada Neraca dan Beban Depresiasi pada Laporan Laba Rugi, serta
memunculkan Beban Sewa

18. Dalam analisis laporan keuangan, analisis akuntansi (accounting analysis) diperlukan untuk:
A. Menghitung rasio profitabilitas, likuiditas, dan solvabilitas
B. Menentukan validitas dari laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan dan
peraturan yang berlaku lainnya
C. Menjadi dasar bagi analisis bisnis dan strategi
D. Membuat laporan keuangan recasted yang digunakan untuk proses selanjutnya.

19. Distorsi yang ditemukan pada laporan keuangan perusahaan, akan berguna sebagai:
A. Revisi terhadap opini audit laporan keuangan
B. Informasi tambahan kepada auditor dalam memberikan opini audit
C. Masukan kepada Manajemen agar lebih efektif dan efisien dalam bisnisnya
D. Dasar membuat laporan keuangan yang lebih menggambarkan proses bisnis perusahaan.

20. Berikut ini kriteria pengakuan pendapatan (revenue recognition), kecuali:


A. Transaksi yang dilakukan biasanya menghasilkan kas, piutang, dan utang.
B. Aktivitas terkait telah seluruhnya diselesaikan dan tidak ada tambahan kegiatan yang
signifikan.
C. Risiko kepemilikan telah secara efektif dialihkan kepada pembeli.
D. Pendapatan dan beban yang terkait dengannya dapat diukur atau diestimasi dengan akurat.

21. Pada kondisi dimana harga meningkat, metode LIFO menyebabkan persediaan pada neraca tidak
mencerminkan harga saat ini dan seringkali dinyatakan terlalu rendah. Hal ini mempengaruhi
pengukuran rasio lancar yaitu:
A. Current ratio menjadi terlalu rendah, inventory turnover terlalu tinggi.
B. Current ratio menjadi terlalu rendah, inventory turnover terlalu rendah.
C. Current ratio menjadi terlalu tinggi, inventory turnover terlalu tinggi.
D. Current ratio menjadi terlalu tinggi, inventory turnover terlalu rendah.

22. Hal yang perlu diperhatikan dalam factoring without recourse, adalah
A. Terjadi tranfer risiko antara pemilik piutang dengan pembeli piutang
B. Piutang dicatat oleh pemilik piutang dan pembeli piutang
C. Pemilik piutang mencatat kewajiban kompensasi untuk sejumlah piutang
D. Semua jawaban salah
23. Distorsi ekuitas tercermin dalam convertible bond yaitu berupa,
A. Kupon obligasi tidak mencerminkan nilai yang sesungguhnya
B. Nilai dari opsi convertible bond untuk ditukar (convert) menjadi short-term liabilities tidak
dihitung
C. Opportunity cost yang timbul dari lebih tingginya coupon rate convertible bond dibanding
dengan bond sejenis
D. Nilai dari hak opsi convertible bond untuk ditukar (convert) menjadi ekuitas tidak dihitung

24. Kapitalisasi aset tetap yang mempengaruhi laba menjadi lebih unggul dibandingkan arus kas,
dalam hal:
A. Kapitalisasi menangguhkan pengakuan biaya dan menghasilkan serial laba yang rata setiap
tahunnya.
B. Kapitalisasi menurunkan rasio keuangan debt to equity.
C. Kapitalisasi menurunkan laba yang berasal dari kegiatan operasional.
D. Kapitalisasi tidak mempengaruhi rasio keuangan return on investment

25. Dalam melakukan analisis atas off balance sheet financing, analis perlu berhati-hati karena:
A. Bisa membuat laporan keuangan mendapatkan opini audit disclaimer
B. Terdapat potensial liabilitas yang mungkin memberatkan perusahaan di kemudian hari
C. Membuat neraca perusahaan akan menjadi rusak dan mempengaruhi kredibilitas
perusahaan.
D. Menimbulkan keraguan terhadap kualitas laporan keuangan
II. ESSAY

1. Penerapan Fair Value Accounting ditujukan agar informasi keuangan lebih


relevan dan bermanfaat bagi pengguna. Menurut Anda, faktor-faktor apa
yang perlu dipertimbangakan dalam mengevaluasi keandalan fair value of
asset?
Jawab:

Penilaian fair value asset isa dilakukan dengan 3 pendekatan:


1. Pendekatan Aktiva (Asset Based Approach) adalah Pendekatan Penilaian berdasarkan
laporan keuangan historis Obyek Penilaian yang telah diaudit, dengan cara menyesuaikan
seluruh aset dan kewajiban menjadi Nilai Pasar Wajar sesuai dengan standar dalam penilaian
usaha.

2. Pendekatan Pasar (Market Based Approach) adalah Pendekatan Penilaian dengan cara
membandingkan Obyek Penilaian dengan obyek lain yang sebanding dan sejenis serta telah
memiliki harga jual.

3. Pendekatan Pendapatan (Income Based Approach) adalah Pendekatan Penilaian dengan cara
mengkonversi manfaat ekonomis atau pendapatan yang diperkirakan akan dihasilkan oleh
Obyek Penilaian dengan tingkat diskonto tertentu.

Cara untuk evaluasi keandalah fair value:


1. penilai harus menentukan harga pasar yang mana yang akan diambil untuk disajikan
2. menggunakan model yang konsisten dengan pendekatan pasar jika tidak ada nilai
wajarnya
3. mempertimbangkan seluruh factor dalam melakukan perhitungan nilai harapan pasar
masa kini atas nilai masa depannya.
4. justifikasi atas dasar estimasi yang dilakukan
5. tidak menilai nilai wajar tidak berdasarkan pada bukti historis, namun didasarkan
pada seberapa bernilainya aset (liabilitas) pada saat pelaporan.
2. Anda adalah salah satu direksi PT Okedrink yang memproduksi susu siap
minum UHT. Jelaskan bagaimana Anda menganalisa persaingan di industrii
ini!
Jawab:

Saya akan menganalisa persaingan di industry tersebut dengan Model Lima Kekuatan
Porter (Porters’s Five-Force Model) tentang analisis kompetitif adalah pendekatan yang
digunakan secara luas untuk mengembangkan strategi di banyak industri:

1. Persaingan di Antara Para Pesaing dalam Industri yang Sama :


Semakin tinggi persaingan antarperusahaan, maka tingkat profitabilitas industri akan
semakin meningkat, namun profitabilitas perusahaan cennderung menurun.Persaingan akan
makin meningkat apabila konsumen dapat dengan mudah beralih merek, ketika hambatan
untuk meninggalkan pasar tinggi, tatkala biaya tetap tinggi, kala produk rusak, ketika
permintaan konsumen menurun sehingga pesaing memiliki kelebihan kapasitas, serta
keberagaman strategi yang diusung oleh para pesaing industri yang sama.

2. Potensi Masuknya Pesaing Baru


Bila perusahaan baru dapat dengan mudah memasuki industri tertentu, maka intensitas
persaingan akan semakin meningkat. Hal ini tidak menguntungkan karena biasanya pesaing
baru akan lebih bergairah untuk bersaing dengan perusahaan yang sudah mapan. Hal ini
menjadi ancaman karena perusahaan baru cenderung memiliki strategi yang lebih segar mulai
dari efisiensi biaya, diferensiasi produk, teknologi yang lebih mutakhir, tenaga ahli yang lebih
banyak dan berpengalaman, serta modal yang relatif besar.

3. Ancaman Barang Substitusi


Secara umun, produk substitusi merupakan ancaman bagi perusahaan ketika konsumen
menghadapi biaya perpindahan sedikit dan harga produk substitusi lebih rendah dengan
kualitas dan kinerja yang sama ataupun lebih baik.

4.Daya Tawar-Menawar Pemasok


Penyedia input (Pemasok) mempunyai daya tawar yang tinggi apabila perusahaan tersebut
adalah satu-satunya perusahaan penyedia bahan baku untuk perusahaan lain karena
perusahaan pemasok akan melakukan monopoli.

5.Daya Tawar-Menawar Konsumen


Daya tawar konsumen akan semakin tinggi apabila produk yang ingin dibeli adalah produk
yang tidak terdiferensiasi. Untuk menghindari laba yang diterima terlalu rendah, maka
perusahaan dapat melakukan antisipasi dengan cara memberikan garansi produk atau
pelayanan khusus.
--- Selamat Bekerja ---

Anda mungkin juga menyukai