Anda di halaman 1dari 11

1.1.

Persiapan Material
Proses persiapan material atau biasa disebut dengan proses preparasi merupakan bagian dari
proses produksi yang dilakukan di awal proses. Proses persiapan bahan baku ini biasa disebut
dengan proses preparasi dimana seluruh bahan baku yang diperlukan untuk kegiatan produksi
disiapkan dalam skala industri. Proses preparasi dilakukan untuk membantu meminimalisir
adanya kesalahan dalam proses produksi nantinya sehingga kualitas produk akhir yang
dihasilkan dapat tetap terjaga baik. Prosedur kegiatan yang dilakukan oleh bagian preparasi
dimulai dari tim preparasi menerima dokumen DO (Delivery Order) dari warehouse. Lalu
dilakukan pengecekan pada material yang akan diserahterimakan. Pengecekan ini berfungsi
untuk menghindari adanya kesalahan pada personil atau human error ketika melakukan
pengecekan pertama. Setelah material dicek, tim preparasi melakukan batching bahan baku
dan bahan kemas. Setelah itu, semua material dialokasikan ke area transit preparasi. Material
yang sudah dialokasikan tersebut merupakan material yang sudah siap untuk masuk proses
produksi. Tim preparasi kemudian mengambil material tersebut untuk dibongkar kemasan
sekundernya (debagging process). Pada saat melakukan debagging, personil melakukan
pengecekan visual terlebih dahulu yang meliputi kebersihan kemasan dan kebocorannya.
Setelah kemasan sekunder dibongkar, dilakukan sanitasi pada kemasan primer. Sanitasi ini
dilakukan dengan menyemprotkan alkohol 70% pada 4 titik kemasan. Proses
debagging
dilakukan pada H-1 produksi dan H-0 produksi. Untuk material yang ditimbang atau bahan minor maupun
bahan yang kebutuhannya tidak sama dengan jumlah kuantitas per kemasannya, proses debagging
dilakukan satu hari sebelum produksi dilangsungkan. Sedangkan untuk bahan baku bulky atau bahan yang
jumlah kebutuhannya sama dengan jumlah satu kemasan, proses debagging dilakukan pada saat produksi
akan dilangsungkan karena bahan tersebut tidak mengalami proses penimbangan. Setelah proses debagging,
material disusun sesuai batch dalam satu kerangkeng untuk di transfer ke area produksi menggunakan hoist
sesuai dengan line yang diminta. Selain proses debagging, terdapat juga proses pengayakan dan proses
penggilingan (grinding). Bahan yang diayak pada tahap preparasi ini adalah monosodium fosfat, sedangkan
bahan yang mengalami proses penggilingan adalah gula dan potassium klorida. Bahan-bahan tersebut diayak
dan digiling supaya ukuran partikelnya menjadi rata dan sama dengan material lainnya. Setelah bahan-
bahan tersebut diayak dan digiling, bahan tersebut akan ditimbang sesuai dengan kebutuhannya, kemudian
diberi label identitas agar tidak tertukar dan disusun sesuai dengan batch.

Bagian preparasi PT X terdapat beberapa ruangan yang berbeda dengan fungsi dan kondisi
ruangan yang berbeda pula. Ruangan proses dibagi menjadi 3 bagian, yaitu ruang proses
pembongkaran sak (debagging), ruang penimbangan material, dan ruang penyusunan
material. Suhu pada ruangan proses ini dijaga pada range 22-27oC dengan RH 42% supaya
selama proses berlangsung, stabilitas bahan baku yang sudah dibuka kemasannya tetap
terjaga dan tidak mengalami kontaminasi mikroorganisme tertentu. Proses debagging ini
dilakukan di ruangan yang terpisah dengan ruang penyimpanan untuk menjaga higenitas
bahan baku agar tetap terjaga dan tidak terkena kontaminan dari luar. Pada ruangan proses
ini, suhu dalam ruangan diatur tidak terlalu rendah supaya personil tidak terlalu kedinginan
saat bekerja serta supaya RH ruangan juga tidak terlalu rendah karena jika RH terlalu rendah
personil yang mengerjakan proses tersebut akan mengalami dehidrasi dan kulit akan menjadi
kering. Lalu untuk ruang penyimpanan pada bagian preparasi dibagi menjadi 2 bagian yaitu
ruang penyimpanan AC dan non AC. Pada ruang penyimpanan AC, suhu dijaga maksimal
27oC dengan RH maksimal 50%. Sedangkan pada ruang penyimpanan non AC, suhu dijaga
maksimal 34oC dengan RH 60%.

Pada bagian preparasi ini juga terdapat beberapa alat yang menunjang segala proses
preparasi. Alat tersebut adalah rak atau staging, forklift, palet, kerangkeng, alat-alat
penimbangan, mesin penggiling gula, dan hoist. Dalam bagian penyimpanan di area
preparasi, rak atau staging merupakan tempat penyimpanan material untuk sementara
sebelum material tersebut mengalami proses berikutnya. Forklift merupakan alat bantu
kendaraan yang sering digunakan untuk mengangkut material dalam jumlah banyak. Dalam
proses preparasi, forklift inilah yang memudahkan personil untuk memindahkan material dari
warehouse ke rak preparasi ataupun memindahkan material dari rak satu ke rak yang lainnya.
Selain rak dan forklift, palet merupakan alat yang memiliki peran penting dalam proses
penyimpanan material karena berfungsi untuk menopang material ketika material tersebut
diangkat oleh forklift. Palet ini juga berfungsi sebagai alas supaya material tidak bersentuhan
langsung dengan lantai.

Kerangkeng merupakan kotak berpagar besi yang memiliki ukuran yang cukup besar. Pada
proses preparasi, kerangkeng besi ini berfungsi sebagai wadah bahan baku yang sudah
disusun sesuai dengan formulasinya. Kerangkeng ini juga berperan sebagai media penghantar
bahan dari ruang preparasi menuju ke ruang produksi. Kerangkeng yang berisi bahan ini
dapat masuk ke ruang produksi melalui hoist yaitu alat bantu (seperti lift barang) yang
berfungsi untuk mengantarkan kerangkeng bahan dari ruang preparasi menuju ke line
produksi supaya bahan bisa langsung diolah di proses produksi.

Saat proses penimbangan, timbangan merupakan alat utama yang dipakai untuk menimbang
bahan baku sesuai kebutuhan. Dalam preparasi ini timbangan yang digunakan adalah
timbangan besar dan timbangan kecil. Timbangan kecil digunakan untuk menimbang bahan
baku dengan berat maksimal 3 kg dan timbangan besar digunakan untuk menimbang bahan
baku dengan berat lebih dari 3 kg. Selain timbangan, terdapat alat-alat lain yang juga
digunakan untuk menimbang yaitu centong, sendok, sekop, plastik, pisau, gunting, label,
komputer, dan barcode printer. Centong, sekop, dan sendok berfungsi untuk mengambil
bahan baku dan memindahkannya ke plastik yang digunakan sebagi wadah bahan hasil
timbang. Pisau dan gunting berfungsi sebagai alat untuk membuka kemasan primer dari
bahan timbang tersebut. Label berfungsi untuk memberikan identitas pada bahan hasil
timbang supaya bahan tersebut dapat diverifikasi ketika masuk ke proses produksi. Komputer
berfungsi sebagai alat bantu dalam proses penimbangan secara sistem yang sudah terhubung
dengan data formulasi bahan baku yang dibutuhkan. Sedangkan barcode printer digunakan
untuk mencetak label identitas hasil timbang.

Selain proses penimbangan, terdapat juga proses penggilingan gula yang melibatkan mesin
penggiling gula sebagai alat utamanya yang merupakan mesin yang digunakan untuk
menghaluskan gula rafinasi menjadi tepung gula putih. Dalam
mesin ini juga terdapat metal detector yang berfungsi sebagai
alat untuk mendeteksi ada atau tidaknya metal (logam) pada
gula yang sedang digiling sehingga dapat dipastikan bahwa
hasil gilingan gula tidak terkontaminasi oleh metal (logam).

Analisis laporan keuangan adalah suatu proses penelitian laporan keuangan beserta unsur-
unsurnya yang bertujuan untuk mengevaluasi dan memprediksi kondisi keuangan perusahaan atau
badan usaha dan juga mengevaluasi hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan atau badan usaha
pada masa lalu dan sekarang.

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat keuntungan , tingkat risiko dan tingkat kesehatan suatu perusahaan. Analisis
semacam ini mengharuskan seorang analis untuk melakukan beberapa hal :

1.    Menentukan dengan jelas tujuan analisis

2.    Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan dan rasio-rasio
keuangan yang diturunkan dari laporan keuangan tersebut.

3.    Memahami kondisi perekonomian dan kondisi bisnis lain pada umumnya yang berkaitan dengan
perusahaan dan mempengaruhi usaha perusahaan.

Sebelum melakukan analisis seorang analis harus memahami ketiga langkah diatas,baru
kemudian melakukan analisis dengan menggunakan alat-alat analisis seperti rasio-rasio keuangan
atau rasio-rasio lainnya.

2.1              Arti penting Laporan Keuangan

Laporan Keuangan dibuat untuk mengetahui gambaran  tentang posisi suatu keuangan pada
perusahaan serta hasil-hasil yang diperoleh oleh perusahaan. Laporan Keuangan pada dasarnya
adalah hasil proses akuntansi yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi data keuangan antara
pengelola perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data-data tersebut.

2.1.1        Pihak-pihak yang berkepentingan dalam data-data keuangan perusahaan adalah :

§  Pemilik perusahaan
§  Manajer Perusahaan

§  Para Investor dan kreditor

§  Pemerintah

§  Buruh

2.1.2        Laporan Keuangan yang dibutuhkan:

·  Neraca

·  Laporan Rugi laba, dan

·  laporan perubahan ekuitas/Modal

Analisis Laporan Keuangan mencakup tiga karakteristik dalam suatu perusahaan yaitu, aspek
likuiditas, profitabilitas, dan solvabilitas dan ada pula rentabilitas.

·  Likuiditas adalah kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendeknya.


Pengertian lain adalah kemampuan seseorang atau perusahaan untuk memenuhi kewajiban atau
utang yang segera harus dibayar dengan harta lancarnya.

Likuiditas diukur dengan rasio aktiva lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Perusahaan yang
memiliki likuiditas sehat paling tidak memiliki rasio lancer  sebesar 100%. Ukuran likuiditas
perusahaan yang lebih menggambarkan tingkat likuiditas perusahaan ditunjukkan dengan rasio kas
(kas terhadap kewajiban lancar).Rasio likuiditas antara lain terdiri dari: Current Ratio : adalah
membandingkan antara total aktiva lancar dengan kewajiban lancar. Quick Ratio: adalah
membandingkan antara (total aktiva lancar – inventory) dengan kewajiban lancar.

·  Profitablitas atau kemampuan memperoleh laba adalah suatu ukuran dalam persentase yang
digunakan untuk menilai sejauh mana perusahaan mampu menghasilkan laba pada tingkat yang
dapat diterima. Angka profitabilitas dinyatakan antara lain dalam angka laba sebelum atau sesudah
pajak, laba investasi, pendapatan per saham, dan laba penjualan. Nilai profitabilitas menjadi norma
ukuran bagi kesehatan perusahaan.

·  Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memenuhi semua kewajibannya Solvabilitas


menunjukkan kemampuan perusahaan untuk melunasi seluruh utang yang ada dengan
menggunakan seluruh aset yang dimilikinya. Hal ini sesungguhnya jarang terjadi kecuali perusahaan
mengalami ke pailitan. Kemampuan operasi perusahaan dicerminkan dari aset-aset yang dimiliki
oleh perusahaan.

·  Rasio Rentabilitas betujuan untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba


selama periode tertentu, juga bertujuan untuk mengukur tingkat efektifitas manajemen dalam
menjalankan operasional perusahaannya.

2.1.3        Keterbatasan Laporan keuangan

·  Laporan keuangan yang dibuat periodik pada dasarnya bersifat intern report, dan bukan laporan
yang bersifat final.

·  Laporan keuangan menunjukan angka rupiah yang keliatananya pasti dan tepat tetapi sebenarnya
penyusunannya dengan standar nilai yang mungkin berbeda atau berubah-ubah.

·  Laporan keuangan disusun berdasarcatatan transaksi keuangan dengan nilai rupiah waktu atau
tanggal lalu tanpa memperhatikan daya beli uang yang semakin menurun.

·  Laporan keuangan tidak mencerminkan berbagai factor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang
tetapi mempengaruhi posisi dan keadaan perusahaan, seperti prestasi dan reputasi perusahaan.

2.1.4        Perlunya Pemeriksaan oleh Akuntan Publik

Laporan keuangan adalah ringkasan transaksi keuangan sehingga datanya tidak terperinci
bahkan mungkin tidak asli lagi karena sudah diolah dengan sedemikian rupa sehingga kelihatan baik
karena itu perlu pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang akuntan umum yang independent agar
dapat dipercaya keasliannya.

Analisa keuangan digunakan untuk menilai kelangsungan usaha, stabilitas, profitabilitas dari
suatu usaha, sub usaha atapun proyek. Analisa keuangan dilakukan oleh seorang profesional yang
menyajikan laporan dalam bentuk rasio yang menggunakan informasi sebagaimana tersaji dalam
laporan keuangan. Laporan ini biasanya disajikan kepada pimpinan puncak suatu usaha sebagai
acuan untuk mengambil suatu kebijakan perusahaan.

Berdasarkan hasil analisa ini maka manajemen dapat memutuskan berbagai keputusan manajemen
misalnya :

·  Melanjutkan atau tidak melanjutkan operasional suatu usaha atau bagian dari suatu usaha.

·  Melakukan pembuatan atau pembelian bahan baku dalam proses produksi.

·  Melakukan pembelian atau menyewa mesin-mesin produksi.


·   Melakukan penerbitan saham atau melakukan negosiasi untuk memperoleh pinjaman bank guna
meningkatkan modal kerja perseroan.

·  Berbagai keputusan lainnya yang memungkinkan manajemen melakukan pilihan yang tepat
terhadap berbagai alternatif yang ada dalam mengelola perusahaan.

2.2              Tujuan Analisa Keuangan

Analisa keuangan seringkali menilai suatu usaha berdasarkan :

·  Profitabilitas adalah kemampuan perseroan untuk menghasilkan suatu keuntungan dan


menyokong pertumbuhan baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang. Profitabilitas
perseroan biasanya dilihat dari laporan laba rugi perseroan (income statement) yang menunjukkan
laporan hasil kinerja perseroan.

·  Solvabilitas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi seluruh kewajibannya, yang diukur


dengan membuat perbandingan seluruh kewajiban terhadap seluruh aktiva dan perbandingan
seluruh kewajiban terhadap ekuitas

·  Likuiditas adalah kemampuan perseroan untuk memenuhi kewajiban lancarnya yang diukur


dengan menggunakan perbandingan antara aktiva lancar dengan kewajiban lancar.

·  Stabilitas adalah kemampuan perseroan dalam mempertahankan usahanya dalam jangka waktu


panjang tanpa harus menderita kerugian. Untuk menilai stabilitas perseroan digunakan laporan laba
rugi dan neraca keuangan (balance sheet) perseroan serta berbagai indikator keuangan dan non
keuangan lainnya.

              Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
tujuan laporan keuangan adalah Meyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja,
serta perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan.

              Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar pemakai. Namun demikian, laporan keuangan tidak menyediakan semua informasi yang
mungkin dibutuhkan pemakai dalam mengambil keputusan ekonomi karena secara umum
menggambarkan pengaruh keuangan dan kejadian masa lalu, dan tidak diwajibkan untuk
menyediakan informasi nonkeuangan.

              Laporan keuangan juga menunjukan apa yang telah dilakukan manajemen, atau
pertanggungjawaban manajemen atas sumber daya yang dipercayakan kepadanya. Pemakai yang
ingin melihat apa yang telah dilakukan atau pertanggungjawaban manajemen berbuat demikian agar
mereka dapat membuat keputusan ekonomi. Keputusan ini mencakup, misalnya, keputusan untuk
menahan atau menjual investasi mereka dalam perusahaan atau keputusan untuk mengangkat
kembali harga saham.

2.3              Metode Analisis Laporan Keuangan

Analisa keuangan seringkali menggunakan rasio keuangan dari tingkat solvabilitas ,


profitabilitas, pertumbuhan usaha.

·  Kinerja masa lalu untuk suatu masa tertentu misalnya selama 5 tahun

·  Kinerja mendatang: menggunakan figur kinerja masa lalu dan teknik matematika serta statistik,
termasuk nilai sekarang dan nilai mendatang. Metode perhitungan ini adalah merupakan penyebab
dari kesalahan analisa keuangan dimana statistik masa lalu dapat menyebabkan rendahnya prediksi
masa mendatang.

·  Perbandingan kinerja yaitu membandingkan kinerja antara beberapa perusahaan dalam industri
sejenis.

Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan
keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

·  Dapat dipahami

·  Relevan

·  Keandalan

·  Dapat diperbandingkan

Analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan pada dasarnya karena ingin
mengetahui tingkat profitabilitas (keuntungan) dan tingkat risiko atau tingkat kesehatan suatu
perusahaan. Analisis keuangan yang mencakup analisis rasio keuangan, analisis kelemahan dan
kekuatan di bidang finansial akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen masa lalu
dan prospeknya di masa datang. Laporan keuangan yang disusun secara baik dan akurat dapat
memberikan gambaran keadaan yang nyata mengenai hasil atau prestasi yang telah dicapai oleh
suatu perusahaan selama kurun waktu tertentu, keadaan inilah yang digunakan untuk menilai
kinerja keuangan. Apalagi informasi mengenai kinerja keuangan suatu perusahaan sangat
bermanfaat untuk berbagai pihak, seperti investor, kreditur, pemerintah, bankers, pihak manajemen
sendiri dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

2.4              Pengguna Laporan Keuangan Dan Tujuan Penggunaannya


·         Investor : penanam modal dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko yang melekat serta
hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka membutuhkan informasi untuk
membantu menentukan apakah harus membeli, menahan, atau menjual investasi tersebut.
Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai
kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.

·         Karyawan : karyawan dan kelompok yang mewakili mereka tertarik pada informasi mengenai
stabilitas dan profitabilitas perusahaan, juga tertarik dengan informasi untuk~ menilai kemampuan
perusahaan dalam memberikan balas jasa, imbalan pasca kerja dan kesempatan kerja.

·         Pemberi pinjaman : pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang memungkinkan
mereka untuk memutuskan apakah pinjamari serta bunganya dapat dibayar pada saat jatuh tempo.

·         Pemasok dan kreditor usaha lainnya : pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang kewajibannya akan
dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usah berkepentingan pada perusahaan dalam tenggang
waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali kalau sebagai pelanggan utama
rnereka bergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.

·         Pelanggan : para pelanggan berkepentingan dengan informasi mengenai kelangsungan hidup


perusahaan, terutama kalau mereka terlibat dalam perjanjian jangka panjang dengan, atau
bergantung pada perusahaan.

·         Pemerintah : pemerintah dan berbagai lembaga yang berada dibawah kekuasaannya


berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak, dan sebagai dasar menyusun statistik pendapatan nasional dan
statistik lainnya.

·         Masyarakat : perusahaan mempengaruhi anggota masyarakat daiam berbagai cara. Misalnya:


perusahaan dapat memberikan kontribusi berarti pada perekonomian nasional, termasuk jumlah
orang yang dipekerjakan dan perlindungan kepada penanam modal domestik. Laporan keuangan
dapat membantu masyarakat dengan menyediakan informasi kecenderungan (trend) dan
perkembangan terakhir kemakmuran perusahaan dan rangkaian aktivitasnya.

 Kesimpulan dari analisis keuangan :

Analisis keuangan sangat penting untuk diterapkan dalam sistem suatu perusahaan. Karena
dengan menggunakan analisis keuangan ini perusahaan dapat mengetahui keuntungan dan kerugian
yang dicapai perusahaan dalam suatu periode.

Seorang analis dalam melakukan analisis keuangan harus melakukan beberapa langkah,
yaitu:

1.    Menentukan tujuan dari analisis keuangan.


2.    Memahami konsep-konsep dan prinsip-prinsip yang mendasari laporan keuangan.

3.    Memahami kondisi ekonomi dan bisnis yang mempengaruhi usaha perusahaan tersebut.

Syarat mendirikan usaha:

Untuk membangun atau membentuk sebuah badan usaha, kita harus memperhatikan beberapa hal,
yaitu:

1. modal yang dimiliki.

2. dokumen perizinan.

3. para pemegang saham.

4. tujuan usaha.

5. jenis usaha.

Surat izin usaha yang diperlukan dalam pendirian usaha di antaranya:

1. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

2. Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

3. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)

4. Nomor Register Perusahaan (NRP) 5. Nomor Rekening Bank (NRB)

6. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

7. Surat izin lainnya yang terkait dengan pendirian usaha, seperti izin prinsip, izin penggunaan tanah,
izin mendirikan bangunan (IMB), dan izin gangguan.

• Salah satu yang paling penting dalam pembentukan sebuah badan usaha adalah perizinan usaha.

• Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari pihak yang berwenang atas
penyelenggaraan kegiatan usaha.

• Tujuannya untuk memberikan pembinaan, arahan, serta pengawasan sehingga usaha bisa tertib
dan menciptakan pemerataan kesempatan berusaha/kerja dan demi terwujudnya keindahan,
pembayaran pajak, menciptakan keseimbangan perekonomian dan perdagangan.

Proses yang harus dilakukan untuk mendirikan sebuah badan usaha yaitu:

1. Mengadakan rapat umum pemegang saham.


2. Dibuatkan akte notaris (nama-nama pendiri, komisaris, direksi, bidang usaha, tujuan perusahaan
didirikan).

3. Didaftarkan di pengadilan negeri (dokumen : izin domisili, surat tanda daftar perusahaan (TDP),
NPWP, bukti diri masing-masing). Diberitahukan dalam lembaran negara (legalitas dari dept.
Kehakiman

Hal-hal pokok yang harus diperhatikan dalam pendirian badan usaha:

a. Tahapan pengurusan izin pendirian

b. Tahapan pengesahan menjadi badan hukum

C. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani

d. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari

e. Syarat Sah Kontrak (Perjanjian)

Empat syarat sahnya perjanjian, yaitu:

1. Kesepakatan

2. Kecakapan

3. Hal tertentu: maksudnya objek yang diatur kontrak harus jelas, setidak-tidaknya dapat ditentukan.
Jadi, tidak boleh samar-samar. Hal ini penting untuk memberikan jaminan atau kepastian kepada
pihak pihak dan mencegah timbulnya kontrak fiktif.

4. Sebab yang dibolehkan

Maksudnya isi kontrak tidak boleh bertentangan dengan perundang undangan yang bersifat
memaksa, ketertiban umum, dan atau kesusilaan.

Prosedur Pendirian PT

• Bentuk badan usaha PT adalah badan hukum perusahaan yang paling banyak digunakan dan
diminati oleh para pengusaha. Hal ini dikarenakan badan hukum PT memiliki banyak kelebihan jika
dibandingkan dengan badan hukum lainnya. Kelebihannya antara lain adalah luasnya bidang usaha
yang dimiliki, kewenangan, dan tanggung jawab yang dimiliki terbatas kepada modal yang disetor.

• Permohonan Pendirian PT bisa diajukan bersama-sama oleh para pendiri kepada Notaris atau
memberikan kuasa kepada salah satu pendiri atau kepada pihak lain untuk menghadap Notaris.

• Persiapan dan untuk mendirikan Perseroan Terbatas adalah: Pertama kali yang harus Anda lakukan
untuk dapat mendirikan Perseroan Terbatas adalah menetapkan nama pendiri perusahaan, nama
perusahaan, tempat/kedudukan perusahaan, modal perseroan terbatas, maksud dan tujuan serta
direksi dan komisaris perseroan terbatas.

Anda mungkin juga menyukai