Struktur kromofor Pr
Florigen
Setelah fotoperiodisme ditemukan peneliti diseluruh
dunia bertanya-tanya bagian tumbuhan manakah
yang mendeteksi panjang hari, segera tampak
bahwa daunlah yang tanggap. Jika daun yang
mendeteksi fotoperiodisme tapi kuncup yang
menjadi bunga tentunya ada stimulus yang
dipindahkan dari daun ke kuncup. Pada tahun 1930
mikhail chailakyan mengemukakan bahwa stimulus
itu merupakan senyawa kimia yaitu suatu hormone
yang dinamakan florigen.
Jadi, florigen ialah hormon (stimulus) yang
dipindahkan dari daun ke kuncup, sehingga kuncup
yang menjadi bunga. Sedangkan daun, berfungsi
untuk mendeteksi fotoperiodisme.
Percobaaan chailakyan
membuktikan bahwa :
Bila daun dipotong setelah fotoinduksi maka
tumbuhan itu tidak berbunga
Bila daun dipotong setelah fotoinduksi
lengkap dan ditempel pada chrysanthemum
yang tidak mendapat fotoinduksi maka
tumbuhan yang ditempeli akan berbunga.
Fotoinduksi mengubah Pr menjadi Pfr yang
menstimuli sintesis hormone florigen dan
dikirim ke tunas apical lalu tumbuhan akan
berbunga.
Bukti eksperimental pada beberapa
hormon perbungaan
Jika suatu tumbuhan yang telah
diinduksi untuk berbunga
dengan menggunakan suatu
fotoperiode dicangkokkan ke
suatu tumbuhan yang belum
diinduksi, maka kedua
tumbuhan itu akan berbunga,
yang menandakan terjadi
transmisi suatu bahan yang
menginduksi perbungaan. Hal
ini dibuktikan pada kasus
pencangkokan tumbuhan hari-
pendek dengan tumbuhan hari-
panjang.
Vernalisasi
merupakan induksi pendinginan yang
diperlukan oleh tumbuhan sebelum
memulai pembungaan.
Organ tumbuhan yang dapat menerima
rangsangan vernalisasi sangat bervariasi
yaitu biji, embrio, akar, dan pucuk batang.
Adalah tunas yang memberikan respon
terhadap suhu rendah dengan mengalami
vernalisasi.