Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Gerak pada bagian tumbuhan yang arahnya dipengaruhi oleh arah datangnya
rangsangan disebut tropisme. Gerak tropisme terjadi karena gerak tumbuh tumbuhan.
Berdasarkan jenis rangsangan yang diterima oleh tumbuhan, tropisme dibedakan menjadi
beberapa macam, yaitu fototropisme, geotropisme, hidrotropisme dan tigmotropisme.
Fototropisme adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang disebabkan oleh
adanya rangsangan cahaya. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan, tumbuhan akan
tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat kamu amati pada tumbuhan yang hidup di
alam bebas. Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari
samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya.
Arah pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh stimulus lingkungan yang
diterima oleh tanaman, seperti cahaya matahari, sentuhan, dan ketersediaan air. Stimulus
yang ada akan diterima oleh tanaman melalui sensor yang dimiliki tanaman sehingga
tanaman dapat merespon stimulus yang datang. Sebagai contoh, pada pucuk tanaman
sensor yang datang akan merespon datangnya cahaya, sehingga pucuk tanaman akan
tumbuh ke arah cahaya, yang dikenal dengan fototropisme.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah: “Bagaimana gerak
fototropisme yang terjadi pada perkecambahan kacang hijau dengan tiga perlakuan
(gelap+celah, gelap, dan terang)?”

C. Tujuan
Mengetahui gerak fototropisme yang terjadi pada perkecambahan kacang hijau dengan tiga
perlakuan (gelap+celah, gelap dan terang).
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Arah pertumbuhan tanaman sangat dipengaruhi oleh stimulus lingkungan yang diterima
oleh tanaman, seperti cahaya matahari, sentuhan, dan ketersediaan air. Stimulus yang ada akan
diterima oleh tanaman melalui sensor yang dimiliki tanaman sehingga tanaman dapat merespon
stimulus yang datang. Sebagai contoh, pada pucuk tanaman sensor yang datang akan merespon
datangnya cahaya, sehingga pucuk tanaman akan tumbuh ke arah cahaya, yang dikenal dengan
fototropisme. Di ujung akar tanaman terdapat sensor yang memungkinkan tanaman merespon
adanya gravitasi bumi, yang karenanya arah pertumbuhan akar membelok ke arah pusat bumi.
Gerakan tanaman ini disebut geotropism (Prawiranata, 1991).
Menurut Setjo (2004) Fototropisme adalah gerak yang terjadi pada tumbuhan yang
disebabkan oleh adanya rangsangan cahaya. Bila cahaya yang datang dari atas tumbuhan,
tumbuhan akan tumbuh tegak mengarah ke atas. Hal ini dapat kamu amati pada tumbuhan yang
hidup di alam bebas. Tanaman pot yang diletakkan di dalam ruangan dan mendapat cahaya dari
samping, ujung batangnya akan tumbuh membengkok ke arah datangnya cahaya

Gambar 1: tumbuhan dengan rangsangan cahaya

Pada tumbuhan, bagian yang peka terhadap rangsangan adalah bagian ujung tunas. Bila
gerak tersebut mengarah ke sumber rangsangan disebut fototropisme positif, misalnya gerak
tumbuh ujung tunas ke arah cahaya. Sedangkan gerak yang menjauhi sumber rangsangan disebut
fototropisme negatif, misalnya gerak tumbuh akar yang menjauhi cahaya. Akar selalu tumbuh ke
arah bawah akibat rangsangan gaya tarik bumi (gaya gravitasi). Gerak tumbuh akar ini merupakan
contoh lain dari gerak tropisme (Dahlia,2001).
Fototropisme adalah pergerakan pertumbuhan tanaman yang dipengaruhi oleh rangsangan
cahaya. Contoh dari fototropisme adalah pertumbuhan koleoptil rumput menuju arah datangnya
cahaya. Koleoptil merupakan daun pertama yang tumbuh dari tanaman monokotil yang berfungsi
sebagai pelindung lembaga yang baru tumbuh. Beberapa hipotesismenyebutkan bahwa hal ini
dapat disebabkan kecepatan pemanjangan sel-sel pada sisi batang yang lebih gelap lebih cepat
dibandingkan dengan sel-sel pada sisi lebih terang karena adanya penyebaran auksin yang tidak
merata dari ujung tunas. Hipotesis lainnya menyatakan bahwa ujung tunas merupakan fotoreseptor
yang memicu respons pertumbuhan (Gardner,1999).
Fotoreseptor adalah molekul pigmen yang disebut kriptokrom dan sangat sensitif terhadap
cahaya biru. Namun, para ahli menyakini bahwa fototropisme tidak hanya dipengaruhi
olehfotoreseptor, tetapi juga dipengaruhi oleh berbagai macam hormon dan jalur signaling
(Campbell,2004).
Teory Cholodny-Went tentang tropisme menetapkan bahwa penyinaran sepihak
merangsang penyebaran yang berbeda (differensial) IAA dalam batang. Sisi batang yang disinari
mengandung IAA lebih rendah dibandingkan dengan sisi gelap. Akibatnya sel-sel pada sisi yang
gelap tumbuh memanjang lebih dari pada sel-sel pada sisi yang disinari, sehingga batang akan
membengkok ke arah sumber cahaya. Spektrum kegiatan fototropisme menunjukkan bahwa
pigmen penyerap cahaya biru adalah yang bertanggungjawab sebagai perantara respon cahaya.
Karotenoid dan riboflavin adalah pigmen kuning dan keduanya dilibatkan dalam fototropisme
(Gardner,1999).
DAFTAR PUSTAKA

Campbell. 2004. Biologi Edisi Kelima Jilid Satu. Jakarta: Erlangga


Dahlia. 2001. Petunjuk Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Malang: UM Press
Gardner.FP1999. Fisiologi Tanaman Budidaya. Jakarta: UI Press
Ismail. 2010. Penuntun Praktikum Fisiologi Tumbuhan. Makassar: Jurusan Biologi FMIPA UNM
Prawiranata. W, dkk, 1991. Ttropisme, Dasar-Dasar Fisiologi Tumbuhan Jilid III. (Departemen
Botani Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor, 1991).
Setjo, Sustetyoadi. 2004. Anatomi Tumbuhan. Malang: UM Press

Anda mungkin juga menyukai