Anda di halaman 1dari 8

Yusidha, Evi Zahara.

, Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

PENDIDIKAN KESEHATAN DAN DETEKSI DINI PRE EKLAMSI PADA IBU HAMIL DI
WILAYAH KERJA PUSKESMAS SAMA TIGA KABUPATEN ACEH BARAT

Yushida1,evi zahara2
Prodi Kebidanan Meulaboh Poltekkes Kemenkes Aceh
yushida@poltekkesaceh.ac.id

ABSTRAK

Preeklamsi merupakan penyebab Kematian langsung ibu di Indonesia masih tinggi


dengan angka kejadian mencapai 26%, merupakan penyebab kematian ibu yang kedua setelah
perdarahan yaitu 32% dan lainnya disebabkan oleh faktor hormonal, kardiovaskuler serta
infeksi. Tujuan kegiatan pengabmas ini adalah untuk mengetahui pengetahuan ibu tentang
preeklamsi dan untuk mendeteksi dini Preeklamsia di Wilayah Kerja Puskesmas Sama Tiga
Kabupaten Aceh Barat Tahun 2018. Sasaran dari kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah Ibu
Hamil di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Sama Tiga. Adapun waktu pelaksanaan kegiatan
selama 2 hari 24-25 Agustus 2018, yang dilaksanakan di Gampong Cot Kecamatan Sama Tiga
Kabupaten Aceh Barat. dari 25 ibu hamil menunjukkan perbedaan pengetahuan sebelum dan
sesudah yaitu pengetahuan yang meningkat 88% dan 12 % tidak mengalami peningkatan
pengetahuan. Hasil pemeriksaan menunjukkan. 2 orang (8%) yang terdeteksi mengalami
preeklamsi dan 23 orang (92%) tidak mengalami preeklamsi. Diharapkan kepada pengambil
kebijakan puskesmas dapat memantau dan menjadikan program yang berkelanjutan dalam
deteksi dini preeklamsi dan pencegahan preeklamsi dengan sering mengadakan penyuluhan.

Kata Kunci :Deteksi Dini, Preeklamsi, Ibu Hamil

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura
170
Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

1. PENDAHULUAN pemeriksaan kehamilan sebagai upaya


Angka Kematian ibu berdasarkan deteksi dini kehamilan [3]
Survei Angka Sensus (SUPAS) tahun Masyarakat secara umum masih
2015 yaitu 305 per 100.000 Kelahiran menganggap bahwa penyakit
Hidup (KH). Total kematian ibu preeklamsi ini merupakan penyakit
mencapai 14.640 kematian namun akibat gangguan jin karena setelah
dalam pelaporan hanya 4.999. mengalami kejang ibu melihat ke atas,
Penyebab kematian ibu akibat pre sehingga masyarakat membutuhkan
eklamsi 33,07%, perdarahan obstetric pendidikan kesehatan tentang
27,03%, komplikasi non obstetric preeklamsi.
15,7%, Infeksi pada kehamilan 6,06%, Deteksi dini preeklampsi dapat
dan penyebab lainnya 4,81%.[1] dilakukan dengan melihat tanda dan
Tigginya penyebab kematian gejala khas pada ibu hamil yaitu melalui
akibat pre eklamsi, maka masa pemeriksaan tekanan darah dan
kehamilan membutuhkan pengawasan pemeriksaan laboratorium yaitu
dari bidan dengan memberikan asuhan pemeriksaan protein urin. Apabila ibu
antenatal care. Asuhan ante natal care sudah terdeteksi menderita preeklamsia
yang baik akan menjadi salah satu tiang maka bidan dapat melakukan rujukan
penyangga dalam safe motherhood segera untuk mencegah terjadinya
sebagai usaha menurunkan angka preeklampsi berat dan mendapatkan
kesakitan dan kematian ibu. Angka pengawasan ketat [4].
Kematian Ibu (AKI) merupakan salah Tujuan pengabdian masyarakat
satu indikator keberhasilan yaitu untuk meningkatkan pengetahuan
pembangunan kesehatan.[2] ibu hamil dan dapat mengetahui dan
Setiap ibu hamil berisiko menindaklanjuti secara dini ibu hamil
mengalami preeklamsi apalagi ibu yang menderita Preeklamsia dengan
hamil yang memiliki riwayat kelainan pelayanan pemeriksaan Tekanan Darah,
vaskuler dan diabetes melitus. udem dan Protein Urine pada Ibu hamil.
Terkadang kondisi preeklamsi ini tidak 2. METODE PENGABDIAN
disadari oleh asien, sehingga 2.1. Waktu dan Tempat Kegiatan
membutuhkan perhatian khusus dari ibu Pengabdian masyarakat ini
dengan rutinnya melakukan dilaksanakan di Desa Cot yang
merupakan salah satu desa di wilayah

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura
171
Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

kerja Puskesmas Sama Tiga 1) Menyelenggarakan pendidikan


Kecamatan Sama Tiga. Adapun waktu kesehatan tentang materi preeklamsi

pelaksanaan kegiatan sesuai Jadwal Penyampaian materi sesuai pada


tabel 2.
pelaksanaan kegiatan pengabmas pada
tabel 1
Tabel 2. Jadwal Pendidikan
Tabel 1.Jadwal PKM
kesehatan tentang preeklamsi
Kegiatan Agustus
No Waktu Materi Pembicara
1 2 3 4
Hari pertama
Proposal
1 08.30- Pengisian Yushida,
Pendataan kuesioner M.Kes
09.30
Penyebaran
Kuesiner 2 09.30- Pendidikan Yushida,
11.00 Kesehatan M,Kes
Penyuluhan,
dan
Pemeriksaan
Evaluasi
3 11.00- Pengisian Evi
Laporan Akhir 11.30 kuesioner Zahara,
M.Keb
Evi
2.2 Metode dan Rancangan Pengabdian Zahara,
 Tahapan awal M.Keb
Kegiatan pengabdisn ini direncanakan Hari Kedua
melalui: 1 08.00- Pemeriksaan Yushida,
14.00 Tekanan M.Kes
1.Koordinasi Kepala Puskesmas, darah, Udem dan Evi
perangkat desa dan bidan desa dan Zahara,
pemeriksaan M.Keb
2.Melakukan Analisa masalah dan protein urin
kebutuhan di wilayah kerja puskesmas Kegiatan pemberian materi

Samatiga seperti yang tampak pada gambar 2.1

3. Menyusun program pengabdian


 Tahap Pelaksanaan
Pada tahapan ini tindakan yang
dilakukan yaitu memberikan
pendidikan kesehatan dan
pemeriksaan deteksi preeklamsi
pada ibu hamil, yang terdiri dari
beberaoa tahapan

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura
172
Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

Setelah dilakukan kegiatan pendidikan


kesehatan, penilaian pengetahuan
sebelum dan sesudah pendidikan
kesehatan, pemeriksaan deteksi pre
eklamsi, maka dilanjutkan dengan
monitoring dan evaluasi program.
Terutama dalam pelksanaan oleh
masyarakat. Monitoring evaluasi kegiatan
bertujuan untuk menilai target kegiatan
terpenuhi atau tidak dengan item

Gambar 2.1 Pendidikan kesehatan penilaian meliputi: ketepatan waktu,

tentang preeklamsi keteraturan acara, jumlah peserta, daya


tarik peserta, kepuasan peserta terhadap
2) Melakukan Anamnesa riwayat penjelasan pembicara dan pelaksanaan
penyakit Hipertensi dan pemantauan. Evaluasi acara
preeklamsi pada kehamilan menggunakan lembar checklist. Tahap
sebelumnya dan melakukan evaluasi ini dilanjutkan dengan kegiatan
pemeriksaan kembali tekanan pembuatan laporan pertanggung jawaban
darah, udem dan pemeriksaan kegiatan.
proteinuria. Tampak pada 2.3 Pengambilan Sampel
gambar 2.2 Pengambilan sampel dengan
metode purposive sampling menggunakan
kriteria inklusi yaitu ibu hamil trimester II
dan III, bersedia mengikuti kegiatan
penyuluhan dan pemeriksaan. Sedangkan
kriteria eksklusi yaitu ibu hamil trimester I,
tidak bisa membaca dan menulis.
2.4 Desain Pengabdian Masyarakat
Desain pengabdian masyarakat
tentang pengetahuan ibu hamil dilakukan
Gambar 2.2. Pemeriksaanproteinuria
dalam bentuk perlakuan yang mana
 Tahapan monitoring dan evaluasi
sebelumnya ibu diberikan pre test dan

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura
173
Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

sesudah pendidikan kesehatan ibu Nilai rata-rata pengetahuan sesudah


diberikan post test. Sedangkan untuk penyuluhan 69,2.
deteksi preeklamsi dengan observasi 2) Deteksi Pre Eklamsi
pemeriksaan fisik dan hasil test protein Tabel 3.2 Hasil Deteksi Preeklamsi
urin. Ibu Hamil di wilayah kerja Puskesmas
2.5 Sarana dan Alat yang Digunakan Sama Tiga
Alat instrumen yang digunakan No Preeklamsi Jumlah %
pada kegiatan pendidikan kesehatan 1. Ada 2 8
tentang preeklamsi yaitu LCD, Laptop, 2. Tidak ada 23 92
leaflet, pulpen dan kuesioner. Sedangkan Total 25 100
pada pemeriksaan deteksi preeklamsi yaitu
Berdasarkan tabel 3.2 menyatakan
menggunakan alat Tensi meter, alat
bahwa dari 25 ibu hamil menunjukkan 2
pemeriksaan protein urin yaitu tabung
orang (8%) yang terdeteksi mengalami
reaksi 10 buah dan tempatnya, asam asetat,
preeklamsi dan 23 orang (92%) tidak
pegangan, pipet tetes, pengaduk, lampu
mengalami preeklamsi.
spiritus..
Pada akhir kegiatan diberikan
3 HASIL DAN PEMBAHASAN
kuesioner tentang monitoring evaluasi
3.1. Hasil
dan manfaat kegiatan PKM.pada
1) Pengetahuan sebelum dan sesudah
kelompok ibu hamil trimester II dan III.
pendidikan kesehatan preeklamsi
3.2 Pembahasan
Tabel 3.1 Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Hasil dari kegiatan
preeklamsi di wilayah kerja Puskesmas
pengabdian masyarakat di gampong Cot
Sama Tiga
wilayah kerja Puskesmas Sama Tiga
No Pengetahuan Jumlah %
Kecamatan Sama Tiga dari 25 orang ibu
1. Meningkat 22 88
hamil, Hasil penilaian keberhasilan
2. Tidak meningkat 3 12
program kegiatan ini adalah 100% ibu
Total 25 100
hamil hadir dalam kegiatan pendidikan
Tabel 3.1 menyatakan bahwa dari 25 ibu
kesehatan dan deteksi dini preeklamsi.
hamil menunjukkan peningkatan
Terdapat perbedaan pengetahuan
pengetahuan 22 orang (88%) dan tidak
sebelum dan sesudah pendidikan
mengalami peningkatan 3 orang (12%). kesehatan preeklamsi diberikan yaitu
pengetahuan yang meningkat antara

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura
174
Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

sebelum dan sesudah mencapai 88% dan menderita preeklamsi berat dengan tanda
12 % tidak mengalami peningkatan tekanan darah 160/110 mmhg, kaki
pengetahuan. udem, protein urine (++), sedangkan ibu
Peserta sangat antusias dalam hamil yang kedua menderita preeklamsi
menanyakan dan menjawab pertanyaan ringan yaitu tekanan darah 140/90 mmhg,
yang diajukan, karena menurut mereka kaki udem, protein urine (+)
penyakit preeklamsi itu yang selama ini Menurut Yulaikha tahun 2008,
mereka ketahui adalah penyakit akibat Preeklamsia merupakan kumpulan gejala
terkena jin atau makhluk ghaib. Sebagian yang timbul pada ibu hamil, bersalin dan
besar ibu-ibu tidak tahu tentang nifas yang terdiri dari trias gejala yaitu
preeklamsi. hipertensi, proteinuria dan edema. Ibu
Pengetahuan seseorang dapat tersebut tidak mengalami kelainan
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu vaskular sebelum hamil. Dampak
pengalaman, pendidikan, dan usia, preeklamsia berat yaitu terjadinya
intelegensi, linkungan, sosial budaya dan eklampsi yang ditandai dengan kejang.
informasi. Setiap orang akan memiliki Faktor-faktor yang
kemampuan untuk memahami dengan mempengaruhi preeklamsi dan eklamsi
cepat karena memiliki intelegensi yang adalah Jumlah primigravida, terutama
tinggi, namun faktor dari pengalaman dan primigravida muda, Distensi rahim yang
pendidikan yang ditempuh juga akan berlebihan, seperti hidramnion, hamil
menambah pengetahuan seseorang ganda, mola hidatidosa, Penyakit yang
walaupun intelegensi tidak genius.[5] menyertai kehamilan, seperti diabetes
Sebagian kecil dari ibu hamil melitus, kegemukan, hipertensi kronik,
yang tidak mengalami peningkatan Umur ibu diatas 35 tahun, Preeklamsia
pengetahuan dapat disebabkan karena berkisar 3%-5% dari kehamilan yang
konsentrasi yang kurang, diantaranya ada dirawat.
juga ibu yang didampingi oleh anaknya Ibu hamil yang pertama
sehingga konsentrasi ibu berkurang terdeksi menderita preeklamsi, hasil
dengan gangguan tersebut. anamnesa ibu menderita hipertensi
Hasil pemeriksaan ibu hamil kronik artinya ibu mengalami hipertensi
menunjukkan 8% terdeteksi mengalami dari sebelum hamil, sehingga preeklamsi
preeklamsi dan 92% tidak mengalami yang dialami ibu pencetusnya karena
preeklamsi. Ibu hamil yang pertama mengalami hipertensi kronik. Ibu

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura
175
Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

dianjurkan untuk selalu memantau rutin dan meningkatkan


tekanan darah ke bidan di Puskesman pemahamannya tentang preeklamsi
Sama Tiga. 2. Puskesmas Sama Tiga
Ibu yang kedua juga terdeteksi Diharapkan kepada kepala
preeklamsi dengan usia yang juga sudah puskesmas dapat memantau dan
berisiko (36 tahun) yaitu >35 tahun, menjadikan program yang
disamping itu juga dapat didukung oleh berkelanjutan dalam deteksi dini
faktor paritas yang ke lima. Ibu juga preeklamsi dan pencegahan
dianjurkan untuk rujukan ke dokter preeklamsi dengan sering
spesialis obstetri ginekologi, konsultasi mengadakan penyuluhan.
ke Rumah sakit serta datanya diserahkan 3. Bidan
ke puskesmas agar mendapat pemantauan Diharapkan bidan desa
lebih lanjut. Ibu hamil juga dianjurkan meningkatkan pemantauan dan
untuk banyak istirahat, mengurangi penyuluhan kesehatan kepada ibu
konsumsi garam dan banyak hamil khususnya tentang
mengkonsumsi sayuran dan buah buahan. preeklamsi.
4 KESIMPULAN DAN SARAN 4. Institusi Pendidikan
4.1 Kesimpulan Diharapkan hasil pengabmas ini
1. Pengetahuan ibu hamil tentang dapat dijadikan perbandingan atau
preklamsi sebagian besar (88%) studi kasus bagi mahasiswi prodi
mengalami peningkatan antara kebidanan khususnya tentang
sebelum dan sesudah diberikan materi preeklamsi pada mata kuliah
penyuluhan dalam bentuk ceramah patologi kebidanan.
dan diberikan leaflet. Nilai rata-rata 5. UCAPAN TERIMA KASIH
pengetahuan sesudah penyuluhan Kegiatan ini tidak akan mungkin
69,2. berhasil tanpa adanya keterkaitan
2. Ibu hamil terdeteksi menderita dengan beberapa pihak, sebagai
preeklamsi ringan yaitu sebanyak penghargaan, ucapan terimakasih
8%. kepada:
4.2. Saran 1. Kepala Puskesmas Sama Tiga yang
1. Ibu hamil sangat mendukung kegiatan
Diharapkan agar melakukan pengabdian masyarakat tentang
pemeriksaan kehamilan dengan

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura
176
Yusidha, Evi Zahara., Pendidikan Kesehatan dan Deteksi Dini Pre Eklamsi pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja Puskesmas Sama Tiga Kabupaten Aceh Barat

pendidikan kesehatan dan deteksi


dini preeklamsi pada ibu hamil.
2. Bidan desa Gampong Cot
.
Kecamatan Sama Tiga yang telah
mendampingi. pelaksanaan kegiatan
3. Dosen Prodi Kebidanan Meulaboh
sebagai tim pelaksana kegiatan
deteksi dini preeklamsi
6. DAFTAR PUSTAKA
[1] D. Kesmas, “Rakernas Strategi
Penurunan AKI dan Neonatal.”
Tangerang, 2019.
[2] Isnanda, “Hubungan Pelayanan
Atenatal Care (ANC) Dengan
Kejadian Preeklampsi Ibu Hamil di
RSUD Ulin Banjarmasin.” 2013.
[3] Wulandari and Firnawati, “FAKTOR
RISIKO KEJADIAN
PREEKLAMPSIA BERAT PADA
IBU HAMIL DI RSUD Dr.
MOEWARDI SURAKARTA,” pp.
29–35, 2010.
[4] Tadulako, Damantalm, and Januarista,
“Faktor - Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Preeklamsi di Poli
KIA RSU Anutapura Palu,”
Kesehatan, vol. 2, no. 1, pp. 34–44,
2016.
[5] Notoatmodjo, Pendidikan dan
Perilaku Kesehatan. 2012.

Seminar Nasional Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat (SENIAS) 2020 – Universitas Islam Madura
177

Anda mungkin juga menyukai