Semua informas pasien dikumpulkan secara akurat dan lengkap dari semua sumber yang berkaitan
dengan kondisi klien disebut pengkajian.
Untuk memperoleh data dapat dilakukan dengan cara:
1. Data Subjektif : Anamnesa, data yang didapat dari klien sebagai suatu pendapat terhadap suatu
situasi/kejadian
2. Data Objektif :
- Pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan
- Pemeriksaan penunjang
- Review dari data medical record/status klien
- Data yang dapat diobservasi dan diukur, biasanya diperoleh dari “Sense” : 2S (Sight, Smell) dn HT
(hearing and Touch) selama pemeriksaan fisik. Juga hasil pemeriksaan diagnostik.
Denyut nadi pada orang yang sedang beristirahat adalah 60 - 80 kali permenit untuk orang dewasa,
80 - 100 kali permenit untuk anak-anak, 100 - 140 kali permenit pada bayi.
NADI ABNORMAL
Frekuensi
Takikardi > normal
Bradikardi< normal
Irama
Disritmia : detak jantung tidak normal, tidak beraturam, terlalu cepat atau terlalu lambat
Pulsus bigeminus :tiap 2 denyut jantung dipisahkan waktu cukup lama
Pulsus trigeminus : tiap 3 denyut jantung dipisahkan waktu cukup lama
Pulsus seler : denyut nadi meningkat tinggi dan menurun dengan cepat
Pulsus alternans : gagal jantung : denyut nadi lemah dan kuat muncul bergantian
Pernapasan
Frekuensi proses inspirasi dan ekspirasi dalam satuan waktu/menit.
Faktor yang mempengaruhi Respiratory Rate:
1) Usia
2) Jenis kelamin
3) Suhu Tubuh
4) Posisi tubuh
5) Aktivitas
PERNAPASAN
Pernapasan adalah Mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara atmosfir dengan darah
serta darah dengan sel ( Potter,Perry:2005 ) Pernapasan adalah Tindakan mengambil oksigen
( inspirasi)dan membuang karbondioksida dari dalam tubuh ( ekspirasi).
KONTROL FISIOLOGIS PERNAPASAN
Proses pasif
Pusat pernapasan pada medula oblongata Normal pernapasan orang dewasa 12-20 kali/menit.
Ventilasi diatur oleh konsentrasi O2,CO2 dan pH dalam darah arteri P CO2 meningkat Sistem kontrol
otak meningkatkan frekuensi dan kedalaman pernapasan
Kedalaman pernapasan diobservasi penyimpangan gerakan dinding dada, normalnya 1cm
Irama
Normalnya reguler perbandingan inspirasi dan ekspirasi adalah2:1.
Difusi dan perfusi
Diukur melalui saturasi oksigen darah, normalnya 95%-100%
Tipe/pola pernapasan
TEKANAN DARAH
Indikator penting dalam manilai fungsi kardiovaskuler. Terdiri atas sistolik ( saat jantung memompa )
dan diastolik ( saat jantung mengisi kembali )
Satuan tekanan darah adalah mmHg
Faktor yang mempengaruhi TD : Usia, jenis kelamin, aktivivitas, dan emosi
PERUBAHAN TEKANAN DARAH DIPENGARUHI :
Tolakan perifer memiliki sistem tekanan terringgi ( arteri ) dan sistemtekanan terendah ( vena ).
Terdapat arteriola
Jika arteri menguncup,arteriola mengecil, darah yang mengalir ke kapiler berkurang, dinding arteri
mengembang aliran darah ke kapiler meningkat, proses penyempitan pembuluh darah yang
melebihi normal : tekanan darah tinggi.
Gerakan memompa oleh jantung
Volume darah
Kekentalan darah
Td normal:
Pemeriksaan Fisik
⦿ Asal kata “ Physical Examination “ :Memeriksa tubuh dengan atau tanpa alat.
⦿ Tujuan : mendapatkan informasi / data yang menggambarkan kondisi klien sesunguhnya
Pemeriksaan fisik adalah suatu Teknik pengumpulan data yang dilakukan dari ujung rambut samapai
dengan ujung kaki dengan menggunakan teknik Inspeksi, Palpasi, Perkusi dan Auskultasi.
1. Inspeksi
⦿ Disebut juga periksa pandang, dengan melihat dan mengamati kondisi atau respon klien.
⦿ Inspeksi di fokuskan kepada: ukuran bentuk, posisi, kelainan anatomik organ, warna, tekstur,
penampilan,pergerakan dan kesimetrisan.
2. Palpasi
⦿ Disebut periksa raba :menggunakan perabaan atau sentuhan,menetukan struktur tubuh dibawah
kulit
⦿ Untuk mengidentifikasi ukuran, bentuk, tekstur, temperatur, konsistensi, mobilisasi dll
3. Perkusi
⦿ Disebut juga Periksa Ketuk, dilakukan dengan mengetuk area/organ unt perubauk mehasilkan
bunyi. Bunyi akan menginformasikan perubahan atau kondisi dari organ.
⦿ Untuk menentukan ukuran, densitas, lokasi dan batas batas suatu organ
4. Auskultasi
⦿ Juga disebut “Periksa Dengar”, dilakukan dengan mendengar bunyi yg dihasilkan organ tubuh.
⦿ Digunakan untuk mendegar bunyi paru, jantung, bising usus tentukan frekwensi, intensitas,
kulaitas dan lamanya.
Tingkat kesadaran:
1. Secara kualitatif:
a. Komposmentis/alert: › Sadar penuh/kesadaran normal
b. Somnolen/Lethargi/Obtundate:› Keadaan mengantuk, kesadaran pulih bila dirangsang.
c. Sopor/Stupor:• Kantuk yang dalam, klien dapat dibangunkan dengan rangsang nyeri kuat,
namun kesadaran segera menurun kembali.
d. Koma ringan/Semi koma
• Tidak ada respon terhadap rangsang verbal.
• Refleks (kornea, pupil) masih baik.
• Gerakan terutama timbul sebagai respon thd rangsang nyeri.
e. Koma (dalam atau komplit)
• Tidak ada gerakan spontan,
• Tak ada jawaban thd rangsang nyeri bagaimanapun kuatnya.
Posisi Pemfis
Prinsip pemberian obat
2.1 Aspek Legal dalam Pemberian Obat
A. Wewenang Bidan
b. Proses pencampuran obat suntik secara aseptis, mengikuti langkah– langkah sebagai
berikut:
4. Menyiapkan meja kerja LAF dengan memberi alas penyerap cairan dalam LAF.
a. Pada Alergi
Alergi obat biasanya terjadi karena tubuh seseorang sangat sensitif sehingga bereaksi
secara berlebihan terhadap obat yang digunakan.
Hindari mengkonsumsi obat yang tidak diperlukan.
Ganti obat yang digunakan dengan obat yang sesuai dengan kondisi/respon
organ-organ dalam/luar.
Vitamin dikatakan aman, sebab sekalipun vitamin dapat menimbulkan alergi
bukan karena zat tambahan didalamnya.
Untuk menghentikan alergi obat, hanya dengan satu cara yaitu hanya dengan
menghentikan pemakaian obat tersebut dan mengatasi keadaan yang timbul dari
efek.
Perlu kerja sama antara pasien dengan dokter (tenaga medis)
Pasien harus mengemukakan pengalamannya menggunakan obat selama ini,
apakah obat tertentu membuat tubuh alergi atau yang dicurigai menimbulkan
alergi, akan sangat bagus atau baik jika setiap orang memiliki catatan tertulis
mengenai penggunaan obat dan apa yang dialami tubuhnya.