Anda di halaman 1dari 39

PENINGKATAN KUALITAS

LAYANAN DI FKTP
DR drg Yulita Hendrartini, AAK
Magister Kebijakan Pembiayaan dan Manajemen
Asuransi Kesehatan - UGM
Latar Belakang
 Pelayanan Primer merupakan
ujung tombak dalam sistem JKN
dan berfungsi sebagai gate
keeper dalam pengendalian
biaya pelayanan kesehatan 
SUSTAINABILITAS JKN
 Peran Pelayanan Primer dalam
meningkatkan status kesehatan
masyarakat lebih besar dari
pada peran dokter spesialis
Perkembangan Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama dalam JKN
Dimulainya JKN Jumlah FKTP meningkat 18%
sejak Tahun 2014 Potret Jenis FKTP Provider JKN

PUSKESMAS

Sumber data : Kemenkes, 2017


- Kenaikan FKTP belum seiring dengan kenaikan
peserta  PERTUMBUHAN FKTP SWASTA
- Apabila menggunakan rasio 1 Puskesmas
untuk 30.000 penduduk, terdapat 5 Provinsi
yang berada dibawah standar.
Measuring Quality of Care
Quality may be measured in terms of:

 Structures: refers to measuring characteristics that


may include personnel, equipment or finances
 Processes: look at the actual care given by
physicians which encompasses clinical and
interpersonal effectiveness
 Outcomes: refers to the consequences of the care
which may include health status or user satisfaction
Katz dkk., 2004

UTILISASI RENDAH  APAKAH MENCERMINKAN STATUS


KESEHATAN MASYARAKAT LEBIH BAIK
DATA YANG DIBUTUHKAN
UNTUK MENILAI MUTU FKTP

•JUMLAH PESERTA PROSES •KEPUASAN PASIEN


•JUMLAH DOKTER
BEBAN KERJA DOKTER •LAMA WAKTU TUNGGU •ANGKA KONTAK
SARANA FASKES /LAB •LAMA KONSULTASI •RATE UTILISASI
•KETERSEDIAAN OBAT / BMHP
BESARAN KAPITASI •KETERSEDIAAN LAB •RASIO RUJUKAN
•SOP •KUNJ PROLANIS
SPM

INPUT OUTPUT
KOMPETENSI DR
KETERSEDIAAN
JUMLAH SDM ANGKA KONTAK
OBAT
PEMANFAATAN DANA -KUNJUNGAN SEHAT
KAPITASI -KUNJUNGAN SAKIT
Dimensi Mutu Pelayanan Primer
patient
safety

adil efektif

Patient
centered time

efisien
DIMENSI MUTU DAN PENGEMBANGAN P-CARE YANG DIBUTUHKAN

DIMENSI MUTU INDIKATOR INSTRUMENT


Patient Safety SOP dan SPM, Kredentialing
- ID dokter
Terakreditasi/ISO - Profil PPK
- Sarana PPK
Patient Centered Kepuasan Pasien Pengembangan P-care
(Emotication)
Efektif Waktu konsultasi Pengembangan P-care
Ketersediaan obat dan BMHP - 144 diagnosa dan level
Kompetensi medis - Data obat
Efisien Rasio Rujukan P-care
Kunjungan pasien sakit/sehat
Rasio kunjungan
Timely Waktu tunggu Pengembangan P-care
Jam pelayanan
Adil Kepuasan pasien Pengembangan p care
AKSES  emoticon
KELEMAHAN P-CARE (saat ini)
■ Tidak dapat menilai efektifitas pelayanan  tidak ada data
obat,
■ Tidak dapat melihat respon terhadap pelayanan 
kepuasan pasien
■ Tidak dapat melihat waktu pelayanan dan waktu tunggu
■ Tidak bisa memberikan feed back kinerja secara langsung
■ Belum semuanya terintegrasi dengan sistem IT di PPK I
(simpus, EHR dll)
Pelayanan Bermutu

Standar Faskes
PMK 75/2014 : PUSKESMAS
PMK 9/2014 : KLINIK

Standar Standar
Standar
Kompetensi Obat
SDM
Peralatan

Fasilitas dan peralatan


Kebijakan dan manajemen
KOMITMEN SELURUH
PEGAWAI

OUTPUT :
PELAYANAN YANG BERMUTU DAN
MEMUASKAN PASIEN
PEMAHAMAM
1. Tanggung jawab tenaga klinis dalam
Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi
Mutu Layanan Klinis dan Keselamatan
Pasien
2. Pemahaman mutu layanan klinis
3. Pengukuran mutu layanan klinis dan
sasaran keselamatan pasien
4. Peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien
Tanggung jawab tenaga klinis
dalam :
1. Perencanaan,
2. Monitoring dan Evaluasi
Mutu Layanan Klinis dan
Keselamatan Pasien

UTILIZATION
REVIEW
ANALISIS KREDENTIALIN
KONTRAK
UTILIZATION KEPUASAN
KEBUTUHAN G REVIEW PASIEN

Distribusi Memenuhi
Kendali Biaya
peserta persyaratan Mengikat kendali Mutu
FKTP  komitmen kedua
melibatkan belah pihak
Dinkes dan
Asosisasi
. Faskes
 Kompetensi dr
 Kinerja Faskes

 Meningkatkan ketersediaan,
pemerataan dan aksesibilitas
Faskes
 Upaya standardisasi (kendali)
mutu Faskes  SDM, sarana
JUMLAH FKTP DENGAN SKOR KREDENSIALING PERSENTASE FKTP DENGAN SKOR KREDENSIALING
No Provinsi
<60 60-70 >70 JUMLAH FKTP <60 60-70 >70
D 1 BALI 120 120 0.00% 0.00% 100.00%
2 BANTEN 23 211 234 0.00% 9.83% 90.17%
A 3 BENGKULU 3 72 104 179 1.68% 40.22% 58.10%
0.00% 7.44% 92.56%
T 4
5
D I YOGYAKARTA
DKI JAKARTA
9
45
112
281
121
326 0.00% 13.80% 86.20%
A 6 GORONTALO 25 68 93 0.00% 26.88% 73.12%
7 JAMBI 2 20 167 189 1.06% 10.58% 88.36%
8 JAWA BARAT 57 158 842 1057 5.39% 14.95% 79.66%
K 9 JAWA TENGAH 60 814 874 0.00% 6.86% 93.14%
10 JAWA TIMUR 24 930 964 0.00% 2.49% 96.47%
R 11 KALIMANTAN BARAT 72 168 240 0.00% 30.00% 70.00%
12 KALIMANTAN SELATAN 14 217 231 0.00% 6.06% 93.94%
E 13 KALIMANTAN TENGAH 3 67 127 197 1.52% 34.01% 64.47%
D 14 KALIMANTAN TIMUR 179 179 0.00% 0.00% 100.00%
15 KALIMANTAN UTARA 10 39 49 0.00% 20.41% 79.59%
E 16 KEP. BANGKA BELITUNG 62 62 0.00% 0.00% 100.00%
0.00% 4.00% 96.00%
N 17
18
KEPULAUAN RIAU
LAMPUNG
3
60
72
234
75
294 0.00% 20.41% 79.59%
T 19 MALUKU 107 44 52 203 52.71% 21.67% 25.62%
20 MALUKU UTARA 21 51 57 129 16.28% 39.53% 44.19%
I 21 NANGGROE ACEH DARUSSALAM 5 119 216 340 1.47% 35.00% 63.53%
0.00% 6.88% 93.13%
A 22 NUSA TENGGARA BARAT 11 149 160
36.91% 22.51% 40.58%
23 NUSA TENGGARA TIMUR 141 86 155 382
L 24 PAPUA 306 58 42 406 75.37% 14.29% 10.34%
25 PAPUA BARAT 125 2 25 152 82.24% 1.32% 16.45%
I 26 RIAU 2 36 179 217 0.92% 16.59% 82.49%
N 27 SULAWESI BARAT 7 36 51 94 7.45% 38.30% 54.26%
28 SULAWESI SELATAN 24 58 369 451 5.32% 12.86% 81.82%
G 29 SULAWESI TENGAH 52 34 106 192 27.08% 17.71% 55.21%
30 SULAWESI TENGGARA 24 117 133 274 8.76% 42.70% 48.54%
31 SULAWESI UTARA 17 30 141 188 9.04% 15.96% 75.00%
32 SUMATERA BARAT 1 19 246 266 0.38% 7.14% 92.48%
33 SUMATERA SELATAN 134 193 327 0.00% 40.98% 59.02%
2017 34 SUMATERA UTARA 64 166 347 577 11.09% 28.77% 60.14%
Grand Total 2191 1585 6066 9842 22.26% 16.10% 61.63%
Rasio Puskesmas Terakreditasi dibanding Jumlah
Puskesmas Per Provinsi, per 1 Juli 2017
70.000 66.11570

60.000

50.000

40.000
31.77143 31.25000
30.000 27.5000 27.01149
24.89583
21.96970 21.91781 22.58065
20.96774
19.10112 18.35443
20.000 16.95652
15.45064
13.88889 12.60504
10.79812 12.12938
10.69519
10.05291 9.93377
8.38509
10.000 6.84932 7.61905 6.66667
3.53982
3.50263 3.82353
2.01005
1.48699 1.06383 1.57480 .50891
-

Per 1 Juli 2017, sudah terdapat 1479


FKTP sudah terakreditasi. (15,23%)
Pengambilan Data Primer: Mengacu pada standar tertinggi SDM dan layanan minimal
Puskesmas sesuai Permenkes No. 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas
FKTP Terakreditasi yang Belum Memenuhi Persyaratan Minimal SDM
dan/atau Layanan di 6 Sampel Provinsi:

FKTP Ranap/N Terakredit Pemenuhan Pemenuhan PMK 46 TH 2015


on- asi SDM Minimal Layanan AKREDITASI
Ranap (PMK 75) Minimal (PMK
75) APAKAH AKREDITASI
Pusk Muara Bulian Non- v Ya Tidak MENJAMIN
PENINGKATAN
Batanghari Ranap
KUALITAS LAYANAN
Puskesmas Bangkalan Ranap v Tidak Ya ??
Puskesmas Kampung Ranap v Tidak Ya
Bugis Berau
Puskesmas Tanjung Non- v Ya Tidak
Redeb Berau Ranap TARGET AKREDITASI FKTP
TH 2022 : PMK 99 /2015
Puskesmas Sungai Ranap v Tidak Tidak
Durian Kubu Raya
Puskesmas Sungai Raya Non- v Tidak Ya
Dalam Kubu Raya Ranap
Puskesmas Mengwi I Ranap v Tidak Ya
Puskesmas Klungkung I Ranap v Tidak Ya
Puskesmas Karangasem Ranap v Tidak Ya
Seluruh FKTP diharapkan dapat menangani kasus
level kompetensi 4 secara komprehensif (120
diagnosis dari 144 kompetensi dasar)

Realita Temuan Data Primer

KEMAMPUAN PEMENUHAN KOMPETENSI (n=33)


SKDI 4 3B 3A 2 1
Asma Bronkial 4A 70% 24% 3% 3% -
4A (tanpa
Tuberkulosis
komplikasi) 68% 21% 8% 3% -
Bronkopneumonia 4A 71% 16% 8% 5% -
Hordeolum 4A 73% 11% 13% 3% - Kendala dalam pemenuhan
Tonsilitis 4A 78% 11% 8% 3% - kompetensi:
Serumen Prop 4A 76% 13% 11% - - 1. Ketersediaan sarana
Konjungtivis 4A 86% 11% 3% - - prasarana;
Presbiopia 4A 30% 24% 27% 16% 3% 2. Ketersediaan obat-obatan;
Bell's Palsy 4A 43% 22% 22% 8% 5% 3. Pasien banyak yang minta
Otitis Externa 4A 84% 11% 5% - - dirujuk atas permintaan
Hipertensi 4A (esensial)
Note: FKTP harus dapat menangani 78%4A sampai
kasus kompetensi 19% tatalaksana
3% -
akhir. -
sendiri.
Bronkitis Akut 4A 73% 19% 8% - -
Epistaksis 4A 81% 13% 3% - 3%

Note: FKTP harus dapat menangani kasus kompetensi 4A sampai tatalaksana akhir.
Kemampuan Dokter
Jumlah Puskesmas = 33 / Tingkat Kemampuan
Tingkat Tingkat Tingkat Tingkat
Diagnosis
Kemampuan 1 Kemampuan 2 Kemampuan 3 Kemampuan 4
n % n % n % n %
Acute Nasopharyngitis (Common
0 0,00% 1 1,64% 2 3,28% 58 95,08%
Cold)
Essential (primary) hypertension 0 0,00% 0 0,00% 5 8,20% 56 91,80%
Inflammatory Disorders of Breast 0 0,00% 6 9,84% 26 42,62% 29 47,54%
Benign Lipomatous Neoplasm,
1 1,64% 17 27,87% 18 29,51% 25 40,98%
Unspecified
Bell's Palsy 0 0,00% 14 22,95% 27 44,26% 20 32,79%

• Rata-rata persentase tingkat kemampuan 4 sebesar 73,30%


• Hanya 11 puskesmas yg mencapai 100% tingkat kemampuan 4 untuk semua diganosis
Data kualitatif:
•Kemampuan belum mencapai tingkat kemampuan 4 untuk semua diagnosis
•Pengalaman kurang, kasus jarang  ragu & lupa
•Peningkatan kemampuan: seminar pribadi, pelatihan dari BPJS & Dinkes
Ketersediaan
Alat Medis Kategori Ketersediaan Alat/Jumlah Puskesmas
Diagnosis Tidak Ada Tidak Lengkap Lengkap
n % n % n %
Acute Nasopharyngitis
0 0,00% 5 8,20% 56 91,80%
(Common Cold)
Essential (primary) hypertension 0 0,00% 8 13,11% 53 86,89%
Benign Lipomatous Neoplasm,
8 13,11% 31 50,82% 22 36,07%
Unspecified
Bell's Palsy 8 13,11% 32 52,46% 21 34,43%
Impacted Serumen 4 6,56% 37 60,66% 20 32,79%

• Rata-rata persentase alat medis kategori lengkap sebesar 60,49%


• Hanya 4 puskesmas yg mencapai 100% kategori lengkap untuk semua diganosis

Data kualitatif:
• Alat medis tidak tersedia lengkap, antara lain: suction, bedah minor, refraksi
• Jumlah dan pilihan alat terbatas
• Alat rusak
• Pengadaan dan pemeliharaan alat belum baik
• Dana kapitasi belum dioptimalkan
Ketersediaan Obat
Kategori Ketersediaan Obat/Jumlah Puskesmas
Diagnosis Tidak Ada Tidak Lengkap Lengkap
n % n % n %
Other Acute Gastritis 0 0,00% 2 3,28% 59 96,72%
TB Lung Confirm Sputus Microscopy
2 3,28% 4 6,56% 55 90,16%
With/Without Culture
Hyperlipidaemia, Unspecified 3 4,92% 30 49,18% 28 45,90%
Atshma, unspecified 0 0,00% 34 55,74% 27 44,26%
Bell's Palsy 12 19,67% 30 49,18% 19 31,15%

• Rata-rata persentase obat kategori lengkap sebesar 59,26%


Data kualitatif:
• Obat tidak tersedia lengkap, antara lain: antibiotik, obat saraf
• Stok kosong
• Pilihan obat terbatas
• Belum semua dokter memahami fornas
• Dana kapitasi belum dioptimalkan
GAMBARAN MUTU DI PPK I
(N= 198 FKTP)
Hasil Penelitian Pusat KMPK UGM dan BPJS, 2016
Rasio kunjungan sakit
Terhadap
Ketersediaan Dokter

• Pada umumnya rasio utilisasi di Puskesmas masih di bawah 5%


• Semakin banyaknya jumlah dokter tidak otomatis meningkatkan utilisasi
Tren Pencapaian Standar Indikator
2016 – Juni 2017

Angka Kontak (‰)


150

126.15144

105.95533 111.04352 121.40067 122.45877


103.24327 103.81000 104.33213
95.94031
107.12544
103.55187 106.34115
99.85832
89.74076 92.60551 82.76608
84.15965
81.50569

Jan '16 Feb '16 Mar '16 Apr '16 Mei '16 Jun '16 Jul '16 Agst '16 Sept Okt '16 Nov '16 Des '16 Jan'17 Feb'17 Mar'17 Apr '17 Mei '17 Juni '17
'16

 Terjadinya penurunan capaian angka kontak karena pada Januari 2017 KBK mulai dijalankan oleh
FKTP lain selain Puskesmas Ibukota Provinsi, sehingga terdapat adaptasi dari FKTP lain untuk
meningkatkan angka kontak
 Capaian nasional angka kontak belum bisa mencapai standar 150 permill
 Angka kontak tinggi, tapi proporsi kunjungan sehat lebih besar karena ada kegiatan GERMAS 
Harus ada rasio kunjungan sehat dan kunjungan sehat untuk menilai kinerja FKTP

Sumber Data : Laporan Manual Divre 26


Rasio Rujukan Data p-care

Dokter Praktik
Klinik Pratama Puskesmas Keseluruhan
Pribadi RUJUKAN > 15%
sangat tinggi (>20) 28% 36% 40% 36%
tinggi (16-20) 12% 12% 13% 13%
sedang (11-<16) 19% 21% 15% 18%
rendah (5-<11) 35% 21% 20% 25%
sangat rendah (<5) 5% 9% 11% 9%

Secara keseluruhan, sebagian besar rasio rujukan pasien berada dalam kategori “sangat
tinggi”, yaitu sebesar 36%. Sebagian besar puskesmas (40%) dan klinik pratama (36%)
memiliki rasio rujukan “sangat tinggi”, sedangkan pada dokter praktik pribadi sebanyak 35%
memiliki rasio rujukan “rendah”.
27
Tren Pencapaian Standar Indikator
2016 – Juni 2017

Rasio Rujukan Non Spesialistik (%)

Kasus non spesialistik yang dihitung dalam


rasio ini adalah diagnose yang disepakati
3.14773
2.887332.72625 dapat tuntas di @FKTP dari 144 diagnosa
KASUS TACC ?
2.41828 1.86334
2.28968
1.96947 1.67447
1.46456
1.53510
1.17636 1.37000 1.37650
1.24964 1.39919
.72906 .71684.52480

Jan '16 Feb '16 Mar '16 Apr '16 Mei '16 Jun '16 Jul '16 Agst '16Sept '16 Okt '16 Nov '16 Des '16 Jan'17 Feb'17 Mar'17 Apr '17 Mei '17 Juni '17

 Terjadinya peningkatan capaian rujukan non spesialistik pada awal 2017, akan
tetapi secara bertahap menurun sampai dengan bulan April 2017.
 Pada bulan Mei dan Juni terdapat peningkatan rasio rujukan.
 Capaian rasio rujukan non spesialistik kurang dari 5%

Sumber Data : Laporan Manual Divre 28


Monev di lapangan :

■ PKM tidak punya obat inhaler untuk pasien Ashma, karena tidak ada di Fornas di FKTP 
walau seharusnya bisa selesai di level primer
■ Obat habis  pasien diberi resep untuk membeli di luar  dari pada dirujuk (biaya
transport dan meningkatkan rujukan)
■ Sebaiknya Obat penyakit jiwa di sediakan di Puskesmas, untuk memantau kondisi pasien 
untuk mengendalikan rujukan
■ Banyak drg primer karena takut merujuk, sehingga hanya dikasih premedikasi 
sehingga pasien mengeluh sakit lagi karena penyakit tidak ditreatment dengan baik 
ujung2nya di cabut
Distribusi Kepesertaan dan Jumlah
Dokter Puskesmas BEBAN
KERJA

1 2
Jumlah Dokter di FKTP
3 >3 MUTU
>30.000 30% 12% 5% 3%
25.001-30.000 0% 10% 5% 0% WAKTU
20.001-25.000 10% 10% 9% 13%
15.001-20.000 10% 29% 18% 29% TUNGGU
10.001-15.000 30% 22% 32% 19%
5.001-10.000 0% 10% 18% 16%
1.001-5000 10% 2% 9% 16%
<1.000 10% 5% 5% 3%

30
KONDISI JUMLAH SDM APOTEKER, TENAGA KESMAS, SANITARIAN,
GIZI, DAN ANALIS KESEHATAN DI PUSKESMAS 2011-2016

Apoteker KesMas Sanitarian Gizi Analis Kesehatan PROMPREV


25000 UKM
21723 21342 21849 21332

20000

17383 16137

15000

12136

10746 10559
10000 10039 10171
9246
9883 9598 9331
6918 6850
6481
5000
5548
4559

Pra-JKN JKN
1464
0
2011 2012 2013 2014 2015 2016
KONDISI JUMLAH SDM PERAWAT DAN BIDAN DI PUSKESMAS
2011-2016
Perawat Bidan ORIENTASI KE UKP
140000
AKREDITASI

120000 120091
115747
107284 104151105870 104273
100000 102384 102176 102350
98864

80000 79314
73311
60000

40000

Pra-JKN JKN
20000

2011 2012 2013 2014 2015 2016


Waktu Tunggu Per FKTP

Dokter Praktik
Klinik Pratama Puskesmas Keseluruhan
Pribadi
lama (>30 menit) 19% 9% 48% 32%
cukup (21-30 menit) 17% 17% 14% 16%
singkat (10-20 menit) 20% 34% 15% 20%
cepat (<10 menit) 44% 40% 22% 32%
33
Waktu Konsultasi

Dokter Praktik
Klinik Pratama Puskesmas Keseluruhan
Pribadi
lama (>25 menit) 0% 0% 1% 1%
agak lama (16-25 menit) 5% 6% 5% 5%
cukup (10-15 menit) 29% 34% 18% 24%
cepat (<10 menit) 66% 60% 76% 70%

SINGKAT <5 menit 7% 3% 14% 10%

Secara keseluruhan, sebagian besar waktu konsultasi dokter di FKTP (70%) masuk dalam
kategori “cepat”. Terdapat 24% FKTP dengan waktu konsultasi dokter “cukup”. 34
Kepuasan Pasien

GRATIS  PUAS

Dokter KEMUNGKINAN BIAS


Klinik
Praktik Puskesmas Keseluruhan KARENA RESPONDEN
Pratama
Pribadi
ADALAH PASIEN YANG
sangat puas 47% 54% 27% 38%
BERKUNJUNG KE FKTP
puas 53% 46% 73% 62%
cukup puas 0% 0% 0% 0%
tidak puas 0% 0% 0% 0%

“.. Puskesmas sekarang bangunannya lebih bagus bagus tetapi


obatnya sering kosong “
“ kalau di praktek sore, dokternya lebih teliti dan periksanya lebih
lama…” 35
Roadmap JKN
Hasil survey CS-PS 2017 Kepuasan peserta : 85%
Frontier
KESIMPULAN
■ Mutu pelayanan di FKTP masih perlu
ditingkatkan :
– Mendorong angka kontak / rasio utilisasi
– Meningkatkan kompetensi SDM , alat dan obat
(khususnya dalam pemenuhan `144 kompetensi)
– Meminimalisir kekosongan obat  kerjasama
dengan apotik jejaring
– Meningkatkan kepuasan pasien  monev
– Perbaikan p care  instrument untuk menilai mutu
REKOMENDASI

• Meningkatkan ketersediaan alat di puskesmas sesuai


dengan standar Permenkes dan kebutuhan pelayanan
terutama alat bedah minor, alat ekstraksi cerumen,
alat pemeriksaan visus.

• Meningkatkan ketersediaan obat di puskesmas sesuai


dengan fornas dan kebutuhan pelayanan terutama
obat-obatan untuk penyakit kronis seperti hipertensi
dan DM.

Anda mungkin juga menyukai