Anda di halaman 1dari 16

D.

Asuhan Keperawatan Pada Keluarga

Perawatan keluarga yang komprehensip merupakan suatu proses yang rumit, sehingga

memerlukan suatu pendekatan yang logis dan sistematis untuk bekerja dengan keluarga dan

anggota keluarga. Pendekatan ini disebut proses keperawatan.

Tahap-tahap dalam proses keperawatan saling bergantung satu sama lainnya, bersifat

disusun secara sistematis untuk menggambarkan perkembangan dari tahap-tahap yang satu ke tahap

yang lain, dengan tahap-tahap sebagai berikut:

1. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah awal dan dasar dalam proses keperawatan, secara keseluruhan pada

tahap ii semua data dan informasi klien dibutuhkan dikumpulkan untuk menentukan masalah

kesehatan dan keperawatan.

a. Pengkajian Keluarga

Data yang dikumpulkan untuk melaksanakan asuhan keperawatan keluarga dengan diabetes

melitus adalah :

1) Data umum

Nama Puskesmas, tanggal Pengkajian, Jarak Tempuh mencapai Puskesmas, Nama

Kepala Keluarga, Umur, Agama, Pendidikan, Pekerjaan, Suku/Bangsa, Alamat.

2) Daftar Anggota Keluarga

Nama Anggota keluarga, hubungan keluarga, jenis kelamin, umur, pendidikan,

pekerjaan, agama, keadaan kesehatan, KB dan Imunisasi

3) Data Khusus Keluarga

a) Type Keluarga

Menjelaskan mengenai type keluarga beserta kendala atau masalah-masalah yang

terjadi dengan type keluarga tersebut, dimana keluarga dengan type extended maka

akan berpengaruh terhadap cara pengambilan keputusan untuk mengatasi Diabetes

Melitus pada anggota keluarganya.

b) Tahap Perkembanan Keluarga Saat ini

Tahap perkembangan keluarga ditentukan berdasarkan tingkat perkembangan anak

tertua dari keluarga inti yang dikaji.

c) Tugas Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Menjelaskan secara singkat mengenai tugas perkembangan keluarga yang belum


terpenuhi dan kendala mengapa tugas perkembangan tersebut belum terpenuhi, hal

ini perlu dikaji karena keluarga dengan Diabetes Melitus biasanya mempunyai

beberapa tugas keluarga yang belum terpenuhi.

4) Keadaan Biologis Keluarga

a) Keadaan Kesehatan

Menggambarkan keadaan kesehatan keluarga, selain dari individu yang menderita

Diabetes Melitus, karena pada keluarga dengan masalah Diabetes Melitus akan

mempengaruhi kesehatan anggota keluarga yang lainnya.

b) Kebersihan Keluarga

Menggambarkan kebersihan tubuh setiap anggota keluarga kebersihan rumah dan

sekitarnya, karena data ii sangat mendukung terjadinya penyakit komplikasi diabetes

melitus.

c) Penyakit Yang Sering Diderita

Pengkajian meliputi jenis penyakit apa yang biasa diderita oleh seluruh anggota

keluarga ini, hal ini mengidikasikan adanya pemaparan penyakit yang sudah lama

dan mungkin sudah menginfeksi pada semua anggota keluarga namun tidak

dirasakan oleh keluarga

d) Penyakit Kronis/Menular

Ada atau tidak adakah anggota keluarga yang mempunyai penyakit tersebut .

Contoh :

Penyakit Diabetes Melitus adalah salah satu penyakit jika kedua orang tuanya atau

salah satu orang tuanya menderita diabetes melitus, maka orang tersebut mempunyai

resiko mengidap penyakit diabetes melitus

e) Keadaan Anggota Keluarga

Pengkajian meliputi ada tidaknya keluarga yang mengalami keadaan fisik atau

mentalnya.

f) Pola Makan

Pengkajian meliputi kebiasaan makan keluarga meliputi frekuensi makan dalam

sehari, keseimbangan gizi, cara pengolahan dan penyajian makanan, hal ii

menunjukan ada tidaknya perhatian keluarga terhadap anggota keluarga yang


menderita diabetes melitus

g) Pola Istirahat

Pengkajian meliputi istirahat/tidur keluarga meliputi berapa jam keluarga tidur dan

adakah kendala yang mempengaruhi pola istirahat keluarga, karena keluarga dengan

anggota keluarga yang menderita diabetes melitus biasanya tidurnya akan terganggu

karena banyak kencing terutama malam hari.

5) Psikologis Keluarga

a) Keadaan Emosi/Mental

Kecemasan akan timbul pada klien dan keluarga karena ketakutan penyakit

bertambah parah dan menyebabkan kematian.

b) Koping Keluarga

Mengkaji cara keluarga menyelesaikan masalah baik yang berhubungan dengan

kesehatan maupun masalah lainnya yang bisa terjadi dalam suatu rumah tangga

terutama dalam menghadapi anggota keluarga yang sedang menderita diabetes

melitus.

c) Kebiasaan Buruk

Mengkaji kebiasaan-kebiasaan buruk yang dapat mempengaruhi kesehatan anggota

keluarga maupun individu yang sakit Diabetes Melitus seperti pola makan yang

tidak teratur dan tidak mau berolah raga.

d) Rekreasi

Mengkaji bagaimana keluarga meluangkan waktu bersama untuk melakukan

refresing atau rekreasi baik yang sifatnya rutin maupun tidak rutin, baik yang

bentuknya rekreasi keluar maupun rekreasi yang bisa dilakukan di dalam rumah.

e) Pola Komunikasi Keluarga

Menjelaskan mengenai cara keluarga berkomunikasi satu dengan yang lainnya di

dalam keluarga, terutama cara berkomunikasi anggota keluarga yang sakit Diabetes

Melitus dengan yang lainnya.

f) Pengambil Keputusan

Mengkaji siapa yang biasa berperan sebagai pengambil keputusan dalam keluarga

terkait dengan kemampuan dalam mengendalikan dan mempengaruhi orang lain


untuk mengubah perilaku ataukah dilakukan dengan cara lain, misal musyawarah

keluarga. Data perlu dikaji karena keluarga dengan masalah kesehatan Diabetes

Melitus sangat memerlukan kerjasama seluruh anggota keluarga dalam

mengatasinya terutama para pengambil keputusan yang ada di keluarga, dimana

kebersihan program pengobatan sangat tergantung dari kerjamasa dan pengertian

para pengambil keputusan di rumah.

g) Peran Informal
Menjelaskan mengenai peran informasl dari setiap anggota keluarga, misalnya

penurut, motivatorm innovator, dictator, dll. Hal ini perlu dikaji karena akan

menentukan sejauhmana anggota keluarga berinisiatif untuk menentukan sikap

dalam menangani masalah diabetes melitus yang terjadi pada anggota keluarganya.

6) Sosial Ekonomi Keluarga

a) Hubungan Dengan Orang Lain

Penderita Diabetes Melitus menarik diri dan mempunyai perasaan terkucilkan dari

masyarakat jika penyakitnya sudah mengelami gangren. Jika klien belum

mengetahui penyakitnya, repon klien akan cenderung biasa saja dan cara hidup klien

tidak aka berubah sehingga resiko komplikasi akan semakin besar.

b) Kegiatan Organisasi Sosial

Menjelaskan kegiatan yang diikuti oleh keluarga dalam organisasi sosial atau

perkumpulan sosial, misal kelompok pengajian, karang taruna, LSM dan sebagainya.

Data ini dapat menunjukan adanya perasaan malu dalam mengikuti kegiatan

tersebut, penderita Diabetes Melitus yang dulunya aktif biasanya akan menghidari

setiap aktivitas rutinya.

c) Keadaan Ekonomi

Ditemukan pendapatan keluarga baik yang didapat oleh kepala keluarga meupun

anggota yang lain. Serta ditentukan juga oleh kebutuhan yang dikeluarkan oleh

keluarga

7) Spiritual Kultural Keluarga

a) Keadaan Beribadah

Menjelaskan mengenai kebiasaan keluarga dalam melakukan aktivitas ibadah sesuai


dengan agama yang dianutnya.

b) Keyakinan Tentang Kesehatan

Dikaji melalui pandangan hidup terhadap keadaan sehat. Sehingga dapat

menjelaskan megenai keyakinan atau kepercayaan keluarga tentang kesehatan.

c) Nilai dan Norma

Menjelaskan mengenai nilai dan norma yang dianut oleh keluarga. Meliputi sesuatu

yang dianggap baik atau buruk oleh keluarga. Dapat juga dikaji kesesuaian antara

nilai dan norma keluarga dengan nilai dan norma yang berlaku dimasyarakat, dalam

hal ini apakah keluarga mempunyai nilai dan norma yang dianggap bahwa penyakit

Diabetes Melitus ini adalah suatu hukuman.

d) Adat yang Mempengaruhi Kesehatan

Mengkaji mengenai ada dan tidaknya adat atau tabu-tabu yang dianut keluarga dan

pengaruhnya terhadap kesehatan.

8) Genogram

Genogram diisi untuk menggambarkan ada tidaknya penyakit yang diturunkan secara

genetik dari generasi-generasi sebelumnya (minimal 3 generasi keatas.)

9) Denah Rumah

Denah rumah dibuat utuk memperlihatkan keadaan rumah, tata letak rumah sehingga

dapat tergambar seperti apa keadaan rumah penderita Diabetes Melitus sehingga sampai

terjadi penyakit Diabetes Melitus pada salah seorang anggota keluarga.

(Jhonson, 2010: 65)

b. Pengkajian Individu

1) Identitas Klien

Meliputi : nama, umur, agama, pendidikan, pekerjaan, suku/bangsa, status marital,

alamat.

2) Riwayat Kesehatan

a) Masalah Kesehatan Yang Pernah Dialami

Pengkajian akan didapat keluhan banyak makan, banyak minum dan banyak buang

air kecil. Biasaya klien memiliki masalah kesehatan seperti obesitas.


b) Masalah Kesehatan Keluarga (Keturunan)

Pengkajian akan dilakukan diantara anggota keluarga dan yang mempunyai penyakit

yang sama dengan klien (Diabetes Melitus)

3) Kebiasaan Sehari-hari

a) Biologi

(1) Pola Makan

Adanya pola makan yang tidak sesuai dengan diit sehingga membuat gula darah

semakin tinggi

(2) Pola Minum

Biasanya klien banyak minum dan cenderung cepat haus.

(3) Pola Tidur

Pola tidur klien dengan Diabetes Melitus akan mengalami gangguan karena klien

sering mengalami kencing pada malam hari sehingga sering terbangun karena

kencingnya.

(4) BAB / BAK

BAB tidak ditemukan masalah yang berarti, BAK klien cenderung lebih banyak

frekuensinya dan didalam air kencingnya, biasanya terdapat glukosa.

(5) Aktifitas sehari-hari

Pengkajian didapatkan adanya kelemahan fisik dan cepat lelah.

(6) Rekreasi.

Penderita Diabetes Melitus biasanya merasa rendah diri dan enggan untuk

melakukan rekreasi.

b) Psikologis

(1) Keadaan Emosi

Keadaan emosi penderita Diabetes Melitus biasanya bervariasi tergantung

koping tiap individu, ada yang emosinya tampak labil karena tidak bisa

menerima kenyataan yang menimpanya sehingga cenderung menarik diri dengan

mengisolasi diri, tapi ada pula yang memiliki keadaan emosi yang stabil, dimana

ia akan menerima keadaan degan ikhlas.

c) Sosial
(1) Hubungan Antar Keluarga

Hubugan antar keluarga penderita Diabetes Melitus biasanya jarang terganggu,

karena keluarga sudah memahami betul kondisi penderita sehingga bisa

menerima klien apa adanya.

(2) Hubungan Dengan Orang Lain

Penderita Diabetes Melitus biasanya menarik diri dan ada perasaan terisolir dari

masyarakat jika penyakit sudah diketahui dengan pasti. Jika penderita tersebut

belum mengetahui penyakitnya, responnya akan biasa saja dan cara hidupnya

pun tidak akan berubah.

d) Spiritual/Kultural

(1) Pelaksanaan Ibadah

Kaji kebiasaan melakukan kegiatan ibadah sesuai dengan agama yang dianutnya.

(2) Keyakinan Tentang Kesehatan

Menjelaskan mengenai keyakinan atau kepercayaan terhadap kesehatan,

pandangan hidup tentang keadaan sehat. Biasanya individu dengan Diabetes

Melitus akan sangat merasakan bahwa sehat itu sangat berarti.

4) Pemeriksaan Fisik

Hasil pemeriksaan fisik pada penderita Diabetes Melitus akan ditemukan data-data

sebagai berikut :

a) Tanda-tanda vital :

Keadaan umum, kesadaran, tekanan darah, suhu, nadi, pernafasan, berat badan dan

tinggi badan

b) Pemeriksaan head to toe

Kepala, mata, telinga, hidung, mulut, leher, dada, abdomen dan ekstremitas.

c. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan untuk mengaitkan dan menghubungan data dengan kemampuan

kognitif yang dimiliki sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang dihadapi, apakah
masalah kesehatan atau masalah keperawatan. Tabel di bawah ini memperlihatkan format dalam

analisa data dalam asuhan keperawatan keluarga.

Tabel
Format Analisa Data

Masalah
Data Masalah Keperawatan
Kesehatan
Data Subjektif :

Data Objektif

Perumusan Masalah

Setelah data dianalisa, maka selanjutnya dapat dirumuskan masalah kesehatan dalam

keperawatan keluarga. Rumusan masalah kesehatan keluarga dapat menggambarkan keadaan kesehatan

dan status kesehatan keluarga, karena merupakan hasil dari pemikiran dan pertimbangan yang

mendalam tentang situasi kesehatan, lingkungan norma, nilai-nilai, kultur yang dianut oleh keluarga

tersebut.

Dalam penyusunan masalah kesehatan dan keperawatan seorang perawat selalu mengacu

kepada tipologi masalah kesehatan dan keperawatan serta berbagai alasan dan ketidak mampuan

keluarga dalam melaksanakan tugas-tugas keluarga dalam bidang kesehatan.

Dalam tipologi masalah kesehatan keluarga ada 3 kelompok masalah besar, yaitu :

a) Ancaman kesehatan adalah keadaan yang dapat memungkinkan terjadinya penyakit,

kecelakaan dan kegagalan dalam mencapai potensi kesehatan. Yang termasuk dalam ancaman

kesehatan adalah :

(1) Penyakit keturunan

(2) Keluarga/anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan

(3) Jumlah anggota keluarga terlalu besar dan tidak sesuai dengan

kemampuan dan sumber daya keluarga

(4) Resiko terjadi kecelakaan dalam keluarga, misalnya benda tajam

dikatakan sembarangan

(5) Kekurangan atau kelebihan gizi dari masing-masing anggota


keluarga

(6) Keadaan-keadaan yang menimbulkan stress

(7) Situasi lingkungan yang buruk

(8) Kebiasaan-kebiasaan yang merugikan

(9) Sifat kepribadian yang melekat misalnya pemarah

(10) Riwayat persalinan yang sulit

(11) Memainkan peranan yang tidak sesuai, misal anak wanita

memainkan peranan ibu

(12) Imunisasi anak yang tidak lengkap.

b) Kurang/tidak sehat adalah kegagalan dalam memantapkan kesehatan seperti keadaan

sakit dan pertumbuhan yang tidak sesuai atau abnormal.

c) Situasi krisis adalah dimana individu atau keluarga banyak menuntut dalam

menyesuaikan diri seperti perkawinan, kehamilan, kehilangan pekerjaan, kematian pindah rumah

dan lain-lain.

(Nasrul Effendy, 2002 : 47-50)

Pengkajian Keluarga Mandiri dan Fungsi Perawatan Kesehatan Keluarga

Penulis mengutip pengkajian keluarga mandiri untuk menentukan kategori Keluarga Mandiri

(KM) I, II, atau III pada keluarga sebagaimana tercantum dalam tabel di bawah ini.

Tabel
Format Pengkajian Keluarga Mandiri

Masalah Masalah Kategori


Kriteria Keluarga Mandiri
Tanggal Kesehatan Keperawatan Simpitar
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Sumber : Suprajito, Skp. (2004:46)

Keterangan :
Kriteria keluarga mandiri terdiri dari 3 bagian, berikan tanda (√) pada kolom dengan Kriteria sebagai

berikut “

1) Keluarga mengetahui masalah keadaan dengan kriteria

a) Keluarga dapat menyebutkan pengertian, tanda dan gejala dari masalah kesehatan yang ada.

b) Keluarga dapat menyebutkan penyebab masalah kesehatan

c) Keluarga dapat meyebutkan faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan

d) Keluarga memiliki persepsi yang positif terhadap masalah

2) Keluarga mau mengambil keputusan untuk mengatasi masalah, dengan kriteria :

a) Masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga

b) Keluarga dapat menyebutkan atau mengungkapkan akibat dari masalah kesehatan tersebut

c) Keluarga dapat membuat keputusan yang tepat dengan masalah kesehatan.

3) Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan masalah kesehatan, dengn kriteria :

a) Keluarga mampu menggali dan memanfaatkan sumber daya dan fasilitas

yang diperlukan untuk perawatan (sumber daya dapat berupa pembiayaan untuk kesehatan, alat

P3K, KMS dan Kartu Kesehatan Keluarga)

b) Keluarga terampil melaksanakan perawatan dan anggota keluarga

(preventif, promotif dan caretive)

c) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang mendukung kesehatan.

Untuk kategori keluarga mandiri/simpulan dibuat berdasarkan penjumlahan kriteria diatas,

masing-masing kriteria memiliki nilai satu. Pembagian kategori berdasarkan pengelompokan sebagai

berikut :

Keluarga Mandiri I (KMI) : Skornya 1 – 4

Keluarga Mandiri II (KMII) : Skornya 5 – 7

Keluarga Mandiri III (KMIII) : Skornya 8 – 10

F. Menentukan Prioritas Masalah

Setelah melaksanakan masalah keperawatan, langkah selanjutnya adalah menentukan masalah

kesehatan dan keperawatan keluarga. Masalah diurutkan menurut prioritas masalah, sehingga

pelaksanaan asuhan keperawatan keluarga menjadi terarah dan sistematis.


Dalam menyusun masalah kesehatan dan keperawatan keluarga harus didasarkan kepada beberapa

kriteria sebaga berikut :

1) Sifat masalah : sifat masalah kesehatan dapat dikeompokkan ke dalam acaman

kesehatan, tidak/kurang sehat dan kesejahteraan. Sifat masalah tidak/kurang sehat diberi bobot

yang lebih tinggi karena masalah tersebut membutuhkan tindakan yang segera dan biasanya

masalah dirasakan/disadari oleh keluarga. Keadaan sejahtera diberikan bobot yang lebih sedikit

karena faktor-faktor budaya biasanya dapat memberikan dukungan bagi keluarga untuk mengatasi

masalah dengan baik

2) Kemungkinan masalah dapat diubah adalah kemungkinan berhasil mengurangi atau

mencegah masalah bila dilakukan intervensi kesehatan dan keperawatan

Faktor-faktor yang mempengaruhi masalah dapat diubah adalah :

a) Pengetahuan, teknologi dan tindakan-tindakan untuk mengenai masalah

b) Sumberdaya keluarga, diantaranya keuangan, tenaga, sarana, dan prasarana.

c) Sumberdaya perawatan, diantaranya adalah pengetahuan, keterampilan dan waktu

d) Sumberdaya masyarakat, dapat dalam bentuk fasilitas, organisasi seperti Posyandu, Polindes,

dan sebagainya

3) Potensi masalah untuk dicegah adalah sifat dan bertanya masalah yang akan timbul yang

dapat dikurangi atau dicegah melalui tindakan keperawatan dan kesehatan.

Faktor yang perlu diperhatikan dalam melihat potensi pencegahan masalah adalah sebagai berikut :

a) Kepelikan/kepelikan masalah, hal ini berkaitan dengan beratnya penyakit atau

masalah yang menunjukan kepada prognosa dan berat masalah.

b) Lamaya masalah, berhubungan dengan jangka waktu terjadinya masalah.

c) Tindakan yang sudah dan sedang dijalankan, adalah tindakan untuk mencegah

dan memperbaiki masalah dalam rangka meningkatkan status kesehatan keluarga

d) Adanya kelompok resiko tinggi dalam keluarga atau kelompok yang sangat peka

menambah potensi untuk mencegah masalah.

4) Menonjolnya maslah adalah cara keluarga melihat dan menilai masalah dalam hal

eratnya dan mendesak untuk diatasi melalui intervensi keperawatan dan kesehatan.
Acuan untuk menentukan skor kriteria masalah dapat dilihat pada table dibawah ini

Tabel 2.13
Acuan Penentuan Skor Kriteria Masalah

No Kriteria Skor Bobot


1. Sifat masalah
Skala :
a) Tidak/kurang sehat 3
b) Ancaman Kesehatan 2 1
c) Keadaan Sejahtera 1
2. Kemungkinan masalah dapat dicegah
Skala :
a) Dengan mudah 2
b) Hanya Sebagian 1 2
c) Tidak 0
3. Kemungkinan masalah untuk dicegah
Skala :
a) Tinggi 3
b) Cukup 2 1
c) Rendah 1
4. Menonjolnya masalah
a) Masalah berat harus ditangani 2
b) Ada masalah tapi tidak perlu 1 1
ditangani
c) Masalah tidak dirasakan 0
Sumber : Suprajito, Skp. (2004:46)

Keterangan :

1) Tentukan skor setiap untuk setiap Kriteria

2) Skor dibagi dengan angka tertinggi dan dikalikan dengan bobot


Skor
Angka tertinggi X Bobot
3) Jumlah skor untuk semua kriteria

4) Skor tertinggi adalah 5 sama bobot

G. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan keluarga dengan Diabetes Melitus menurut tim Komunikasi FIK Unpad

adalah:

2) Gangguan pemenuhan nutrisi (kurang dari) kebutuhan tubuh berhubungan

dengan ketidaktahuan keluarga tentang diit yang benar.

3) Desifit perawatan diri (gunting kuku) berhubungan dengan ketidakmauan

keluarga merawat diri

4) Cemas berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga tentag penyakitnya.


(Jhonson, 2010: 78)

H. Perencanaan

Perencanaan perawatan kesehatan keluarga adalah sekumpulan tindakan yang ditentukan oleh

perawat untuk dilaksanakan untuk memecahkan masalah kesehatan dan kepercayaan yang telah

diidentifikasi (Jhonson, 2010: 78).

Rencana perawatan kesehatan yang diberikan untuk mengatasi masalah keluarga dengan

Diabetes Melitus menurut tim komunikasi FIK Unpad adalah sebagai berikut pada tabel

Tabel

Rencana Keperawatan Keluarga Dengan Diabetes Melitus

Tujuan
No Diagnosa Intervensi
Umum Khusus
1 2 3 4 5
1. Cemas Setelah Setelah dilakukan 1.
berhubungan dilakukanpenyuluhan selama tentang pengertian
dengan penyuluhan
30 menit, keluarga tanda dan gejala
kurangnya selama 30
dapat mengenal dan penyebab
pengetahuan menit, penyakit diabetes diabetes melitus
tentang keluarga melitus dengan 2.
penyakitnya tidak merasa
kiteria : pemeriksaan GDS
cemas menyebutkan 3.
pengertian tanda Pemeriksaan
dan gejala, urintest
penyebab diabetes
melitus
2. Cemas Rasa cemas 1. 1. Diskusikan
berhubungan sedang merasakan dengan keluarga
dengan masalah tentang tentang kondisi
ketidakmam adanya cemas anggota keluarga
puan dengan karena Diabetes yang sakit dan
keluarga Melitus adanya cemas
mengambil 2. karena Diabetes
keputusan menyebutkan Melitus
untuk akibat yang 2. Beri
mengatasi ditimbulkan dari penyuluhan
masalah cemas karena kepada keluarga
Diabetes Melitus tentang keluarga
3. dan akibat dari
mengambil adanya cemas
keputusan karena Diabetes
alternative untuk Melitus
mengatasi cemas 3. Suport pada
karena Diabetes keluarga untuk
Melitus mengambil
keputusan
alternatif yang
dapat dilakukan
untuk mengatasi
cemas karena
Diabetes Melitus
3. Cemas Rasa cemas 1. Keluarga 1. Latihan dan
berhubungan berkurang dapat merawat olah raga
dengan anggota 2. Ajarkan
ketidakmam keluarga dengan keluarga untuk
puan masalah cemas kontrol ke
keluarga karena Diabetes Puskesmas satu
dalam Melitus minggu satu kali
merawat 2. Keluarga 3. mengawasi
anggota dapat anggota keluarga
keluarga memanfaatkan yang sakit dalam
pelayanan minum obat
kesehatan sesuai anjuran
dengan cemas dokter
karena Diabetes
Melitus
4. Gangguan Nutrisi 1. Keluarga dapat 1. Pengertian
pemenuhan terpenuhi menyebutkan diit Diabetes
nutrisi pada sesuai diit pengertian diit Melitus
… keluarga Diabetes 2. Tujuan diit
Melitus Diabetes Melitus
2. Keluarga dapat 3. Prinsip diit
menyebutkan Diabetes Melitus
tujuan diit 4. Jenis
Diabetes makanan diit
Melitus Diabetes Melitus
3. Keluarga dapat 5. Cara
menyebutkan mengatur diit
prinsip diit Diabetes Melitus
diabetes melitus 6. Diskusikan
4. Keluarga dapat dengan keluarga
menyebutkan tentang hal-hal
jenis makan, diit yang harus
Diabetes diperhatikan
Melitus dalam diit
5. Keluarga dapat Diabetes Melitus
menyebutkan 7. Beri
cara diit kesempatan
Diabetes keluarga untuk
Melitus menerima adanya
6. Keluarga dapat anggota keluarga
menerima dengan
adanya anggota kekurangan akibat
keluarga yang Diabetes Melitus
memerlukan diit
Diabetes
Melitus
Gangguan Nutrisi 1. Masalah 1. Beri
pemenuhan terpenuhi gangguan penyuluhan
nutrisi (tidak sesuai diit pemenuhan kesehatan tentang
sesuai dengan nutrisi (tidak akibat gangguan
diit) pada … sesuai dengan pemenuhan nutrisi
keluarga … diit) dirasakan (tidak sesuai
berhubungan keluarga dengan diit)
dengan 2. Keluarga 2. Diskusikan
ketidakmam dapat dengan keluarga
puan menyebutkan alternatif
keluarga akibat gangguan tindakan
mengambil pemenuhan menangani
keputusan nutrisi (tidak masalah gangguan
yang tepat sesuai dengan pemenuhan nutrisi
untuk diit) (tidak sesuai
mengatasi 3. Keluarga dengan dengan
masalah diit dapat membuat dii)
Diabetes keputusan yang 3. Beri
Melitus tepat untuk kesempatan
menangani keluarga untuk
masalah memilih alternatif
gangguan nutrisi untuk menangani
(tidak sesuai masalah gangguan
dengan diit) pemenuhan nutrisi
(tidak sesuai
dengan diit)
4. Beri
reiforcement
positif atas
keputusan yang
tepat
5. Defisit Setelah Setelah 1. Praktek cara
perawatan dilakukan memberikan menggunting
berhubungan penyuluhan penyuluhan tentang kuku yang benar
dengan selama + 15 cara menggunting 2. Praktekan
ketidakmaua menit kuku dan mencuci cara cuci tangan
n keluarga merawat diri tangan + 15 menit yang benar
merawat diri diharapkan
1. Klien dan
keluarga dapat
mempraktekan
cara meng-
gunting kuku
yang tepat
2. Klien dan
keluarga mampu
mempraktekan
cara cuci tangan
yang benar
(Jhonson, 2010: 79)

I. Implementasi/Pelaksanaan Tindakan Keperawatan

Implementasi merupakan salah satu proses keperawatan keluarga berdasarkan rencana

keperawatan yang telah disusun, pada tahap ini perawat berperan dalam melaksanakan perawatan

sesuai dengan rencana tindakan yang telah ditetapkan dengan mengikutsertakan keluarga.

a. Kegagalan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan dalam memecahkan masalah keluarga

disebabkan

b. Kurang pengetahuan dalam bidang kesehatan

c. Informasi yang diperoleh keluarga tidak meyeluruh

d. Tidak mau menghadapi sesuatu

e. Mempertahankan satu pola tingkah laku karena kebiasaan

1) Adat istiadat yang berlaku

2) Kegagalan dalam mengaitkan tindakan dengan sasaran

3) Kurang percaya terhadap tindakan yang diusulkan


f. Faktor lain yang bersumber dari perawat adalah :

1) Menggunakan pola pendekatan yang tepat (kaku, kurang luwes)

2) Kurang memberikan penghargaan dan perhatian terhadap faktor-faktor sosial budaya

3) Perawat kurang ahli dalam mengambil tindakan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam tindakan keperawatan terhadap keluarga

1) Sumber daya keluarga, bisa berupa dana dan tenaga

2) Tingkat pendidikan keluarga

3) Adat istiadat yang berlaku

4) Respon dan penerimaan keluarga

5) Sarana dan prasarana yang ada pada keluarga

(Jhonson, 2010: 81)

J. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan intelektual untuk melengkapi proses keperawatan yang menandakan

seberapa jauh diagnosa keperawatan, rencana tindakan dan pelaksanaan sudah berhasil dicapai. Melalui

evaluasi memungkinkan untuk memonitor “kealpaan” yang terjadi selama tahap pengkajian, analisa,

perencanaan, dan pelaksanaan.

Dokumentasi dan evaluasi biasanya dicantumkan dalam 2 jenis evaluasi

a. Proses (formatif)

Evaluasi yang dilakukan langsung setelah intervensi keperawatan dilakukan.

b. Hasil (sumatif)

Fokus evaluasi hasil adalah perubahan perilaku dan status kesehatan pada akhir tindakan

keperawatan

(Nursalam, 2001:74).

Anda mungkin juga menyukai