Anda di halaman 1dari 9

Sport and Fitness Journal

ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

KOMBINASI TERAPI ULTRASOUND DAN INTEGRATED


NEUROMUSCULAR INHIBITION TECHNIQUES (INIT)_1 SAMA EFEKTIF
DENGAN KOMBINASI TERAPI ULTRASOUND DAN TRANSVERSE
FRICTION MASSAGE UNTUK MENURUNKAN NYERI MYOFASCIAL
TRIGGER POINT SYNDROME OTOT UPPER TRAPEZIUS
Yuniarti N1, I Dewa Putu Sutjana2, Muh. Ali Imron3
I Nengah Sandi4, Bagus Komang Satriyasa5, S.Indra Lesmana6
1
Program Magister Fisiologi Olahraga Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar
2,4,5
Fakultas Kedokteran, Universitas Udayana, Denpasar
3
Fakultas Fisioterapi, Universitas Aisyiyah, Yogyakarta
6
Fakultas Fisioterapi, Universitas Esa Unggul

ABSTRAK
Myofascial Trigger Point Syndrome (MTPs) adalah suatu daerah kecil yang hipersensitif
yang mempengaruhi fascia otot upper trapezius. Penggunaan otot dalam posisi statis yang lama,
kompresi pada otot dan mekanisme kerja yang buruk pada leher dan bahu dapat mengakibatkan
spasme, pemendekan otot, serta gangguan sirkulasi darah yang menyebabkan timbulnya trigger point
pada otot yang nantinya dapat menimbulkan MTPs. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan
kombinasi terapi ultrasound dan metode integrated neuromuscular inhibitation techniques (INIT)_1
lebih efektif menurunkan nyeri pada MTPs otot upper trapezius daripada kombinasi terapi ultrasound
dan transverse friction massage. Penelitian ini bersifat eksperimental dengan rancangan randomized
pre test and post test group design. Terdapat dua Kelompok sampel, dengan masing-masing
Kelompok terdapat 10 sampel. Kelompok 1 diberikan intervensi terapi ultrasound dan integrated
neuromuscular inhibition techniques_1 sedangkan kelompok 2 diberikan intervensi terapi ultrasound
dan transverse friction massage. Data berupa skala VAS diambil sebelum dan sesudah perlakuan.
Perlakuan diberikan selama 6 kali terapi di Klinik Merdeka Medical Centre (MMC) Denpasar. Hasil
penelitian menunjukkan terjadi penurunan rerata nyeri pada Kelompok 1 dari rerata 5,39±0,70
menjadi rerata 1,64±0,51 dan Kelompok 2 dari rerata 5,83±0,81 menjadi rerata 1,39±0,50 setelah
perlakuan. Beda rerata penurunan nyeri dilakukan sebelum dan sesudah intervensi setiap Kelompok
menggunakan paired sample t-test didapatkan nilai p=0,000 (p<0,05). Hasil perbedaan rerata nyeri
setelah intervensi kombinasi terapi ultrasound dan integrated neuromuscular inhibitation
techniques_1 dan kombinasi terapi ultrasound dan transverse friction massage menggunakan
independent sample t-test didapatkan hasil p=0,287 (p>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan
bermakna intervensi antar Kelompok. Dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara
kombinasi terapi ultrasound dan integrated neuromuscular inhibition techniques (INIT)_1 dengan
kombinasi terapi ultrasound dan transverse friction massage untuk menurunkan nyeri pada
myofascial trigger point syndrome otot upper trapezius. Diperlukan alat ukur nyeri yang lebih
objektif.

Kata Kunci : nyeri myofascial trigger point syndrome, otot upper trapezius, terapi ultrasound,
integrated neuromuscular inhibition techniques, transverse friction massage.

Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
74
Sport and Fitness Journal
ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

THE COMBINATION THERAPY OF ULTRASOUND AND INTEGRATED


NEUROMUSCULAR INHIBITION TECHNIQUE (INIT)_1 SAME
EFFECTIVE WITH COMBINATION THERAPY ULTRASOUND AND
TRANSVERSE FRICTION MASSAGE TO DECREASE PAIN MYOFASCIAL
TRIGGER POINT UPPER TRAPEZIUS MUSCLE SYNDROME

ABSTRACT
Myofascial Trigger Point Syndrome (MTPs) is a small hypersensitive area that affects the
upper trapezius muscle fascia. The use of muscles in static position at the long time, compression of
the muscles and poor working mechanisms in the neck and shoulders can lead to spasm, muscle
shortening, and blood circulation disorders that cause trigger point in the muscle that later can cause
MTPs. The aims of study to prove the combination of ultrasound therapy and integrated
neuromuscular inhibitation techniques_1 more effectively reduce pain in upper trapezius muscle
MTPs rather than a combination of ultrasound and transverse friction massage therapy. This study is
a randomized experimental design with pre-test and post-test design. There were two Groups which
consist of 10 samples each. First Group used the combination therapy of ultrasound and integrated
neuromuscular inhibition technique_1 and the Second Group used combination therapy ultrasound
and transverse friction massage. The data used in this research is VAS scale taken before and after
therapy. Treatment was given for 6 times at Klinik Merdeka Medical Centre.The results showed a
decrease of average pain in Group 1 from the mean of 5.39 ± 0.70 to the average of 1.64 ± 0.51 and
Group 2 from the mean of 5.83 ± 0.81 to the mean of 1.39 ± 0.50 after treatment. The mean difference
of pain reduction was done before and after intervention of each Group using paired sample t-test
obtained p=0.000 (p<0,05). The difference of average of pain after intervention of combination of
ultrasound therapy and integrated neuromuscular inhibitation technique_1 and combination of
ultrasound and transverse friction massage therapy using independent sample t-test showed p=0,287
(p>0,05), meaning there was no significant difference of intergroup intervention. The combination
therapy of ultrasound and integrated neuromuscular inhibition technique_1 is no difference with the
combination therapy of ultrasound and transverse friction massage to decrease pain in myofascial
trigger point syndrome upper trapezius muscle. Need more instrument of objective pain.

Key words: pain of myofascial trigger point syndrome, upper trapezius muscle, ultrasound therapy,
integrated neuromuscular inhibition techniques, transverse friction massage.

PENDAHULUAN menimbulkan nyeri setempat jika ditekan dan


Permasalahan musculoskeletal adalah memberikan nyeri rujukan yang spesifik
suatu gangguan yang sangat menganngu beserta fenomena otonomik serta disfungsi
kenyamanan kerja dan produktvitas seseorang motorik dan sensorik. Tanda khas MTPs yaitu
dalam menyelesaikan aktivitasnya setiap hari penurunan kekuatan otot yang berlangsung
seperti timbulnya nyeri otot, rasa kesemutan, tiba-tiba karena berkaitan dengan trigger point
spasme pada otot, kelelahan, dan kontraktur dalam otot2.
otot. Seorang neurologi menemukan bahwa Nyeri myofascial pada tubuh bagian
dari 96 pasien, 93% diantaranya mengalami atas lebih sering dibandingkan bagian area
nyeri yang diakibatkan oleh MTPs1. tubuh lainnya, karena seringnya penggunaan
MTPs adalah suatu daerah kecil yang area tubuh bagian atas khususnya pada daerah
hipersensitif pada otot dan fasia, yang
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
75
Sport and Fitness Journal
ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

cervical dalam aktivitas. Ditemukan 84% peradangan akut pada otot tetapi efek
trigger points pada otot upper trapezius3. penurunan nyeri jangka panjang (kronis)9.
Otot upper trapezius merupakan jenis Penelitian ini bertujuan untuk
otot tipe I (slow twitch) yang berfungsi sebagai membuktikan kombinasi terapi ultrasound dan
stabilitator scapula ketika lengan beraktivitas INIT lebih efektif menurunkan nyeri MTPs
dan sebagai stabilitator leher, termasuk untuk otot upper trapezius daripada kombinasi terapi
mempertahankan postur kepala yang ultrasound dan transverse friction massage.
cenderung jatuh ke depan karena kekuatan
gravitasi dan berat kepala itu sendiri. Kerja METODE PENELITIAN
otot ini akan semakin meningkat apabila otot A. Rancangan Penelitian
mengalami trauma, degenerasi otot dan faktor Penelitian ini bersifat eksperimental
mekanik yang meliputi poor body mechanics, dengan rancangan berupa randomized pre and
penggunaan otot dalam posisi statis yang lama, post group design. Masing-masing Kelompok
kompresi pada otot dan mekanisme kerja yang terdiri dari 10 sampel. Kelompok perlakuan 1
buruk4. diberikan intervensi terapi US dan INIT, dan
Modalitas Fisioterapi yang dapat pada Kelompok 2 diberikan terapi US dan
dipakai dalam penurunan nyeri pada kondisi transverse friction massage.
MTPs berbagai macam. Teknik yang akan
digunakan pada penelitian ini antara lain terapi B. Tempat dan Waktu Penelitan
ultrasound, teknik integrated neuromuscular Penelitian ini ditujukan pada pasien
inhibition technique (INIT), dan transverse yang mengalami nyeri akibat myofascial
friction massage. trigger point otot upper trapezius di klinik
Terapi Ultrasound (US) suatu alat fisioterapi Merdeka Medical Center (MMC)
terapi yang terdiri dari gelombang getaran Denpasar, Bali selama tenggang waktu
kaustik yang disebarkan dalam gelombang Februari sampai Maret 2017.
longitudinal yang memiliki frekuensi C. Populasi dan Sampel
gelombang suara lebih dari 20.000 Hz5. Populasi Target pada penelitian ini
Dengan latihan INIT pada kondisi adalah pasien dengan problem nyeri akibat
MTPs yang menggabungkan antara motor MTPs otot upper trapezius dan populasi
point pressure, perubahan posisi pasif dan aktif terjangkau adalah pasien dengan problem
secara bertahap dengan memfasilitasi otot nyeri akibat MTPs otot upper trapezius yang
antagonis paling efektf menurunkan nyeri pada datang berobat ke klinik Merdeka Medical
MTPs6. Pemberian transverse Friction Mssage Centre selama penelitian
menyebabkan taut band dan trigger point Sampel penelitian yang diperoleh
berkurang karena energi yang dibutuhkan ditetapkan sampel 8 orang ditambah 20%
dapat terpenuhi dengan menyebabkan untuk kriteria drop out, jadi 10 sampel untuk
peradangan akut pada otot tetapi efek setiap Kelompok, sehingga total diperlukan 20
penurunan nyeri jangka panjang (kronis)7. sampel untuk dua Kelompok. Kelompok I
Hasil penelitian menemukan bahwa akan diberikan intervensi kombinasi terapi
dari 19 orang responden penderita nyeri MTPS ultrasound dan INIT selama 4 minggu terapi
setelah 3 kali terapi dan 6 kali terapi di dengan frekuensi 3 kali seminggu sedangkan
dapatkan ada penurunan nyeri MTPS antara Kelompok II akan diberikan intervensi
sebelum dan setelah terapi INIT yang kombinasi terapi ultrasound dan transverse
8.
signifikan Penelitian Tanifia (2015) friction massage selama 4 minggu terapi
ditemukan pada Kelompok diberikan deep dengan frekuensi 3 kali seminggu.
transverse friction menyebabkan terjadinya
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
76
Sport and Fitness Journal
ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

D. Prosedur Penelitian diikuti dengan sebuah kontraksi isometrik


1. Peneliti melakukan proses perijinan pada pada otot yang mengalami nyeri, setelah itu
institusi tempat penelitian baru diregangkan dilakukan selama 3 kali
2. Peneliti membuat surat persetujuan dan per minggu selama 2 minggu.
harus ditandatangani subjek dan disetujui 4. Transverse friction massage merupakan
oleh pengawas fisioterapi, yang isinya teknik massage yang diberikan pada kasus
bahwa subjek bersedia menjadi sampel myofascial trigger point otot upper
penelitian ini sampai dengan selesai. trapezius yang dilakukan dengan
3. Peneliti memberikan edukasi kepada subjek menggunakan ibu jari atau jari dengan
mengenai manfaat, tujuan, bagaimana gerakan melintang dan tekanan pada area
penelitian ini dilakukan, dan pentingnya otot upper trapezius dilakukan selama 3 kali
dilakukannya penelitian ini. per minggu selama 2 minggu
4. Setelah pemeriksaan selesai, subjek dibagi
menjadi 2 Kelompok. Sebelum dan sesudah F. Analisis Data
dilakukan intervensi, kedua Kelompok Dalam menganalisis data yang
tersebut sama-sama melakukan pengukuran didapatkan dari lembar pengukuran intensitas
nyeri dengan metode pengukuran VAS nyeri dengan menggunakan VAS, akan terlihat
5. Kemudian semua data yang didapatkan perubahan tingkat penurunan nyeri sebelum
diolah dengan statistik menggunakan dan sesudah intervensi dengan menggunakan
komputer dengan program SPSS. program SPSS (Statistical Program for Social
Science).
E. Defenisi Operasional Variabel 1. Uji normalitas
1. Myofascial trigger point syndrome adalah Uji normalitas data persentase nyeri
suatu daerah kecil yang hipersensitif pada MTPs otot upper trapezius menggunakan
otot dan fasia, yang menimbulkan nyeri. Shapiro Wilk Test untuk mengetahui data
Dapat diukur dengan cara palpasi pada otot memiliki distribusi normal atau tidak normal.
menggunakan jari secara vertikal atau Batas kemaknaan yang digunakan adalah α =
horizontal. 0,05. Hasil p > 0,05, maka data
2. Terapi Ultrasound adalah suatu modalitas berdistribusi normal dan dilakukan uji
terapi elektrik yang memiliki gelombang parametrik.
suara frekuensi tinggi yang dapat 2. Uji Homogenitas
menimbulkan efek mekanik yang Uji homogenitas data persentase nyeri
diaplikasikan pada otot upper trapezius. myofascial trigger point otot upper trapezius
Dalam penelitian ini digunakan alat dengan menggunakan levene`s test dilakukan
modalitas US menggunakan program untuk mengetahui sebaran data pada
myofacial pain dan gelombang yang Kelompok I dan Kelompok II bersifat
digunakan continous dengan intensitas 0,8 homogen atau tidak sehingga hasil
W/cm2 selama 3 kali per minggu selama 2 akhir analisis dapat digeneralisasikan atau
minggu. tidak. Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05
3. Integration Neuromuscular Inhibition (p>0,05) maka data bersifat homogen.
Technique adalah suatu teknik manual Uji homogenitas data persentase nyeri
terapi khusus yang dilakukan dengan myofascial trigger point otot upper trapezius
tujuan normalisasi fungsi myofascial dengan menggunakan levene`s test dilakukan
dengan memberikan suatu penekanan pada untuk mengetahui sebaran data pada
trigger point otot upper trapezius dengan Kelompok I dan Kelompok II bersifat
menggunakan jari atau ibu jari, kemudian homogen atau tidak sehingga hasil akhir
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
77
Sport and Fitness Journal
ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

analisis dapat digeneralisasikan atau tidak. - IRT : Ibu Rumah Tangga


Nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 - WH :Wirausaha
(p>0,05) maka data bersifat homogen. - PN : Pegawai Negeri
3. Uji Hipotesis 2. Uji Normalitas dan Homogenitas
Uji untuk membuktikan terdapat
perbedaan secara bermakna nilai persentase Tabel 2
nyeri sebelum dan setelah pemberian terapi Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas
dengan paired sample t-test. Penurunan Nyeri Myofascial Trigger Point
Uji untuk mengetahui pemberian Syndrome otot Upper Trapezius Sebelum dan
kombinasi terapi ultrasound dan integrative Sesudah Intervensi
neuromuscular techniques (INIT) berbeda
bermakna dengan pemberian kombinasi terapi Uji Normalitas
(Shapiro Wilk Uji
ultrasound dan transverse friction massage Homogenitas
dalam menurunkan persentase nyeri Test)
(Levene's
myofascial trigger point syndrome otot upper Klp I Klp II
Test) (p)
trapezius adalah independent sample t-test. (p) (p)
Batasan kemaknaan uji statistik adalah 0,05. Sebelum
Nilai (p>0,05) maka tidak ada perbedaan Perlakuan 0,868 0,245 0,725
bermakna. Setelah
Perlakuan 0,528 0,997 0,940
HASIL PENELITIAN
1. Distribusi Karakteristik Subjek Tabel 2 menunjukkan hasil uji
Deskripsi data berupa karakteristik normalitas Kelompok I sebelum dan setelah
sampel penelitian dalam bentuk Tabel. Berikut perlakuan berdistribusi normal dan Kelompok
ini merupakan deskripsi karakteristik sampel II sebelum dan setelah perlakuan berdistribusi
yang terdiri atas jenis kelamin, usia, dan jenis normal.
pekerjaan,. Uji homogenitas varians data sebelum
Tabel 1 perlakuan dan setelah perlakuan pada
Distribusi Data Subjek Berdasarkan Jenis Kelompok I dan Kelompok II memiliki data
Kelamin, Usia, Pekerjaan homogen. Berdasarkan uji normalitas dan uji
homogenitas, maka uji yang digunakan untuk
Jenis pengujian hipotesis adalah uji statistik
Kelamin Usia Pekerjaan(%) parametrik.
Klp

Lk Pr Rerata 3. Kombinasi Terapi Ultrasound dan


(%) (%) ±SB Ky Mh PA IRT WH PN Integrated Neuromuscular Inhibition
2 8 40,80 Techniques dan Kombinasi Terapi
I (20) (80) ±12,15 20 10 40 10 20 - Ultrasound dan Transverse Friction
4 6 38,80 Massage Dapat Menurunkan Nyeri
II (40) (60) ±11,36 20 10 - 20 30 20
Myofascial Trigger Point Syndrome otot
Upper Trapezius.
Keterangan :
- Lk : Laki-laki Uji beda efek intervensi antar
- Pr : Perempuan Kelompok sebelum dan setelah perlakuan pada
- Ky : Karyawan kedua Kelompok dilakukan untuk mengetahui
- Mh : Mahasiswa perbedaan rerata nyeri setelah intervensi. Uji
- PA :Pegawai Administrasi beda ini menggunakan paired sample t-test,
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
78
Sport and Fitness Journal
ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

sedangkan uji statistik yang digunakan untuk dengan kombinasi terapi ultrasound dan
membuktikan efek kombinasi terapi transverse friction massage untuk
ultrasound dan INIT berbeda bermakna menurunkan nyeri MTPs otot upper trapezius.
dengan efek kombinasi terapi ultrasound dan
transverse friction massage dalam PEMBAHASAN
menurunkan nyeri MTPs otot upper trapezius
adalah Independent sample t-test. Hasil uji 1. Deskripsi Karakteristik Subjek
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
tertera pada Tabel di bawah.
tidak ada perbedaan antara kombinasi terapi
Tabel 3 ultrasound dan integrated neuromuscular
Hasil uji beda pengaruh intervensi pada inhibition techniques (INIT) dengan
Kelompok I dan Kelompok II sebelum dan kombinasi terapi ultrasound dan transverse
setelah perlakuan friction massage untuk menurunkan nyeri pada
myofascial trigger point syndrome otot upper
trapezius. Hal ini terjadi karena dipengaruhi
Sebelum Setelah
oleh beberapa faktor diantaranya sampel pada
Klp n Perlakuan Perlakuan p penelitian ini lebih banyak pada perempuan
Rerata±SB Rerata±SB dibanding laki-laki dimana perempuan
I 10 5,39±0,70 1,64±0,51 0,000 dominan menderita myofascial trigger point
II 10 5,83±0,81 1,39±0,50 0,000 syndrome otot upper trapezius dibanding
p 0,215 0,287 lelaki, kekuatan otot yang berbeda dimana
Tabel 3 menunjukkan bahwa rerata wanita hanya sekitar dua pertiga dari kekuatan
penurunan nyeri antara sebelum perlakuan otot pria sehingga daya tahan otot pria lebih
5,39±0,70 dan setelah perlakuan 1,64±0,51 tinggi dibanding wanita, selain itu dapat juga
artinya terjadi rerata penurunan nyeri sebesar dipengaruhi karena faktor hormonal, gen serta
3,75 pada Kelompok I. Kelompok II faktor psikologis yang dapat mempengaruhi
mempunyai rerata penurunan nyeri antara sensitifitas nyeri. Wanita lebih banyak terkena
sebelum perlakuan sebesar 5,83±0,81 dan myofascial pain sebesar 54% dibandingkan
setelah perlakuan 1,39±0,50 yang artinya pria 45%10. Sebuah penelitian lain menyatakan
terjadi penurunan nyeri sebesar 4,44. Dari hasil bahwa pada 1.504 sampel yang dipilih secara
analisis statistik menggunakan paired sample random dengan umur 30-60 tahun ditemukan
t-test didapatkan hasil yang sama pada kedua 37% pria dan 65% wanita mengalami nyeri
Kelompok , yaitu p=0,000 (p<0,05) maka ada myofascial yang terlokalisir. Dari data di atas
beda secara bermakna rerata penurunan nyeri dapat disimpulkan insiden myofascial lebih
sebelum dan setelah perlakuan. banyak pada wanita dibanding laki laki3.
Hasil analisis beda rerata nyeri kedua Dilihat dari umur, subjek penelitian
Kelompok sebelum perlakuan tidak ada Kelompok 1 memiliki rerata umur lebih
perbedaan signifikan karena p>0.05, sehingga banyak sekitar 43-50 tahun dan pada
untuk menentukan uji beda kedua Kelompok Kelompok II memiliki rerata umur lebih
menggunakan rerata penurunan nyeri setelah banyak sekitar 33-42 tahun, dimana Kelompok
perlakuan. Hasil analisis rerata penurunan I mulai memasuki tahap menua yang ditandai
nyeri setelah perlakuan pada Kelompok I dan dengan kemunduran atau perubahan fisik,
Kelompok II memiliki selisih rerata penurunan mental ataupun psikologis sehingga dalam
nyeri setelah perlakuan pada Kelompok I menanggapi sesuatu atau stimulus lebih
sebesar 3,75 dan pada Kelompok II sebesar spesifik seperti sangat sensitif, mudah
4,44. Hal ini berarti kombinasi terapi bersedih, kurang memiliki kemampuan untuk
ultrasound dan INIT tidak ada perbedaan mengekspresikan sesuatu karena dipengaruhi
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
79
Sport and Fitness Journal
ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

rasa emosional yang tinggi. Pernyataan ini myofascial trigger point otot upper trapezius.
diperkuat oleh Organisasi Kesehatan Dunia Hal tersebut memberi pengaruh karena
(WHO) yang mengatakan pada periode lansia pemberian INIT pada terapi ultrasound dapat
terdapat sejumlah perubahan fisik, perubahan meningkatkan vasodilatasi pembuluh darah,
sistem organ tubuh, serta perubahan psikologis meningkatkan fleksibilitas soft tissue, serta
yang meliputi gangguan persepsi, proses penguraian nodul dan taut band11.
berpikir, gangguan sensorik dan kognitif, Hal ini sesuai dengan pernyataan yang
gangguan kesadaran, daya ingat, serta fungsi diungkapkan oleh Fryer (2011) bahwa INIT
intelektual. adalah metode yang digunakan untuk
Dilihat dari jenis pekerjaan, persentase memanjangkan atau mengulur struktur
pekerjaan terbesar pada Kelompok I yaitu jaringan lunak (otot, tendon, dan ligamen),
pegawai administrasi sedangkan pada mengurangi nyeri karena adanya spame atau
Kelompok II persentase pekerjaan terbesar fibrosis.
adalah wirausaha, ini berarti pekerjaan pada
Kelompok I lebih besar memiliki jenis 3. Penurunan Nyeri pada Intervensi
pekerjaan posisi lama dan statis dibanding Kombinasi Terapi Ultrasound dan
Kelompok II yang lebih bersifat fleksibel Transverse Friction Massage
sehingga penurunan nyeri pada Kelompok I Pada pengujian Kelompok Perlakuan II
tdak berbeda dengan Kelompok II, karena dengan menggunakan uji beda sampel t-
dalam penelitian ini subjek masih beraktivitas berpasangan terdapat perbedaan yang
atau melakukan pekerjaannya selama bermakna pada nyeri sebelum dan setelah
penelitian. Pernyataan ini diperkuat dengan intervensi kombinasi terapi ultrasound dan
penelitian yang dilakukan oleh Palmer, et al. di transverse friction massage. Hal tersebut
Inggris, dan Wales dari 12.907 responden menunjukkan bahwa intervensi pada
berumur 16-64 tahun menunjukkan bahwa Kelompok Perlakuan II memberikan
orang yang bekerja dengan lengan atas dan penurunan yang bermakna terhadap nyeri pada
bahu lebih dari satu jam per hari serta mereka myofascial trigger point syndrome otot upper
dengan mengetik, mengangkat, menggunakan trapezius. Hal tersebut memberi pengaruh
alat-alat vibrasi, atau sebagai pengemudi karena pemberian transverse friction massage
profesional mempunyai hubungan bermakna pada terapi ultrasound dapat mengurangi
dengan nyeri leher (Prevalens Rasio (PR) = nodule pada struktur serat otot yang spasme
1,3-1,7 pada wanita dan 1,2-1,4 pada pria. sehingga melemaskan struktur otot,
mengurangi spasme, serta vasodilatasi
2. Penurunan Nyeri pada Intervensi pembuluh darah, dan regenerasi jaringan yang
Kombinasi Terapi Ultrasound dan rusak12.
Integrated Neuromuscular Inhibition
Techniques 4. Kombinasi Terapi Ultrasound dan
Pada pengujian Kelompok Perlakuan I dengan Integrated Neuromuscular Inhibition
menggunakan uji beda sampel t-berpasangan Techniques Berbeda Bermakna dengan
terdapat perbedaan yang bermakna pada nyeri Kombinasi Terapi Ultrasound dan
sebelum dan setelah intervensi kombinasi Transverse Friction Massage Dalam
terapi ultrasound dan integrated Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger
neuromuscular inhibition techniques. Hal Point Syndrome Otot Upper Trapezius
tersebut menunjukkan bahwa intervensi pada Hasil rerata selisih penurunan nyeri
Kelompok Perlakuan 1 memberikan sebelum dan setelah perlakuan pada Kelompok
penurunan nyeri yang bermakna pada I dan Kelompok II dapat disimpulkan bahwa
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
80
Sport and Fitness Journal
ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

kombinasi terapi ultrasound dan integrated berguna untuk memanjangkan sarkomer otot
neuromuscular inhibition techniques tidak ada dan adanya pengurangan nyeri yang
perbedaan dalam menurunkan nyeri pada disebabkan oleh adanya stimulasi
myofascial trigger point syndrome otot upper mechanoreseptor yang mempengaruhi rasa
trapezius dibanding kombinasi terapi sakit, dilanjutkan dengan strain counterstrain
ultrasound dan transverse friction massage. yang berguna untuk merileksasikan otot, dan
Hal ini terjadi disebabkan oleh pada saat terapi tindakan terakhir dengan muscle energy
awal subjek penelitian pada Kelompok I dan technique yang menggunakan kontraksi
II rata rata memiliki nilai VAS yang relatif isometrik pada otot yang terkena dengan
sama, serta beberapa faktor diantaranya yaitu memproduksi relaksasi pasca-isometrik
subjek penelitian pada Kelompok I memiliki melalui pengaruh golgi tendon organ sehingga
karakteriktik subjek dengan jenis kelamin ketegangan otot bisa teratasi dan fleksibilitas
perempuan terbesar dibanding Kelompok II otot meningkat13.
dimana perempuan dalam menanggapi
sensitifitas nyeri dipengaruhi oleh beberapa Transverse Friction Massage adalah
faktor diantaranya massa otot yang berbeda, suatu tindakan penekanan oleh tangan pada
faktor hormonal, gen, serta faktor psikologis. jaringan lunak tanpa menyebabkan pergeseran
Dilihat dari faktor usia dimana Kelompok I atau perubahan posisi sendi guna menurunkan
memiliki karakteristik usia mulai menua nyeri, menghasilkan relaksasi, dan
dibanding Kelompok II sehingga dalam meningkatkan sirkulasi. Berdasarkan
menanggapi suatu stimulus lebih spesifik pemaparan hasil teori yang ada, menyatakan
karena dipengaruhi oleh rasa emosional yang bahwa metode INIT lebih efektif menurunkan
tinggi. nyeri daripada transverse friction massage14.
Dilihat dari faktor pekerjaan .
Kelompok I memiliki karakteristik subjek SIMPULAN
dengan jenis pekerjaan terbesar posisi lama Berdasarkan hasil analisis data dan
dan statis dibanding Kelompok II yang lebih pembahasan maka penelitian ini dapat
bersifat fleksibel sehingga penurunan nyeri disimpulkan sebagai berikut:
tidak terlihat berbeda pada kedua Kelompok 1. Kombinasi terapi ultrasound dan
karena subjek pada Kelompok I masih integrative neuromuscular inhibition
melakukan aktivitasnya atau pekerjannya serta techniques dapat menurunkan nyeri
kelebihan dari metode INIT yang dapat myofascial trigger point syndrome otot
memanjangkan struktur jaringan lunak upper trapezius.
memerlukan alat ukur yang lebih spesifik 2. Kombinasi terapi ultrasound dan
disamping alat ukur nyeri. transverse friction massage dapat
Berdasarkan faktor yang ada, hal inilah menurunkan nyeri myofascial trigger point
yang sangat mempengaruhi penelitian syndrome otot upper trapezius.
sehingga berbeda dengan teori yang ada, 3. Kombinasi terapi ultrasound dan
dimana berdasarkan teori menemukan bahwa integrated neuromuscular inhibition
Integrated Neuromuscular Inhibition techniques sama efektif dengan kombinasi
Techniques (INIT), adalah metode yang terapi ultrasound dan transverse friction
digunakan untuk memanjangkan atau massage dalam menurunkan nyeri
mengulur struktur jaringan lunak serta myofascial trigger point syndrome otot
mengurangi nyeri karena adanya spasme upper trapezius.
ataupun fibrosis yang menggabungkan tiga
metode dasar yaitu ischemic compression yang
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
81
Sport and Fitness Journal
ISSN: 2302-688X Volume 6, No.1, Januari 2018: 74-82

DAFTAR PUSTAKA Science and Physiotherapy. Vol. 9, No. 1 :


1. Hardjono dan Ervina, A. 2012. “Pengaruh 40-45.
Penambahan Contract Relax Streching
pada Intervensi Interferensial Current dan 8. Robot, J.I. 2011. “Pengaruh Integration
Ultrasound Terhadap Pengurangan Nyeri Neuromuscular Inhibition Technique
Pada Syndroma Myofascial Otot (INIT) terhadap Nyeri Myofascial Trigger
Supraspinatus”. Jakarta : Universitas Esa Point pada Disfungsi”. Makassar:
Unggul. Universitas Hasanuddin.

2. Kostopoulos D., and Rizopoulos K. 2001. 9. Tanifia, T.R. 2015. “Pengaruh Deep
The Manual of Trigger Point and Transverse Friction Terhadap Penurunan
Myofascial Therapy. Thorofare, USA: Nyeri Penderita Myofascial Trigger Poit
SLACK Incorporated. Hal. 19-22. Syndrome otot Upper Trapezius”.
Surakarta: Universitas Muhammadiyah.
3. Lofirman. 2008. “Nyeri Pada Otot”.
Jakarta: FKUI. 10. Eduardo, CB. 2009. Myofascial Pain
Syndrome Associated with Trigger Points.
4. Widodo A. 2011. “Penambahan Ischemic Epidemiology, Clinical Treatment and
Pressure, Sustained Stretching, dan Koreksi Etiopathogeny Med Oral Patol Oral. Hal.
Posture ber-manfaat pada intevensi kasus 494-498.
myofascial trigger point syndrome otot
trapezius bagian atas” (tesis). Denpasar: 11. Simons DG., and Mense S. 2003.
Universitas Udayana. Diagnosis and Therapy
of Myofascial Trigger Points.
5. Ebrahim, A.H.M. 2011. Lecture VIII : Schmerz.17(6):419-424.
Therapeutic Ultra sound. Saudy Arabia :
King Saud University. 12. Brosseau, L., Casimiro L., Milne S,.
Welch V., Shea B., Tugwell P., Wells GA.
6. Chaitow, L. 2011. Modern Neuromuscular 2009. Deep Transverse Friction Massage
Techniques. Third Edition. Churchill for Treating Tendinitis. Canada : John
Livingstone: Elsevier Science Limited. Wiley.

7. Doley M., Warikoo D., Arunmozhi R. 13. Fryer, G. 2011. Muscle Energy Technique
2013. Effect of Positional Release Therapy : An Evidence-in-Formed Approach. Int.
and Depp Tranverse Friction Massage of J. Osteopath Med. Vol.14: 1. 3- 9.
Gluteus Medius Trigger Point-A
Comparative Study. Journal of Exercise 14. Henderson, C. 2006. Buku Ajar Konsep
Kebidanan. Jakarta: EGC.

Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Integrated Neuromuscular Inhibition Techniques (Init)_1 Sama Efektif Dengan
Kombinasi Terapi Ultrasound Dan Transverse Friction Massage Untuk Menurunkan Nyeri Myofascial Trigger Point
Syndrome Otot Upper Trapezius
82

Anda mungkin juga menyukai