Faktor Ekstrinsik Jatuh
Faktor Ekstrinsik Jatuh
- Penggunaan obat-obatan
Penggunaan obat-obatan dalam hal ini yang sesuai dengan scenario adalah penderita
golongan sulfonylurea generasi kedua. Dosis awal untuk penderita lansia adalah 1.25 mg.
pelepasan insuli dari pancreas. Mekanisme kerja glibenklamid adalah dengan cara
adanya tegangan pembukaan calcium channel sehingga terjadi peningkatan kalsium intra
sel beta pangkreas yang menyebabkan kontraksi filament aktomiosin yang bertugas untuk
a. Hipoglikemia
d. Penurunan jumlah sel darah, baik sel darah merah, putih ataupun trombosit
glukosa plasma lebih rendah dari 45 mg/dl– 50 mg/dl. Adapun gejala dari hipoglikemia
adalah nyeri kepala, mual, gelisah, cemas, keringat dingin, penglihatan kabur, pucat,
jantung berdebar gangguan konsentrasi hingga hilang kesadaran. Jika dikaitkan dengan
scenario, penderita diduga jatuh karena hipoglikemia. Selain itu, glibenklamid tidak
dianjurkan diberikan kepada usia lanjut karena glibenklamid adalah obat DM dengan
Hal-hal yang termasuk dalam lingkungan tidak memadai misalnya cahaya ruangan yang
kurang, lantai yang licin, tempat berpengangan yang tidak kuat dan tidak stabil, WC yang
Sumber : Ganiswara, S.G., 2000, Farmakologi dan Terapi, Edisi IV, 800, Bagian
Terapi fraktur
Tujuan utama dalam penanganan awal fraktur adalah untuk mempertahankan kehidupan
pasien dan yang kedua adalah mempertahankan baik anatomi maupun fungsi ekstrimitas
seperti semula. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penanganan fraktur
yang tepat adalah (1) survey primer yang meliputi Airway, Breathing, Circulation, (2)
meminimalisir rasa nyeri (3) mencegah cedera iskemia-reperfusi, (4) menghilangkan dan
mencegah sumber- sumber potensial kontaminasi. Ketika semua hal diatas telah tercapai
apabila memungkingkan untuk dilakukan pada usia lanjut fraktur dapat direduksi dan reposisi
sehingga dapat mengoptimalisasi kondisi tulang untuk proses persambungan tulang dan
meminimilisasi komplikasi lebih lanjut. Selanjutnya, sebaiknya di konsultasikan kepada rekan
specialis Rehabilitasi Medik dan specialis ortopedi untuk penangan lebih lanjut.