Ari Baskoro 1
1
Divisi Alergi-Imunologi Klinik
Departemen/SMF Ilmu Penyakit Dalam FKUA/RS Dr. Soetomo Surabaya
Ramadan tahun ini sangat mungkin akan dijalani umat Islam dengan penuh
keprihatinan, ditengah-tengah merebaknya wabah Covid-19. Seperti sudah sering kita
baca atau mendengar dari media masa, bahwa cara penularan virus penyebab Covid-19
ini adalah melalui kontak yang erat antar manusia melalui percikan-percikan kecil dari
sekret saluran nafas manusia yang bisa disebarkan melalui batuk,bersin atau bahkan
melalui komunikasi yang lazim saat kita berbicara. Percikan-percikan tersebut, bila
mengenai permukaan suatu benda dan secara tidak sengaja, bila tangan orang lain
terkontaminasi material tersebut, lalu menyentuh area wajah, terutama mata, hidung dan
mulut, maka orang tersebut berpotensi tertular.
1. Orang yang merasakan dirinya kurang sehat atau gejala-gejala yang sering
didapatkan pada Covid-19, seperti gejala flu, demam,batuk kering, pilek, sakit
tenggorok/nyeri menelan dan sakit kepala dihimbau tidak ikut menghadiri acara-
acara keagamaan secara bersama-sama. Sebaiknya juga sadar diri secara bijak untuk
tetap mengikuti petunjuk-petunjuk dan pengelolaan kasus yang diduga Covid-19 dari
instansi yang berkompeten atau pemerintah.
2. Khususnya bagi orang-orang usia lanjut, atau yang mempunyai penyakit-penyakit
dasar seperti penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kencing manis, penyakit kronik
saluran nafas dan kanker, untuk tidak ikut berpartisipasi dalam acara-acara
keagamaan yang dihadiri oleh banyak orang. Sebagaimana yang telah dilaporkan
oleh beberapa negara yang terkena dampak Covid-19, mereka-mereka yang
tergolong dalam risiko tinggi inilah yang cenderung mengalami gejala yang lebih
berat bahkan kematian akibat penyakit tersebut.
Kebiasaan berperilaku pola hidup bersih dan sehat (PHBS) selama bulan
ramadan perlu lebih digalakkan, seperti misalnya memberikan fasilitas untuk cuci tangan
yang dilengkapi dengan sabun atau hand sanitizer yang berbasiskan alkohol 70% pada
area masuk menuju masjid, menjamin kebersihan, sanitasi dan higienitas tempat wudu,
lebih sering membersihkan dengan detergen atau desinfektan benda-benda yang sering
disentuh oleh para jamaah masjid,seperti pegangan pintu, sakelar lampu dan kipas angin,
serta pegangan untuk naik tangga. Sangat dianjurkan bagi orang yang mungkin hendak
beribadah di masjid, menggunakan dan membawa sendiri sajadah atau alas sholat
lainnya yang dijamin kebersihannya. Hal ini perlu ditekankan karena lantai atau karpet
yang ada di masjid sangat berpotensi menularkan virus, berkaitan dengan telah
digunakannya fasilitas tersebut oleh jamaah masjid lainnya yang dengan secara tidak
sengaja batuk atau bersin, dimana percikan-percikan sekret yang mengandung virus
tersebut terkena area wajah atau tangan jamaah lainnya. Oleh karena itu sangat penting
untuk diketahui oleh para jamaah masjid tentang edukasi cara/etika batuk atau bersin
KEBIASAAN RUTIN
Bagi orang-orang tertentu yang ingin tetap bugar selama menjalankan ibadah
puasa ramadan, bisa tetap dianjurkan untuk berolah raga yang disesuaikan dengan
kapasitas dan kebutuhannya, namun tetap tidak dilupakan untuk menjaga jarak,
higienitas tubuh, terutama tangan dan wajah dan tetap dianjurkan untuk melakukan
aktifitas tersebut tidak diluar ruangan. Menjaga kualitas nutrisi dengan pola gizi yang
seimbang dengan mengutamakan asupan makanan segar, seperti buah dan sayur akan
lebih baik dalam hal mempertahankan kesehatan dan imunitas tubuh. Pemenuhan
kebutuhan cairan tubuh yang ideal,bisa dicukupi dengan minum air yang adekuat,
terutama untuk menghindari terjadinya dehidrasi. Merokok merupakan kebiasaan yang
harus ditinggalkan, terutama pada bulan ramadan ini, berkaitan dengan wabah Covid-19.
Sesuai data yang disampaikan oleh banyak negara yang terdampak wabah penyakit ini,
risiko beratnya penyakit dan kematian akibat Covid-19 ini, berkaitan dengan penyakit
paru dan saluran nafas kronik yang sebelumnya sudah diderita oleh orang yang
bersangkutan. Penyakit-penyakit kronik seperti ini sangat erat kaitannya dengan
kebiasaan merokok.
IMUNITAS TUBUH
Dari banyak literatur atau penelitian para ahli, bisa ditarik suatu kesimpulan :
Diakhir tulisan ini, bisa disimpulkan, bahwa puasa dibulan ramadan seperti
saat sekarang ini dimana wabah Covid-19 menyertai, tidak perlu ragu untuk
menjalankannya. Diperlukan pemahaman yang baik soal regulasi yang telah dicanangkan
oleh pemerintah, terutama yang terkait dengan cara-cara pencegahan meluasnya Covid-
19.
1. Adawi M, Watad A, Brown S,et al. Ramadan fasting exerts immunomodulatory effects:
insights from a systematic review. Frontiers in Immunology, 2017;8:1144.
2. World Health Organization. Safe ramadan practices in the context of the covid-19, 2020,
15 April.
3. Osman N. Coronavirus and Ramadan: how the muslim month of fasting will differ this
year. https://www.middleeasteye.net .2020, 6 April.
4. Amlot M. Coronavirus: expert advice on whether ramadan fasting during the pandemic is
safe. https://english.alarabiya.net.
LAMPIRAN