Anda di halaman 1dari 3

UJIAN TENGAH SEMESTER

ANALISIS KOMUNIKASI KELOMPOK

Dosen Pengampu :

Jaduk Gilang Pembayun, S.I.Kom., M.I.Kom.

Disusun Oleh :

Fatma Dianasari ( 2010202077)

PROGAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS TIDAR

2021
Analisis Kelompok Rapat dan Kelompok Tugas

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam
suatu kelompok "kecil" seperti dalam rapat, pertemuan, konferensi, dan sebagainnya. Kelompok
sendiri dalam KBBI berarti kumpulan atau gugusan. Dalam paper ini, akan dianalisis dua
kelompok yang telah ditemukan dan diamati berdasarkan latar belakang, tujuan, klasifikasi, serta
nilai kelompok (group values).
Kelompok yang pertama adalah kelompok rapat. Kelompok rapat ini dibentuk dalam
rangka melaksanakan rapat pembahasan ADART yang baru dan serah terima jabatan yang
diselenggarakan komunitas Keluarga Rohis Magelang (Kurma). Saat itu, Kurma mengadakan
acara ITC (Islamic Training Center) bagi para anggota-anggota baru. Salah satu agendanya yaitu
rapat yang dilaksanakan pada jam 9 malam. Tujuan kelompok rapat ini dibuat salah satunya
adalah menyukseskan rapat ADART komunitas Kurma. Adapula untuk menyempurnakan
agenda acara ITC, sebagai sarana berdiskusi menyalurkan pendapat tiap anggota hingga masalah
terpecahkan dan menghasilkan mufakat, serta memperkuat hubungan interpersonal dan
meningkatkan kesejahteraan anggota-anggotanya. Jika diklasifikasikan, kelompok rapat ini
tergolong dalam kelompok komunikasi kecil karena, mudanya mengajak komunikan untuk
melakukan diskusi seperti bertanya, menjawab, menyanggah. Selain itu, interaksi timbal balik
mudah terjadi. Jika ditinjau berdasarkan jenisnya, kelompok rapat ini termasuk ke dalam
kelompok preskriptif. Alasannya dilihat dari langkah-langkah yang harus ditempuh setiap
anggota kelompok dalam mencapai tujuan kelompok.
Definisi dari nilai kelompok adalah keyakinan dalam bertingkah laku, pilihan mengenai
apa yang baik atau buruk, penting atau tidak penting, yang membentuk karakter sebuah
kelompok dan muncul dari pemimpin dan diamini bersama. Nilai Kelompok merupakan
kekuatan fundamental yang akan menentukan kesuksesan suatu kelompok, tanpa adanya
pemahaman akan nilai-nilai kelompok yang sejalan dengan tujuan terbentuknya kelompok tsb,
maka kelompok akan mengalami ketidakteraturan, ketidakjelasan bahkan akan terpecah-belah.
Dari penjelasan singkat tentang nilai kelompok di atas, dapat diketahui bahwa dalam
kelompok rapat tersebut juga terdapat sebuah sistem nilai yang menjadi sumber kekuatan
motivasi kelompok tersebut dalam keyakinan individu, sikap, dan berperilaku. Misalnya ketika
dalam rapat tersebut para anggota diberi beberapa opsi untuk dipilih, anggota kelompok rapat
pasti akan membicarakannya terlebih dulu bersama-sama hingga mencapai sebuah kesepakatan.
Maka secara langsung individu akan merubah sikap, perilaku, dan keyakinan untuk
menyesuaikan diri dengan kelompok rapat tersebut agar tujuan kelompok dapat tercapai. Nilai
kelompok juga berhubungan dengan perbuatan, tindakan, serta cara bertingkah laku. Meski
dalam kelompok rapat setiap individu memiliki prinsip yang berbeda-beda, namun bergabung
dengan sebuah kelompok membuat para anggotanya menjadi sadar akan situasi yang sedang
dialami pada rapat tersebut.
Adapun nilai kelompok mempunyai sifat bertahan. Pada kelompok rapat yang
beranggotakan orang-orang komunitas Kurma mengupayakan melaksanakan rapat secara syar’I
atau dengan diberi sedikit sistem-sistem islami. Ini menjadi ciri atau kekhasan dari kelompok
rapat tersebut meskipun dalam proses terbentuknya memerlukan waktu yang tidak sedikit serta
untuk mempertahankannya membutuhkan tenaga yang sulit. Nilai kelompok juga sebagai
keyakinan. Maksudnya, nilai digunakan sebagai penentu sikap ideologis, evaluasi, dan penilaian
moral dalam sebuah kelompok. Hal ini dapat dilihat ketika kelompok rapat ini berhasil mencapai
tujuannya dengan baik yang berarti kelompok ini memiliki sikap ideologis, evaluasi, dan moral
yang cukup baik.
Selanjutnya, ada kelompok tugas. Kelompok tugas ini dibentuk karena adanya tugas poster
yang diberikan guru kepada muridnya. Guru meminta murid-muridnya mengerjakan tugas
dengan berkelompok. Sehingga kelompok tugas ini dibuat untuk melancarkan penerjaan tugas
poster tersebut. Tujuan dibentuknya kelompok tugas tersebut adalah sebagai tempat untuk
berdiskusi dan menyalurkan ide setiap anggota, menyelesaikan tugas sekolah dengan baik,
melatih rasa solidaritas dan menyelesaikan permasalahan dengan bermusyawarah hingga
tercapainnya kesepakatan. Jika diklasifikasikan, kelompok tugas tersebut termasuk dalam
kelompok komunikasi kecil. Ini karena dalam kelompok tugas tersebut dengan mudah terjadi
interaksi timbal balik antara komunikator dengan komunikan serta adanya umpan balik yang
mudah diterima. Jika ditinjau berasarkan jenisnya, kelompok tugas termasuk dalam jenis
kelommpok deskriptif. Alasannya adalah kelompok ini terbentuk secara alamiah.
Dalam kelompok tugas ini juga terdapat nilai kelompok seperti nilai moral dan nilai
kompetensi. Nilai moral lebih berkaitan dengan tingkah laku dan hati nurani. Misalnya anggota
kelompok tugas pasti akan turut berpartisipasi dalam kelompok tugas tersebut serta mencoba
produktif dalam mengerjakan tugas poster bersama anggota lain. Karena bila tidak seperti itu,
kelompok tugas ini tidak akan berjalan dengan maksimal sehingga akan mempengaruhi hasil
tugas. Serta akan ada rasa kecewa dan menyesal yang dialami tiap individu karena hasil tidak
sesuai dengan apa yang mereka harapkan. Selanjutnya adalah nilai kompetensi atau aktualisasi
diri yang berkaitan dengan sifat personal. Pada dasarnya sifat personal tiap individu berbea-beda.
Namun dengan adanya kelompok tugas, sifat personal yang berbeda tiap individu dapat bersatu
untuk mencapai tujuan yang sama, yaitu menyelesaikan tuggas poster dengan baik.
Adapun nilai kelompok memiliki sifat bertahan. Maksudnya disini adalah, para anggota
kelompok tugas bertahan dengan budaya, khas, dan keunikan yang ada pada kelompok mereka.
Kelompok tugas memiliki keunikan sendiri seperti bermusyawarah dengan santai namun tetap
serius serta tidak terlalu mengekang anggotanya karena hubungan para anggota di kelompok
tugas ini masih berkaitan dengan hubungan interpersonal. Selain itu, adapula nilai sebagai
keyakinan. Maksudnya, nilai digunakan sebagai penentu sikap ideologis, evaluasi, dan penilaian
moral dalam sebuah kelompok. Hal ini dapat dilihat ketika kelompok tugas ini berhasil mencapai
tujuannya dan menghasilkan poster yang sesuai dengan harapan yang berarti kelompok ini
memiliki sikap ideologis, evaluasi, dan moral yang cukup baik yang membuat tujuan kelompok
tersebut dapat tercapai.

Anda mungkin juga menyukai