Anda di halaman 1dari 7

Shirotol Mustaqim

‫ َمنْ َي ْه ِد ِه هللاُ َفاَل‬،‫ت أَعْ َمالِ َنا‬


ِ ‫ُور أَ ْنفُسِ َنا َومِنْ َس ِّي َئا‬
ِ ‫شر‬ ُ ْ‫هلل مِن‬ ُ ‫ َو َنع‬،ُ‫الـحمْدَ هّلِل ِ َنـحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُره‬
ِ ‫ُوذ ِبا‬ َ َّ‫إن‬
َ ‫ك لَ ُه َوأَ ْش َه ُـد أَنَّ م‬
ُ‫ُـحمَّداً َع ْب ُده‬ َ ‫ َوأَ ْش َه ُـد أَن الَّ إِلَ َه إِالَّ هللا َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬،ُ‫ِي لَه‬ َ ‫ َو َمنْ يُضْ لِ ْل َفاَل َهاد‬،ُ‫مُضِ َّل لَه‬
‫و َرسُولُه‬.َ
َ ‫ِين آ َم ُنوا ا َّتقُوا هَّللا َ َح َّق ُت َقا ِت ِه َواَل َتمُو ُتنَّ إِاَّل َوأَ ْن ُت ْم مُسْ لِم‬
‫ُون أَ َّما َب ْع ُد‬ َ ‫َيا أَ ُّي َها الَّذ‬

Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah Tiada kata yang paling pantas kita
senandungkan pada hari yang berbahagia ini melainkan kata-kata syukur kepada Allah SWT
yang telah mencurahkan dan mencucurkan berbagai kenikmatan kepada kita semua, sehingga
kita semua dapat berkumpul dalam majelis ini dalam keadaan sehat wal ‘afiyat. Dan marilah kita
merealisasikan rasa syukur kita dengan menjalankan segala perintah-Nya serta menjauhi segala
larangan-larangan-Nya.

Sholawat seiring salam semoga senantiasa tercurah kepada junjungan kita Nabi
Muhammad SAW, dan insya Allah SWT terlimpah pula kepada kita selaku umatnya yang
senantiasa berusaha untuk meneladani Beliau. Amin.

Hadirin jama’ah jumat rakhimakumullah

Tema kali ini adalah menela’ah kata kata syirotol mustaqim atau yang dikenal dengan
jembatan menuju surga,

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Kalimat shirathal mustaqim sendiri diambil dari kata di Al quran, Bahkan, kalimat ini
berbunyi di setiap nafas diucapkan umat islam saat membaca surat Al-fatihah.

Dalam surat Al Fatihah yang kita baca setiap shalat, terkandung permohonan doa kepada
Allah Ta’ala agar kita senantiasa diberi hidayah di atas shiratal mustaqim, yaitu tatkala kita
membaca firman Allah :

َ ِّ‫يه ْم َوالَالضَّال‬
‫ين‬ ِ ‫ب َع َل‬
ِ ‫ير ال َمغضُو‬ ِ ‫مت َع َل‬
ِ ‫يه ْم َغ‬ َ َ‫ِين أ‬
َ ‫نع‬ َ ‫اه ِد َنــــا الص َِّرا َط المُس َتقِي َم صِ َر‬
َ ‫اط الَّذ‬
“(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim), yaitu jalan orang-
orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, bukan jalan orang-orang yang dimurkai
dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat “ (Al Fatihah:6-7).

Dalam Al Qur’an al karim, jembatan shiratal mustaqim terbentang panjang di atas neraka
yang menghubungkan dengan surga. Al-quran dan Hadist menggambarkan banyak orang yang
jatuh ke neraka dan tidak sedikit dari mereka yang bisa melewatinya dalam kedipan mata
ataukah secepat kilat. Semuanya, tak lepas dari amal baik atau buruk yang dari perbuatan kita
masing-masing.

Sak jane atau sebenarnya apa se jembatan shiratal mustaqim itu?

Jembatan shirat merupakan jembatan yang dibentangkan di atas neraka untuk dilewati
seluruh manusia di akhirat kelak tanpa terkecuali. Berdasarkan hadits Nabi yang telah
diriwayatkan oleh Imam muslim bahwa jembatan shirat merupakan jembatan yang memiliki
ketajaman setajam pedang dan tipis melebihi tipisnya sehelai rambut.

Di atas jembatan ini terdapat besi-besi yang berasal dari api neraka yang akan
mencengkeram dan mencakar siapa saja yang dikehendakinya. Tidak semua orang yang
melewati jembatan shirat akan tergelincir sehingga jatuh ke dalam neraka.

Allah SWT menciptakan jembatan penyebarangan diatas neraka yang dinamakan Shirat.
Tempatnya ditangah-tangah Jahanam, yang sangat licin dan bias menggelincirkan orang lewat
diatasnya. Shirat ini mempunya 7 pos atau gardu dan setiap pos jaraknya dalam perjalanan 3.000
tahun. Lintasannya atau jalannya 1000 tahun jalannya naik, 1000 tahun jalannya rata dan 1000
tahun jalannya menurun. Bentuk shirat ini lebih lembut dari pada rambut dibagi menjadi 7 helai,
jadi rambut kita itu masi ditipisi lagi dengan 7 lapisan, lebih tajam daripada pedang lebih gelap
daripada malam.dan dijembatan itu terdapat pagar yang pagarnya terbuat dari duri yang bias
mencabik cabik tubuh kita dan apabila sudah tergelicir kita melayang layang seperti kapas 500
tahun dan nantinya sampai kedasar neraka jahanam, naudubilla min dalik
Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Di setiap rute atau perjalanan kita dihadapkan dengan pos atau pemberentihan, bukan
pemberentihan untuk minum atau makan tapi pos untuk kita ditanyah oleh malaikat. Pada setiap
pos terdapat tujuh cabang, setiap cabangnya bentuknya seperti tumbak panjang yang ditajami
ujungnya. Lalu seorang hamba akan duduk diatas pos itu untuk ditanya tentang perkara yang
diperintahkan oleh Allah swt kalau kita tidak bias menjawab tombak itu akan menghuntam ke
tubuh kita sehinggah kita terpental kedalam neraka.

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Perjalanan menuju pos pertama kita akan di tanya tentang Iman kepada Allah,
seberapakah Iman kita kepada Allah?, ataukah kita masih menyekutukan-Nya? Misalnya,
percaya pada alam ghoib, dukun, klenik dan sebagainya. Maka dari itu jika kita ingin selamat
dari pos pertama kuatkanlah Iman kita, jaga nikmat Iman ini dengan baik jangan sampai kita
mati tidak membawa Iman.
Selanjutnya dalam perjalan menuju pos ke dua kita akan ditanya tentang sholat,
sudah baguskah sholat kita, dan berapa waktu sholat yang kita tinggalkan. hadirin masih banyak
orang yang ber KTP Islam tapi tidak mau melaksanakan sholat berarti isamnya, islam KTP, siap
siap kita di dorong menuju nerakanya Allah SWT. Saya yakin warga SMAGA rajin dan tidak
pernah meninngalkan sholat, aamiin

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Selanjutnya Perjalanan menuju pos ke tiga kita akan ditanya tentang puasa
ramadhan, dalam semasa hidup kita apakah sudah full puasa kita? Pada zaman akhir2 ini
banyak orang yang tidak puasa, bahkan mereka merasa bangga merokok di tempat2 umum,
bahkan tidak punya rasa malu berbuat maksiat. Jangan sampai warga SMAGA ada yang tidak
puasa ramadhon.
Selanjutnya perjalanan menuju pos ke empat kita akan di tanya tentang zakat, 
hadirin sekalian apakah kita sudah mengeluarkan zakat atau belum?, soalnya harta yang
seharusnya dikeluarkan tidak dikeluarkan akan menghambat kita menuju pos selanjutnya, dan
kita akan tergelincir ke neraka yang menanti di bawah.
Pos yang ke lima adalah kita akan di tanya tentang haji dan umroh, sahabat apakah kita
sudah memenuhi panggilan mulia ini sedangkan kita sudah mampu untuk menunaikan
Kemudian kita akan menuju pos yang ke enam, di pos ini kita akan ditanya tentang
mandi junub kita dan wudlu kita, apakah mandi dan wudlu kita sudah benar sesuai syara’?
sahabat pos yang ke enam ini fokus pada thoharoh / sesuci. Ada cerita, Rasulullah melihat
sahabat sholat kemudian Rasulullah berkata ulangi sholat kamu, ini sampai 3x, kemudian sahabat
binggung dan bertanya kepada Rasulullah, ya Rasulullah, apa yang salah dalam sholatku?
Kemudian Rasulullah menjawab, apakah kamu sudah berwudlu? Sahabat menjawab belum ya
Rasul, saya tidak tau apa itu wudlu, kemudia Rasulullah menjelaskan tentang thaharah. Oleh
sebab itu mari kita memperbaiki dan menjaga wudhu dan mandi kita agar supaya tidak tergeicir
ke dalam neraka jahanam
Yang terakhir hadirin kita menuju perjalanan ke pos ke tujuh, di sini kita akan
ditanya tentang hubungan sesama manusia, seberapakah kita mendzolimi sesama manusia? Pos
yang terakhir ini sangat krusial menuju surga Allah, kalau Iman kita bagus, puasa full, zakat
sudah mengeluarkan, haji dan umroh sudah, thaharah bagus, akan tetapi kita sering menganiaya
sesama manusia apa tidak, kalau merasa skrng sering mendolimi mari kita saling bermaafan.
Jadi sungguh hal yang sangat sulit untuk selamat dari melintasi jembatan shirat ini, tetapi
Allah SWT Maha Kuasa sehingga tidak ada hal yang mustahil bagi-Nya untuk menyelamatkan
manusia yang beriman dan bertaqwa kepada-Nya.

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Trus ada shohabat bertanya: Ya Rosullulah bagaimana caranya supaya selamat dari
shirotol mustaqim? Dan amalan apa yang bisa mengantarkan kita untuk melewatinya

Rasulullah menjawab: Ada beberapa kondisi manusia saat menyeberangi jembatan shiratal
mustaqim ini, yaitu:

1. Berlari dengan secepat kilat

Ada beberapa golongan orang yang akan berlari secepat kilat saat menyeberangi
jembatan shiratal mustaqim tanpa mengalami luka sama sekali, sehingga dia selamat dari
ancaman siksa neraka. Golongan orang ini adalah golongan yang rajin Berjalan ke Masjid
dalam Kegelapan untuk Melaksanakan Shalat, yaitu dengan sholat tahajud dengan istiqomah

"Berilah berita gembira pada beberapa orang yang jalan menuju masjid-masjid dalam
kegelapan dengan sinar yang prima pada hari kiamat.secara cepat" (HR. Ibnu Majah
773)

2. Berlari seperti angin

Ada golongan orang yang melewati jembatan shirat seperti angin dan mereka selamat
hingga ujung tanpa luka-luka sedikitpun. Golongan orang ini merupakan orang-orang yang
Senantiasa Ikhlas Dalam Bersedekah, Dengan melakukan sedekah, selain akan mendapatkan
pahala dari Allah SWT nantinya kita juga akan dimudahkan untuk melewati jembatan shiratal
mustaqim secepat seperti angin. 
Rasulullah SAW bersabda:

”Barang siapa berbuat kebaikan dengan bersedekah jadi dia diijinkan lewat ash
shirat dengan memperoleh panduan”

3. Berlari secepat kuda

Selanjutnya ada beberapa orang yang berlari secepat kuda saat melewati jembatan
shiratal mustaqim sehingga mereka berhasil dan selamat melewati jembatan ini. Golongan
orang ini merupakan orang-orang yang Senantiasa Bertaubat Kepada Allah dengan sungguh
sungguh, dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahannya lagi, jadi kita harus senantiasa
melaksanakan taubat dengan segera, atau bahasa kerennya meng-upgrade taubat.

4. Berlari biasa

Ada beberapa golongan lainnya yang berlari biasa saat melewati jembatan shiratal
mustaqim, sehingga mereka berhasil melewatinya tetapi masih mendapat luka-luka sedikit
akibat ketajaman jembatan ini.

5. Tergelincir
Golongan selanjutnya adalah orang-orang yang tergelincir saat melewati jembatan
shiratal mustaqim sehingga mereka terjatuh ke dalam neraka. Golongan orang-orang ini
merupakan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah SWT dan telah banyak melakukan
perbuatan dosa.

Hadirin jama’ah jumat rahimakumullah.

Dengan apa yang baru saja saya sampaikan melalui khutbah yang sangat singakat ini
mudah mudahan menjadi ibroh atau pelajaran buat saya khususnya dan buat sivitas SMAGA
pada umumnya dan semoga semua warga SMAGA diberi pertolongan untuk melewati jembatan
shirotol mustaqim dengan selamat aamiin.

َ ‫ت َو الذ ِْك ِر‬


‫الح ِكي ِْم‬ ِ ‫ َو َن َف َع ِنيْ َوإِ َيا ُك ْم ِب َما ِف ْي ِه م َِن اآل َيا‬,‫آن ال َعظِ ي ِْم‬
ِ ْ‫ار َكاهللُ لِيْ َو َل ُك ْم ِفيْ القُر‬ َ ‫َب‬
َ ‫َو َت َق َّب َل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ِتاَل َو َت ُه إ َّن ُه ه َُو ال َغفُ ْو ُر‬
‫الر ِح ْي ُم‬

KHUTBAH II
‫ت أَعْ َمالِ َنا‪َ ،‬منْ‬
‫شر ُْو ِر أَ ْنفُسِ َنا َو ِمنْ َس ِّي َئا ِ‬ ‫هلل َنحْ َم ُدهُ َو َنسْ َت ِع ْي ُن ُه َو َنسْ َت ْغفِ ُرهُ َو َنع ُْو ُذ ِبا ِ‬
‫هلل ِمنْ ُ‬ ‫إِنَّ ْال َحمْ َد ِ‬

‫ْك َلهُ‪َ ،‬وأَ ْش َه ُد‬


‫ِي َل ُه َوأَ ْش َه ُد أَنْ الَ إِ َل َه إِالَّ هللاُ َوحْ َدهُ الَ َش ِري َ‬
‫َي ْه ِد هللاُ َفالَ مُضِ َّل َل ُه َو َمنْ يُّضْ لِ ْل َفالَ َهاد َ‬

‫ون َع َلى الَّ ِنبْيِّ َيا أَ ُّي َها الَّ ِذي َْن آ َم ُنوا َ‬
‫صلُّوا‬ ‫ُصلَّ َ‬ ‫أَنَّ م َُح َّم ًدا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُ ُه أَمَّا َبعْ ُد‪ :‬إِنَّ َ‬
‫هللا َو َمال ِئ َك َت ُه ي َ‬

‫آل‬ ‫صلَّي َ‬
‫ْت َع َلى إِب َْراهِي َم َو َع َلى ِ‬ ‫َع َل ْي ِه َو َسلِّم ُْوا َتسْ لِ ْيمًا‪ .‬أَللَّ ُه َّم َ‬
‫ص ِّل َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّم ٍد َك َما َ‬

‫آل إِب َْرا ِه ْي َم إِ َّن َ‬


‫ك‬ ‫ار ْك َ‬
‫ت َع َلى إِب َْرا ِه ْي َم َو َع َلى ِ‬ ‫اركْ َع َلى م َُح َّم ٍد َو َع َلى ِ‬
‫آل م َُح َّمدٍ‪َ ،‬ك َما َب َ‬ ‫إِب َْراهِي َم‪َ .‬و َب ِ‬

‫‪.‬ح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬
‫َ‬

‫ت اَأْل َحْ َيا ِء ِم ْن ُه ْم َو اأْل َم َْوا ِ‬


‫ت ِا َّن َ‬
‫ك َس ِم ْي ٌع‬ ‫ت َو ْالمُسْ لِ ِمي َْن َو ْالمُسْ لِ َما ِ‬‫اغفِرْ ل ِْلم ُْؤ ِم ِني َْن َو ْالم ُْؤ ِم َنا ِ‬
‫اَللَّ ُه َّم ْ‬
‫ت‬
‫اجا ِ‬ ‫ت َو َقاضِ َي ْال َح َ‬ ‫َق ِريْبٌ ُم ِجيْبُ الدَّعْ َوا ِ‬

‫ت ْال َوهَّابُ ‪َ .‬ر َّب َنا اَل َتجْ َع ْل فِى‬


‫ك اَ ْن َ‬ ‫اَللَّ ُه َّم َر َّب َنا اَل ُت ِز ْغ قُلُ ْو َب َنا َبعْ دَ ا ِْذ َه َد ْي َت َنا َو َه ْب َل َنا ِمنْ َل ُد ْن َ‬
‫ك َرحْ َم ًة ِا َّن َ‬
‫ك َرؤُ ْوفٌ رَّ ِح ْي ٌم‬ ‫قُلُ ْو َب َنا غِ اًّل لِلَّ ِذي َْن اَ َم ُن ْوا َر َّب َنا ِا َّن َ‬

‫َر َّب َنا اَ ِت َنا فِى ال ُّد ْن َيا َح َس َن ًة َو فِى اآْل خ َِر ِة َح َس َن ًة َو قِ َنا َع َذ َ‬
‫اب ال َّن ِ‬
‫ار‬

‫ان َو ِا ْي َتا ِء ذِى ْالقُرْ َبى َو َي ْن َهى َع ِن ْال َفحْ َشا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر َو‬ ‫ْ‬
‫عِ َبادَ هللا! اِنَّ هللا َيأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِل َو اإْل ِحْ َس ِ‬

‫ِظ ُك ْم َل َعلَّ ُك ْم َت َّذ َّكر ُْو َن َف ْاذ ُكر ُْوا هللا ْال َعظِ ْي َم َي ْذ ُكرْ ُك ْم َو ا ْش ُكر ُْوهُ َع َلى ِن َع ِم ِه َي ِز ْد ُك ْم َو َل ِذ ْك ُر ِ‬
‫هللا‬ ‫ْال َب ْغى َيع ُ‬
‫ِ‬

‫‪.‬اَ ْك َب ُر َو هللاُ‬

Anda mungkin juga menyukai