Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH I

Nama : Helda Firda Yanti


NIM : (PO.62.20.1.18.054)
Prodi : DIII KEPERAWATAN
Kelas : Reguler XXI B

DIII KEPERAWATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES
PALANGKARAYA
TAHUN AJARAN 2019 / 2020
Kasus Hipoglikemia

Tn.H, 45 tahun. Masuk Rumah Sakit dengan kondisi badan tiba-tiba lemas dan
menurut keluarga tidak bisa diajak bicara, bajunya basah oleh keringat, akhirnya
dibawa ke RS. Kadar gula darah saat itu 50 mg/dl. Menurut keluarga,klien
didiganosa menderita DM satu bulan yang lalu dan mendapatkan obat
Glibenklamid. Menurut keluarga klien taat minum obat, dan makan jumlahnya
sedikit karena takut kadar gulanya naik.

Aktifitas 1
Pelajari patofisiologi diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi)

Aktifitas 2
Identifikasi dan jelaskan data yang belum Saudara ketahui/ pahami dan data tambahan
yang diperlukan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara
mandiri berdasar kasus Tn H.

 Dari kasus diatas setelah kami melakukan identifikasi kami belum mengetahui tanda
dan gejala penyakit secara lengkap yang diderita oleh klien. Tetapi pada saat masuk
rumah sakit kondisi lemas,dan keluarga mengatakan bahwa klien tidak bisa di ajak
bicara. setelah di lihat hasil pemeriksaan baru di ketahui bahwa Tn. H menderita
hipoglikemia dengan kadar gula darah 50 mg/dl. Menurut keluarga klien makan
jumlahnya sedikit karna takut kadar gulanya naik. Padahal makan sedikit itu tidak tepat
pada klien hipoglikemia. Klien 1 bulan yang lalu didiagnosa DM dan mendapatkan
terapi obat Glibenklamid. Dimana obat Glibenclamide atau glyburide adalah obat anti
diabetes mellitus tipe 2 yang termasuk ke dalam golongan sulfonilurea. Glibenclamide
menurunkan kadar gula darah dengan cara meningkatkan kalsium intraseluler dalam sel
beta pankreas sehingga menstimulasi produksi insulin atau rendahnya kadar gula darah
sehingga kadar gula darah Tn. H rendah.
 Data tambahan yang diperlukan adalah pemeriksaan gula darah sewaktu (GDS), gula
darah puasa (GDP), gula darah 2 jam post prandial (GD 2 jam PP), HBAIc, dan
pemeriksaan tanda-tanda vital.

Aktifitas 3
Diskusikan dan rumuskan masalah keperawatan yang muncul pada Tn. H bersama
kelompok.

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah.


2. Defisit pengetahuan.
3. Resiko3 defisit nutrisi.
Aktifitas
Identifikasi faktor penyebab masalah pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) pada Tn H.

1. Peningkatan sensitivitas insulin


2. Kadar insulin berlebihan karena ketidaksesuaian degan kebutuhan klien
3. Asupan KH kurang, misalnya makan tertunda atau lupa, porsi makan kurang
4. Tidak cukup tersedia glukosa untuk memenuhi kebutuhan pada sistem saraf (50
mg/dl)
5. Tingkat aktivitas yang sangat tinggi

Aktifitas 4
Identifikasi kemungkinan faktor penyebab masalah dan faktor resiko pada kasus-kasus
diabetes melitus dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri dengan menggunakan
pohon masalah.

Diabetes Melitus

Faktor penyebab Faktor resiko

Peningkatan sensitivitas Bila terjadi


insulin berulang atau
Kadar insulin berlebihan karena ketidaksesuaian dengan kebutuhan klien dalam waktu lama
dapat
menyebabkan
Asupan karbohidrat kurang
kerusakan otak
permanen atau
Tidak cukup tersedia glukosa terjadi kematian.
Otak terus
Tingkat aktivitas yang sangat tinggi menerus
membutuhkan
suplai glukosa

Aktifitas 5
Identifikasi dan uraikan hal-hal yang perlu dipelajari pada kasus-kasus diabetes melitus
dengan komplikasi akut (hipoglikemi) secara mandiri.

1. Pola dan jumlah asupan makanan pada penderita diaebetes melitus. Hal ini
bertujuan agar penderita DM mengetahui bagaimana mengendalikan kadar gula
darah,maka dari itu atur jumlah asupan nutrisi yang sesuai bagi penderita DM.
2. Mengenali tanda dan gejala saat glukosa rendah. Hal ini bertujuan agar penderita
DM mengetahui bagaimana untuk menangani hipoglikemia dengan cepat dan
menemukan cara untuk mencegahnya.

Aktifitas 6
Susunlah diagnosis keperawatan pada kasus-ksus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri dan cantumkan literaturnya.

1. Ketidakstabilan kadar glukosa darah


2. Defisit pengetahuan (edukasi pasien)
3. Resiko defisit nutrisi

Aktifitas 7
Susunlah rencana keperawatan pada kasus diabetes melitus dengan komplikasi akut
(hipoglikemi) secara mandiri (cantumkan literaturnya).

No Diagnosa Tujuan/Kriteria Rencana Rasional


Hasil Tindakan
1. Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Untuk
glukosa darah tindakan tanda dan gejala mengetahui
berhubungan dengan keperawatan hipoglikemia. tanda dan gejala
hipoglikemia ditandai selama 1 x 24 jam 2. Identifikasi penyakit.
dengan: diharapkan kadar kemungkinan 2. Untuk
Ds : - keluarga klien gula darah penyebab mengetahui
mengatakan meningkat dengan hipoglikemia. penyebab
klien didiagnosa kriteria hasil : 3. Berika penyakit.
menderita DM 1. Kadar gula karbohidrat 3. Agar gula darah
satu bulan yang darah <200 kompleks dan tidak turun
lalu dan mg/dl. protein sesuai sehingga
mendapat terapi 2. Dapat diet. dilakukan diet
obat mengotrol 4. Anjurkan yang sesuai.
Glibenklamid. kadar glukosa monitor kadar 4. Untuk
Do : - kadar gula darah glukosa darah. memantau
darah 50 mg/dl kadar glukosa
- klien tidak bisa dalam darah.
diajak bicara

2. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan 1. Identifikasi 1. Untuk


berhubungan dengan tindakan kesiapan dan mengetahui
keterbatasan kognitif keperawatan kemampuan tingkat kesiapan
ditandai dengan: selama 1 x 24 jam menerima dan
Ds : - keluarga diharapkan klien informasi kemampuan
mengatakan menunjukkan 2. Sediakan klien dalam
klien taat minum pengetahuan materi dan menerima
obat,dan makan tentang proses media informasi.
jumlahnya penyakit dengan pendidikan 2. Agar klien
sedikit karena kriteria hasil : kesehatan. mudah
takut kadar gula 1. Klien 3. Berikan menerima
darahnya naik. menyatkan kesempatan materi dengan
Do : - menunjukkan tentang untuk bertanya. baik.
persepsi yang pemahaman 4. Jelaskan faktor 3. Agar klien
keliru terhadap penyakit. resiko yang mengetahui
masalah 2. Klien mampu dapat informasi yang
menjelaskan mempenyaruhi lebih luas
kembali apa kesehatan. tentang
yang dijelaskan penyakitnya.
oleh perawat 4. Untuk
meminimalkan
resiko penyaki.
3. Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan 1. Monitor 1. Untuk
berhubungan dengan tindakan asupan dan memantau
faktor psikologis. keperawatan keluarnya asupan dan
selama 1 x 24 jam makanan dan keluaran nutrisi
diharapkan tidak cairan serta klien.
terjadi malnutrisi kebutuhan 2. Untuk
dengan kriteria kalori. mengetahui
hasil : 2. Timbang berat status gizi klien.
1. Tidak ada badan secara 3. Agar klien
tanda-tanda rutin. memiliki
malnutrisi 3. Ajarkan koping yang
2. Berat badan keterampiran baik untuk
dalam batas koping untuk menyelesaikan
normal. penyelesaian masalah
masalah perilaku makan.
perilaku 4. Untuk
makan. memenuhi
4. Kolaborasi asupan makan
dengan ahli klien sesuai
gizi tentang kebutuhan.
target berat
badan,
kebutuhan
kalori dan
pilihan
makanan.

Anda mungkin juga menyukai