TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Paralegal
hukum baik melalui jalur pengadilan maupun di luar jalur pengadilan, sebatas
keparalegalan.14
sering juga disebut dengan asisten hokum, dalam praktik sehari-hari, peran
masyarakat.
Di dalam sejarah, istilah paralegal sudah ada sejak tahun 1968 di Amerika yang
yuridiksi di Amerika Serikat dan tidak ada kekhususan bidang studi seperti :
14
Eko Roesanto. Perkembangan Paralegal Untuk Masyarakat Miskin dan Kelompok Marginal
di Indonesia. http://www.kompasiana.com diakses 21 Maret 2017. Pukul 14.04 WIB.
19
Perdata, Pidana, Lingkungan,dan lain-lain. Untuk definisi paralegal di setiap
Ingrris Raya), paralegal adalah seseorang yang dididik dan dilatih untuk
kerja yang digunakan atas dirinya oleh seorang hakim, kantor hukum,
20
Berikut ini merupakan beberapa pengertian mengenai paralegal antara
lain :
keterampilannya 15.
15
Mulyana W. Kusumah. 1991. Paralegal dan Akses Masyarakat terhadap Kedilan. Jakarta.
YLBH. Hlm 27.
21
2) Membantu melakukan mediasi dan rekonsiliasi bila ada
perselisihan;
namun hal itu bisa ditemukan secara eksplisit dalam beberapa peraturan
perundang-undangan yaitu :
16
Ibid. Hlm. 28
17
Ibid. Hlm. 29
18
Anis Hamim dan Siti Roswati Handayani. Menjadi Paralegal Bagi Perempuan Korban
Kekerasa. Rika Annisa Women’s crisis center. Yogyakarta. Hlm. 3
22
a. Undang-Undang No. 32 tahun 2009 tentang Pengelolaan Lingkungan
pekerja sosial dan bantuan hukum pada setiap tingkat proses pemeriksaan
yang dialaminya;
23
di pengadilan hubungan industrial, sebagaimana ditentukan dalam Pasal
24
berkembang sejak tahun 1970, perannya sangat membantu masyarakat kecil
Seseorang yang menjadi paralegal tidak mesti seorang sajana hukum atau
hukum acara dengan pengawasan advokat atau organisasi bantuan hukum yang
a. Dasar Hukum
menyatakan bahwa bantuan hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh
2013 tentang syarat dan tata cara pemberian bantuan hukum. Pasal 16 tersebut
25
b. Rekrutmen Paralegal
Manusia
berikut :
a. MAHASISWA
b. UMUM
26
4) Riwayat hidup ;
1. Nilai dasar yang harus dipegang teguh oleh seorang paralegal, ketika
manusia,
maupun kelompok.
27
Seorang yang telah menjadi paralegal harus memiliki sikap dan kepribadian
sebagai berikut:
1. Memiliki kejujuran.
membangun.
menjalankan perannya.
sebaik mungkin.
10. Kreatif dalam memanfaatkan cara-cara etis dan sumber daya yang ada
11. Mampu menggalang kerja sama dengan berbagai profesi dalam upaya
28
kebiasaan-kebiasaan, budaya dan tata nilai yang berlaku di
masyarakat.
3. Peran Paralegal
aturan ini bisa menjadi Pemberi Bantuan Hukum. Dimana di dalam Pasal 8
(1) meliputi:
a. berbadan hukum;
tidak mampu”.
29
Sehingga yang dititik beratkan dalam UU Bantuan Hukum adalah aspek
mahasiswa fakultas hokum. Pemberi Bantuan Hukum yang dalam hal ini
Kemasyarakatan.
lainnya.
atas : (1) situasi dan kondisi masyarakat, terutama kelompok miskin dan
marginal, yang berada pada posisi yang lemah untuk memperoleh akses
30
b. Penyuluhan Hukum
2013 Tentang Syarat Dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Dan
karena itu paralegal juga berperan dalam melakukan penyuluhan hukum bagi
hukum masyarakat sehingga tercipta budaya hukum dalam bentuk tertib dan taat
Tujuan utama dari kegiatan penyuluhan hukum ini pada intinya adalah
agar masyarakat tahu hukum, paham hukum, sadar hukum, untuk kemudian
tergantung pada apa yang diketahui dari pengalaman yang dialaminya tentang
hukum.19
19
Ferlianus Gulo. Penyuluhan Hukum yang Membuat Masyarakat Sadar Hukum.
http://www.ferlianusgulo.web.id diakses 21 Maret 2017. Pukul 15.07 WIB.
31
Untuk mencapai peningkatan budaya hukum dan membentuk kesadaran
kebijakan :
informasi.
32
6) Meningkatkan profesionalisme dan kemampuan tenaga penyuluh
hukum yang disuluh dapat lebih tepat, dipahami, diterima dengan baik
oleh masyarakat.
c. Konsultasi
agar mengetahui lebih dalam tentang suatu tema. Oleh karenanya konsultasi
adalah sesuatu yang edukatif dan inklusif. Konsultasi adalah sebuah proses.
20
Ibid
33
individu dalam suatu komunitas, kelompok social dan stakeholder, yang
d. Mediasi
Secara umum, mediasi dapat dibagi kedalam dua jenis yakni Mediasi
dalam Sistem Peradilan dan Mediasi di Luar Pengadilan. Mediasi yang berada
e. Pemberdayaan Masyarakat
yang dimiliki oleh masyarakat. Kompetensi ini akan mampu bertahan dan
terus tumbuh apabila ada regularitas refleksi (belajar dari pengalaman yang
ada). Regularitas refleksi tak lain adalah mekanisme monitoring dan evaluasi
21
Mukti Arto. 1998. Praktek Perkara Perdata pada Pengadilan Agama. Pustaka Pelajar.
Yogyakarta. Hlm. 37
22
Yahya Harahap. 2005. Hukum Acara Perdata Gugatan, Persidangan, Penyitaan,.
Pembuktian, dan Putusan Pengadilan. Sinar Grafika. Jakarta. Hlm 140.
34
(monev) secara berkala. Monev yang dilakukan tidak sekedar menekankan
pada apa yang menyimpang dari rencana yang ditetapkan dan kemudian
apresiasi terhadap capaian yang sudah ada. Apresiasi ini adalah kunci
yang ada, tapi justru pada pencapaian yang berhasil didapatkan, pada kekuatan
yang dimiliki. Kesemuanya ini akan menambah energi dan gairah untuk
melanjutkan perjuangan yang digagas. Dengan kata lain semua ini akan
hanya inovatif, tetapi juga adaptif dan benar-benar dapat diterapkan (aplikatif)
negosiasi, membuat draft dan pendampingan hukum. Dalam hal ini penulis
sepakat karena Lembaga Bantuan Hukum tempat bernaungnya para legal dapat
23
LBH Masyarakat. 2010. Wajah Pemberdayaan Hukum Masyarakat. Pelitaraya Selaras.
Jakarta. Hlm. 94
35
kliennya terlebih dahulu ditangani oleh paralegal sebelum ditangani oleh
karena segala persiapan terlebih dahulu disiapkan oleh para legal dan lebih
mudah selanjutnya ditangani oleh advokat jadi tugas para legal membantu dan
oleh advokat, untuk itu peranan para legal sangat membantu jalannya persiapan
lain24
a. Jenis Pekerjaan
kantor yaitu :
4) Memelihara jadwal;
24
Terjemahan dari buku Paralegal Craftsmanship yang diterbitkan oleh Free Legal Assistance
Group (FLAG)
36
6) Memelihara sistem perpustakaan.
tugasnya karena tahapan ini akan membawa para legal kearah yang lebih baik
37
3) Membantu persiapan di pengadilan;
f. Membuat draft :
2) Nota pembelaan;
3) Surat-surat lain;
4) Dokumen lainnya.
secara lengkapnya dapat dilihat dalam tulisan ini. Sebelum terjun ke lapangan
pendidikan dan pelatihan hukum yang diadakan oleh lembaga tempat paralegal
itu bernaung.
suatu rumusan yang tepat mengenai apa sebenarnya yang dimaksud dengan
bantuan hukum adalah tidak mudah. Ini disebabkan oleh beberapa faktor.
38
Pertama konsep bantuan hukum itu sendiri dipergunakan sebagai
terjemahan dari dua istilah asing yang berbeda, yaitu legal aid dan legal
bantuan hukum dalam arti sempit yang berupa pemberian jasa-jasa di bidang
hukum kepada seseorang yang terlibat dalam suatu perkara secara cuma-cuma
bagi mereka yang tidak mampu. Dengan demikian yang menjadi motivasi
utama dalam konsep legal aid adalah menegakkan hukum dengan jalan
membela kepentingan dan hak asasi rakyat kecil yang tidak mampu dan buta
hukum.26
luas dari legal aid, istilah legal assistence dipergunakan untuk menunjuk
pengertian bantuan hukum yang diberikan baik kepada mereka yang yang tidak
dikenal juga istilah legal services yang dalam bahasa Indonesia lebih tepat bila
hukum dengan hal-hal lain diluar hukum. Kini dikenal juga istilah advokasi.
Konsep advokasi mencakup pengertian yang lebih luas lagi dari ketiga konsep
25
Bambang Sunggono. Aries Harianto. 2009. Bantuan Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Mandar Maju. Bandung. Hlm. 9.
26
Yahya Harahap. 2000. Pembahasan Permasalahan dan Penerapan KUHAP: Penyidikan
dan Penuntutan. Sinar Grafika. Jakarta. Hlm. 333.
27
Bambang Sunggono. Aries Harianto. Op. Cit. Hlm 9.
39
diatas. Dalam konsep advokasi tercakup kegiatan-kegiatan yang menyangkut
rakyat, terutama mereka yang telah dipinggirkan dan dikucilkan dari proses
dalam bahasa Inggris semua istilah secara umum disebut sebagai lawyer atau
ahli hukum. Perbedaan pengertian disini adalah antara peran yang diberikan
oleh lawyer yang memakai istilah Advokat, pengacara dan penasehat hukum
yang dalam bahasa Inggris disebut trial lawyer atau secara spesifik di Amerika
dikenal dengan istilah attorney at law serta di Inggris dikenal istilah barrister,
Kata Advokat itu sendiri berasal dari bahasa latin advocare, yang berarti to
28
Valerie Miller dan Jane Covey. 2005. Pedoman Advokasi: Kerangka Kerja untuk
Perencanaan, Tindakan, dan Refleksi. Yayasan Obor Indonesia. Jakarta. Hlm. 12
29
Erry Meta. Kedudukan Pemberi Bantuan Hukum dalam Undang-Undang Nomor 18 tahun
2003. https://errymeta.wordpress.com/ diakses 22 Maret 2017. Pukul 19.04 WIB
40
indicate or recommend publicly, dalam Kamus Hukum Advocaat/ Advocaat En
Procureur bahasa aslinya Belanda yang artinya Penasehat Hukum dan Pembela
by furnishing the advocate with information as to the fact of the case. The
dictricion between the two is not abserved in the United State where the
argument; one who assists, defends, or pleads for another; ne who reders
legal advice and aid and pleads the cause of another a court or a
tribunal, a conselor”.
before the court and to advise and represent his clients in legat matters”.
assosiasi lawyers nasional, yang didirikan di New York State tahun 1947,
30
Sukris Sarmadi. 2009. Advokat, Litigasi & Non lItigasi Pengadilan Menjadi Advokat
Indonesia Kini. Mandar Maju. Bandung. Hlm 1.
41
dalam point 1 IBAStandard For The Independece of the Legal
Advokat, Advokat adalah orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di
tahun 2011 adalah bagian dari profesi advokat. Profesi advokat dikenal sebagai
prof'esi mulia atau officium nobile karena mewajibkan kepada semua orang
tanpa membedakan latar belakang ras, warna kulit, agama, budaya, sosio-
hukum secara probono, maka munculah fenomena paralegal sebagai reaksi atas
lemahnya posisi hukum dan dunia profesi hukum untuk memahami dan
hak-hak masyarakat miskin yang secara jelas telah diakui oleh hukum.
Hak atas Bantuan Hukum telah diterima secara universal yang dijamin
31
Erry Meta. Op. Cit
42
Covenant on Civil and Political Rights (ICCPR)). Pasal 16 dan Pasal
jawab negara namun ketentuan Pasal 1 ayat (3) Undang-Undang Dasar Negara
negara hukum”. Dalam negara hukum, negara mengakui dan melindungi hak
asasi manusia bagi setiap individu termasuk hak atas Bantuan Hukum.
yang mengakui dan melindungi serta menjamin hak asasi warga negara akan
hukum (equality before the law). Jaminan atas hak konstitusional tersebut
Undang tentang Bantuan Hukum ini menjadi dasar bagi negara untuk
menjamin warga negara khususnya bagi orang atau kelompok orang miskin
32
Penjelasan Umum Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.
43
Sebelum adanya UU Bantuan Hukum, terdapat Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara
mengenai bantuan hukum secara cuma-cuma yaitu jasa hukum yang di berikan
melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan pencari keadilan yang tidak
mampu.
paralegal, dosen atau mahasiswa hukum senada dengan itu Pasal 1 angka (3)
bantuan hukum dan bantuan hukum yang diatur dalam UU Advokat maupun
44
UU Bantuan Hukum di butuhkan metoda pendekatan perbandingan hukum
(comparative law), oleh hanya dengan metoda inilah akan dapat diketahui
adanya persamaan dan perbedaan antara pemberi bantuan hukum serta bantuan
hukum.
33
Abdul Ghofur Anshori. 2006. Filsafat Hukum Sejarah, Aliran Dan Pemaknaan, Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta. Hlm 9.
34
Johnny Ibrahim. 2008. Teori & Metodologi Penelitian Hukum Normatif. Bayu Media
Publishing. Malang. Hlm 313.
45
Pasal 1 angka (1) jasa
pengadilan
46
Pasal 16 Advokat tidak Pasal 11 Pemberi Bantuan Hukum tidak
47
Pasal 22 sebagai
Pelaksana Bantuan Pasal 1 angka (3) LBH atau Organisasi
kewajiban advokat/
Hukum kemasyarakatan
perorangan/ oraganisasi
Tinggi
48
Pasal 26 dan 27
Penegakan Aturan
Pengawasan dan Tata –
organisasi
cara sanksi
Pasal 31 (tidak
Pasal 21 dalam hal pemberi bantuan
mempunyai kekuatan
hukum meminta bayaran dari penerima
Ketentuan pidana mengikat) vide Putusan
bantuan hukum penjara 1 tahun denda
MK perkara
Rp.50 juta
No.066/PUU-II/2004
hukum yang kedudukannya sama dengan penegak hukum lainnya seperti Polisi,
Jaksa dan Hakim, sementara pemberi bantuan hukum tidak berstatus sebagai
penegak hukum.
1. Bantuan Hukum
yang diberikan oleh Advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak
49
mampu. Tidak jauh berbeda pengertian yang disebutkan dalam UU No 16
Tahun 2011 Tentang Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh
Hukum.
jasa hukum yang khusus diberikan kepada fakir miskin yang memerlukan
secara pidana, perdata dan tata usaha negara, dari seseorang yang mengerti
seluk beluk pembelaan hukum, asas-asas dan kaidah hukum, serta hak asasi
adalah jasa hukum yang diberikan oleh pemberi bantuan hukum secara cuma-
tidak hanya merupakan aksi kultural akan tetapi juga aksi struktural yang
diarahkan pada perubahan tatanan masyarakat yang tidak adil menuju tatanan
masyarakat yang lebih mampu memberikan nafas yang nyaman bagi golongan
35
Frans Hendra Winarta. Bantuan Hukum Suatu Hak Asasi Manusia Bukan Belas Kasihan.
Elex Media Komputindo. Jakarta. Hlm. 23.
36
Lihat Pasal 1 ayat (1) Undang-Undang Nomor 16 tahun 2011 tentang Bantuan Hukum.
50
struktur politik,ekonomi, dan sosial (poleksos) yang sarat dengan
penindasan.37
berkaitan yaitu:
a. Legal Aid
jelas bahwa bantuan hukum yang dapat membantu mereka yang tidak
37
Frans Hendra Winarta. 2009. Probono Publico (Hak Konstitusional Fakir Miskin Untuk
Memperoleh Bantuan Hukum. Jakarta. Hlm. 21.
38
Adnan Buyung Nasution. 1982. Bantuan Hukum di Indonesia. LP3ES Cet. II. Jakarta. Hlm.
95.
51
1) Pemberian jasa bantuan hukum dilakukan dengan cuma-cuma;
2) Bantuan jasa hukum dalam legal aid lebih dikhususkan bagi yang
b. Legal Assistance
hukum lebih luas dari legal aid. Legal assistance lebih memaparkan
jasa bantuan hukum untuk siapa saja tanpa terkecuali. Artinya, keahlian
terbatas pada masyarakat miskin saja, tetapi juga bagi yang mampu
membayar prestasi. Bagi sebagian orang kata legal aid selalu harus
advokat, tetapi bagi sementara orang kata legal aid ini ditafsirkan sama
dan tidak mampu. Tafsiran umum yang dianut belakangan ini adalah
39
Valerian. Mengurai UU Bantuan Hukum . http://www.kompasiana.com diakses 22 Maret
2017. Pukul 20.04 WIB
40
Ibid.
52
c. Legal Service
lebih luas kepada konsep dan makna legal service dibandingkan dengan
konsep dan tujuan legal aid atau legal assistance. Bila diterjemahkan
secara bebas, arti dari legal service adalah pelayanan hukum. Sehingga
agar tidak ada seorang pun didalam masyarakat yang terampas haknya
oleh karena sebab tidak dimilikinya sumber daya finansial yang cukup.42
di dalam masyarakat. Hal ini dapat dilihat pada konsep dan ide legal
41
Bambang Sunggono. Aries Harianto.Op. Cit. Hlm. 9
42
Ibid.
53
berpenghasilan kecil dengan masyarakat kaya yang menguasai
Bantuan hukum memiliki dua konsep, yaitu konsep probono dan konsep
b. Sukarela
c. Cuma-Cuma
artinya pelayanan hukum yang dibiayai atau disubsidi oleh negara. Ide
bantuan hukum yang dibiayai negara (publicly funded legal aid ) pertama kali
43
Ibid.
44
Abdurrahman. 1983. Aspek-Aspek Bantuan Hukum di Indonesia. Cendana Press. Jakarta.
Hlm. 18.
54
berakhir, pemerintah Inggris membentuk the Rushcliff Committee dengan
yang semula bersifat kultural menjadi aksi struktural yang diarahkan pada
bahwa penerima bantuan hukum adalah orang atau kelompok orang miskin.
mata hanya diterjemahkan orang yang tidak mampu secara ekonomi, namun
45
Ibid.
55
juga orang atau kelompok yang termarjinalkan karena suatu kebijakan publik;
orang yang tidak mampu dimaksudkan sebagai suatu cara untuk memperbaiki
sulit, tetapi dalam keadaan tertentu seperti lembaga bantuan hukum yang
46
Anung Anshori. Op. Cit Hlm 26
56
2. Unsur-Unsur Bantuan Hukum
dalam masalah hukum sedangkan orang tersebut kurang mengerti hukum atau
kurang mengetahui hukum dan termasuk orang yang tidak mampu dalam segi
keuangan.
pengadilan.
hukum dalam perkara perdata atau pidana yang dilakukan mulai dari
untuk dan atas nama serta guna kepentingan orang yang membutuhkan
Bantuan hukum diberikan kepada orang yang tidak mampu tetapi jangan
57
semata. Seharusnya selain membantu orang miskin, bantuan hukum juga
saja dari suatu negara ke negara lainnya, melainkan juga dari satu zaman ke
program bantuan hukum telah dilakukan oleh Dr. Mauro Cappeleti, dari
dinyatakan bahwa tiap zaman arti dan tujuan pemberian bantuan hukum
yang turut berperan dalam menentukan apa yang sebenarnya menjadi tujuan
dari pada suatu program bantuan hukum itu sehingga untuk mengetahui secara
jelas apa sebenarnya yang menjadi tujuan daripada suatu program bantuan
47
Adnan Buyung Nasution. 1998. Bantuan Hukum di Indonesia. LP3ES. Jakarta. Hlm. 4
58
rakyat. Pada zaman abad pertengahan masalah bantuan hukum ini mendapat
motivasi baru sebagai akibat pengaruh agama Kristen, yaitu keinginan untuk
masyarakat miskin.
Hukum, bantuan hukum mempunyai tiga tujuan yang hendak dicapai oleh
48
Abdurrahman. Op. Cit. Hlm. 17
59
Tujuan bantuan hukum tersebut adalah:
membutuhkan;
subjek hukum.
60
a. berbadan hukum;
b. terakreditasi;
memuat:
Hukum.
harus melampirkan:
a. surat keterangan miskin dari Lurah, Kepala Desa, atau pejabat yang
61
(1) Pemberi Bantuan Hukum wajib memeriksa kelengkapan persyaratan
ayat (1) dalam waktu paling lama 3 (tiga) hari kerja terhitung sejak
lengkap.
hukum tetap, selama Penerima Bantuan Hukum tersebut tidak mencabut surat
kuasa khusus.
62
Pemberi bantuan hukum dalam hal beracara harus dilakukan oleh advokat
Hukum. Dalam hal jumlah Advokat yang terhimpun dalam wadah Pemberi
Akreditasi.
a. penyuluhan hukum;
b. konsultasi hukum;
d. penelitian hukum;
e. mediasi;
63
f. negosiasi;
g. pemberdayaan masyarakat;
yang lebih tinggi bertujuan agar masyarakat maupun aparatur penegak hukum dapat
satu dengan masyarakat yang lainnya. Semua orang dipandang sama dihadapan
hukum (equality before the law). Namun, dalam realitanya peraturan perundang-
undangan yang ditetapkan tersebut sering dilanggar, sehingga aturan itu tidak
undangnya kabur atau tidak jelas, aparatnya yang tidak konsisten dan atau
yang mengkaji dan menganalisis tentang hal itu, yaitu teori efektivitas hukum.49
Menurut Soerjono Soekanto yang dikutip oleh Amaliah Aminah Pratiwi Tahir.
(et.al.,), efektif adalah taraf sejauh mana suatu kelompok dapat mencapai tujuannya.
Hukum dapat dikatakan efektif jika terdapat dampak hukum yang positif, pada saat
49
Salim HS dan Elies Septiana Nurbani. 2013. Penerapan Teori Hukum Pada Penelitian Tesis
dan Disertasi. RajaGrafindo Persada. Mataram. Hal.301
50
Amaliah Aminah Pratiwi Tahir. (et.al.,), Efektifitas Penerapan Sanksi Atas Pelanggaran
Disiplin Terhadap Anggota Polri Dalam Upaya Penegakan Hukum, dalam
http://pasca.unhas.ac.id/jurnal, diakses pada 23 Maret 2017. Pukul 20.10 WIB.
64
Pengertian teori efektifitas hukum menurut Hans Kelsen yang dikutip oleh
berbuat menurut suatu cara untuk menghindari sanksi yang diancamkan oleh norma
hukum atau bukan, dan apakah sanksi tersebut benar-benar dilaksanakan bila
Sedangkan menurut Anthony Allot yang dikutip oleh Salim HS dan Erlies
Septiana Nurbani mengatakan, “hukum akan menjadi efektif jika tujuan keberadaan
dapat menghilangkan kekacauan. Hukum yang efektif secara umum dapat membuat
apa yang dirancang dapat diwujudkan. Jika suatu kegagalan, maka kemungkinan
terjadi pembetulan secara gampang jika terjadi keharusan untuk melaksanakan atau
menerapkan hukum dalam suasana baru yang berbeda, hukum akan sanggup
menyelesaikannya”.52
Menurut Achmad Ali yang dikutip oleh Saleh Muliadi, Efektifitas hukum
merupakan proses yang bertujuan agar hukum berlaku efektif. Keadaan tersebut
dapat ditinjau atas dasar beberapa tolok ukur efektifitas diantaranya : hukumnya,
51
Salim HS dan Elies Septiana Nurbani .Op.Cit.Hal.302
52
Ibid.Hal.302
53
Ibid. Hal.303
65
masyarakat. Ketiika kita ingin mengetahui sejauh mana efektifitas dari hukum,
maka kita pertama-tama harus dapat mengukur “sejauh mana aturan hukum itu
beberapa pendapat atau gagasan tentang efektifitas hukum menurut ahli di dunia
1. Bronislaw Malinowski
54
Saleh muliadi. 2014. Efektifitas Hukum Pidana Melalui Pengelolaan Sumber Daya
Manusia Di Daerah Untuk Mencapai Penegak Hukum. Palu. Jurnal Academica Fisip Untad. Vol.06
No. 02. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UNTAD. Hal. 1267
55
Salim HS dan Erlies Septiana Nutbani.Op.Cit.Hal 304-305
66
2. Lawrence M. Friedman
Septiana Nurbani, ada tiga unsur yang harus diperhatikan dalam penegakan
hukum. Ketiga unsur itu meliputi struktur, substansi, dan budaya hukum. 56
3. Fuller
Menurut Fuller yang dikutip oleh Triana Sofiani, setiap peraturan (undang-
a. Harus ada norma dan kaidah yang terlebih dahulu dianut dalam
masyarakat;
hukum;
d. Peraturan tidak boleh berlaku surut, sesuai dengan asas legalitas yang
berlaku universal;
dilaksanakan;
56
Ibid. Hal. 305
57
Triana Sofiani. 2010. Efektifitas Mediasi Perkara Perceraian Pasca Perma Nomor 1 Tahun
2008 Di Pengadilan Agama. Pekalongan. Jurnal Penelitian. Vol.7 No. 2. Hal.3
67
g. Hukum harus konsisten, tidak sering dirubah atau bersifat adhoc; dan
4. Clearence J. Dias
Dias. Menurut Clearence J. Dias yang dikutip oleh Salim HS dan Erlies
Septiana Nurbani, ada lima syarat bagi efektif tidaknya suatu sistem hukum.
a. Mudah atau tidaknya makna atau isi aturan-aturan hukum itu ditangkap;
58
Ibid. Hal. 308
68
5. Soerjono Soekanto
adalah :
sudah cukup sinkron, secara hierarki dan horizontal tidak ada pertentangan.
59
Soerjono Soekanto. 2004. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penegakan Hukum. Cetakan
Kelima. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Hal. 42
69