Anda di halaman 1dari 32
eis kibinss ! TeHuaglerbsik naltincanciee | Th GELOMBANG _ 2.1, Pendahuluan Gelombang di laut dapat dibedakan menjadi beberapa macam yang tergantung pada gaya pembangkitnya. Gelombang tersebut adalah gelom- bang angin yang dibangkitkan olch tiupan angin di permukaan laut, gelom- bang pasang surut dibangkitkan olch gaya tarik benda-benda langit teru- tama matahari dan bulan terhadap bumi, gelombang tsunami terjadi kare- na letusan gunung berapi atau gempa di laut, gclombang yang dibangkit- kan olch kapal yang bergerak, dan scbagainya, Di antara beberapa bentuk gelombang tersebut yang paling penting dalam bidang teknik pantai adalah gelombang angin (untuk sclanjutnya disebut gelombang) dan pasang surut. Gelombang dapat menimbulkan energi untuk membentuk pantai, menimbulkan arus dan transpor sedimen dalam arah tegak lurus dan scpanjang pantai, scrta menyebabkan gaya- gaya yang bekerja pada bangunan pantai. Gelombang merupakan faktor utama di dalam penentuan tata letak (/ayout) pelabuhan, alur pelayaran, perencanaan bangunan pantai dan scbagainya. Olch karena itu scorang ahli teknik pantai harus memahami dengan baik karakteristik dan perilaku gelombang baik di laut dalam, sclama penjalarannya menuju pantai maupun di daerah pantai, dan pengaruhnya terhadap bangunan pantai. R ‘TEKNIK PANTAL Pasang surut juga mcrupakan faktor penting karena bisa menim- bulkan arus yang cukup kuat terutama di daerah yang sempit, misalkan di tcluk, estuari, dan muara sungai. Selain itu elevasi muka air pasang dan air surut juga sangat penting untuk mcrencanakan bangunan-bangunan pan- tai. Sebagai contoh, clevasi puncak bangunan pantai ditentukan oleh elevasi muka air pasang untuk mengurangi limpasan air, sementara keda- laman alur pelayaran dan perairan pelabuhan ditentukan olch muka air surut. Gclombang besar yang datang ke pantai pada saat air pasang bisa menyebabkan kerusakan pantai sampai jauh ke daratan. Tsunami adalah gclombang yang terjadi karena letusan gunung api atau gempa bumi di laut. Gelombang yarig terjadi bervariasi dari 0,5 m sampai 30 m dan periode dari beberapa menit sampai sekitar satu jam. Tinggi gelombang tsunami dipengaruhi oleh konfigurasi dasar laut. Sela- ma penjalaran dari tengah laut (pusat terbentuknya tsunami) menuju pan- lai, tinggi gelombang menjadi semakin besar karena pengaruh perubahan kedalaman laut. Di daerah pantai tinggi gclombang tsunami bisa mencapai puluhan meter. Pada umumnya bentuk gelombang di alam adalah sangat kompleks dan sulit digambarkan secara matematis karena kctidak-linicran, tiga di- mensi dan mempunyai bentuk yang random (suatu deret gelombang mcm- punyai tinggi dan periode berbcda). Beberapa teori yang ada hanya menggambarkan bentuk gelombang yang sederhana dan merupakan pen- dekatan gelombang alam. Ada beberapa tcori dengan berbagai derajad kckompleksan dan ketelitian untuk menggambarkan gelombang di alam, diantaranya adalah teori Airy, Stokes, Gerstner, Mich, Knoidal, dan tunggal. Masing-masing teori tcrscbut mempunyai batasan keberlakuan yang berbeda. Teori gelombang Airy mcrupakan gelombang amplitudo kecil, sedang teori yang lain adalah gelombang amplitudo terbatas (finite amplitude waves). Teor} yang paling sederhana adalah tcori gelombang linicr atau teori gelombang amplitudo kecil, yang pertama kali dikemukakan oleh Airy pada tahun 1845. Dalam buku ini hanya dipelajari tcori gclombang, Airy, Stokes, knoidal dan tunggal. 2.2. Teori Gelombang Amplitudo Kecil Teori gelombang amplitudo kccil diturunkan berdasar persamaan Laplace untuk aliran tak rotasi (jrrotational flow) dengan kondisi batas di permukaan air dan dasar laut. Kondisi batas di permukaan air didapat dengan melinierkan persamaan Bernoulli untuk aliran tak mantap. Penyc- lesaian persamaan terscbut membcrikan potensial keecpatan pcriodik Ul. GELOMBANG: 13 untuk aliran tak rotasional. Potensial kecepatan ini kemudian digunakan untuk menurunkan persamaan dari berbagai karakteristik gelombang seperti fluktuasi muka air, kecepatan dan perccpatan partikel, tekanan, kecepatan rambat gelombang, dan sebagainya. Anggapan-anggapan yang digunakan untuk menurunkan persamaan gelombang adalah sebagai berikut ini. 1. Zat cair adalah homogen dan tidak termampatkan, schingga rapat mas- sa adalah konstan, .. Tegangan permukaan diabaikan. . Gaya Coriolis (akibat perputaran bumi) diabaikan. }. Tekanan pada permukaan air adalah scragam dan konstan. .. Zat cair adalah ideal, schingga berlaku aliran tak rotasi. ._ Dasar laut adalah horisontal, tctap dan impermeabel sehingga keccpat- an vertikal di dasar adalah nol. 7. Amplitudo gelombang kecil terhadap panjang gclombang dan keda- laman air. 8 Gerak gelombang berbentuk silinder yang tegak lurus arah penjalaran gelombang sehingga gelombang adalah dua dimensi. 2.3. Beberapa Definisi Gelombang Gambar 2.1, menunjukkan suatu gelombang yang berada pada sistem koordinat x-y. Gelombang menjalar pada arah sumbu x. Beberapa notasi yang digunakan adalah : d@_: jarak antara muka air rerata dan dasar laut (kedalaman laut) (ef) : fluktuasi muka air terhadap muka air diam : amplitudo gelombang : tinggi gelombang = 2a L : panjang gelombang, yaitu jarak antara dua puncak gelombang, yang berurutan. T ; poriode gclombang, yaitu interval waktu yang diperlukan olch partikel air untuk kembali pada kedudukan yang sama dengan kedudukan sebelumnya. C _ : kecepatan rambat gclombang = L/T & :angka gelombang = 2n/L : frekuensi gelombang = 22/T AUSYn “ ‘TEKNIK PANTAI Gambar 2.1. Sket definisi gelombang. 2.4, Persamaan Gelombang Teori gelombang amplitudo kecil dapat diturunkan dari persamaan kontinyuitas untuk aliran tak rotasi (Persamaan Laplace) yaitu : 2 2 e420 @1) a oy dengan: u=% dan v= % 22) Kondisi batas di dasar laut dari persamaan terscbut adalah kecepatan vertikal nol. v= B=0 di y=-d 23) Kondisi batas pada permukaan dipcrolch dari persamaan Bernoulli untuk aliran tak mantap. yl a2 BL ett) +y+F=0 (2.4) dengan g adalah percepatan gravitasi, p adalah tckanan dan p adalah rapat massa zat cair. Il. GELOMBANG 15 Apabila persamaan tersebut ierkan, yaitu dengan mengabaikan x? dan v’, dan pada permukaan y=, serta mengambil tckanan di permu- kaan adalah nol (tekanan atmosfer), maka persamaan Bernoulli menjadi : 1 op 9 5a lyon (2.5) Dengan anggapan bahwa gelombang adalah kecil terhadap keda- Jaman, maka kondisi batas di y = 0 adalah kira-kira sama dengan di y=. Dengan anggapan tersebut maka kondisi batas pada permukaan adalah : 1 12-32 |yeo (26) Jadi persamaan yang disclesaikan adalah sebagai berikut ini. 1, Persamaan Laplace ve a B54 #oo (2.1) ay 2. Kondisi batas persamaan tersebut adalah : v= Emo diy=-d (23) a allege Ion ly=o (26) Pcrsamaan terscbut disclesaikan untuk mendapatkan nilai p. Ber- dasarkan nilai p yang diperolch terscbut, sifat-sifat gelombang seperti fluktuasi muka air, kecepatan rambat gelombang, kcccpatan fartikel, dan sebagainya dapat diturunkan, Penyelesaian persamaan diferensial tersebut memberikan hasil berikut ini. e=% sesh) D sin (eon) (27) dengan: y = potensial kecepatan & : percepatan gravitasi o@ :frekucnsi gelombang kz angka gelombang d : kedalaman laut : jarak vertikal suatu titik yang ditinjau terhadap muk: :jarak horisontal rwaktu MILIK PERPUS na 16 ‘TEKNIK PANTAL 2.5. Kecepatan Rambat dan Panjang Gelombang Komponen vertikal kecepatan partikel pada permukaan air v adalah v=dn/at, di mana y diberikan oleh persamaan (2.6), schingga : = OTF 84 el a ar 1ge ve 2¢ an) = 8 at (2.8) Karena v = dp/ay, maka persamaan terscbut dapat ditulis : lap £ 2.9) x 8 at eS) Apabila nilai y dari persamaan (2.7) disubstitusikan ke dalam per- samaan (2.9), maka akhirnya didapat : 2 ag cosh k(d+y) 1d cosh k(d+: ayo cosh ad 8 aot) | = pyle cosh kd SiN (E01) | 28, Sinbkidty) sin xan) ) = ~L 28 (0?) SAE sin crc) | cosh kd cosh kd inh (d+) sh k(d-+y) 28h Sah EY) on) | = ap OPME*D) sin rot) Untuk gelombang amplitudo kecil, nilai y di permukaau adalah sa- ma dengan di muka air diam, sehingga y=0; dan persamaan di atas menja- o? = gk tanh (kd) (2.10) Oleh karena o=kC, maka persamaan (2.10) menjadi : C= Etanh (ka) (2.11) Jika nilai k=2n/L disubstitusikan ke dalam persamaan (2.11), didapat : C= tanh (ed) (2:12) Persamaan (2.12) menunjukkan laju penjalaran gelombang sebagai fungsi kedalaman air (d) dan panjang gelombang (L). Jika ni = 0/C = (20/T)/C disubstitusikan ke dalam persama- an (2.11), akan didapat nilai C sebagai fungsi 7 dan d. 1. GELOMBANG 7 2nd . L Dengan memasukkan nilai k = 2%/L dan C= L/T ke dalam persamaan (2.12) akan diperoleh panjang gelombang sebagai fungsi kedalaman. L= FE eanh ad (2.14) Dengan menggunakan persamaan (2.14), jika kedalaman air dan periode gelombang dikctahui, maka dengan metode iterasi (cara coba- banding) akan didapat panjang gclombang L. Pcnyclesaian persamaan (2.14) akan lebih sederhana apabila digunakan komputer. Program 2.1 adalah contoh program komputer untuk menghitung panjang gclombang dan cepat rambat gelombang. Sclain dengan menggunakan program tersc- but, tabel L-1 dalam lampiran 1 juga dapat digunakan untuk menghitung panjang gclombang. Cepat rambat gclombang dapat dipcrolch dengan membagi panjang gelombang yang diperolch dengan periode gclombang (C=L/T). 2.6. Klasifikasi Gelombang Menurut Kedalaman Relatif Berdasarkan kedalaman rclatif, yaitu perbandingan antara keda- laman air d dan panjang gelombang L, (d/L), gclombang dapat diklasifi- kasikan menjadi tiga macam yaitu : ce az tanh (2.13) 1. gelombang di laut dangkal jika a/L < 1/20 2, gelombang di laut transisijika 1/20 < d/L < 1/2 3. gelombang di laut dalam jika da/L = 1/2 Klasifikasi ini dilakukan untuk menycderhanakan rumus-rumus gelombang. Penycderhanaan ini dapat dijelaskan dengan menggunakan gambar 2.2. yang menunjukkan berbagai parameter scbagai fungsi dari kedalaman relatif. Apabila kedalaman rclatif d/L adalah Iebih besar dari 0,5; nilai tanh (2xd/L) = 1,0 schingga persamaan 2.13. dan 2.14. menjadi : C= gz (2.15) dan 2 =e y= i (2.16) 1B TEKNIK PANTAI 0,01 0,02 0,05 0. 0,2 05 1,0 aL Gambar 2.2. Parameter fungsi kedalaman relatif Indeks 0 menunjukkan bahwa nilai-nilai terscbut adalah, untuk kondisi di laut dalam, Apabila percepatan gravitasi adalah 9,81 m/d* maka persamaan (2.16) menjadi : Lo = 1,56 T? (2.17) Apabila kedalaman relatif adalah kurang dari 1/20, nilai tanh (2xd/L) = 2nd/L sehingga persamaan 2.13. dan 2.14, menjadi: C= Ved (2.18) L=Vgd T=CT (2.19) 1. GELOMBANG 19 Persamaan (2.18) dan (2.19) menunjukkan bahwa di laut dangkal, cepat rambat dan panjang gelombang hanya tergantung pada kedalaman air. Untuk kondisi gelombang di laut transisi, yaitu jika 1/20

Anda mungkin juga menyukai