PENDAHULUAN
berarti kekuatan, kemampuan atau bakat. Bertolak dari pengertian tersebut, maka
pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya atau proses
untuk memperoleh daya atau kekuatan atau kemampuan dari pihak yang memiliki
daya kepada pihak yang kurang atau belum daya Sulistiyani (2004:77) Dubois dan
untuk mengambil keputusan dan menentukan tindakan. yang akan dilakukan yang
terkait dengan diri mereka termasuk mengurangi efek hambatan pribadi dan sosial
dalam melakukan tindakan. Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan
rasa percaya diri untuk menggunakan daya yang memiliki, antara lain melalui
transfer daya dari lingkungannya). Melihat dari beberapa pengertian yang ada
terbagi menjadi dua bagian yaitu kemiskinan yang terjadi pada masyarakat
27.8 Maret Sept
26.6
26.4
25.9
25.7
25.1
24.8
tersebut diperkuat dengan adanya data jumlah penduduk miskin di Indonesia pada
jauh lebih tinggi daripada di perkotaan. Karena sebagian besar penduduk pedesaan
yang merupakan salah satu program penting yang memberikan fasilitas bantuan
modal usaha untuk petani anggota, baik petani pemilik, petani penggarap, buruh
tani maupun rumah tangga tani. Dana PUAP yang lebih dikenal dengan istilah
Bantuan dana tersebut digunakan dan dimanfaatkan dengan format simpan pinjam
bergulir untuk membiayai kegiatan produktif budidaya (on-farm) dan kegiatan non
Pertanian, 2011).
1.2. Rumusan Masalah
2008 s/d tahun 2016. Pada tahun 2016 Kementerian Pertanian tidak lagi
PMT (Penyelia Mitra Petani) kepada Gapoktan penerima dana PUAP tetap harus
tidak semua daerah siap mengambil alih tanggungjawab tersebut. Padahal salah
yang intensif oleh Pendamping baik itu PMT dan Penyuluh Pertanian. Oleh sebab
itu perlu adanya terobosan kebijakan dari Pemerintah Daerah terkait pengambilan
Mojokerto, dimana merupakan salah satu daerah penyangga pangan di Jawa Timur
Mojokerto mulai tahun 2008 s/d tahun 2016 telah mendapatkan alokasi BLM-PUAP
sebanyak 228 Gapoktan dari 298 Desa yang tersebar di 18 Kecamatan. Sebaran
gapoktan penerima BLM PUAP Kabupaten Mojokerto dapat dilihat pada Tabel 1.
yang mampu mengembangkan dana PUAP cukup baik, namun tidak menutup
adalah belum adanya kegiatan yang dikhususkan untuk pemupukan modal dana
Rp100.000.000 sebagai modal unit usaha mikro (simpan pinjam) gapoktan yang
digunakan untuk permodalan usaha anggota gapoktan.. akan tetapi bantuan dana
telat (mangkir) dalam membayarnya, pengurus juga sungkan jika terlalu memaksa
tersebut merupakan dana hibah dari Pemerintah yang tidak perlu diangsur
anggota gapoktan karena keterbatasan dana PUAP. Keterbatasan dana ini juga
memanfaatkan dana PUAP sebagai cadangan usaha lain di luar pertanian untuk
program PUAP.
Untuk itu perlu diterapkan strategi yang tepat guna terus mengembangkan
dana PUAP untuk keberlanjutan program. Selain itu untuk meningkatkan nominal
pinjaman yang diberikan untuk usaha mikro kepada anggota agar dapat menunjang
PUAP yang telah dilakukan Gapoktan Rukun Makmur perlu dianalisis terlebih
adalah terkait kinerja gapoktan (Ayu, 2016), dimana kinerja gapoktan dapat dilihat
melalui keadaan organisasi (gapoktan) dan pengelolaan dana PUAP yang dilakukan
pengurus maupun Lembaga Keuangan Mikro (LKM). Faktor lain yang juga
berpengaruh ialah peran orang luar yang dikategorikan sebagai faktor eksternal
seperti Penyelia Mitra Tani (PMT) dan Penyuluh Pertanian Lapang (PPL) (Nugroho
dkk, 2018). Peran orang luar seperti PMT dan PPL berupa pengawasan,
Kabupaten Mojokerto
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
b. Bagi pihak pelaksana kebijakan, dalam hal ini Dinas Pertanian Kabupaten
Mojokerto dan instansi yang terlibat.
program PUAP
c. Bagi Mahasiswa
Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberi ilmu tambahan berupa
DAFTAR PUSTAKA