Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul ...... ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen pada
Keperawatan Keluarga. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami mengucapkan terima kasih kepada
bapak inu dosen STIKES Widya Nusantara Palu yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari, makalah
yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan Kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok
i
DAFTAR ISI
BAB 1.........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................1
B. TUJUAN.....................................................................................................................................2
C. MANFAAT.................................................................................................................................3
BAB 2.........................................................................................................................................................4
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................4
A. IDENTITAS UMUM KELUARGA............................................................................................4
1. Identitas Umum Keluarga........................................................................................................4
2. Komposisi keluarga.................................................................................................................4
3. Type keluarga..........................................................................................................................4
4. STATUS SOSIAL EKONOMI KELUARGA........................................................................5
5. AKTIVITAS REKREASI KELUARGA.................................................................................5
6. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA..............................................6
7. PENGKAJIAN LINGKUNGAN.............................................................................................6
8. SUKU BANGSA.....................................................................................................................9
9. STRUKTUR KELUARGA....................................................................................................10
10. FUNGSI KELUARGA......................................................................................................11
11. FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN...........................................................................11
12. FUNSI REPRODUKSI......................................................................................................11
13. STRES DAN KOPING KELUARGA...............................................................................12
14. KEADAAN GIZI KELUARGA........................................................................................12
15. PEMERIKSAAN FISIK....................................................................................................12
16. HARAPAN KRLUARGA.................................................................................................14
17. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA.................................................................14
BAB 3.......................................................................................................................................................25
PENUTUP.............................................................................................................................................25
A. Kesimpulan................................................................................................................................25
B. Saran..........................................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................26
ii
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penyakit rematik bukan hal asing bagi masyarakat. Penyakit dengan nama
arthritis reumatoid ini banyak diderita seiring dengan bertambahnya usia yang
disebabkan oleh adanya pengapuran sendi, sehingga orang dengan jenis penyakit ini
akan mengalami nyeri sendi dan keterbatasan gerak (Meliny, 2018). Arthritis
rheumatoid adalah penyakit autoimun yang disebabkan karena adanya peradanganatau
inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan sendi dan nyeri. Nyeri dapat muncul
apabila adanya suatu rangsangan yang mengenai reseptor nyeri. Penyebab terjadinya
arthritis rheumatoid sendiri belum diketahui secara pasti, tetapi biasanya hanya
kombinasi dari genetik, lingkungan, hormonal, dan faktor sistem reproduksi. Namun
faktor pencetus terbesar adalah faktor infeksi seperti bakteri, mikroplasma dan virus
(Nugraha, 2017).
World Health Organization (2016) menyatakan bahwa penderita arthritis
reumathoid diseluruh dunia sudah mencapai angka 335 juta, dan diperkirakan jumlah
penderita arthritis rheumatoid akan selalu mengalami peningkatan (Almanca et al.,
2015). Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar oleh Kemenkes RI (2013) menunjukkan
prevalensi penderita arthritis rheumatoid yang dikelompokkan sesuai umur yaitu, 55-
64 tahun (45%), 65-74 tahun (51%) dan usia 75 tahun keatas (54,8%) (Kholifah,
2016). Peningkatan jumlah populasi lansia yang mengalami penyakit reumatik juga
terjadi di Jawa Timur. Berdasarkan data yang dikeluarkan oleh (Badan Statistik
Indonesia, 2016), di Jawa Timur jumlah lansia pada ahun 2015 adalah 173.606 orang,
dengan status kesehatan baik 64.818 orang, cukup baik 72.705 orang dan status
kesehatan kurang baik 36.083 orang. Sedangkan jumlah penduduk kategori lanjut usia
di Kabupaten Lamongan pada tahun 2018 sebanyak 59.580 (Badan Pusat Statistik
Kabupaten Lamongan, 2018). Menurut data PIS-PK (Program Indonesia Sehat dengan
Pendekatan Keluarga) yang didapatkan dari 11 keluarga di Desa Gedangan, terdapat 5
dari 11 lansia yang mengalami arthritis rheumatoid. Pada proses penuaan
menimbulkan suatu proses menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan
1
untuk memperbaiki diri atau mengganti dan mempertahankan fungsi normalnya
sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi serta memperbaiki kerusakan yang
diderita (Widayati & Hayati, 2017). Dampak nyeri pada arthritis reumathoid yang
dirasakan lansia akan memberikan pengaruh terhadap fungsi tubuh sehari-hari atau
imobilisasi dan psikologis, yang diantaranya adalah adanya nyeri yang membuat
penderita merasa tidak nyaman dan seringkali takut untuk bergerak karena takut
terjadi keparahan sehingga menurunkan produktifitas. Sedangkan dampak pada
gangguan mobilitas bisa menggangu keseimbangan tubuh yang menjadi tidak stabil
yang menyebabkan terbatasnya gerakan lansia, sehingga penderita terjadi
ketergantungan kepada orang lain dan dapat menyebabkan stress. (Widayati & Hayati,
2017). Diperlukan adanya penatalaksanaan untuk masalah arthritis rheumatoid.
Banyak terapi non farmakologi yang dapat dilakukan, salah satunya yaitu kompres
hangat, untuk mengurangi nyeri dan melakukan latihan Range of Motion (ROM)
untuk mempertahankan atau meningkatkan kekuatan otot. Latihan dan aktivitas fisik
pada lansia dapat mempertahankan kenormalan pergerakan persendian, tonus otot dan
mengurangi masalah fleksibilitas (Ridha & Putri,2015). Berdasarkan uraian diatas,
penulis tertarik untuk melakukan studi kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan
Gerontik pada Klien Arthritis Rheumatoid dengan Nyeri Akut di Desa Gedangan
Sukodadi Lamongan”
1. Batasan Masalah
Masalah pada studi kasus ini dibatasi pada Asuhan Keperawatan Gerontik pada
klien Arthritis Rheumatoid dengan Nyeri Akut di Desa Gedangan Sukodadi
Lamongan.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana gambaran Asuhan Keperawatan Gerontik pada Klien Arthritis
Rheumatoid dengan Nyeri di Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten
Lamongan ?
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui gambaran Asuhan Keperawatan Gerontik pada Klien Arthritis
Rheumatoid dengan Nyeri Akut di Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten
Lamongan
2
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian asuhan keperawatan Nyeri Akut pada klien Arthritis
Rheumatoid di Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
b. Menetapkan diagnosis asuhan keperawatan Nyeri Akut pada klien Arthritis
Rheumatoid di Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
c. Menyusun perencanaan asuhan keperawatan Nyeri Akut pada klien Arthritis
Rheumatoid di Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
d. Melaksanakan Tindakan asuhan keperawatan Nyeri Akut pada klien Arthritis
Rheumatoid di Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
e. Melakukan evaluasi asuhan keperawatan Nyeri Akut pada klien Arthritis
Rheumatoid di Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
f. Melakukan dokumentasi asuhan keperawatan Nyeri Akut pada klien Arthritis
Rheumatoid di Desa Gedangan Kecamatan Sukodadi Kabupaten Lamongan.
C. MANFAAT
1. Teoritis
Diharapkan hasil studi kasus dapat memberikan wawasan dan pengetahuan bagi
perkembangan ilmu keperawatan gerontik khususnya mengenai asuhan keperawatan
gerontic pada klien arthritis rheumatoid.
2. Praktis
a. Bagi Peneliti
Sebagai sarana untuk mengaplikasikan mata kuliah riset keperawatan
gerontik dan meningkatkan ketrampilan berfikir kritis dalam menyelesaikan
masalah gerontik berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan gerontic pada
klien arthtritis rheumatoid.
b. Bagi Klien dan Keluarga
Sebagai tambahan pengetahuan bagi klien dan keluarga tentang penyakit
arthritis rheumatoid agar mampu merawat penyakit tersebut. Sehingga tercipta
peningkatan status dan serajat kesehatan.
c. Bagi Pelayan Kesehatan
Hasil studi kasus ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam
pelaksanaan program pelayanan kesehatan di Desa Gedangan Sukodadi
Lamongan, khususnya bagi para lansia yang mengalami penyakit arthritis
rheumatoid.
3
BAB 2
PEMBAHASAN
FORMAT PENGKAJIAN DATA KELUARGA
Agama : Islam
Pendidikan : SDN
Pekerjaan : Tani
Alamat : Lobu
2. Komposisi keluarga
No Nama L/P Umur Hubungan Pekerjaa Pendidikan
keluarga n
1. Tn.Y L 73 Suami Tani SDN
tahun
2. Ny.Y P 58 Istri IRT SDN
tahun
3. Tn.F L 22 Anak Buruh SMA
tahun
4. Tn.F L 18 Anak Pelajar SMA
tahun
3. Type keluarga
1) jenis type keluarga
keluarga Tn. Y merupakan keluarga yang lengkap yang terdiri dari
ayah, ibu dan anak.
4
2) masalah yang terjadi dengan type tersebut
didalam keluarga Tn. Y tidak terdapat masalah apapun dalam keluarga
tersebut.
5
Tahap perkembangan keluarga Tn.Y saat ini adalah tahap perkembangan
dengan usia dewasa, dimana tahap ini keluarga mempunyai anak pertama yang
berusia 22 tahun. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota
keluarga.keluarga berusaha memenuhi kebutuhan kesehatan anggotanya. Bila
ada yang sakit biasanya mereka langsung berobat kepuskesmas.
2. tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi dan kendalanya
dari semua tahap perkembangan diatas, belum terpenuhi seluruhnya,
yang belum terpenuhi adalah mempertahankan kesehatan, ditandai dengan Tn.
Y belum bisa mengatur pola makan yang baik seperti : sering makan lambat,
sering makan-makanan yang berkacang, makan-makanan yang pedas, dan
sering makan sayur yang hijau.
7. PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. karakteristik rumah
1) luas rumah
rumah Tn.Y merupakan rumah permanen dengan type rumah kurang
lebih 5 x 7 m2 . dirumah tersebut terdapat : kamar tidur (terdapat 2 kamar
tidur, 1 kamar tidur berada di depan, samping ruang tamu 1 kamar tidur
berada disamping ruang keluarga). model rumah Tn.Y adalah model rumah
jaman sekarang. ruang tamu berukuran 2 x2 meter, ruang tamu cukup rapid
an bersih, terdapat ruang untuk menonto TV, keluarga Tn.Y belum,
memiliki kamar mandi dan WC, jika keluarga Tn.Y mau mandi pergi ke
sungai dan ketika mu BAB keluarga pergi kesungai adapun pergi kerumah
saudaranya. sumber air minum keluarga Tn.Y mengatakan bahwa jika mau
mengkonsumsi air minum mereka mangambil air dari rumah saudaranya
dan air mninum yang digunakan air rebusan sendiri. lantai rumah Tn.Y
terbuat dari semen, atap rumah dari seng. ventilasi ada beberapa yaitu:
diruang tamu dan jendela diruang keluarga, didua kamar tidur ada jendela,
seta dapur. ventilasi cukup baik > 10m luas lantai, ruang keluarga terdpat
bola lampu 15 watt, masing-masing kamar dan dapur terdapat lampu pijar
15 watt.
6
2) Pemanfaatan ruangan
keluarga Tn.Y mengatakan bahwa untuk pemanfaatan ruangan
digunakan jika ada tamu ataupun keluarga besar yang datang baru
digunakan.
3) Pembungan sampah
keluarga Tn.Y tidak memiliki tempat pembuangan sampah
4) limbah RT
Tn.Y mengatakan bahwa ada tempat ada tempat pembungan limbah RT
umum didekat rumahnya.
5) Kebersiahan lingkungan
Tampak terlihat kebersihan lingkungan rumah Tn.Y cukup bersih.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW
1) Kebiasaan
Rumah Tn.Y berada diwilayah kelurahan yanag mayoritas penduduk
sekitarnya adalah petani dana bekerja sebagai buruh. sarana jalan tersebut
sudah di aspal. sarana kesehatan di lingkungan tersebut berup puskesmas.
didekat rumah Tn.Y kurang kebih 150m terdapat masjid. tetangga Tn.Y
mayoritas beragama islam serta memiliki sifat kebersamaan serta menganut
adat kaili, misalnya selamatan, yasinan setiap malam jumat, dll jika ada
kegiatan social kemsyarakatan biasanya diumumkan melalui pengeras
suara yang ada dimushola atau masjid
2) Budaya
Tn.Y menyatakan bahwa keluarga merupakan budaya suku kaili.
c. mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.Y belum pernah berpindah tempat, status rumah yang
ditinggal sekarang adalah rumah sendiri. kondisi tempat tinggal agak
berdekatan tetapi padat penduduk. apalagi ada anggota keluarga yang sakit
biasanyaa diantarkan mengguanakan trasportasi sepeda motor untuk mencapai
tempaat pelayanan kesehatan.
d. perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
7
keluarga Tn. Y sering bercerita dan bersendau gurau. hubungan
keluarga Tn. Y dengan tetangga tampak baik dan harmonis.
e. system pendukung keluarga
apalagi ada salah satu keluarga yang sakit makan anggota keluarga
yang lain memberikan dorongan atau mengingatkan serta mengantar untuk
berobat kepelayanan kesehatan (puskesmas).
f. riwayat kesehatan keluarga inti
1) riwayat kesehatan keluarga saat ini
keluarga Tn. Y mengatakan tidak memiliki penyakit yang berat tetapi Tn.
Y mengatakan memiliki penyakit reumatik. Tn. Y mengatakan sudah 4 tahun
memiliki penyakit reumatik ini.
2) riwayat penyakit turunan
keluarga Tn. Y mengatakan bahwa tidak ada yang memiliki penyakit
turunan.
3) riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga
8
4) sumber pelayanan kesehatan yang dimanfaatkan
keluarga Tn.Y mengatakan bahwa ketika mereka mau berobat,keluarga
Tn.Y langsung ke puskesmas.
g. riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
1) Tn.Y mengatakan bahwa saat ini mengalami nyeri pada persendian kedua
lutut dan kedua kakinya dan Tn.Y mengatakan bahwa memiliki penyakit
reumatik.
2) Ny.Y (istri dari Tn.Y) mengatakan bahwa untuk kesehatannya saat ini tidak
ada mengalami masalah atau penyakit yang ia rasakan.
3) Tn.F (anak dari Tn.Y dan Ny.Y) mengatakan bahwa untuk kesehatannya
saat ini tidak ada mengalami masalah atau penyakit yang ia rasakan.
4) Tn.F (anak dari Tn.Y dan Ny.Y) mengatakan bahwa untuk kesehatannya
saat ini tidak ada mengalami masalah atau penyakit yang ia rasakan.
8. SUKU BANGSA
1) asal suku bangsa
Tn. Y menyatakan bahwa keluarganya merupakan suku kaili dan
tinggal dilingkungan orang-orang yang bersuku kaili. Tn. Y berkomunikasi
dengan bahasa kaili dan istri Tn.Y bahasa Indonesia baik antara anggota
keluarga maupun k eluarga sekitar.
2) budaya yang berhubungan dengan kesehatan
Tn. Y menyatakan bahwa keluarganya merupakan budaya suku kaili.
a. agama dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
semua anggota keluarga Tn. Y beragama islam dan menjalanakan
ibadah sesuai kenyakinan dirumah dan di mesjid.dalama menjalankan
perintah agama keluarga cukup taat dan rajin mengikuti kegiatan
keagamaan seperti solat jamaah di musolla, solat jumat dimesjid, acara
tahlilan/yasinan (bapak- bapak dan ibuk-ibuk), dan acara keagamaan
lainya.
9
9. STRUKTUR KELUARGA
1. pola komunikasi keluarga
Dalam berkomunikasi sehari-hari anggota keluarga Tn Y menggunakan
bahasa kaili dan kalau ada masalah selalu di musyawarahkan. Setiap anggota
keluarga menerima dan menghargai hasil keputusan terakhir akan tetapi
pengambil keputusan adalah Tn Y selaku kepala keluarga.
2. struktur kekuatan keluarga
dalam keluarga Tn Y adalah penentu keputusan terhadap suatu masalah
karema Tn Y dianggap sebagai orang yang paling tua dan sebagai kepala
keluarga. Untuk anak-anak juga sering meminta pendapat Tn Y keluarga Tn Y
sangat menyayangi dan menghargai Tn Y apa bila Tn Y sakit keluarga
langsung mengatarkannya berobat ketempat pelayanan kesehatan ( puskesmas,
anak-anaknya juga mengingatkannya untuk minum obat jika Tn Y lupa
3. struktur peran
a. peran formal:
Mampu menjalankan perannya sebagai kepala keluarga,dan Tn. Y
bekerja untuk mencari nafkah dan biaya sekolah anaknya.sedangkan Ny. Y
juga mampu membantu dengan Kadang bekerja sebagai tani.
b. peran informal
Setiap anggota keluarga berperan sebagai pendorong jika ada masalah
satu anggota keluarga yang bermasalah sebagai sahabat bagi semua
anggota keluarga dan sebagai penghibur apabila ada anggota keluarga yang
sedang bersedih .
4. nilai dan norma keluarga
nilai yang di anut keluarga adalah saling menghormati antara anggota
keluarga yang satu dengan yang lain. Menghormati yang lebih tua dan
menyayangi yang lebih muda. Menurut Tn Y semua anggota keluarga berusaha
menyesuaikan diri dengan lingkunga sekitar, nilai yang ada di keluarga
merupakan gambaran diri dari agama yang di anut tidak adanya konflik dalam
nilai. Keluarga Tn Y menpunyai persefsi bahwa penyakitnya sudah biasa di
rasakan.
10
10. FUNGSI KELUARGA
1. fungsi akfektif
keluarga Tn Y mengatakan berusaha memelihara keharmonisan antar
anggota keluarga, saling menyayangi, dan menghormati. Keluarga Tn Y
sangata harmonis, rukun dan tentram. Apabila ada anggota yang membutuhkan
atau sakit maka keluarga yang lain maka keluarga yang lain berusaha
membantu.
2. fungsi sosialisasi
Tn Y mengatakan interaksi antar agnggota keluarga dapat berjalan
dengan baik. Keluarga Tn Y menganut kebudayaan kali, keluarga Tn Y
berusaha untuk tetap memenuhi atauran yang ada keluarga, misalnya saling
menghormati dan menghargai. Keluarga juga mengatakan mengikuti norma
yang ada di masayarakta sekitar, sehingga dapat menyesuaikan dan
berhubungan baik dengan para tetangga atau masyarakat sekitar.
11
13. STRES DAN KOPING KELUARGA
1. stresor jangka pendek
Tn Y mengatakatan agak terbebani jika mengingat pantangan-
pantangan makanan agar penyakitnya tidak kambuh dan semakin parah tetapi
dalam hal ini, Tn Y belum bisa menghindari pantangannya
2. stresor jangka panjang
Tn Y mengatakan merasa takut bila penyakitnya tidak kunjung sembuh
3. respon keluarga terhadap stresor
pemecahan masalah dalam keluarga Tn Y biasanya dengan cara
musyawarah antar anggota keluarga kadang juga mengakibatka anaknya dalam
menentukan pengobtan yang harus di jalanin salah satu anggota keLuarga, Tn
Y mengambil keputusan karna Tn Y yang di anggap mampu dan memiliki fisik
yang kuat .
4. strategi koping
jika ada masalah dalam keluarga Tn Y menyelesaikannya dengan
berkumpul bersama keluarga dan mendiskusikan masalah secara bersama-sama
sehingga masukan dari keluarga dapat membantu menyelesaikan masalah .
5. strategi adaptasi disfungsional
dari hasil pengkajian dalam keluarga Tn Y tidak pernah menggunakan
kekerasan dalam menyelesaikan masalah.
13
16. HARAPAN KRLUARGA
1. Keluarga sangat berharap agar masalah kesehatan yang dialaminya sekarang
teratasi dan dapat beraktivitas seperti biasa.
2. Keluarga sangat berharap petugas kesehatan agar selalu memperhtikan wilayah
puskesmasnya terkait tentang masalah yang ia alami saat ini san kiranya
petugas kesehatan dapat memberikan solusi kesehatan yang di harapakan oleh
Tn. Y.
14
penyakit pada Tn. Y.
3. Jika ada keluarga
yang sakit, hal
pertama yang
dilakukan adalah
mengerokinya dan
jika sakinya berlarut
segera dibawa
kebidan atau
kepuskesma terdekat
4. Tn. Y mengatakan
tidak ada pantangan
makanan.
Do:
1. Keluarga tidak bisa
menjawab pertanyaan
tentang pengertian
penyakkit,
pencegahan,
perawatan dan
pengobatannya.
2. Tn. Y bertanya apa
saja makanan yang
harus di hindari agar
tidak sakit
3. Tn. Y tampak
bingung.
2 Ds: Agen cedera Nyeri
1. Tn. Y mengatakan fisik (Rematik)
sering merasa linu di
persendian lutut dan
kakinya sehingga
agak kaku untuk
15
berjalan.
2. Tn. Y mengatakan
ketika bangun pagi
lutut dan kakinya
merasa senut-senut
(nyeri).
3. Tn. Y mengatakan
pernah hampir jatuh
karena lutut dan
kakinya merasa tidak
kuat menopang
badanya
Do :
1. Skala nyeri sedang (5)
2. Klien tampak biasa-
biasa saja saat
berjalan
2. Prioritas diagnosa keperawatan
16
untuk berjalan. Tn. Y pernah hampir
jatuh karena kedua lutut dan kakinya
merasa tidak kuat menopang
badannya
2. Kemungkian 2/2x2=2 Keluarga Tn.Y mengatakan jika ada
masalah anggota keluarga yang sakit segera di
dapat di ubah: bawa kebidan atau puskesmas
a. Sebagian terdekat, namun belum ada petuga
yang menjelaskan bagaimna
penyakitnya.
3. Kemungkinan 2/3x1=2/3 Tn.Y mengatakan sudah mulai
masalah mengurangi aktivitasnya agar
dapat di penyakitnya tidak bertambah parah,
cegah: Tn.Y belum tahu makanan apa yang
a. Rendah harus di hindari.
4. Menonjolnya 2/2x1=1 Tn.Y mengatakan penyakitnya
masalah: mengganggu aktivitas geraknya
a. Tidak sehingga menyusahkan keluarga yang
perlu lain.
segera di
tangani
Total 3 4/3
17
kurang mengetah ng remat keluar
informasi ui tentang peny ik ga
dan penyakit akit 2. Kelu tentan
keterbatas rematik, remat arga g
an pencegaha ik dapat penya
kemampu n, 2. Kelu menj kit
an penangana arga elask remati
mencapai n, dan dapat an k
informasi, pengobata salin peny 3. Berika
ketidakma n. g ebab n
mpuan mem remat kesem
keluarga otiva ik patan
mengenal si 3. Kelu keluar
masalah untuk arga ga
kesehatan berpe meng menan
rilaku erti yakan
sehat. bagai penjel
mana asan
penc yang
egah telah
an diberi
dan kan
peng setiap
obata kali
nnya. diskus
i.
4. Berika
n
penjel
asan
kemba
li bila
ada
penjel
asan
yang
belum
dimen
gerti.
5. Evalua
si
secara
singka
t
terhad
ap
18
topic
yang
di
diskus
ikan
denga
n
keluar
ga.
2 Nyeri Setelah Setelah Verb 1. Kelu 1. Lakuk
berhubung diberikan dilakuka al arga an
an dengan tindakan n dapat pengk
agen keperawat tindakan meng ajian
cedera an selama keperawa erti nyeri
fisik(rema 3x tan tenta secara
tik) pertemuan 1. Waja ng komph
diharapka h peny erensif
n nyeri klien akit termas
dapat rilex remat uk
berkurang 2. Skala ik lokasi,
atau nyeri 2. Kelu karakt
hilang berad arga eristik,
a dapat frekue
pada menj nsi,ku
skala elask alitas
ringa an dan
n peny faktor
3. Klien ebab presipi
dapat remat tasi
berak ik 2. Kaji
tivita 3. Kelu tipe
s arga dan
tanpa meng sumbe
keluh erti r nyeri
an bagai untuk
nyeri mana menen
penc tukan
egah interve
an nsi
dan 3. Ajarka
peng n
obata tentan
nnya. g
tehnik
non
farma
19
kologi
: nafas
dalam,
relaks
asi,
distrak
si,
kompr
es
hangat
/dingi
n
4. Tingk
atkan
istirah
at
5. Berika
n
inform
asi
tentan
g
nyeri
seperti
penye
bab
nyeri,
berapa
lama
nyeri
akan
berkur
ang
A. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
20
penyakit mengetahui mengetahui
berhubungan tentang penyakit tentang
dengan kurang rematik. penyakit
informasi dan 2. Mendiskusikan rematik
keterbatasan dengan keluarga yang sedang
kemampuan tentang penyakit di alami.
mencapai rematik dengan 2. Keluarga
informasi, menggunakan Tn. Y
ketidak leaflet mengatakan
mampuan 3. Memberikan sudah
keluarga ksempatan mengetahui
mengenal keluarga penyebab,
masalah menanyakan gejala,
kesehatan. penjelasan yang pencegahan,
telah di berikan penyakit
setiap kali diskusi remati.
4. Memberikan O:
penjelasan 1. Keluarga
kembali bila ada Tn. Y tidak
penjelasan yang banyak
belum di mengerti. bertanya
5. Melakukan lagi tentang
evaluasi secara penyakit
singkat terhadap tematik
topik yang setelah di
didiskusikan berikan
dengan keluarga. penjelasan.
A:
1. Keluarga
sudah
mampu
21
menjelaska
n kembali
apa yang
sudah di
informasik
an
mengenai
penyakit
yang di
derita Tn.
Y
P:
1. Intervensi
di
pertahanka
n, selalu
meberikan
motivasi
tentang
pencegahan
,
penangana
n penyakit
rematik.
2. Nyeri 1. Melakukan S:
berhubungan pengkajian nyeri 1. Tn. Y
dengan agen secara mengataka
cedera fisik kompeherensif, n nyeri
(Rematik) klien nyeri pada pada
bagian persendian persendian
lutut dan kedua lutut dan
22
kakinya, nyeri kedua
seperti di tusuk- kakinya.
tusuk, nyeri di 2. Tn. Y
raskan tidak pasti, mengataka
skala nyeri 5. n
2. Mengkaji tipe dan persendian
sumber nyeri untuk lutut dan
menentukan kedua
intervensi, sumber kakinya
nyeri karena terjadi terasa
pola makan yang nyeri.
tidak teratur. O:
3. Mengajarkan 1. Keadaan
tentanng tehnik umum :
nonfarmakologi, Sedang
nafas dalam, 2. TD: 130/70
relaksasi, distraksi, MmHg
kompres Nadi:
hangat/dingin. 78x/Menit
4. Meningkatkan RR :
waktu istirahat. 20x/menit
5. Memberikan 3. Tn. Y
informasi tentang memegang
nyeri seperti daerah
penyebab, nyeri, persendian
berapa lama nyeri lutut dan
akan berkurang. kedua
kakinya.
4. Wajah
Tn.Y
terkadang
23
meringis
A:
1. Nyeri
teratasi
sebagian
P:
1. Intervensi
di
pertahanka
n: 2 dan 3.
B. EVALUASI
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kerawatan keluarga adalah serangkaian kegiatan yang diberi via praktek keperawatan
kepada keluarga untuk membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga tersebut dengan
menggunakan pendekatan proses keperawatan.. Keberhasilan keperawatan di 2.S dapat
24
menjadi sia I sia jika dilanjutkan oleh keluarga di rumah. Keluarga sebagai titik sentral pelayanan
kesehatan. Keluarga yang sehat akan mempunyai anggota yang sehat dan mewujudkan
masyarakat yang sehat. 6skep yang diberikan berdasarkan pada masalah kesehatan dari setiap
anggota keluarga. 6gar Pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh keluarga maka
diharapkan para perawat harus mengerti dan memahami tipe dan struktur keluarga, tahu
tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya, perlu pemahaman setiap tahap
perkembangan dan tugas perkembangan.
B. Saran
a. Diharapkan keluarga secara mandiri dapat menilai status kesehatannya sehingga status
kesehatan keluarga dan masyarakat meningkat.
b. Mahasiswa dan perawat dapat memahami karakteristik budaya termasuk didalamnya
adalah bahasa daerah agar proses keperawatan dapat berlangsung dengan baik.
25
DAFTAR PUSTAKA
Soeparman dkk, 2009, ilmu penyakit dalam, jilid 1, edisi 2 UI press, Jakarta.
Patricia Gonce Morton et.al. (2011). Keperawatan kritis : pendekatan asuhan holistic
ed.8;alih bahasa, nike asty wahyuningsih. Jakarta: EGC
Mikey and patricia gauntlet beare. (2006). Buku ajar keperawatan geronik. jakarta:
EGC.
26