Anda di halaman 1dari 6

Apa yang dimaksud oleh Porter bahwa beroperasi secara efektif tidak

tergolong sebagai suatu strategi?

Keefektifan operasi sama pentingnya dengan strategi, tetapi memiliki


pengertian yang berbeda. Strategi, menurut Porter, strategi haruslah
merupakan pemilihan dan penggunaan suatu aktivitas yang “berbeda”
dengan perusahaan lainnya untuk menghasilkan produk yang bernilai dan
dapat diterima pasar. “A company can outperforms rivals only if it can
establish difference that it can preserve”, begitu kata Porter . 

Sedangkan pada beroperasi secara efektif yang terjadi adalah suatu


perusahaan melakukan aktivitas yang sama atau mirip (similar) dengan
perusahaan sejenis, akan tetapi lebih baik daripada saingannya tersebut.
Sebagai contoh, perusahaan melakukan ekspansi belanja modal untuk
meningkatkan efisiensi, atau memberikan reward pada pegawai untuk
memotivasi mereka meningkatkan kinerja jauh lebih baik. 

“Operational effectiveness : Necessary but not sufficient.” Begitu kata Porter.


Beroperasi secara efektif memang perlu, tapi belum cukup. Karena
operational effectiveness tidak melakukan pemilihan pada aktivitas yang
berbeda, Porter tidak menggolongkannya sebagai suatu strategi. Hal ini
mengacu pada banyaknya praktek yang dilakukan perusahaan untuk
menggunakan input dengan lebih baik, seperti mengurangi cacat pada
produk atau menciptakan proses produksi yang lebih cepat. 

Contohnya, perusahaan bergerak di bidang pembuatan teh botol bisa efektif


karena mempergunakan teknik dan mesin yang tepat misalnya dengan
memproses pucuk daun teh yang berkualitas dengan suhu tertentu sehingga
bisa meningkatkan rasa aroma teh dan waktu produksi lebih singkat, yang
pada akhirnya membuat biaya produksi menurun sehingga harga jual bisa
lebih murah. Konsumen pun akan mendapatkan teh aroma wangi dan enak
dengan harga yang lebih murah. 
Apa yang dimaksud oleh Porter sebagai strategi generik? Apa
contohnya?

Strategi yang menyebutkan bahwa perusahaan selalu menempatkan diri


pada salah satu aspek utama. Tiga alternatif strategi yang dikelompokkan
oleh Porter dalam bukunya “Competitive Strategy” ialah Cost Leadership,
Differentiation, dan Focus. Perusahaan dapat memilih untuk menekankan
pada satu strategi dan mengorbankan yang lainnya tetapi tidak dapat
menekankan pada ketiga alternatif strategi tersebut secara bersamaan untuk
memperoleh keunggulan kompetitif.

a.  Strategi Keunggulan Biaya Menyeluruh (Cost Leadership)

Perusahaan berusaha untuk mencapai kemampuan biaya produksi dan


distribusi yang paling rendah, sehingga dapat memberikan harga produk
yang lebih rendah dari pesaing dan memenangkan persaingan dalam pangsa
pasar yang besar.
Cost leadership adalah upaya memproduksi produk standar dengan biaya
per unit yang sangat rendah. Hal ini dapat kita lihat bahwa harga produk
standar PT. Indofood tergolong sangat terjangkau bagi semua golongan
ekonomi di masyarakat yang menjadi pasar untuk menawarkan produk PT.
Indofood. Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah (cost leadership)
harus mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu : sumber daya dan
organisasi. 
Sumber daya yang dimaksud adalah seperti memiliki modal usaha,
penguasaan rekayasa (engineering/teknologi), dan sumber daya manusia
sehingga dapat menekan cost dalam pembuatan produk per unit, sedangkan
yang dimaksud dengan strategi generik dalam bidang cost leadership bila
mempunyai kemampuan berorganisasi. Apabila semakin efektif dan efesien
perusahaan dalam menghasilkan produk maka biaya per unit produk dapat di
tekan serendah mungkin. Hal ini dapat dilihat pada PT. Indofood
mengakuisisi PT. Londsum strategi ini dilakukan agar dapat melakukan
pengawasan terhadap distributor, pemasok dan para pesaingnya.

 b.  Strategi Diferensiasi (Differentiation)


Adalah strategi yang bertujuan memproduksi barang dan jasa yang dianggap
unik oleh industri dan ditujukan kepada pelanggan yang relatif tidak sensitif
terhadap harga. Perusahaan lebih memusatkan pada usahanya dalam
menciptakan ciri produk yang khas serta dalam program pemasaran ,
sehingga dapat memenangkan persaingan dengan membuat citra yang khas
pada konsumen.
Contoh di Indonesia, yaitu Kawasan Industri Jababeka, yang menawarkan
konsep kawasan industri yang strategis dengan bermacam keunikan dan
kemudahan, diantaranya disediakan dry port dan MovieLand, berbeda
daripada kawasan industri lainnya. Atau contoh lainnya adalah telepon
selular Blackberry, yang unik dengan fitur Blackberry Messanger (BBM) yang
tidak tersedia di merk lain, sehingga banyak konsumen yang tertarik dan
setia dengannya karena keunikannya.
c.  Startegi fokus (focus)
Perusahaan memusatkan usahanya untuk melayani sebagian kecil segmen
pasar dan tidak melayani pasar secara luas. Usaha ini dilakukan dengan
mengenali secara detail pasar yang dituju dan menerapkan keunggulan biaya
menyeluruh atau diferensiasi pada segmen kecil tersebut. Ketika konsumen
memiliki preferensi unik, dan perusahaan pesaing tidak berusaha
berspesialisasi dalam target yang sama.

Contoh di Indonesia ialah maskapai penerbangan Merpati, yang fokus


mengambil rute penerbangan perintis di Indonesia bagian timur, memberikan
akses penerbangan untuk masyarakat pelosok, sesuai dengan tujuan
perusahaan yang fokus pada pelayanan sebagai penerbangan “plat merah”,
berbeda dengan Garuda Indonesia yang diarahkan sebagai BUMN yang
ditujukan untuk penerbangan di rute padat. Contoh lain, yaitu Bank BTN,
yang memiliki banyak fitur perbankan, namun lebih fokus kepada fasilitas
KPR dengan segala kemudahan dan keunggulannya.

Apa yang dimaksud oleh Porter bahwa suatu strategi yang baik akan
bertumpu pada aktivitas yang unik?

Pada dasarnya, suatu strategi diperlukan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan yaitu keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Seperti dijelaskan
di poin pertama, bahwa untuk bisa mendapatkan keunggulan kompetitif ini
perusahaan harus bisa menjadi berbeda dengan saingannya. 

Oleh karenanya, diferensiasi dari perusahaan lain yang sejenis ini dicapai
dengan melakukan aktivitas unik yang berbeda dengan aktivitas yang
dilakukan oleh perusahaan lain. Sehingga strategi yang baik adalah yang
mampu memberikan keunggulan kompetitif melalui penggunaan aktivitas
yang unik.

Sebagai contoh, misal produk telepon selular Blackberry, mereka spesialisasi


pada pembuatan smartphone yang mempunyai aktivitas unik, memberikan
fasilitas BBM pada setiap produknya, memudahkan para pengguna untuk
bisa terhubung dan terkoneksi tanpa dikenai pulsa. Dengan mengetahui
kelebihan ini, perusahaan tersebut memilih fokus untuk mengembangkan
produk telepon selularnya, dan tidak merambah ke aktivitas produksi barang
elektronik lainnya.
Jelaskan apa yang dimaksud oleh Porter dengan tulisannya: Posisi
strategik yang langgeng membutuhkan trade-off dan sebagai
konsekuensinya akan membatasi produk yang akan ditawarkan.

Dengan memiliki aktivitas yang unik, suatu perusahaan akan dapat


memperoleh posisi strategisnya tetapi ini tidak akan berjalan lama. Karena
dalam dunia usaha, para pesaing pasti akan segera mencari tahu dan
mempelajari aktivitas unik perusahaan lain, kemudian melakukan imitasi atas
aktivitas yang dijalankan tersebut. Bahasa gaulnya, mereka melakukan ATM
(Amati, Tiru, Modifikasi –menjadi aktivitas unik lainnya). 

Untuk dapat terlindung dari para pengikut dan peniru, perusahaan perlu
melakukan trade-offs atau melakukan fokus pada aktivitas yang
menghasilkan suatu produk yang bernilai tertentu dan mempunyai aktivitas
unik yang sulit ditiru serta tidak memilih untuk melakukan aktivitas produksi
lainnya. 

Fokus ini menyebabkan standar produk dari perusahaan tersebut menjadi


berkualitas, sesuai kelas yang dipilihnya, terbatas dan konsisten. Konsistensi
ini melahirkan konsumen yang fanatik dan menyebabkan sulitnya pesaing
untuk menyamai produk dan mendapatkan konsumen untuk berpaling dari
perusahaan tersebut. Dalam trade-offs ini opportunity costnya sangat tinggi,
harus ada yang dikorbankan untuk mencapai suatu tujuan.

Jelaskan apa yang dimaksud oleh Porter bahwa ketepatan pemilihan


strategi (strategy fit) akan menghasilkan sustainable competitive
advantage. Berikan contoh fit pada perusahaan di Indonesia.

Strategy fit menitikberatkan pada ketepatan pemilihan aktivitas-aktivitas yang


dilakukan dengan membentuk suatu hubungan yang saling terkait antar
aktivitasnya baik itu saling mengurangi biaya (cost) maupun meningkatkan
nilai dari produk yang dihasilkan. Ini menyebabkan suatu keterkaitan yang
sangat kuat dan dorongan untuk menggunakan operasi yang efektif yang
memperkecil kemungkinan imitasi proses bisnis secara menyeluruh dari
pesaing. 

Ketepatan pemilihan strategi tersebut tidak hanya diperlukan untuk


keunggulan kompetitif, tetapi juga untuk menjaga kelanggengan keunggulan
tersebut. Karena akan lebih sulit untuk pesaing meniru berbagai kegiatan
yang saling bertautan daripada sekedar meniru sebuah pendekatan atau
proses tertentu. Semakin banyak strategi yang dipilih untuk suatu sistem di
perusahaan, keunggulan akan semakin langgeng. Sistem seperti itu pada
umumnya sulit untuk ditiru. Dan bahkan jika saingan dapat mengidentifikasi
interkoneksi yang relevan, mereka akan mengalami kesulitan mereplikasi
mereka. Mencapai ketepatan strategi sangat sulit karena memerlukan
integrasi keputusan, dan tindakan di banyak sub-unit yang independen.

Contoh di Indonesia ialah PT Garuda Indonesia Airways. Dengan rute


penerbangan yang banyak dan di jalur padat, maskapai Garuda juga
memberikan pelayanan yang sangat baik untuk meningkatkan nilai produk
mereka dan selanjutnya akan mempengaruhi keberlangsungan dai
keunggulan kompetitif tersebut. Mulai dari website pemesanan tiket, promo
harga tiket yang murah, pemberian fasilitas makan dan minum, dan fasilitas
video di setiap bangku.

Anda mungkin juga menyukai