Pembakaran Batubara

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 16

Nurhadi

Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara “tekMIRA”


nurhadi@tekmira.esdm.go.id

PEMBAKARAN BATUBARA
disampaikan pada kuliah
SISTEM UTILITAS
PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA ITB
22 September 2011

tekMIRA
Pembentukan Batubara

 Batubara berasal
dari pelapukan
tumbuhan
selama jutaan
tahun.
 Proses
pembentukan
batubara
(coalification)
 biokimia
 Geokimia
(Speight, 2005).

tekMIRA
Penyusun Batubara

Proksimat
Kadar air (Moisture, M)
Zat Terbang (Volatile matter, VM)
Karbon Padat (Fixed Carbon, FC)
Abu (Ash)
Basis perhitungan
As received, ar
Air dried basis, adb
Dry basis, db
%MM = 1,08 x A + 0,55 x S
Dry, ash free daf (Speight, 2005)
Dry, mineral matter free, dmmf
tekMIRA
Penyusun Batubara (2)
Dalam 100 kg
batubara (ar) berapa
massa air (M), VM,
FC dan abu?

Proksimat ADB AR
M 23,0 35,0
ASH 3,9 3,3
VM 38,0 32,1
FC 35,1 29,6
100,0 100,0
tekMIRA
Penyusun Batubara (3)

Dalam 100 kg batubara (ar) berapa massa


Ultimat: elemen H2O, Abu, C, H, O, N dan S?
Abu,
C
H
N
Cl
S
O

tekMIRA
Penyusun Batubara (4)
35 kg
Air

100 kg
BB (ar)
M=35% batubara: 65 kg (db)
65 kg
Mr H2 2
BB (db) Ar O 16
M=0%
Mr H2O 18
Komponen Analisa, %adbAnalisa, %db Massa, kg
M (H2O) 23 0
Ash 3,90 5,06 2,54
C 52,92 68,73 34,40
H 6,14* 4,66* 3,99
N 0,75 0,97 0,49
Cl 0,00 0,00 0,00
S 0,18 0,23 0,12
O 36,11* 20,34** 23,47
100,00 100,00 65,00
*Tidak termasuk elemen H dan O dalam air
**Tidak termasuk elemen H dan O dalam air

tekMIRA
Nilai Kalor
Merupakan gabungan panas pembakaran
dari elemen C, H, N dan S.

Qcomb = Nilai Kalor

Batubara
Combustor Gas Buang
O2
(Secara Stoisiometri) (kondisi Standar)

tekMIRA
Nilai Kalor (2)

Diukur dengan bomb calorimeter, atau


dihitung dengan rumus empirik, antara lain
dulong:

Higher Heating Value (HHV) vs Lower


Heating Value (LHV)

tekMIRA
Peringkat Batubara (ASTM)
Karbon Padat Zat Terbang Nilai Kalor
Sifat
No Peringkat (dmmfa) (%dmmf) (MJ/kg, IM-mmfb)
aglomerasi

1 Meta antrasit 98 2 Tidak


2 Antrasit 92 98 2 8 mengalami
3 Semi antrasit 86 92 8 14 aglomerasi
4 Bituminus LV 78 86 14 22
5 Bituminus MV 69 78 22 31
Bituminus HV A mengalami
6 32
aglomerasi
7 Bituminus HV B 30 32
26 30
8 Bituminus HV C
24 26
9 Sub bituminus A 24 26
Tidak
10 Sub bituminus B 22 24
mengalami
11 Sub bituminus C 19 22 aglomerasi
12 Lignit A 14 19
13 Lignit B 14
tekMIRA
Mekanisme Pembakaran Batubara

Drying

Coal

Ash

tekMIRA
Neraca Massa
Pembakaran 100 kg batubara (ar) [menggunakan batubara yang
sama dengan
Produk (Gas
BM Umpan Batubara Udara Reaksi Buang)
Elemen
Mol Mol
(kg/kmol) Massa Mol Mol Massa Pers Reaksi Mol Massa
O2 Prod
H2O 18 35 1,94 - 2,00 3,94 70,92
Ash 1 2,54 2,54 - 2,54 2,54
C 12 34,40 2,87 C+ O2 --> CO2 2,87 - -
H2 2 3,99 2,00 H2 + 0,5O2 --> H2O 1,00 - -
N2 28 0,49 0,02 11,92 333,83 N2 + 2O2 --> 2NO2 0,03 11,92 333,83
Cl - 0,00 - - - -
S 32 0,12 0,0037 S + O2 --> SO2 0,0037 - -
O2 32 23,47 0,73 3,17 101,42 (3 reaksi di atas) 0,00 0,00
CO2 44 - - 2,87 2,87 126,13
NO2 46 0,03 0,03 1,60
SO2 64 0,0037 0,0037 0,23
100,00 435,24
Total
535,24 535,24

tekMIRA
Teknologi Pembakara Batubara

1. Sistem Kisi
 Disebut juga sistem unggun-tetap (fixed-bed);
 Mengggunakan batubara berukuran bongkah, 
6 cm, Kadar abu b.bara < 20%
 Suhu pembakaran 1100-1400oC, masalah
clinker pd titik leleh abu rendah
 Tumpukan (unggun) batubara bisa tetap (fixed-
bed) atau bergerak (moving/travelling); → Chain
Grate
 Udara primer dari bawah unggun, udara
sekunder di atas unggun;
 Efisiensi dan kecepatan pembakaran relatif
rendah,
Kecenderungan pembentukan clinker → titik leleh abu rendah;
Kapasitas relatif kecil < 100 ton/jam
Emisi SOx tergantung kadar S dan penangkap SOx.
Emisi NOx tergantung operasi pembakaran
Banyak digunakan untuk industri kecil dan menengah (tekstil di Jabar)
tekMIRA
Teknologi Pembakara Batubara

2. Sistem Pulverized Coal


 Disebut juga sistem tersuspensi, entrained bed
 Mengggunakan batubara bubuk, lolos 200 mesh (70 micron)
 Kadar abu b.bara < 30%
 Batubara dimasukkan bersama udara primer ke pembakar dalam boiler
 Udara sekunder dimasukkan langsung ke burner
 Suhu pembakaran 1250-1600oC, Kecenderungan pembentukan terak (slagging) →
titik leleh abu rendah. fouling → kadar alkali tinggi
 Pembakaran lebih sempurna, efisien dan cepat
 Emisi SOx tergantung kada S dan penangkap SOx
 Emisi NOx tergantung operasi pembakaran
 Banyak digunakan untuk pembangkit listrik di Indonesia
tekMIRA
Teknologi Pembakara Batubara

3. Sistem Fluidized Bed


 Menggunakan batubara berukuran 0,1 – 1 cm
 Menggunakan pelat pendistribusi udara sbg
pengganti kisi
 Batubara diambangkan (fluidisasi) bersama
material unggun (bed material) oleh udara
 Suhu pembakaran relatif rendah ± 950°C
 Ukuran b.bara:
underbed : < 10 mm, lolos 30 mesh maks. 20%
overbed : 25-50 mesh, lolos 16 mesh maks. 16%
 Kadar abu b.bara dapat sampai 50 - 70%
 Suhu pembakaran 950oC, tdk ada masalah terak
dan clinker
 Emisi SOx dan NOx rendah
 Banyak digunakan untuk listrik (luar negeri)
dan industri di Indonesia
tekMIRA
Penanganan Emisi dan Pemanfaatan Limbah (Abu)

• Penangkapan abu
-. Siklon
-. Electrostatic Precipitator
-. Bag Filter

• Penangkapan oksida belerang


Dengan Flue Gas Desulphurization (FGD)
Menggunakan sistem pembakaran Fluidized Bed

• Pengurangan Emisi Oksida Nitrogen


Dengan Low NOx burner
Menggunakan sistem pembakaran Fluidized Bed

• Pemanfaatan abu
Semen, bangunan, pekerjaan sipil, pertanian
tekMIRA
TERIMA KASIH

tekMIRA

Anda mungkin juga menyukai