Anda di halaman 1dari 8

PAPER

PENGGUNAAN KATA TIDAK BAKU DIKARENAKAN, OBYEK DAN


PRAKTEK DALAM KARYA ILMIAH YANG SERING DIUCAPKAN DAN
DITULISKAN

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metedologi Penulisan Karya Ilmiah

Dosen Pengampuh : Sulvinajayanti, M.I.Kom

OLEH :

NIRWANA 2020203869201018

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI AGAMA

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

PAREPARE

2021
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Banyak sekali penggunaan kalimat yang kita gunakan tetapi kita tidak
menyadari kalau penggunaan tersebut kurang tepat dan hal tersebut tanpa kita
sadari merubah makna, penulisan, dan pengucapannya.
Seseorang yang mengetahui suatu kata tetapi tidak mampu merangkanya
berarti tidak mengetahui makna kata tersebut. Dan hal itu bisa menyebabkan
kesalahan dalam penulisan dalam kalimat. Pengaruh bahasa asing dan bahasa
daerah juga menjadi penyebab munculnya kesalahan dalam penyusunan kalimat.
Ditambah lagi dengan minimnya pengetahuan masyarakat mengenai tata bahasa
Indonesia. Maka tidak jarang seseorang merasa kesulitan dalam membedakan kata
baku dan tidak baku.
Meskipun demikian, setiap ada praktik menyusun paragraph dan
menyusun makalah dan karya ilmiah lainnya, maka mahasiswa masih ada
melakukan kesalahan dalam pemakaian kata, terutama kata tidak baku. Sering
ditemukan kata dikarenakan, Obyek dan praktek dalam tulisan karya ilmiah
mahasiswa. Kata dikarenakan,obyek dan praktek selalu dicoret dan diganti dengan
kata karena atau disebabkan,objek dan praktik. Banyak mahasiswa berpendapat
bahwa kata dikarenakan obyek dan praktek boleh saja digunakan. Alasannya,
mereka sering menemukan kata dikarenakan obyek dan praktek dalam karya
ilmiah maupun non ilmiah. Penulis karya tersebut menurut mereka tidak hanya
dari kalangan biasa, tetapi juga seorang guru besar.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan permasalahannya
adalah “Bagaimana penggunaan kata tidak baku dikarenakan, obyek dan praktek
yang sering diucapkan dan dituliskan dalam karya ilmiah?”
C. Tujuan Penulisan Paper
Dalam penulisan paper di atas, tujuannya adalah untuk mengetahui
bagaimana penggunaan kata tidak baku dikarenakan, obyek dan praktek yang
sering diucapkan dan dituliskan dalam karya ilmiah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Penggunaan Kata Tidak Baku Dikarenakan, Obyek Dan Praktek Yang


Sering Diucapkan Dan Dituliskan Dalam Karya Ilmiah
Adapun kata yang tidak baku yang sering diucapkan dan dituliskan dalam
karya ilmiah yang saya temukan adalah sebagai berikut:
1. Dikarenakan :
Kata Dikarenakan adalah salah satu kata yang tidak baku. Kata
dikarenakan sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah tetapi
sebenarnya kata dikarenakan itu tidak baku dan sering dicoret
dalam karya ilmiah.
2. Obyek :
Kata obyek adalah salah satu kata yang tidak baku. Kata obyek
seharusnya ditulis Objek agar terlihat baku.
3. Praktek:
Kata Praktek juga adalah salah satu kata tidak baku yang sering di
ucapkan atau digunakan dalam karya tulis ilmiah. Kata prakter
seharusnya ditulis Praktik.

Kata dikarenakan, obyek dan praktek dikatakan tidak baku tetapi sering
digunakan dan diucapkan akan dijelaskan satu per satu, sebagai berikut:
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) Edisi Keempat (2008:626),
kata karena termasuk preposisi (kata depan). Artinya, kata karena merupakan
kata penghubung untuk menandai sebab atau alasan. Contohnya: Dia sakit hati
karena kamu. Sementara itu, dalam Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia Edisi
Ketiga (2003:296-297), Alwi dkk memasukkan kata karena dalam tugas, yaitu
sebagai kata preposisi dan juga konjungsi (kata penghubung). Artinya, sebagai
preposisi, kata karena menandakan hubungan makna antara konstituen (kata atau
frasa) di depan dan dibelakang preposisi tersebut. Di sisi lain, sebagai konjungsi,
kata karena adalah penghubung dua buah klausa menjadi kalimat majemuk yang
membentuk hubungan semantic sebab.
Akan tetapi, dalam Kamus Bahasa Indonesia cetakan ketiga (1990) kata
dikarenakanakan belum tercantum. Kata dikarenakan sudah dimuat dalam KBBI
Edisi Kedua (1996:446) dengan kategori kata kerja (v) dan keterangan cak. Kata
dikarenakan juga dimuat dalam KBBI Edisi Ketiga (2000:508) dan KBBI Edisi
Ketiga (2002:508). Dalam KBBI edisi ketiga (2002:508) kata dikarenakan juga
diberi pengkodean cak, dengan contoh kalimatnya : korupsi ini dikarenakan
belum adanya kesadaran bernegara yang baik. Dalam KBBI Edisi Keempat
(2008:626), kata dikarenakan termasuk kelas kata kerja (verba). Kata tersebut
juga diberi keterangan cak. Artinya kata dikarenakan belum dibakukan sampai
sekarang. Kata ini hanya boleh digunakan dalam percakapan, tetapi tidak boleh
digunakan dalam bahasa tulis.
Kata obyek atau objek memiliki beberapa arti sesuai penggunaannya. Kata
ini diserap dari bahasa asing yang disesuaikan dengan ejaan Indonesia. Ada yang
menggunakan obyek dan banyak juga yang menggunakan kata objek. Obyek atau
objek sebelum membahas artinya, ada baiknya dibahas dulu pengertiannya.
Menurut KBBI kata objek atau obyek berarti sesuatu dapat berupa benda,
orang, atau apapun yang menjadi pokok pembicaraan. Kata ini juga dapat berarti
sesuatu (benda/orang) yang dijadikan sasaran untuk diteliti. Kata obyek adalah
bentuk tidak baku dari kata objek sehingga penulisan yang benar adalah objek.
Penulisan kata yang benar disebut juga dengan kata baku yaitu kata yang
penulisannya sesuai dengan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI).
Menurut KBBI atau sesuai EYD kata yang benar antara obyek atau objek
adalah objek. Jika mau memakai kata baku atau kata yang benar maka
gunakanlah kata objek. Kata objek dipilih sesuai dengan kemampuan lidah
Indonesia yang lebih cocok mengucapkan kata obyek daripada objek.
Kata yang benar objek juga berlaku untuk kata turunan seperti objektif,
objektivitas, objektivisme. Perlu dicatat juga, terdapat perbedaan penulisan antara
objektif dan objektivitas. Kata objektif yang benar menggunakan huruf F.
Sementara pada kata objektivitas yang benar meggunakan huruf V. Contoh:
Perempuan selalu dijadikan objek dalam kehidupan.
Catatan Penting:
a. Mengobjek atau mengobyek, yang benar adalah mengobjek.
b. Mengobjekkan atau mengobyekan, yang benar adalah mengobjekkan.
c. Objekan atau obyekan, yang benar adalah objekan.
d. Pengobjek atau pengobyek, yang benar adalah pengobyek.
Praktik merupakan bentuk baku sesuai KBBI. Kata ini sering kali disalah
tuliskan dengan kata tidak bakunya yaitu praktek. Kata praktik diserap dari bahasa
Belanda praktijk  /prɑkˈtɛɪ̯ k/ atau /prɑkˈtɛːk/. Kemiripan lafal dengan kata dalam
bahasa Belanda inilah yang membuat kesalahan penulisan menjadi praktek sering
terjadi. Sebagai pengingat, kita juga mengenal praktikum bukan praktekum.
Arti kata praktik atau praktek: Menurut Kamus besar bahasa Indonesia
kata ini berarti pelaksanaan nyata dari teori, penerapan, pelaksanaan pekerjaan.
Praktik atau praktek, Yang benar adalah praktik. Kata yang terdapat dalam KBBI
adalah praktik. Sementara kata praktek tidak ditemukan. jadi, bila menulis sesuai
eyd, maka gunakanlah kata praktik. Contoh penggunaan yang sesuai eyd:
(Benar): Praktik dokter Edi mulai dibuka pukul dua siang.(Salah) : Praktek dokter
Edi mulai dibuka pukul dua siang.
Bentuk yang benar itu adalah Praktik. Kata ini diserap dari bahasa Inggris
Practice. Untuk setiap kata yang memiliki akhiran -ic maka perubahan yang tepat
ke dalam bahasa Indonesia menggunakan -ik sehingga penulisan yang tepat
adalah Praktik.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), praktik artinya adalah:
a. Pelaksanaan secara nyata apa yang disebut dalam teori,
b. Pelaksanaan pekerjaan (tentang dokter, pengacara, dsb),
c. Perbuatan menerapkan teori (keyakinan dsb), pelaksanaan
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kata yang tidak baku yang sering diucapkan dan dituliskan dalam
karya ilmiah yang saya temukan adalah sebagai berikut:
1. Dikarenakan :
Kata Dikarenakan adalah salah satu kata yang tidak baku. Kata
dikarenakan sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah tetapi
sebenarnya kata dikarenakan itu tidak baku dan sering dicoret
dalam karya ilmiah.
2. Obyek :
Kata obyek adalah salah satu kata yang tidak baku. Kata obyek
seharusnya ditulis Objek agar terlihat baku.
3. Praktek:
Kata Praktek juga adalah salah satu kata tidak baku yang sering di
ucapkan atau digunakan dalam karya tulis ilmiah. Kata prakter
seharusnya ditulis Praktik.
B. Saran
Adanya kata tidak baku dalam karya ilmiah, seperti kata dikarenakan,
obyek dan praktek, dapat dihindari dengan cara: Sebelumnya karya ilmiah
dipublikasikan, terlebih dahulu dilakukan pengeditan bahasa. Artinya, setiap
lembaga penerbitan harus memiliki editor bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
https://pendisetiyo.blogspot.com/2016/06/makalah-kata-baku-dan-tidak-
baku.html

https://ceritabahasa.co/2016/12/04/praktik-atau-praktek/

https://repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/69810/Pemakaian
%20Kata%20tidak
%20baku.pdf;jsessionid=7CF1CB8EDC4E5925AE5B6EDAB0DD5309?
sequence=1

https://www.katabaku.com/2015/11/obyek-atau-objek-yang-benar-
adalah.html
1. KATA TIDAK BAKU YANG SERING DI GUNAKAN DALAM
KARYA TULIS ILMIAH.

a. Dikarenakan :
Kata Dikarenakan adalah salah satu kata yang tidak baku. Kata
dikarenakan sering digunakan dalam penulisan karya ilmiah tetapi
sebenarnya kata dikarenakan itu tidak baku dan sering dicoret
dalam karya ilmiah.
b. Obyek :
Kata obyek adalah salah satu kata yang tidak baku. Kata obyek
seharusnya ditulis Objek agar terlihat baku.
c. Praktek:
Kata Praktek juga adalah salah satu kata tidak baku yang sering di
ucapkan atau digunakan dalam karya tulis ilmiah. Kata prakter
seharusnya ditulis Praktik.

Anda mungkin juga menyukai