1. Proses mengalirkan air limbah ke perangkap lemak
Pada pekerjaan proses mengalirkan air limbah ke perangkap lemak terdapat sumber bahaya yaitu bahaya kebocoran tangki. Kebocoran tangki tersebut akan berdampak terhadap lingkungan yaitu tercemarnya air bersih di lingkungan kerja. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian resiko kebocoran tersebut, pengendalian resiko yang sudah ada yaitu dengan melakukan perbaikan pada bagian yang bocor agar tidak mencemari air bersih dan sarana pengendalian tambahan yang diperlukan adalah dengan melakukan pengecekan secara berkala. Tingkat keparahan pada resiko bahaya ini termasuk serius yang dapat menyebabkan kerusakan mesin dan lingkungan sedang. Sedangkan, tingkat kekerapan resiko bahaya ini terjadi adalah sangat jarang yang kemungkinan terjadi sekali dalam satu bulan. Jadi, dilihat dari tingkat keparahan dan tingkat kekerapan, tingkat resiko pada bahaya ini adalah rendah. Karena tingkat resiko pada bahaya ini termasuk ke dalam resiko rendah, maka resiko dapat diterima, dan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengurangan resiko khususnya untuk keparahan jika memungkinkan.
2. Proses penambahan bahan kimia
Pada pekerjaan proses penambahan bahan kimia terdapat sumber bahaya yaitu bahaya terpapar bahan kimia. Paparan bahan kimia dapat menyebabkan iritasi jika terkena kulit, dan juga bahan kimia tidak bisa atau sulit terurai ke lingkungan sehingga dapat menimbulkan pencemaran. Untuk itu perlu dilakukan pengendalian resiko untuk mengurangi bahaya tersebut, pegendalian resiko yang sudah ada yaitu pemberian bahan kimia sesuai dengan standar yang sudah ditentukan dan penambahan organisme bakteri, dan sarana pengendalian resiko tambahan yang diperlukan yaitu dengan memantau kegiatan pengolahan limbah. Tingkat keparahan pada resiko bahaya ini termasuk kritikal yang dapat menyebabkan fataliti terhadap keselamatan tenaga kerja, menyebabkan cacat permanen beberapa anggota tubuh, dan juga menyebabkan kerusakan mesin dan lingkungan sangat berat. Sedangkan tingkat kekerapan pada resiko bahaya ini termasuk adalah jarang yang kemungkingan terjadinya sekali dalam satu minggu. Jadi dilihat dari tingkat keparahan dan tingkat kekerapan, tingkat resiko pada bahaya ini adalah sedang. Karena tingkat resiko bahaya pada pekerjaan ini termasuk dalam tingkat resiko sedang, maka tindakan perbaikannya adalah melakukan pengendalian dan perbaikan pada waktu yang tepat. Mungkin diperlukan sarana pengendalian tambahan dan melakukan review dalam waktu 30 hari.
3. Proses pemisahan lumpur dengan air di tangki
Pada pekerjaan proses pemisahan lumpur dengan air di tangki terdapat resiko bahaya yaitu kebocoran tangki limbah. Kebocoran tangki tersebut dapat menimbulkan dampak yaitu mencemari area sekitar proses limbah sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap. Pengendalian bahaya yang sudah ada untuk mengurangi resiko bahaya tersebut adalah dengan perbaikan tangki yang bocor agar lumpur tidak ikut masuk ke proses selanjutnya, dan sarana pengendalian resiko tambahan yang diperlukan adalah pengujian hasil akhir limbah sebelum dibuang ke sungai. Tingkat keparahan pada resiko bahaya ini adalah sangat serius yang dapat menyebabkan kerusakan mesin dan lingkungan berat. Sedangkan tingkat kekerapan pada resiko bahaya ini adalah sangat jarang yang kemungkinan terjadinya sekali dalam satu bulan. Jadi, dilihat dari tingkat keparahan dan tingkat kekerapan, tingkat resiko pada bahaya ini adalah rendah. Karena tingkat resiko pada bahaya ini adalah rendah maka resiko dapat diterima dan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengurangan resiko khususnya untuk keparahan jika memungkinkan.
4. Pemrosesan limbah di tangki dengan penambahan bahan aerator
Pada pekerjaan pemrosesan limbah di tangki dengan penambahan bahan aerator terdapat resiko bahaya faktor biologi. Resiko bahaya tersebut dapat menimbulkan dampak jika limbah yang dibuang ke sungai masih mengandung bahan berbahaya maka dapat mencemari sungai dan lingkungannya. Pengendalian resiko yang sudah ada untuk mengurangi resiko bahaya tersebut adalah dengan melakukan uji COD, BOD maupun derajat keasaman, dan sarana pengendalian resiko tambahan yang diperlukan adalah melakukan pengujian limbah secara berkala. Tingkat keparahan pada resiko bahaya ini adalah sangat serius yang dapat menyebabkan kerusakan mesin dan lingkungan berat. Sedangkan tingkat kekerapan pada resiko bahaya ini adalah sangat jarang yang kemungkinan terjadinya sekali dalam satu bulan. Jadi, dilihat dari tingkat keparahan dan tingkat kekerapan, tingkat resiko pada bahaya ini adalah rendah. Karena tingkat resiko pada bahaya ini adalah rendah maka resiko dapat diterima dan tindakan perbaikan yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan pengurangan resiko khususnya untuk keparahan jika memungkinkan.