Anda di halaman 1dari 14

Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No.

2 September 2017

Pengaruh Kualitas Layanan Dan Pemanfaatan


Teknologi Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas
Pelanggan Go-Jek
Harun Al Rasyid
AMIK BSI Jakarta, harun.har@bsi.ac.id

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan dan
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasan dan loyalitas. Penelitian ini
dilaksanakan di tempat yang berbeda-beda untuk mendapatkan responden. Sampel
penelitian ini adalah para pengguna jasa layanan Go-Jek yang berjumlah 160 responden.
Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menganalisis data. Berdasarkan
model yang diusulkan, kualitas layanan dan pemanfaatan teknologi informasi ditemukan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dihasilkan juga bahwa
kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Selanjutnya dari hasil penelitian akhir juga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan pada hubungan kausal kualitas layanan dan pemanfaatan teknologi
informasi terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan. Adapun kebaruan pada
penelitian ini, selain kualitas layanan didapatkannya juga pengaruh positif atas
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Hal ini
tentu saja menjadi pertimbangan bagi setiap pelaku usaha (gojek khususnya) untuk lebih
memanfaatkannya guna meningkatkan daya saing.
Kata kunci: Kualitas Layanan, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kepuasan Pelanggan,
Loyalitas Pelanggan, Go-Jek.

ABSTRACT
This study aimed to analyze the influence of the quality of services and use of
information technology to the satisfaction and loyalty. The research was carried out at
different places to get the respondent. The sample was the service users of Go-Jek
totaling 160 respondents. Structural Equation Model (SEM) was used to analyze the
influence of the quality of services and use of information technology to the satisfaction
and loyalty. Based on the proposed model, the quality of services and use of information
technology is found positive and significant impact on customer satisfaction. Produced is
also that customer satisfaction and significant positive effect on customer loyalty.
Furthermore, the results of the final study also concluded that there is significant
influence on the causal relationship of service quality and use of information technology
to loyalty through customer satisfaction. The novelty in this study, in addition to the
quality of service obtained also a positive influence on the utilization of information
technology to customer satisfaction and loyalty. This is of course a consideration for
every business actor (especially gojek) to better utilize it to improve competitiveness.
Keywords: The Quality of Service, Utilization of Information Technology, Customer
Satisfaction, Customer Loyalty, Go-Jek.

Naskah diterima : 8 Maret 2017 , Naskah dipublikasikan : 15 September 2017

PENDAHULUAN berbasis teknologi informasi sebagai


Masalah transportasi umum di kota-kota sarana transportasi umum informal roda
besar, khususnya di Ibukota Jakarta dua merupakan salah satu jawaban dari
sangatlah dinamik dan memerlukan solusi solusi tepat dan cerdas tersebut, terutama
yang tepat dan cerdas. Kehadiran ojek dari keunggulannya dalam hal harga yang

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 210


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

murah, kemudahan akses dan kecepatan produk perusahaan. Namun penurunan


mobilisasi di jalan-jalan yang padat jumlah pelanggan kemungkinan terjadi
kendaraan terutama pada jam-jam sibuk berkaitan dengan beralihnya pelanggan ke
(Yunanto, 2016). perusahaan pesaing disebabkan oleh
Kemajuan yang sangat pesat dalam dunia ketidakpuasan pelanggan. (Sugihartono,
teknologi informasi menuntut para pelaku 2009)
usaha untuk dapat memahami serta
memanfaatkannya dalam kegiatan bisnis KAJIAN LITERATUR
sebagai upaya untuk meningkatkan daya Kepuasan Pelanggan
saing. Meningkatnya jumlah pemakai Menurut Zeithaml dan Bitner (2000)
internet secara drastis setiap tahunnya, kepuasan pelanggan adalah respon atau
serta perilaku konsumen yang tanggapan konsumen mengenai
menginginkan informasi cepat dan pemenuhan kebutuhan. Kepuasan
transaksi yang dapat dilakukan selama 24 merupakan penilaian mengenai ciri atau
jam, disinyalir menjadi faktor pendorong keistimewaan produk atau jasa, atau
berkembangnya bisnis berbasis teknologi produk itu sendiri, yang menyediakan
informasi. (Khristianto, 2011) tingkat kesenangan konsumen berkaitan
PT. Go-Jek Indonesia merupakan pelopor dengan pemenuhan kebutuhan konsumsi
bisnis ojek berbasis teknologi informasi konsumen. Jadi kepuasan pelanggan
yang didirikan oleh Nadiem Makarim merupakan perasaan senang yang muncul
pada tahun 2010 dan mulai beroperasi dari diri seseorang dikarenakan kebutuhan
sejak 2011 (Pratama, 2015). Go-Jek atau keinginannya dapat terpenuhi,
sebagai perusahaan jasa yang bergerak meskipun untuk mendapatkannya
dibidang transportasi darat telah diperlukan suatu usaha atau pengorbanan.
memanfaatkan sarana teknologi informasi Kepuasan yang didapatkan pelanggan
di dalam memasarkan jasa yang merupakan hasil dari evaluasi atau
dihasilkan perusahaannnya. Sarana penilaian atas fitur produk atau jasa yang
teknologi informasi tersebut digunakan mereka gunakan dalam pemenuhan
perusahaan dalam mendukung strategi kebutuhan, yang mana kinerjanya sesuai
guna memenangkan kompetisi di bidang atau bahkan melebihi harapan. Adapun,
usaha yang saat ini dilakukan oleh indikator kualitas menurut Akbar dan
perusahaan. Parvez (2009) yaitu :
Dewasa ini perhatian terhadap kepuasan a. Kemampuan perusahaan memenuhi
dan loyalitas konsumen semakin besar. harapan konsumen.
Persaingan yang semakin ketat khususnya b. Kemampuan perusahaan memberikan
dalam bisnis transportasi umum, dimana kepuasan melalui upaya perbaikan jasa.
banyak produsen yang terlibat dalam Loyalitas Pelanggan
pemenuhan kebutuhan dan keinginan Istilah loyalitas pelanggan menurut
konsumen, menyebabkan setiap Swastha (1999) sebetulnya berasal dari
perusahaan harus menempatkan orientasi loyalitas merek yang mencerminkan
kepuasan dan loyalitas konsumen sebagai loyalitas pelanggan pada merek tertentu.
tujuan utama. Hal tersebut diyakini Loyalitas pelanggan dapat terbentuk
sebagai kunci utama untuk memenangkan apabila pelanggan merasa puas dengan
persaingan, adapun caranya dapat diatasi merek atau tingkat layanan yang diterima,
dengan memberikan nilai dan kepuasan dan berniat untuk terus melanjutkan
kepada konsumen melalui kualitas hubungan. (Selnes, 1993).
layanan dan pemanfaatan teknologi Jadi, loyalitas pelanggan berasal dari
informasi. Apabila pelanggan puas loyalitas merek yang mencerminkan
terhadap kualitas layanan serta loyalitas pelanggan pada merek tertentu.
pemanfaatan teknologi informasi yang Dimana loyalitas tersebut terbentuk dari
diberikan perusahaan, maka akan perasaan puas pelanggan akan tingkat
menimbulkan kesetiaan pelanggan layanan yang diterima dan berujung pada
sehingga minat pemakaian jasa meningkat keinginan untuk melanjutkan hubungan.
dan membuat pelanggan loyal terhadap Pelanggan yang setia cenderung terikat

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 211


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

pada merek tertentu dalam jangka waktu mengirimkan informasi dalam bentuk
yang panjang dan melakukan pembelian elektronis. Sedangkan pemanfaatan
serta penggunaan produk atau jasa secara teknologi informasi menurut Thompson et
berulang meskipun terdapat banyak al. dalam Tjhai (2003) merupakan
alternatif pilihan. Adapun indikator manfaat yang diharapkan oleh pengguna
loyalitas menurut Perangin Angin (2009) sistem informasi dalam melaksanakan
antara lain : tugasnya dimana pengukurannya
a. Niat untuk menggunakan jasa berdasarkan pada intensitas pemanfaatan,
kembali frekuensi pemanfaatan dan jumlah
b. Merekomendasikan perusahaan aplikasi atau perangkat lunak yang
kepada orang lain digunakan.
c. Komitmen terhadap perusahaan Faktor pengguna merupakan salah satu
Kualitas Layanan aspek yang sangat penting untuk
Lupiyoadi (2006) mendefinisikan kualitas diperhatikan dalam penerapan suatu
pelayanan (Service Quality) sebagai teknologi. Karena tingkat kesiapan
seberapa jauh perbedaan antara harapan pengguna untuk menerima teknologi
dan kenyataan para pelanggan atas tersebut memiliki pengaruh besar dalam
layanan yang mereka terima atau peroleh. menentukan keberhasilan penerapan
Sedangkan menurut Subihaiani (2001) teknologi tersebut. Salah satu pendekatan
kualitas layanan merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk melihat kemudahan
penilaian konsumen terhadap tingkat suatu teknologi adalah Technology
layanan yang dipersepsikan (perceived Acceptence Model (TAM). TAM
service) dengan tingkat pelayanan yang merupakan suatu teori yang menawarkan
diharapakan (expected value). suatu penjelasan kuat dan sederhana untuk
Jadi, kualitas layanan adalah hasil penerimaan teknologi dan perilaku para
penilaian pelanggan atas seberapa jauh penggunanya (Sanjaya, 2005).
perbedaan antara harapan dan kenyataan Wijaya (2005) juga menyatakan bahwa
yang dirasakan dari suatu layanan yang dalam Technology Acceptance Model
mereka terima dari penyedia layanan (TAM), terdapat dua faktor yang secara
(perusahaan), baik penilaian itu secara dominan mempengaruhi integrasi
sebagian maupun secara keseluruhan. teknologi. Faktor pertama adalah persepsi
Apabila persepsi pelanggan atas layanan pengguna terhadap manfaat teknologi.
sesuai harapan maka kualitas layanan Sedangkan faktor kedua adalah persepsi
dianggap baik, namun jika persepsi pengguna terhadap kemudahan
pelanggan atas layanan tidak sesuai penggunaan teknologi. Kedua faktor
harapan maka kualitas layanan dianggap tersebut mempengaruhi kemauan untuk
buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya memanfaatkan teknologi.
kualitas layanan tergantung pada Jadi, pemanfaatan teknologi informasi
kemampuan penyedia layanan dalam merupakan segala bentuk penggunaan
memenuhi harapan pelanggannya secara teknologi yang diterapkan untuk dapat
konsisten. Adapun indikator kualitas memproses dan mengirimkan informasi
layanan menurut Tjiptono (2012) antara dalam bentuk elektronik dimana tingkat
lain : kegunaannya dapat diukur berdasarkan
a. Keandalan kedalaman pemanfaatan, tingkat
b. Daya Tanggap pemanfaatan dan jumlah aplikasi yang
c. Jaminan digunakan. Dampak strategis
d. Empati pemanfaatan teknologi informasi bagi
e. Bukti Fisik organisasi dapat dilihat dari dapat
tidaknya teknologi informasi menunjang
dan membantu organisasi dalam
Pemanfaatan Teknologi Informasi melaksanakan dan mencapai strategi
Menurut Lucas (2000) teknologi organisasi secara keseluruhan.
informasi adalah segala bentuk teknologi Selanjutnya kemauan untuk
yang diterapkan untuk memproses dan memanfaatkan teknologi akan

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 212


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

mempengaruhi penggunaan teknologi kualitas dan karakteristik tertentu yang


yang sesungguhnya. Model TAM dapat oleh peneliti untuk dipelajari, kemudian
digunakan sebagai dasar untuk ditarik kesimpulan.
penelusuran pengaruh faktor eksternal
Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi
terhadap kepercayaan, sikap, dan tujuan
pengguna melalui persepsi manfaat dan juga obyek dan benda-benda alam yang
kemudahan penggunaan teknologi. lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah
Kerangka Berpikir yang ada pada obyek atau subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh
karakteristik/sifat yang dimiliki oleh
subyek atau obyek yang diteliti itu.
Dalam penelitian ini populasinya adalah
para pelanggan Go-Jek yang sering
Gambar 1. Kerangka berfikir melakukan aktivitas mobilisasi di wilayah
DKI Jakarta sebesar 160 orang.
Adapun ruang lingkup penelitian ini Sampel
hanya sampai pengkajian kepuasan dan Menurut Sugiyono (2012), sampel adalah
loyalitas pelanggan yang terdiri dari bagian dari jumlah dan karakteristik yang
beberapa variabel yaitu : dimiliki oleh populasi tersebut. Pada
a. Variabel eksogen terdiri dari kualitas penelitian ini, besarnya sampel
layanan dan pemanfaatan teknologi disesuaikan dengan model analisis yang
informasi. digunakan yaitu structural equation
b. Variabel endogen terdiri dari modelling (SEM). Berkaitan dengan hal
kepuasan pelanggan dan loyalitas tersebut, ukuran sampel untuk SEM yang
pelanggan. menggunakan model estimasi maximum
Hipotesis Penelitian likelihood estimation (MLE) adalah 100
Hipotesis adalah dugaan sementara yang s/d 200 sampel (Ghozali, 2011). Dalam
kebenarannya masih harus dilakukan penelitian ini penulis menggunakan
pengujiannya, hipotesis ini dimaksud sampel sebanyak 160 sampel, yang
untuk memberikan arah bagi analisis kemudian diseleksi menjadi 140 sampel,
penelitian. adapun hipotesis dalam dengan menggunakan sampel sebanyak
penelitian ini adalah sebagai berikut : 140 sampel, sudah memenuhi syarat untuk
- H1 = Variabel Kualitas Pelayanan (X1) melakukan analisa dengan pemodelan
berpengaruh terhadap Kepuasan SEM dengan menggunakan AMOS versi
Pelanggan (Y1). 19.00.
- H2 = Variabel Pemanfaatan Teknologi Teknik Pengambilan Sampel
Informasi (X2) berpengaruh Teknik pengambilan sampel dilakukan
terhadap Kepuasan Pelanggan (Y1). dengan cara purposive sampling yaitu
- H3 = Variabel Kepuasan Pelanggan teknik penarikan sampel yang dilakukan
(Y1) berpengaruh terhadap berdasarkan karakteristik yang ditetapkan
Loyalitas Pelanggan (Y2). terhadap elemen populasi target, yang
- H4 = Variabel Kualitas Pelayanan (X1) disesuaikan dengan tujuan atau masalah
berpengaruh terhadap Loyalitas penelitian. Peneliti menyebarkan 160
Pelanggan (Y2) melalui Kepuasan kuesioner kepada para pelanggan Go-Jek
Pelanggan (Y1). yang telah menggunakan jasa lebih dari
- H5 = Variabel Pemanfaatan Teknologi satu kali. Adapun dari keseluruhan jumlah
Informasi (X2) berpengaruh kuesioner tersebut dibagi dan disebar rata
terhadap Loyalitas Pelanggan (Y2) pada 5 wilayah DKI Jakarta yang meliputi
melalui Kepuasan pelanggan (Y1). wilayah Jakarta Pusat, Jakarta Barat,
METODE PENELITIAN Jakarta Timur, Jakarta Utara dan Jakarta
Menurut Sugiyono (2012), populasi Selatan (32 kuesioner/wilayah). Kuesioner
adalah wilayah generalisasi yang terdiri disebarkan pada sejumlah tempat-tempat
atas obyek atau subyek yang mempunyai umum, baik kampus, kantor, mall, dll.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 213


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

Uji Instrumen Penelitian Cronbach Alpha, adapun kriteria yang


Uji validitas digunakan untuk mengukur dapat digunakan adalah sebagai berikut
sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. (Ghozali, 2011) :
Suatu kuesioner dikatakan valid jika a) Jika nilai Cronbach Alpha > 0,60
pertanyaan pada kuesioner mampu untuk maka pertanyaan-pertanyaan yang
mengungkapkan sesuatu yang akan diukur digunakan untuk mengukur variabel
oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2011). tersebut adalah reliabel.
Penelitian ini menggunakan 160 b) Jika nilai Cronbach Alpha < 0,60
responden dan metode yang akan maka pertanyaan-pertanyaan
digunakan untuk analisis data dengan yang digunakan untukmengukur
menggunakan Structural Equation Model variabel tersebut adalah tidak
(SEM), sebelum pengujian lebih lanjut, reliabel.
dilakukan uji validitas dengan Uji reliabilitas dilakukan pada model
menggunakan 30 sampel pendahuluan. pengukuran dengan menggunakan
Teknik pengukuran validitas adalah rumus Cronbach Alpha:

k 1   2 i
dengan menggunakan korelasi setiap butir  2 
pertanyaan. Menurut Umar (2000) 
 x 
rac = k  1  
perhitungan korelasi dilakukan dengan
rumus teknik korelasi product moment
Keterangan
sebagai berikut:
rac : Realibilitas instrument
r =
k : Banyaknya butir pertanyaan yang
N  XY  ( X )( Y )
valid
{N  X 2  ( X ) 2 }{N  Y 2  ( Y ) 2 }
 i
2
: Jumlah varian butir
rxy : Koefisien korelasi product  2
x : Varian total
moment Teknik Pengumpulan Data
X : Jumlah skor dalam sebaran X Menggunakan teknik pengumpulan data

Y
primer dan sekunder. Adapun teknik
: Jumlah skor dalam sebaran Y pengumpulan data primer melalui
X 2
: Jumlah kuadrat skor X setelah
penyebaran kuesioner, wawancara dan
observasi. Pengumpulan data penelitian
terlebih dahulu dikuadratkan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
Y 2
: Jumlah kuadrat skor Y setelah
secara langsung kepada seluruh sampel
yang dilakukan dalam jangka waktu dua
terlebih dahulu dikuadratkan minggu. Data dari responden didapatkan
n : Banyaknya responden dari instrumen kuesioner dengan
Nilai rxy yang diperoleh dari pehitungan menggunakan closed questions dimana
dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan responden dapat dengan cepat dan mudah
taraf siginfikan 0,05 jika nilai dari rxy > menjawab kuesioner, sehingga data dari
rtabel maka pertanyaan tersebut adalah kuesioner dapat dengan cepat dianalisis
valid, begitu juga sebaliknya bila rxy < rtabel secara statistik. Skala pengukuran yang
maka pertanyaan atau indikator tersebut digunakan adalah skala likert dimana
dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2011) dalam pengisian kuesioner, responden
Menurut Ghozali (2011), uji reliabilitas menentukan tingkat persetujuan mereka
merupakan alat untuk mengukur suatu terhadap suatu pernyataan dengan
kuesioner yang merupakan indikator dari memilih salah satu dari pilihan yang
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner tersedia. Format yang digunakan adalah:
dikatakan reliable atau handal jika sangat tidak setuju = 1 , tidak setuju = 2,
jawaban seseorang terhadap pernyataan netral = 3, setuju = 4, sangat setuju = 5.
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke Skala likert termasuk skala ordinal
waktu (Ghozali, 2011). Untuk mengetahui dimana operasi matematika tidak berlaku
reliabel atau tidaknya suatu variabel untuk data ordinal. Oleh karena itu perlu
dilakukan uji statistik dengan melihat nilai merubah datanya menjadi data interval

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 214


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

dengan memakai proporsi untuk persen. Lokasi riset yang lebih banyak
menentukan nilai dari setiap poin angka diarea kampus dan pusat perbelanjaan
ordinal, nantinya proporsi itu yang membuat sasaran responden lebih
menjadi dasar besar nilai interval dari didominasi mahasiswa
nilai ordinalnya. Untuk merubah data Uji Persyaratan Analisis
ordinal menjadi data interval digunakan Uji Validitas dan Reliabilitas
metode suksessive interval (Method of Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
Successive Interval/MSI). Hasil dari MSI mampu mengukur apa yang diinginkan
akan disimpan dalam format excel dan dalam pertanyaan kuesioner. Nilai r table
langsung digunakan sebagai data mentah didapat dari Tabel Nilai Product Moment
untuk dianalisa dengan software AMOS dengan nilai 5%, dan jumlah responden
19. Untuk teknik wawancara dilakukan awal 30 orang, maka didapatkan nilai r
dengan mengajukan pertanyaan secara tabel adalah 0.361.
langsung kepada responden. Sedangkan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
untuk observasi peneliti melakukan menggunakan SPSS dari pernyataan
pengamatan secara langsung pada obyek variabel Kualitas Layanan (X1),
yang diteliti. Pengumpulan data sekunder Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2),
dilakukan dengan mempelajari literatur- Kepuasan Pelanggan (Y1) dan Loyalitas
literatur, jurnal-jurnal penelitian, bahan Pelanggan (Y2) pada kuesioner
kuliah dan sumber-sumber lainnya dari menunjukkan bahwa item pertanyaan
internet yang berhubungan dengan pada setiap variabel semuanya valid,
penelitian. sebab nilai r hitung lebih besar dari nilai r
tabel (r hitung > r tabel).
PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Uji Validitasi
Dilihat dari profil responden penelitian Item r
Variabe r
Indikator Pertanyaa hitun Ket
l tabel
ini, jumlah responden lebih didominasi n g
0,891* 0,36 Val
oleh perempuan yakni sebesar 79,37 reli1 *
1 id
reli
persen, sedangkan responden dengan jenis 0,904
*
*
0,36 Val
reli2 1 id
kelamin pria hanya sebesar 20,62 persen. Kualitas 0,879* 0,36 Val
Hal ini dapat disebabkan pengguna Go- layanan
resp
resp1 *
1 id
0,768* 0,36 Val
Jek umumnya adalah perempuan, resp2 *
1 id
sedangkan pria lebih banyak memiliki 0,877*
*
0,36 Val
assr1 1 id
kendaraan bermotor sendiri. Selanjutnya assr
0,783* 0,36 Val
dari segi usia diketahui bahwa responden assr2 *
1 id
0,880* 0,36 Val
dalam penelitian sebagian besar berusia empt1 *
1 id
empt
muda, yakni diantar 11-20 tahun yakni 0,842* 0,36 Val
*
empt2 1 id
sebesar 56,87 persen, kemudian 21-30 0,781* 0,36 Val
*
tahun yakni sebesar 32,50 persen. tang
tang1 1 id
0,861* 0,36 Val
Kecenderungan pengguna Go-Jek yang tang2 *
1 id
berusia remaja atau berusia beranjak 0,696* 0,36 Val
*
usef1 1 id
dewasa dapat disebabkan karena Pemanfaat 0,823* 0,36 Val
usef *
pengguna aplikasi telepon pintar an usef2 1 id
Teknologi 0,759* 0,36 Val
(smartphone) dan aktif dalam Informasi usef3 *
1 id
memanfaatkannya untuk keperluan lain 0,811* 0,36 Val
*
easy1 1 id
adalah generasi muda, selain itu lokasi easy
0,912* 0,36 Val
*
easy2 1 id
riset yang lebih banyak diarea kampus dan 0,887* 0,36 Val
pusat perbelanjaan membuat sasaran easy3 *
1 id
0,674* 0,36 Val
responden berusia muda. Sementara itu expc1 *
1 id
dari segi pekerjaan sebagian besar 0,766*
*
0,36 Val
expc2 1 id
berstatus sebagai pelajar/mahasiswa yakni Kepuasan 0,676* 0,36 Val
expc
sebesar 58,75 persen, responden yang Pelanggan expc3 *
1 id
0,609* 0,36 Val
berprofesi sebagai karyawan swasta expc4 *
1 id
sebesar 26,25 persen, responden yang 0,770*
*
0,36 Val
expc5 1 id
berprofesi guru dan dosen sebesar 9,37 serv serv1 0,717* 0,36 Val

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 215


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

*
1 id Gambar 2. Model Awal
0,680* 0,36 Val
serv2 *
1 id Penelitian
0,700* 0,36 Val
*
serv3 1 id
0,760* 0,36 Val 2) Uji Normalitas (Confirmatory Factor
*
serv4 1 id
0,633* 0,36 Val
Analysis)
serv5 *
1 id Pengujian normalitas pada penelitian ini
0,857* 0,36 Val
reord1 *
1 id
berlangsung dua kali, sebab pada
reord
Loyalitas 0,863
*
*
0,36 Val pengujian pertama data belum normal.
Pelanggan reord2 1 id
0,766 *
0,36 Val
Pada Tabel 4.7. tentang Assesment of
recom
recom1 *
1 id normalities terlihat bahwa secara umum
0,754* 0,36 Val
recom2 *
1 id semua indikator berdasarkan nilai c.r.
0,804*
*
0,36 Val tidak berada dalam range nilai yang
comt1 1 id
comt
0,741 *
0,36 Val direkomendasikan, secara multivariate
*
comt2 1 id data awal pada penelitian ini memiliki
nilai normalitas 9,287 (berada pada skala -
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas 2.58 sampai 2.58) sehingga data tidak
Cronbach Nilai
Variable Ket terdistribusi secara normal, oleh karena itu
Alpha Standar
Kualitas Layanan 0,742 0,600 Reliabelperlu dilakukan seleksi data, dengan tidak
Reliabelmenggunakan data yang termasuk ke
Pemanfaatan Teknologi
0,752 0,600
Informasi
Kepuasan Pelanggan 0,757 0,600 Reliabel
dalam outliers pada penelitian ini. Berikut
Loyalitas Pelanggan 0,770 0,600 Reliabelhasil pengujian normalitas sebelum
seleksi data.
Sedangkan koefisien alpha cronbach >
0,60, berarti kuesioner yang disebarkan Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Sebelum
terhadap pelanggan adalah sah artinya Seleksi Data
Variabel Indikat ske kurto
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner or
min max
w
c.r.
sis
c.r.
mampu mengungkapkan apa yang diukur comt 4,000
10,00
,352
1,81
-,281 -,725
Loyalitas 0 7
oleh kuesioner tersebut dan handal karena Pelanggan reco 10,00
jawaban tiap responden dianggap m
4,000
0
,117 ,605 -,321 -,830

konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. reord 4,000


10,00 -
-,283 -,204 -,528
0 ,055
Uji Asumsi Model Kepuasan 12,00 25,00
expc ,071 ,366 -,172 -,444
1) Model Awal Pelanggan 0 0
Model yang diajukan dalam penelitian ini serv
11,00 25,00
0 0
,016 ,082 -,348 -,898
meliputi beberapa variabel yaitu berupa Pemanfaat -
15,00 -
variabel eksogen adalah Kualitas an usef 7,000
0 ,452
2,33 ,000 ,001
Teknologi 2
Layanan, Pemanfaatan Teknologi Informasi -
15,00 -
Informasi, dan Kepuasan Pelanggan easy 6,000
0 ,613
3,16 ,549 1,417
6
sedangkan variabel endogen yang terdiri -
10,00 -
dari variabel Kepuasan Pelanggan dan reli 4,000
0 ,223
1,15 ,617 1,594
Kualitas 3
Loyalitas Pelanggan. Variabel eksogen Layanan -
melibatkan 9 indikator, dan variabel 10,00 -
resp 3,000 1,33 ,713 1,840
0 ,258
4
endogen melibatkan 5 indikator.
10,00 -
Hubungan kausal antara variabel eksogen assr 5,000
0
,070 ,363 -,512
1,322
dan endogen sebagaimana disebutkan empt 5,000
10,00
,127 ,658 -,068 -,176
0
diperlihatkan pada Gambar berikut ini. 10,00 -
tang 4,000 -,569 -,229 -,592
0 ,110
Multi
26,91
variat 9,287
6
e

Untuk mendapatkan nilai normalitas


sesuai standar penelitian dengan SEM
(berada pada skala -2.58 sampai 2.58),
maka dilakukan seleksi data pertama
dengan tidak menggunakan data yang
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 216
Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

termasuk outliers dengan berdasarkan Variabel Indika


min max
ske
c.r.
kurto
c.r.
tor w sis
pada tabel Mahalanobis Distance p1 dan
4,00 10,0 ,41 1,97 -
p2 yaitu data responden ke-137, Loyalitas
comt
0 00 0 8
-,315
,762
responden ke-49, responden ke-81, Pelangga 4,00 10,0 ,11 -
n recom ,564 -,192
responden ke-130, responden ke-112, 0 00 7 ,463
responden ke-21, responden ke-149, reord
5,00 10,0 ,12
,594 -,412
-
0 00 3 ,994
responden ke-16, responden ke-24,
Kepuasa 14,0 25,0 ,22 1,10 -
responden ke-115, responden ke-89 dan n
expc
00 00 9 7
-,271
,655
responden ke-99. Berikut hasil pengujian Pelangga -
n 14,0 25,0 ,22 1,09
normalitas setelah seleksi data pertama. serv
00 00 7 7
-,551 1,33
2
Pemanfa - -
Tabel 4. Hasil Uji Normalitas Setelah atan usef
8,00 15,0
,24 1,19 -,275
-
0 00 ,665
Seleksi Data Pertama Teknolog 8 9
Variabel Indikat kurtos i - -
min max skew c.r. c.r. Informas 8,00 15,0
or is easy ,05 -,265 -,789 1,90
i 0 00
10,00 2,10 5 5
comt 4,000 ,424 -,343 -,853
Loyalitas 0 5 5,00 10,0 ,03
reli ,176 ,078 ,187
Pelanggan 10,00 0 00 6
recom 4,000 ,123 ,611 -,313 -,777Kualitas
0 5,00 10,0 ,10 -
Layanan resp 0 00 4
,504 -,081
,196
10,00 -
reord 5,000 ,095 ,473 -,455
0 1,130 -
5,00 10,0 ,11
Kepuasan 14,00 25,00 assr ,568 -,436 1,05
expc ,199 ,989 -,333 -,828 0 00 8
Pelanggan 0 0 2
14,00 25,00 1,34 - 5,00 10,0 ,19
serv ,270 -,586 empt ,955 ,069 ,168
0 0 3 1,454 0 00 8
Pemanfaat - -
15,00 4,00 10,0 -
an usef 8,000 -,307 1,52 -,355 -,881 tang ,10 -,481 -,072
0 0 00 ,173
Teknologi 4 0
Informasi 15,00 - Multi
easy 8,000 -,080 -,399 -,806 7,63 2,46
0 2,001 variat
3 4
10,00 e
reli 5,000 ,072 ,357 -,095 -,237
0 Pada Tabel di atas tentang Assesment of
Kualitas 10,00 normalities terlihat bahwa secara umum
Layanan resp 3,000 -,113 -,562 ,515 1,280
0
semua indikator berdasarkan nilai c.r.
10,00 -
assr 5,000 ,095 ,473 -,505 berada dalam range nilai yang
0 1,253
empt 5,000
10,00
,113 ,562 ,013 ,032
direkomendasikan, yaitu antara -2.58
0 sampai 2.58l, secara multivariate data
10,00
tang 4,000 -,063 -,314 -,194 -,481pada penelitian ini memiliki nilai
0
Multiv normalitas 2,464 (berada pada skala -2.58
9,619 3,192
ariate sampai 2.58) sehingga data telah
Nilai normalitas setelah seleksi data terdistribusi secara normal, sehingga
pertama belum sesuai standar penelitian dapat disimpulkan data yang diperoleh
dengan SEM (berada pada skala -2.58 memenuhi persyaratan untuk dilakukan
sampai 2.58) yakni nilai c.r sebesar 3,192, analisis lebih lanjut.
maka dilakukan seleksi data pertama 3) Uji Kesesuaian
dengan tidak menggunakan data yang Pengujian Model berbasis teori dilakukan
termasuk outliers dengan berdasarkan dengan menggunakan software AMOS
pada tabel Mahalanobis Distance p1 dan Versi 19.0. Pengujian model yang penulis
p2 yaitu data responden ke-140, usulkan dapat terlihat pada Gambar
responden ke-132, responden ke-46, berikut :
responden ke-14, responden ke-117,
responden ke-82, responden ke-136, dan
responden ke-142. Berikut hasil pengujian
normalitas setelah seleksi data kedua.

Tabel 5. Hasil Uji Normalitas Setelah


Seleksi Data Kedua

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 217


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

a. Chi-Square X2 Kecil, ≤ x2 α ;df


(CMIN) ≥ 0,05
b. Probabilitas Diantara Saturated
c. Chi-Square X2 dan Independence
Relatif (CMIN/DF) Model
Mendekati 1
d. GFI dan AGFI Mendekati 0 (≤0.5)
e. RMR
Increamental Fit Indices
a. NFI Mendekati 1
b. CFI Mendekati 1
Gambar 3. Hasil Pengujian Model c. IFI Mendekati 1
Penelitian d. RFI Mendekati 1

Parsimoniuos Fit Indices


Hipotesis yang menjelaskan kondisi data a. PNFI Diantara 0 s/d 1
empiris dengan model atau teori adalah : b. PCFI Diantara 0 s/d 1
c. RMSEA ≤0.5
H0 : Data empiris identik dengan teori d. AIC Diantara Saturated
atau model (Hipotesis akan diterima dan Independence
apabila P>= 0,05) Model
H1 : Data empiris berbeda dengan teori Tabel di atas menunjukkan syarat yang
atau model (Hipotesis akan ditolak perlu dipenuhi atau batas nilai kritis pada
apabila P < 0,05). uji absolute fit Measure, uji Increament fit
Pada Gambar di atas terlihat bahwa model Measure dan uji Parsiomonius Fit
teori atau model awal yang diajukan pada Measures. Uji absolute fit Measure yang
penelitian ini memiliki nilai Probalitas fit memiliki beberapa indikator pengujian
(P) = 0,000 data yang akan diolah dengan (absolute fit indices), yakni chi-square
menggunakan SEM akan memiliki probability (χ2) memiliki nilai lebih besar
penarikan kesimpulan yang tidak dapat dari 0,05 (>0,05), tujuan pengujian ini
digeneralisir, sebab nilai probabilitas adalah untuk mengetahui apakah matriks
yang direkomendasikan adalah Probalitas kovarians sampel berbeda secara
(P) > 0,05 (Ghozali, 2005:25). signifikan dengan matriks kovarians
Akan tetapi, untuk menentukan suatu estimasi. Langkah lain pengujian chi-
model dapat dinyatakan sesuai (fit) tidak square adalah dengan melihat angka chi-
hanya menggunakan nilai probabilitas square relative, model yang fit memiliki
(P), ada beberapa persyaratan lain yang nilai diantara Saturated dan Independence
harus dipenuhi antara lain nilai-nilai Model. Goodness of Fit Index (GFI) dan
Absolute Fit Measure, Incremental Fit Adjusted Goodness of Fit Index (AGFI)
Measure dan Parsimonius Fit Measure bernilai mendekati satu. Alat uji GFI
yang memenuhi batas nilai kritis yang berguna dalam mendeteksi kemungkinan
telah ditentukan. Hal ini disebabkan pengaruh jumlah sampel menjadi kurang
dalam praktek pengolahan data SEM, sensitif dalam proses pengambilan
walaupun alat uji chi-square (χ2) adalah keputusan, sedangkan alat uji AGFI
yang paling utama, namun jumlah sampel berbeda dengan GFI dalam hal
dan jumlah indikator mempengaruhi penghitungan dengan derajat kebebasan
reliabilitas alat uji ini. Naiknya jumlah (df) yang tidak dilakukan dengan metode
sampel atau naiknya jumlah variabel GFI, sehingga hasil AGFI merupakan
indikator cenderung akan menaikkan chi- penyesuaian dari nilai hasil GFI.
square (χ2) hitung, sehingga pengujian Pengujian selanjutnya pada absolute fit
dengan chi-square (χ2) saja jarang indices adalah uji nilai Root Mean
dilakukan atau perlu dilengkapi alat uji Residual (RMR), yang menghitung residu
lainnya. Batasan nilai kritis dengan atau selisih kovarians sampel dengan
menggunakan pengujian lainnya tersebut kovarians estimate, dengan demikian
dapat dilihat pada Tabel berikut: semakin kecil nilai RMR akan semakin
baik, sebab menunjukkan semakin
Tabel 6. Batas Nilai Kritis Uji dekatnya nilai sampel dengan nilai
Kesesuaian Model estimasinya, batas kritis yang baik (fit)
Ukuran Kesesuaian Batas Nilai Kritis pada RMR adalah dibawah 0,05 (<0,05).
Absolute Fit Indices

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 218


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

Uji Increament fit Measure diwakili oleh CFI Mendekati 1 0. 889 Fit
IFI Mendekati 1 0. 891 Fit
indikator (indices) Normed Fit Index RFI Mendekati 1 0. 796 Marjinal
(NFI), Comparative Fit Index (CFI), Fit
Incremental Fit Index (IFI), dan Relative Parsimoniuos Fit Indices
PNFI Diantara 0 s/d 1 0. 651 Fit
Fit Index (RFI). Kelompok pengujian PCFI Diantara 0 s/d 1 0. 687 Fit
Increament fit Measure tersebut RMSEA ≤0.5 0. 116 Fit
membandingkan model tertentu dengan AIC Diantara 200,978
Saturated dan (156,000-
tnull model, yakni model yang Independence 955,930)
Fit
mempunyai asumsi bahwa semua Model
indikator tidak berkorelasi satu dengan HOELTE ≤200 74
Fit
R 65
lainnya. Keempat alat ukur uji Increament
fit Measure memilki jangkauan nilai yang Berdasarkan Tabel 7 maka dapat
sama, yakni diantara 0 sampai dengan 1, dikatakan keseluruhan model fit, karena
dan model akan semakin baik (fit) jika banyak yang lolos pada uji Goodness of
nilai keempat alat uji tersebut mendekati Fit oleh karena itu berdasarkan hasil uji
nilai 1 (>0,9). model secara keseluruhan bahwa model
Uji Parsiomonius Fit Measures diwakili sudah fit, maka analisa model structural
oleh nilai indikator (indices) dapat dilanjutkan.
Parsiomonius Normed Fit Index (PNFI), Pengujian Hipotesis
Parsiomonius Comparative Fit Index Hasil penelitian pengaruh kualitas layanan
(PCFI), Root Mean Square Error of dan pemanfaatan teknologi informasi
Approximation (RMSEA) dan Aikake terhadap kepuasan pelanggan dan
Information Criterion (AIC). Pengujian loyalitas pelanggan dengan menyebar
Parsiomonius Fit indices merupakan kuesioner kepada 160 pengguna Go-Jek di
indikator yang membandingkan model kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya
yang kompleks dengan model yang dengan 140 sampel yang sah untuk
sederhana (parsimoni/ringkas), nilai PNFI dilanjutkan dalam analisa, dapat dilihat
dan PCFI pada model yang baik (fit) pada Tabel 8 berikut:
adalah diantara 0 sampai 1, nilai RMSEA
lebih kecil dari 0,05 (<0,05) dan nilai AIC Tabel 8. Hasil Uji Regresi Structural
berada diantara Saturated dan Equations Model
S C
Independence Model. Esti L
. .
mat P ab
Setelah syarat yang perlu dipenuhi atau e
E R
el
. .
batas nilai kritis diketahui, Langkah
Kepuasan
berikutnya melakukan analisa model yang _Pelangga
<-- Kualitas_L 2,10
,316
6,66 **
- ayanan 6 7 *
ada yang dinyatakan dengan sesuai (Fit) n
atau tidak sesuai (tidak fit). Perbandingan Kepuasan
<-- Pemanfa 4,83 **
_Pelangga ,665 ,138
nilai yang didapat pada model ini dengan n
- atan_IT 6 *
batas nilai kritis pada masing-masing Kepuasa
Loyalitas_ <-- 8,20 **
kriteria pengukuran tersebut, maka dapat Pelanggan -
n_Pelang ,384 ,047
2 *
gan
dilihat pada Tabel berikut:
<-- Kualitas_ 1,00
tang
- Layanan 0
Tabel 7. Uji Kesesuaian Model <-- Kualitas_ 1,02 6,88 **
empt ,149
Target-Tingkat Tingkat - Layanan 3 9 *
Hasil <-- Kualitas_ 1,10 6,73 **
Ukuran Kesesuian Kesesuian assr ,164
Estimasi - Layanan 6 8 *
Absolute Fit Indices
<-- Kualitas_ 5,40 **
Chi- Diantara χ2 =146,978 resp
- Layanan
,846 ,157
3 *
Square χ2 Saturated dan (0.00 –
Relatif Independence 931,930) Fit <-- Kualitas_ 6,19 **
reli ,873 ,141
(CMIN/D Model - Layanan 9 *
F) <-- Pemanfa 1,00
easy
GFI Mendekati 1 0. 868 Fit - atan_IT 0
AGFI Mendekati 1 0. 798 Fit <-- Pemanfa 5,15 **
usef ,841 ,163
RMR Mendekati 0 0. 524 - atan_IT 2 *
Fit
(≤0.5) Kepuasa
<-- 1,00
Increamental Fit Indices serv n_Pelang
- 0
NFI Mendekati 1 0. 842 Fit gan

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 219


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

Esti
S C
L dalam penelitian ini dan terlihat pada
. .
mat
E R
P ab Gambar berikut :
e el
. .
Kepuasa
<-- 11,4 **
expc n_Pelang ,968 ,084
- 69 *
gan
Loyalitas
<-- 1,00
reord _Pelangg
- 0
an
Loyalitas
<-- 1,03 8,96 **
recom _Pelangg ,115
- 4 9 *
an
Loyalitas
comt
<--
_Pelangg ,852 ,123
6,92 ** Gambar 4. Model Akhir Penelitian
- 4 *
an
Kualitas Layanan (Service Quality) adalah
Dari tabel di atas. diperoleh kesimpulan seberapa jauh perbedaan antara harapan
sebagai berikut : dan kenyataan para pelanggan atas
1. Kualitas Layanan terhadap Kepuasan layanan yang mereka terima atau peroleh,
Pelanggan berpengaruh positif dan kualitas layanan merupakan suatu bentuk
signifikan, karena nilai P = 0,000 penilaian konsumen terhadap tingkat
(***) lebih kecil dibanding titik kritis layanan yang dipersepsikan (Perceived
0,05. service) dengan tingkat pelayanan yang
Persamaan yang terbentuk adalah : diharapkan (Subihaiani, 2001), sedangkan
KP = 2,106 KL. kepuasan pelanggan adalah situasi
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi kognitif pembeli yang berkenaan dengan
terhadap Kepuasan Pelanggan kesepadanan atau ketidaksepadanan
berpengaruh positif dan signifikan, antara hasil yang didapatkan dengan
karena nilai P = 0,000 (***) lebih pengorbanan yang dilakukan (Tjiptono,
kecil dibanding titik kritis 0,05. 2007:349). Penelitian Gusti Ayu Putu
Persamaan yang terbentuk adalah : Ratih Kusuma Dewi (2014) yang
KP = 0,665 PTI. bertujuan untuk mengetahui pengaruh
3. Kepuasan Pelanggan terhadap kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan
Loyalitas Pelanggan berpengaruh loyalitas nasabah pada PT BPR Hoki di
positif dan signifikan, karena nilai P = Kabupaten Tabanan menghasilkan
0,000 (***) lebih kecil dibanding titik kesimpulan bahwa variabel kualitas
kritis 0,05. pelayanan berpengaruh positif dan
Persamaan yang terbentuk adalah : LP signifikan terhadap kepuasan nasabah,
= 0,384 KP. dimana jika ada kenaikan 1 satuan pada
4. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap kualitas layanan maka akan meningkatkan
Loyalitas Pelanggan melalui 0,513 satuan kepuasan pelanggan.
Kepuasan Pelanggan positif dan Begitupula hasil penelitian ini,
signifikan. menghasilkan kesimpulan bahwa kualitas
Persamaan yang terbentuk adalah : LP layanan akan meningkatkan Kepuasan
= (2,106 x 0,384) KL. LP = 0,809 KL Pelanggan secara positif dan signifikan,
5. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi kenaikan pada kualitas layanan Go-Jek 1
Informasi terhadap Loyalitas satuan akan meningkatkan kepuasan
Pelanggan melalui Kepuasan pelanggan sebesar 2,106 satuan, hal ini
Pelanggan positif dan signifikan. menunjukkan bahwa setiap peningkatan
Persamaan yang terbentuk adalah : LP kualitas layanan secara detail akan
= (0,665 x 0,384) PTI. LP = 0,255 diperhatikan oleh pelanggan Go-Jek dan
PTI memberikan dampak sebesar 2 kali lipat
terhadap kepuasan pelanggan. Pada Tabel
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 dapat dilihat bahwa dimensi jaminan
semua hubungan antar variabel signifikan, rasa aman dan layanan yang nyaman dan
maka hasil uji ini menjadi model akhir tepat waktu (assurance) memberikan
dampak yang paling besar pada kualitas
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 220
Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

layanan yakni sebesar 1,106 satuan, Kepuasan pelangaan adalah situasi


disusul oleh dimensi empati, yakni kognitif pembeli yang berkenaan dengan
pemahaman atas kebutuhan pelanggan kesepadanan atau ketidaksepadanan
dan sopan santun driver yakni sebesar antara hasil yang didapatkan dengan
1,023 satuan. Oleh karena itu, manajemen pengorbanan yang dilakukan (Tjiptono,
Go-Jek harus memberikan rasa aman dan 2007), pelanggan yang puas diharapkan
melatih para driver agar lebih sopan dan memiliki loyalitas dalam menggunakan
ramah, sehingga pelanggan merasakan produk atas jasa, sebab menurut Tjiptono
bahwa kualitas layanan meningkat yang (2007) pelanggan yang setia pada merek
pada akhirnya akan meningkatkan tertentu cenderung terikat pada merek
kepuasan pelanggan. tersebut dan akan membeli produk yang
Pemanfaatan teknologi informasi di era sama lagi sekalipun tersedia banyak
digital tumbuh pesat, pemanfaatan alternatif lainnya. Penelitian Slamet Heri
teknologi informasi adalah manfaat yang Winarno (2012) yang bertujuan
diharapkan oleh pengguna sistem menganalisis faktor-faktor yang
informasi dalam melaksanakan tugasnya mempengaruhi customer satisfaction dan
dimana pengukurannya berdasarkan pada customer loyalty pada Sofyan Hotel
intensitas pemanfaatan, frekuensi Betawi menghasilkan kesimpulan
pemanfaatan dan jumlah aplikasi atau kepuasan pelanggan memiliki dampak
perangkat lunak yang digunakan (Tjhai, positif dan signifikan terhadap loyalitas
2003). Penelitian Mustafa I. Eid (2011) pelanggan. Hasil penelitian ini juga
yang meneliti tentang faktor-faktor yang sejalan dengan penelitian sebelumnya,
mempengaruhi sejauh mana konsumen dimana kepuasan pelanggan Go-Jek
Arab Saudi percaya, puas, dan loyal berpengaruh positif dan signifikan
terhadap B2C e-commerce menghasilkan terhadap loyalitas pelanggan, kenaikan
kesimpulan bahwa antarmuka website dan kepuasan pelanggan sebesar 1 satuan akan
kualitas informasi berdampak positif meningkatkan loyalitas pelanggan sebesar
terhadap kepuasan konsumen serta 0,384 satuan. Berdasarkan Tabel 8,
keamanan dan privasi berkaitan lemah dimensi yang membuat pelanggan puas
dengan kepuasan pelanggan. Hasil upaya manajemen dalam memberikan
penelitian menunjukkan bahwa pelayanan yang terbaik melalui usaha
pemanfaatan teknologi informasi secara perbaikan layanan (service) yakni sebesar
konsisten berpengaruh positif dan 1 satuan, dan peluang pelangggan yang
signifikan terhadap kepuasan pelanggan. loyal akan memberikan rekomendasi
Kenaikan 1 satuan pada pemanfaatan kepada orang lain adalah 1,035 satuan.
teknologi informasi akan meningkatkan Oleh karena itu, manajemen Go-Jek harus
kepuasan Pelanggan sebesar 0,665 satuan. terus berupaya layanan yang diberikan
Hal ini menunjukkan Go-Jek yang sudah berlangsung prima mulai dari awal sampai
berbasis pada teknologi informasi harus akhir, sebab pelanggan akan menjadi
tetap menjaga aplikasinya agar mampu loyal, dan berpeluang besar memberikan
memberikan kepuasan pada pelanggan, rekomendasi kepada sahabat dan orang-
dimana menurut penelitian sebelumnya orang terdekatnya.
dan Tabel 8, dimensi yang paling Pada penelitian juga dihasilkan
dominan pada pemanfaatan teknologi kesimpulan bahwa kualitas layanan
informasi adalah para pelanggan berpengaruh positif dan signifikan
menginginkan aplikasi Go-Jek semakin terhadap loyalitas pelanggan melalui
mudah untuk dioperasionalkan (easy), hal kepuasan pelanggan, yakni sebesar 0,809
yang wajar sebab yang paling dekat dan satuan, begitu juga pemanfaatan teknologi
sering digunakan oleh pelanggan pada informasi berpengaruh positif dan
suatu aplikasi adalah interface, oleh signifikan terhadap loyalitas pelanggan
karena itu manajemen Go-Jek diharapkan melalui kepuasan pelanggan, yakni
terus melakukan inovasi yang sebesar 0,255 satuan. Berdasarkan hasil
memudahkan pelanggan dalam penelitian pengaruh kualitas layanan lebih
menggunakan aplikasi. besar dalam mempengaruhi kepuasan dan

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 221


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

loyalitas layanan dibanding pemanfaatan Go-Jek yang terpuaskan atas pelayanan


teknologi informasi. Hal ini dapat dan pemanfaatan teknologi informasi
disebabkan aplikasi Go-Jek dirasakan yang selama ini diberikan dapat
sudah cukup bagus dibandingkan kualitas menjadikan sikap loyalitas mereka
layanan, sehingga manajemen Go-Jek tumbuh terhadap jasa layanan dan akan
dalam kondisi terbatas, sebaiknya terus menggunakan jasa layanan tersebut.
memilih untuk berfokus pada perbaikan Adapun saran untuk manajemen Go-Jek
kualitas layanan. adalah agar perlu mempertahankan dan
Dari tabel dan gambar model akhir meningkatkan pelayanan serta
penelitian tersebut dapat diketahui bahwa pemanfaatan teknologi informasi yang
kualitas layanan dan pemanfaatan telah diberikan saat ini, sehingga tingkat
teknologi informasi sangat berpengaruh kepuasan dan loyalitas pelanggan dapat
terhadap kepuasan pelanggan. Dimana meningkat. Manajemen Go-Jek juga perlu
kepuasan tersebut kemudian berpengaruh mencari cara dalam mempertahankan dan
terhadap loyalitas pelanggan jasa gojek. meraih loyalitas penggunanya dengan
Adapun kebaruan pada penelitian ini, merealisasikan program-program yang
selain kualitas layanan didapatkannya membuat kepuasan pelanggan semakin
juga pengaruh positif atas pemanfaatan meningkat. Selain itu manajemen Go-Jek
teknologi informasi terhadap kepuasan juga perlu meningkatkan pemanfaatan
dan loyalitas pelanggan. Hal ini tentu saja teknologi informasi melalui pembaruan
menjadi pertimbangan bagi setiap pelaku atau inovasi aplikasi yang lebih responsif
usaha (gojek khususnya) untuk lebih serta penambahan fitur yang bernilai
memanfaatkannya guna meningkatkan guna.
daya saing. Meskipun hipotesis telah terjawab melalui
penelitian ini, peneliti menyadari ada
PENUTUP keterbatasan dalam penelitian ini. Adapun
Berdasarkan pembahasan dan pengujian- saran untuk penelitian selanjutnya agar
pengujian yang dilakukan, dapat memverifikasi hasil penelitian ini supaya
disimpulkan bahwa Kualitas Layanan lebih valid, sebaiknya ditambah jumlah
berpengaruh positif dan signifikan obyek yang teliti, yakni dengan
terhadap Kepuasan Pelanggan Go-Jek di menggunakan sampel yang lebih
Jakarta. Hal ini menandakan bahwa bervariasi dari berbagai kalangan.
kualitas layanan Go-Jek sudah cukup baik Penelitian ini memiliki nilai chi-square
dan dapat memuaskan para pelanggannya. (probability) yang tidak sesuai dengan
Untuk Pemanfaatan Teknologi Informasi ketentuan, sehingga penarikan kesimpulan
berpengaruh positif dan signifikan tidak dapat digeneralisir. Menggunakan
terhadap Kepuasan Pelanggan Go-Jek di alat analisa lain atau software lainnya
Jakarta. Hal ini menandakan pihak Go-Jek sehingga dapat mengkonfirmasi hasil
juga telah mampu mengaplikasikan penelitian lebih lanjut, misalnya
teknologi guna memberikan informasi menggunakan software Smart PLS yang
yang dapat memberikan kepuasan bagi mampu melakukan pengolahan data dari
pelanggannya. Untuk Kepuasan sisi component factor analysis.
Pelanggan juga berpengaruh positif dan
signifikan terhadap Loyalitas Pelanggan REFERENSI
Go-Jek di Jakarta. Hal ini menandakan Akbar, M. M., dan Parvez, N., (2009).
bahwa ada keterkaitan antara kepuasan Impact of Service Quality, Trust,
pelanggan Go-Jek terhadap keinginan and
mereka untuk kembali menggunakan jasa Customer Satisfaction on Customer
layanan. Selanjutnya untuk hasil adanya Loyalty, ABAC Journal,29 (1), pp
hubungan kausal yang signifikan atas 24-38
Kualitas Layanan dan pemanfaatan Ghozali, Imam. (2005). Aplikasi Analisis
teknologi informasi terhadap Loyalitas Multivariate dengan program
melalui Kepuasan Pelanggan Go-Jek di SPSS, Badan Penerbit Universitas
Jakarta. Hal ini menandakan pelanggan Diponegoro, Semarang.

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 222


Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017

Ghozali, Imam. (2011). Aplikasi Analisis Pelanggan. Program Pascasarjana


Multivariate Dengan Program IBM Universitas Diponegoro.
SPSS 19 (edisi kelima) Semarang: Sugiyono. (2012). Metode Penelitian
Universitas Diponegoro. Kuantitatif Kualitatif dan R&B.
Husein, Umar. (2000). Metodologi Bandung: Alfabeta.
Penelitian, Aplikasi dalam Swastha, Basu. (1999). Asas-Asas
Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Pemasaran, Edisi Ketiga. Penerbit
Utama, Jakarta. Liberty: Yogyakarta.
Khristianto Wheny. (2011). Pengaruh Tjhai, Fung Jin. (2003). Analisis Faktor-
Kualitas Informasi, Kualitas faktor yang Mempengaruhi
Sistem, Kualitas Layanan Terhadap Pemanfaatan Teknologi Informasi
Kepuasan Pelanggan dan Loyalitas dan Pengaruh Pemanfaatan
Pelanggan dalam Melakukan Teknologi Informasi terhadap
Online Shopping. Universitas Kinerja Akuntan Publik. Jurnal
Brawijaya. Bisnis dan Akuntansi. 5(1):1-26.
Lucas, Henry J. (2000). Information Tjiptono, Fandy. (2007). Strategi
Technology for Managemen, 7th ed, Pemasaran. Edisi Kedua.
McGraw-Hill. Yogyakarta : Andi.
Lupiyoadi, Hamdani. (2006). Manajemen Tjiptono, Fandy. (2012). Service
Pemasaran Jasa, Edisi Kedua. Management Mewujudkan Layanan
Jakarta : Penerbit Salemba Empat. Prima. Yogyakarta: CV Andi Offset
Perangin Angin, Jasanta, (2009), Studi Wijaya, Stevanus Wisnu.(2005). Kajian
Peningkatan Loyalitas Pelanggan Teoritis Technology Acceptance
Ritel (Studi Kasus Toko Amelina). Model Sebagai Model Pendekatan
Tesis. Megister Manajemen. untuk Menentukan Strategi
Universitas Diponegoro Semarang. Mendorong Kemauan Pengguna
Pratama, Aditya Hadi. (2015). Kilas Balik dalam Menggunakan Teknologi
Perkembangan Ojek Online di Informasi dan Komunikasi. Jurnal
Indonesia Sepanjang 2015. Tech in Universitas Sanata Dharma
Asia dari Yogyakarta, hal : 2-3.
https://id.techinasia.com/kilas- Yunanto, Reza. (2016, Januari). Gojek
balik-ojek-online-2015 dan Revolusi Transportasi Umum.
Sanjaya, I Putu Sugiartha, (2005), Tirto dari https://tirto.id/gojek-dan-
“Pengaruh Rasa Manfaat dan revolusi-transportasi-umum-b2
Kemudahan Terhadap minat Zeithaml, VA. dan Bitner MJ, (2000).
Berperilaku para Mahasiswa dan Understanding Customer
Mahasiswi dalam penggunaan Expectations and Perceptions
Internet (Study Empiris pada through Marketing Research.
Fakultas Teknologi Industri Integrating Customer Focus Across
Universitas Atma Jaya The Firm. Services Marketing, 2nd
Yogyakarta)”, Kinerja, Vol. 9, No, Ed., Irwin McGraw-Hill, pp. 107 –
2. 136
Selnes, Fred (1993) A Examination of The
Effect of Product Performance on BIODATA PENULIS
Brand Reputation, Satisfaction and Harun Al Rasyid, Dosen luar biasa
Loyalty. European Journal of Akademi Bina Sarana Informatika (BSI).
Marketing. Vol. 27 No. 9, p. 19-35 Pendidikan S1 Ilmu Komunikasi di FISIP
Subihaini. (2001). Analisis Konsekuensi Universitas Budi Luhur Jakarta tahun
Kualitas Layanan pada Perilaku 2005 dan S2 Manajemen di Universitas
Konsumen. Jurnal Bisnis dan BSI Bandung tahun 2016.
Strategi. Tahun VI, h.99-115
Sugihartono, Joko (2009) Analisis
Pengaruh Citra, Kualitas Layanan
Dan Kepuasan Terhadap Loyalitas

ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 223

Anda mungkin juga menyukai