2 September 2017
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas layanan dan
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasan dan loyalitas. Penelitian ini
dilaksanakan di tempat yang berbeda-beda untuk mendapatkan responden. Sampel
penelitian ini adalah para pengguna jasa layanan Go-Jek yang berjumlah 160 responden.
Structural Equation Model (SEM) digunakan untuk menganalisis data. Berdasarkan
model yang diusulkan, kualitas layanan dan pemanfaatan teknologi informasi ditemukan
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan pelanggan. Dihasilkan juga bahwa
kepuasan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap loyalitas pelanggan.
Selanjutnya dari hasil penelitian akhir juga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh
yang signifikan pada hubungan kausal kualitas layanan dan pemanfaatan teknologi
informasi terhadap loyalitas melalui kepuasan pelanggan. Adapun kebaruan pada
penelitian ini, selain kualitas layanan didapatkannya juga pengaruh positif atas
pemanfaatan teknologi informasi terhadap kepuasan dan loyalitas pelanggan. Hal ini
tentu saja menjadi pertimbangan bagi setiap pelaku usaha (gojek khususnya) untuk lebih
memanfaatkannya guna meningkatkan daya saing.
Kata kunci: Kualitas Layanan, Pemanfaatan Teknologi Informasi, Kepuasan Pelanggan,
Loyalitas Pelanggan, Go-Jek.
ABSTRACT
This study aimed to analyze the influence of the quality of services and use of
information technology to the satisfaction and loyalty. The research was carried out at
different places to get the respondent. The sample was the service users of Go-Jek
totaling 160 respondents. Structural Equation Model (SEM) was used to analyze the
influence of the quality of services and use of information technology to the satisfaction
and loyalty. Based on the proposed model, the quality of services and use of information
technology is found positive and significant impact on customer satisfaction. Produced is
also that customer satisfaction and significant positive effect on customer loyalty.
Furthermore, the results of the final study also concluded that there is significant
influence on the causal relationship of service quality and use of information technology
to loyalty through customer satisfaction. The novelty in this study, in addition to the
quality of service obtained also a positive influence on the utilization of information
technology to customer satisfaction and loyalty. This is of course a consideration for
every business actor (especially gojek) to better utilize it to improve competitiveness.
Keywords: The Quality of Service, Utilization of Information Technology, Customer
Satisfaction, Customer Loyalty, Go-Jek.
pada merek tertentu dalam jangka waktu mengirimkan informasi dalam bentuk
yang panjang dan melakukan pembelian elektronis. Sedangkan pemanfaatan
serta penggunaan produk atau jasa secara teknologi informasi menurut Thompson et
berulang meskipun terdapat banyak al. dalam Tjhai (2003) merupakan
alternatif pilihan. Adapun indikator manfaat yang diharapkan oleh pengguna
loyalitas menurut Perangin Angin (2009) sistem informasi dalam melaksanakan
antara lain : tugasnya dimana pengukurannya
a. Niat untuk menggunakan jasa berdasarkan pada intensitas pemanfaatan,
kembali frekuensi pemanfaatan dan jumlah
b. Merekomendasikan perusahaan aplikasi atau perangkat lunak yang
kepada orang lain digunakan.
c. Komitmen terhadap perusahaan Faktor pengguna merupakan salah satu
Kualitas Layanan aspek yang sangat penting untuk
Lupiyoadi (2006) mendefinisikan kualitas diperhatikan dalam penerapan suatu
pelayanan (Service Quality) sebagai teknologi. Karena tingkat kesiapan
seberapa jauh perbedaan antara harapan pengguna untuk menerima teknologi
dan kenyataan para pelanggan atas tersebut memiliki pengaruh besar dalam
layanan yang mereka terima atau peroleh. menentukan keberhasilan penerapan
Sedangkan menurut Subihaiani (2001) teknologi tersebut. Salah satu pendekatan
kualitas layanan merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk melihat kemudahan
penilaian konsumen terhadap tingkat suatu teknologi adalah Technology
layanan yang dipersepsikan (perceived Acceptence Model (TAM). TAM
service) dengan tingkat pelayanan yang merupakan suatu teori yang menawarkan
diharapakan (expected value). suatu penjelasan kuat dan sederhana untuk
Jadi, kualitas layanan adalah hasil penerimaan teknologi dan perilaku para
penilaian pelanggan atas seberapa jauh penggunanya (Sanjaya, 2005).
perbedaan antara harapan dan kenyataan Wijaya (2005) juga menyatakan bahwa
yang dirasakan dari suatu layanan yang dalam Technology Acceptance Model
mereka terima dari penyedia layanan (TAM), terdapat dua faktor yang secara
(perusahaan), baik penilaian itu secara dominan mempengaruhi integrasi
sebagian maupun secara keseluruhan. teknologi. Faktor pertama adalah persepsi
Apabila persepsi pelanggan atas layanan pengguna terhadap manfaat teknologi.
sesuai harapan maka kualitas layanan Sedangkan faktor kedua adalah persepsi
dianggap baik, namun jika persepsi pengguna terhadap kemudahan
pelanggan atas layanan tidak sesuai penggunaan teknologi. Kedua faktor
harapan maka kualitas layanan dianggap tersebut mempengaruhi kemauan untuk
buruk. Oleh sebab itu, baik tidaknya memanfaatkan teknologi.
kualitas layanan tergantung pada Jadi, pemanfaatan teknologi informasi
kemampuan penyedia layanan dalam merupakan segala bentuk penggunaan
memenuhi harapan pelanggannya secara teknologi yang diterapkan untuk dapat
konsisten. Adapun indikator kualitas memproses dan mengirimkan informasi
layanan menurut Tjiptono (2012) antara dalam bentuk elektronik dimana tingkat
lain : kegunaannya dapat diukur berdasarkan
a. Keandalan kedalaman pemanfaatan, tingkat
b. Daya Tanggap pemanfaatan dan jumlah aplikasi yang
c. Jaminan digunakan. Dampak strategis
d. Empati pemanfaatan teknologi informasi bagi
e. Bukti Fisik organisasi dapat dilihat dari dapat
tidaknya teknologi informasi menunjang
dan membantu organisasi dalam
Pemanfaatan Teknologi Informasi melaksanakan dan mencapai strategi
Menurut Lucas (2000) teknologi organisasi secara keseluruhan.
informasi adalah segala bentuk teknologi Selanjutnya kemauan untuk
yang diterapkan untuk memproses dan memanfaatkan teknologi akan
k 1 2 i
dengan menggunakan korelasi setiap butir 2
pertanyaan. Menurut Umar (2000)
x
rac = k 1
perhitungan korelasi dilakukan dengan
rumus teknik korelasi product moment
Keterangan
sebagai berikut:
rac : Realibilitas instrument
r =
k : Banyaknya butir pertanyaan yang
N XY ( X )( Y )
valid
{N X 2 ( X ) 2 }{N Y 2 ( Y ) 2 }
i
2
: Jumlah varian butir
rxy : Koefisien korelasi product 2
x : Varian total
moment Teknik Pengumpulan Data
X : Jumlah skor dalam sebaran X Menggunakan teknik pengumpulan data
Y
primer dan sekunder. Adapun teknik
: Jumlah skor dalam sebaran Y pengumpulan data primer melalui
X 2
: Jumlah kuadrat skor X setelah
penyebaran kuesioner, wawancara dan
observasi. Pengumpulan data penelitian
terlebih dahulu dikuadratkan dilakukan dengan menyebarkan kuesioner
Y 2
: Jumlah kuadrat skor Y setelah
secara langsung kepada seluruh sampel
yang dilakukan dalam jangka waktu dua
terlebih dahulu dikuadratkan minggu. Data dari responden didapatkan
n : Banyaknya responden dari instrumen kuesioner dengan
Nilai rxy yang diperoleh dari pehitungan menggunakan closed questions dimana
dikonsultasikan dengan nilai rtabel dengan responden dapat dengan cepat dan mudah
taraf siginfikan 0,05 jika nilai dari rxy > menjawab kuesioner, sehingga data dari
rtabel maka pertanyaan tersebut adalah kuesioner dapat dengan cepat dianalisis
valid, begitu juga sebaliknya bila rxy < rtabel secara statistik. Skala pengukuran yang
maka pertanyaan atau indikator tersebut digunakan adalah skala likert dimana
dinyatakan tidak valid (Ghozali, 2011) dalam pengisian kuesioner, responden
Menurut Ghozali (2011), uji reliabilitas menentukan tingkat persetujuan mereka
merupakan alat untuk mengukur suatu terhadap suatu pernyataan dengan
kuesioner yang merupakan indikator dari memilih salah satu dari pilihan yang
variabel atau konstruk. Suatu kuesioner tersedia. Format yang digunakan adalah:
dikatakan reliable atau handal jika sangat tidak setuju = 1 , tidak setuju = 2,
jawaban seseorang terhadap pernyataan netral = 3, setuju = 4, sangat setuju = 5.
adalah konsisten atau stabil dari waktu ke Skala likert termasuk skala ordinal
waktu (Ghozali, 2011). Untuk mengetahui dimana operasi matematika tidak berlaku
reliabel atau tidaknya suatu variabel untuk data ordinal. Oleh karena itu perlu
dilakukan uji statistik dengan melihat nilai merubah datanya menjadi data interval
dengan memakai proporsi untuk persen. Lokasi riset yang lebih banyak
menentukan nilai dari setiap poin angka diarea kampus dan pusat perbelanjaan
ordinal, nantinya proporsi itu yang membuat sasaran responden lebih
menjadi dasar besar nilai interval dari didominasi mahasiswa
nilai ordinalnya. Untuk merubah data Uji Persyaratan Analisis
ordinal menjadi data interval digunakan Uji Validitas dan Reliabilitas
metode suksessive interval (Method of Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
Successive Interval/MSI). Hasil dari MSI mampu mengukur apa yang diinginkan
akan disimpan dalam format excel dan dalam pertanyaan kuesioner. Nilai r table
langsung digunakan sebagai data mentah didapat dari Tabel Nilai Product Moment
untuk dianalisa dengan software AMOS dengan nilai 5%, dan jumlah responden
19. Untuk teknik wawancara dilakukan awal 30 orang, maka didapatkan nilai r
dengan mengajukan pertanyaan secara tabel adalah 0.361.
langsung kepada responden. Sedangkan Berdasarkan hasil pengolahan data dengan
untuk observasi peneliti melakukan menggunakan SPSS dari pernyataan
pengamatan secara langsung pada obyek variabel Kualitas Layanan (X1),
yang diteliti. Pengumpulan data sekunder Pemanfaatan Teknologi Informasi (X2),
dilakukan dengan mempelajari literatur- Kepuasan Pelanggan (Y1) dan Loyalitas
literatur, jurnal-jurnal penelitian, bahan Pelanggan (Y2) pada kuesioner
kuliah dan sumber-sumber lainnya dari menunjukkan bahwa item pertanyaan
internet yang berhubungan dengan pada setiap variabel semuanya valid,
penelitian. sebab nilai r hitung lebih besar dari nilai r
tabel (r hitung > r tabel).
PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Uji Validitasi
Dilihat dari profil responden penelitian Item r
Variabe r
Indikator Pertanyaa hitun Ket
l tabel
ini, jumlah responden lebih didominasi n g
0,891* 0,36 Val
oleh perempuan yakni sebesar 79,37 reli1 *
1 id
reli
persen, sedangkan responden dengan jenis 0,904
*
*
0,36 Val
reli2 1 id
kelamin pria hanya sebesar 20,62 persen. Kualitas 0,879* 0,36 Val
Hal ini dapat disebabkan pengguna Go- layanan
resp
resp1 *
1 id
0,768* 0,36 Val
Jek umumnya adalah perempuan, resp2 *
1 id
sedangkan pria lebih banyak memiliki 0,877*
*
0,36 Val
assr1 1 id
kendaraan bermotor sendiri. Selanjutnya assr
0,783* 0,36 Val
dari segi usia diketahui bahwa responden assr2 *
1 id
0,880* 0,36 Val
dalam penelitian sebagian besar berusia empt1 *
1 id
empt
muda, yakni diantar 11-20 tahun yakni 0,842* 0,36 Val
*
empt2 1 id
sebesar 56,87 persen, kemudian 21-30 0,781* 0,36 Val
*
tahun yakni sebesar 32,50 persen. tang
tang1 1 id
0,861* 0,36 Val
Kecenderungan pengguna Go-Jek yang tang2 *
1 id
berusia remaja atau berusia beranjak 0,696* 0,36 Val
*
usef1 1 id
dewasa dapat disebabkan karena Pemanfaat 0,823* 0,36 Val
usef *
pengguna aplikasi telepon pintar an usef2 1 id
Teknologi 0,759* 0,36 Val
(smartphone) dan aktif dalam Informasi usef3 *
1 id
memanfaatkannya untuk keperluan lain 0,811* 0,36 Val
*
easy1 1 id
adalah generasi muda, selain itu lokasi easy
0,912* 0,36 Val
*
easy2 1 id
riset yang lebih banyak diarea kampus dan 0,887* 0,36 Val
pusat perbelanjaan membuat sasaran easy3 *
1 id
0,674* 0,36 Val
responden berusia muda. Sementara itu expc1 *
1 id
dari segi pekerjaan sebagian besar 0,766*
*
0,36 Val
expc2 1 id
berstatus sebagai pelajar/mahasiswa yakni Kepuasan 0,676* 0,36 Val
expc
sebesar 58,75 persen, responden yang Pelanggan expc3 *
1 id
0,609* 0,36 Val
berprofesi sebagai karyawan swasta expc4 *
1 id
sebesar 26,25 persen, responden yang 0,770*
*
0,36 Val
expc5 1 id
berprofesi guru dan dosen sebesar 9,37 serv serv1 0,717* 0,36 Val
*
1 id Gambar 2. Model Awal
0,680* 0,36 Val
serv2 *
1 id Penelitian
0,700* 0,36 Val
*
serv3 1 id
0,760* 0,36 Val 2) Uji Normalitas (Confirmatory Factor
*
serv4 1 id
0,633* 0,36 Val
Analysis)
serv5 *
1 id Pengujian normalitas pada penelitian ini
0,857* 0,36 Val
reord1 *
1 id
berlangsung dua kali, sebab pada
reord
Loyalitas 0,863
*
*
0,36 Val pengujian pertama data belum normal.
Pelanggan reord2 1 id
0,766 *
0,36 Val
Pada Tabel 4.7. tentang Assesment of
recom
recom1 *
1 id normalities terlihat bahwa secara umum
0,754* 0,36 Val
recom2 *
1 id semua indikator berdasarkan nilai c.r.
0,804*
*
0,36 Val tidak berada dalam range nilai yang
comt1 1 id
comt
0,741 *
0,36 Val direkomendasikan, secara multivariate
*
comt2 1 id data awal pada penelitian ini memiliki
nilai normalitas 9,287 (berada pada skala -
Tabel 2. Hasil Uji Reliabilitas 2.58 sampai 2.58) sehingga data tidak
Cronbach Nilai
Variable Ket terdistribusi secara normal, oleh karena itu
Alpha Standar
Kualitas Layanan 0,742 0,600 Reliabelperlu dilakukan seleksi data, dengan tidak
Reliabelmenggunakan data yang termasuk ke
Pemanfaatan Teknologi
0,752 0,600
Informasi
Kepuasan Pelanggan 0,757 0,600 Reliabel
dalam outliers pada penelitian ini. Berikut
Loyalitas Pelanggan 0,770 0,600 Reliabelhasil pengujian normalitas sebelum
seleksi data.
Sedangkan koefisien alpha cronbach >
0,60, berarti kuesioner yang disebarkan Tabel 3. Hasil Uji Normalitas Sebelum
terhadap pelanggan adalah sah artinya Seleksi Data
Variabel Indikat ske kurto
pertanyaan-pertanyaan pada kuesioner or
min max
w
c.r.
sis
c.r.
mampu mengungkapkan apa yang diukur comt 4,000
10,00
,352
1,81
-,281 -,725
Loyalitas 0 7
oleh kuesioner tersebut dan handal karena Pelanggan reco 10,00
jawaban tiap responden dianggap m
4,000
0
,117 ,605 -,321 -,830
Uji Increament fit Measure diwakili oleh CFI Mendekati 1 0. 889 Fit
IFI Mendekati 1 0. 891 Fit
indikator (indices) Normed Fit Index RFI Mendekati 1 0. 796 Marjinal
(NFI), Comparative Fit Index (CFI), Fit
Incremental Fit Index (IFI), dan Relative Parsimoniuos Fit Indices
PNFI Diantara 0 s/d 1 0. 651 Fit
Fit Index (RFI). Kelompok pengujian PCFI Diantara 0 s/d 1 0. 687 Fit
Increament fit Measure tersebut RMSEA ≤0.5 0. 116 Fit
membandingkan model tertentu dengan AIC Diantara 200,978
Saturated dan (156,000-
tnull model, yakni model yang Independence 955,930)
Fit
mempunyai asumsi bahwa semua Model
indikator tidak berkorelasi satu dengan HOELTE ≤200 74
Fit
R 65
lainnya. Keempat alat ukur uji Increament
fit Measure memilki jangkauan nilai yang Berdasarkan Tabel 7 maka dapat
sama, yakni diantara 0 sampai dengan 1, dikatakan keseluruhan model fit, karena
dan model akan semakin baik (fit) jika banyak yang lolos pada uji Goodness of
nilai keempat alat uji tersebut mendekati Fit oleh karena itu berdasarkan hasil uji
nilai 1 (>0,9). model secara keseluruhan bahwa model
Uji Parsiomonius Fit Measures diwakili sudah fit, maka analisa model structural
oleh nilai indikator (indices) dapat dilanjutkan.
Parsiomonius Normed Fit Index (PNFI), Pengujian Hipotesis
Parsiomonius Comparative Fit Index Hasil penelitian pengaruh kualitas layanan
(PCFI), Root Mean Square Error of dan pemanfaatan teknologi informasi
Approximation (RMSEA) dan Aikake terhadap kepuasan pelanggan dan
Information Criterion (AIC). Pengujian loyalitas pelanggan dengan menyebar
Parsiomonius Fit indices merupakan kuesioner kepada 160 pengguna Go-Jek di
indikator yang membandingkan model kawasan DKI Jakarta dan sekitarnya
yang kompleks dengan model yang dengan 140 sampel yang sah untuk
sederhana (parsimoni/ringkas), nilai PNFI dilanjutkan dalam analisa, dapat dilihat
dan PCFI pada model yang baik (fit) pada Tabel 8 berikut:
adalah diantara 0 sampai 1, nilai RMSEA
lebih kecil dari 0,05 (<0,05) dan nilai AIC Tabel 8. Hasil Uji Regresi Structural
berada diantara Saturated dan Equations Model
S C
Independence Model. Esti L
. .
mat P ab
Setelah syarat yang perlu dipenuhi atau e
E R
el
. .
batas nilai kritis diketahui, Langkah
Kepuasan
berikutnya melakukan analisa model yang _Pelangga
<-- Kualitas_L 2,10
,316
6,66 **
- ayanan 6 7 *
ada yang dinyatakan dengan sesuai (Fit) n
atau tidak sesuai (tidak fit). Perbandingan Kepuasan
<-- Pemanfa 4,83 **
_Pelangga ,665 ,138
nilai yang didapat pada model ini dengan n
- atan_IT 6 *
batas nilai kritis pada masing-masing Kepuasa
Loyalitas_ <-- 8,20 **
kriteria pengukuran tersebut, maka dapat Pelanggan -
n_Pelang ,384 ,047
2 *
gan
dilihat pada Tabel berikut:
<-- Kualitas_ 1,00
tang
- Layanan 0
Tabel 7. Uji Kesesuaian Model <-- Kualitas_ 1,02 6,88 **
empt ,149
Target-Tingkat Tingkat - Layanan 3 9 *
Hasil <-- Kualitas_ 1,10 6,73 **
Ukuran Kesesuian Kesesuian assr ,164
Estimasi - Layanan 6 8 *
Absolute Fit Indices
<-- Kualitas_ 5,40 **
Chi- Diantara χ2 =146,978 resp
- Layanan
,846 ,157
3 *
Square χ2 Saturated dan (0.00 –
Relatif Independence 931,930) Fit <-- Kualitas_ 6,19 **
reli ,873 ,141
(CMIN/D Model - Layanan 9 *
F) <-- Pemanfa 1,00
easy
GFI Mendekati 1 0. 868 Fit - atan_IT 0
AGFI Mendekati 1 0. 798 Fit <-- Pemanfa 5,15 **
usef ,841 ,163
RMR Mendekati 0 0. 524 - atan_IT 2 *
Fit
(≤0.5) Kepuasa
<-- 1,00
Increamental Fit Indices serv n_Pelang
- 0
NFI Mendekati 1 0. 842 Fit gan
Esti
S C
L dalam penelitian ini dan terlihat pada
. .
mat
E R
P ab Gambar berikut :
e el
. .
Kepuasa
<-- 11,4 **
expc n_Pelang ,968 ,084
- 69 *
gan
Loyalitas
<-- 1,00
reord _Pelangg
- 0
an
Loyalitas
<-- 1,03 8,96 **
recom _Pelangg ,115
- 4 9 *
an
Loyalitas
comt
<--
_Pelangg ,852 ,123
6,92 ** Gambar 4. Model Akhir Penelitian
- 4 *
an
Kualitas Layanan (Service Quality) adalah
Dari tabel di atas. diperoleh kesimpulan seberapa jauh perbedaan antara harapan
sebagai berikut : dan kenyataan para pelanggan atas
1. Kualitas Layanan terhadap Kepuasan layanan yang mereka terima atau peroleh,
Pelanggan berpengaruh positif dan kualitas layanan merupakan suatu bentuk
signifikan, karena nilai P = 0,000 penilaian konsumen terhadap tingkat
(***) lebih kecil dibanding titik kritis layanan yang dipersepsikan (Perceived
0,05. service) dengan tingkat pelayanan yang
Persamaan yang terbentuk adalah : diharapkan (Subihaiani, 2001), sedangkan
KP = 2,106 KL. kepuasan pelanggan adalah situasi
2. Pemanfaatan Teknologi Informasi kognitif pembeli yang berkenaan dengan
terhadap Kepuasan Pelanggan kesepadanan atau ketidaksepadanan
berpengaruh positif dan signifikan, antara hasil yang didapatkan dengan
karena nilai P = 0,000 (***) lebih pengorbanan yang dilakukan (Tjiptono,
kecil dibanding titik kritis 0,05. 2007:349). Penelitian Gusti Ayu Putu
Persamaan yang terbentuk adalah : Ratih Kusuma Dewi (2014) yang
KP = 0,665 PTI. bertujuan untuk mengetahui pengaruh
3. Kepuasan Pelanggan terhadap kualitas pelayanan terhadap kepuasan dan
Loyalitas Pelanggan berpengaruh loyalitas nasabah pada PT BPR Hoki di
positif dan signifikan, karena nilai P = Kabupaten Tabanan menghasilkan
0,000 (***) lebih kecil dibanding titik kesimpulan bahwa variabel kualitas
kritis 0,05. pelayanan berpengaruh positif dan
Persamaan yang terbentuk adalah : LP signifikan terhadap kepuasan nasabah,
= 0,384 KP. dimana jika ada kenaikan 1 satuan pada
4. Pengaruh Kualitas Layanan terhadap kualitas layanan maka akan meningkatkan
Loyalitas Pelanggan melalui 0,513 satuan kepuasan pelanggan.
Kepuasan Pelanggan positif dan Begitupula hasil penelitian ini,
signifikan. menghasilkan kesimpulan bahwa kualitas
Persamaan yang terbentuk adalah : LP layanan akan meningkatkan Kepuasan
= (2,106 x 0,384) KL. LP = 0,809 KL Pelanggan secara positif dan signifikan,
5. Pengaruh Pemanfaatan Teknologi kenaikan pada kualitas layanan Go-Jek 1
Informasi terhadap Loyalitas satuan akan meningkatkan kepuasan
Pelanggan melalui Kepuasan pelanggan sebesar 2,106 satuan, hal ini
Pelanggan positif dan signifikan. menunjukkan bahwa setiap peningkatan
Persamaan yang terbentuk adalah : LP kualitas layanan secara detail akan
= (0,665 x 0,384) PTI. LP = 0,255 diperhatikan oleh pelanggan Go-Jek dan
PTI memberikan dampak sebesar 2 kali lipat
terhadap kepuasan pelanggan. Pada Tabel
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 8 dapat dilihat bahwa dimensi jaminan
semua hubungan antar variabel signifikan, rasa aman dan layanan yang nyaman dan
maka hasil uji ini menjadi model akhir tepat waktu (assurance) memberikan
dampak yang paling besar pada kualitas
ISSN: 2355-0295, E-ISSN: 2549-8932 220
Jurnal Ecodemica, Vol. 1 No. 2 September 2017