Anda di halaman 1dari 5

Naila Faozia Adiarni

C1C017062
AKUNTANSI BIAYA
"BIAYA TENAGA KERJA"

 Definisi Biaya Tenaga Kerja


               Tenaga Kerja adalah usaha baik fisik  maupun mental yang dikeluarkan karyawan
untuk mengolah bahan baku menjadi produk. sedangkan biaya tenaga kerja adalah
Pengorbanan yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk membayar penggunaan tenaga kerja.
Biaya tenaga kerja merupakan salah satu biaya konversi (biaya untuk mengubah bahan baku
menjadi produk).
 Penggolongan Kegiatan Tenaga Kerja Pada Perusahaan Menufaktur:
1. Berdasarkan fungsi pokok organisasi atau perusahaan
Fungsi pokok tersebut terdiri dari produksi, pemasaran dan administrasi
Fungsi pokok ini di perlukan untuk membedakan :
 Biaya tenaga kerja pabrik  sebagai unsur harga pokok penjualan
Gaji karyawan pabrik, Biaya kesejahteraan karyawan pabrik, Upah lembur
karyawan pabrik, Upah mandor pabrik, Gaji manajer pabrik
 Biaya tenaga kerja non publik sebagi unsur biaya usaha
2. Berdasarkan kegiatan-kegiatan departemen dalam perusahaan
  Departemen dalam perusahaan menufaktur dibedakan menjadi 2 yaitu :
 Departemen produksi
 Departemen non produkksi dapat digolongkan menjadi:
biaya tenaga kerja bagian akuntansi, biaya tenaga kerja bagian personalia dan
lain sebagainya.
3. Menuurut jenis pekerjaan
Jenis pekerjaan menjadi dasar penetapan upah standar. Misalnya dalam suatu
departemen produksi tenaga kerja digolongkan Ex : operator, mandor, upah Standar
untuk masing-masing jenis pekerjaan tersebut berbeda.
4. Menurut hubungannya dengan produk, tenga kerja dibedakan menjadi :
a. Tenaga kerja langsung adalah semua karyawan yang secara langsung ikut serta
dalam produksi.  Jasanya dapat di telusuri secara langsung pada produk dan
upahnya merupakan bagian yang besar dalam memproduksi produk.
b. Tenga kerja tidak langsung adalah kebalikan dari tenaga kerja langsung.  Upahnya
masuk dalam biaya tenga kerja tidak langsung, sebagai unsur biaya overhead
pabrik dibebankan pada produk secara tidak langsung, tetapi melalui tarif biaya
overhead pabrik yang ditentukan terlebih dahulu.
  Akuntansi Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja terdiri dari :
1. Gaji dan upah
2. Insentif
3. Premi lembur
4. Biaya-biaya yang dihubungkan dengan tenaga kerja (Labor Related Cost)
1. Gaji dan Upah
Gaji : Biaya yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan tetap perusahaan (non
produksi) yang dihitung per bulan, biasanya didasarkan kartu hadir.
Upah : Biaya yang dibayarkan perusahaan kepada karyawan yang per satuan waktu
kehadiran/satuan barang yang dihasilkan, biasanya didasarkan kartu jam kerja.
Pada perusahaan yang menggunakan harga pokok pesanan (job order costing), gaji
dan upah dihitung berdasarkan :
a. Kartu Hadir (clock card), mencatat jam  kehadiran karyawan (jangka waktu jam
hadir sampai pulang).
Proses pencatatan :
Setiap akhir minggu kartu hadir tiap karyawan dikirim ke bagian pembuat daftar gaji
dan upah  untuk dipakai sebagai dasar perhitungan gaji dan upah karyawan per
minggu
b. Kartu Jam Kerja (job time ticket)
Menggunakan kartu hadir untuk melihat jam kerja dalam mengerjakan produk
(biasanya untuk tenaga kerja langsung)
Perhitungan Upah   = tarif Upah x Jam Kerja
Proses pencatatan sama dengan menurut kartu hadir
perusahaan yang menggunakan harga pokok proses tidak   menggunakan kartu
hadir dan kartu jam kerja, karena produksi dikerjakan secara masal untuk produk
yang sama dan dalam jumlah yang sama sehingga tidak perlu distribusi biaya
tenaga kerja.
Akuntansi biaya gaji dan upah dilakukan dalam 4 tahap pencatatan :
Tahap I  : Berdasarkan atas rekapitulasi gaji dan upah, bagian akuntansi kemudian
membuat jurnal distribusi gaji dan upah sbb:
Barang dlm proses-biaya tenaga kerja xxx
Biaya overhead Pabrik xxx
Gaji dan upah xxx
Tahap 2 : Atas dasar bukti kas keluar, bagian akuntansi membuat jurnal sbb:
Gaji dan upah xxx
Utang PPh Karyawan Rp 10.500 xxx
Utang Gaji dan upah Rp 59.500 xxx
Tahap 3 : Atas dasar daftar gaji dan upah yg telah ditandatangani karyawan (sbg bukti
telah dibayarkannya upah karyawan). Bagian Akuntansi membuat jurnal sbb :
Utang Gaji dan upah xxx
Kas Rp xxx
Tahap 4 : Penyetoran PPh karyawan ke Kas negara di jurnal oleh bagian Akuntansi sbb:
Utang PPh karyawan xxx
Kas xxx
2. Insentif
Insentif diberikan dengan tujuan untuk memotivasi karyawan agar bekerja lebih baik.
Pemberian insentif didasarkan pada :
 Waktu kerja
  hasil produksi
  kombinasi waktu kerja dan hasil produksi
Insentif dihitung berdasarkan :
a) Kelebihan satuan/unit produksi yang dikerjakan berdasarkan upah standar per jam
(straight piecework with a guaranted hourly minimum plan)
contoh :
            Untuk satu jam kerja, karyawan berproduksi sebanyak 12 unit dengan upah standar Rp.
600 per jam. Tarif upah per unit = Rp. 600/12 =Rp. 50. bila ada karyawan yang
menghasilkan 14 unit maka upah yang diberikan adalah :
            upah dasar per jam           :  Rp. 50 x 12 = Rp. 600
            + insentif                           : Rp. 50 x 2   = Rp. 100
            Upah yang diterima per jam                       Rp. 700  
b) Penentuan tarif untuk unit/satuan minimum yang dihasilkan dan unit/satuan maksimum
yang dihasilkan per r(Taylor differential piece rate plan)
contoh :
Ditentukan jumlah produksi minimum per jam adalah 14 unit atau kurang, dengan tarif
upah Rp. 45. produksi maksimum per jam adalah 16 unit dengan tarif upah Rp. 65. Maka
upah per jam adalah :
            produksi minimum        : Rp. 45 x 14 unit  = Rp.630
            atau                               Rp. 45 x 12 unit = Rp.540
            produksi maksimum       :Rp. 65 x 16 unit = Rp. 1040
3. Premi Lembur
Bila karyawan bekerja di atas jam kerja reguler, maka akan mendapat lembur dan premi
lembur.
Contoh :
Jam kerja reguler per minggu adalah 40 jam. Bila bekerja melebihi 40 jam per minggu
maka dianggap lembur jika :
    Pabrik telah bekerja pada kapasitas penuh
    Pelanggan/pemesan mau menerima biaya tambahan karena lembur
Premi lembur diperlakukan sebagai :
  unsur biaya overhead pabrik
  Biaya periode bila dikeluarkan dari hpp dan lembur terjadi karena
ketidakefisienan/pemborosan
4. Biaya-biaya yang berhubungan dengan tenaga kerja
a. Setup Time :
               waktu yang diperlukan untuk memulai produksi, biaya yang dikeluarkan
diperlakukan sebagai biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik, dan dapat
dibebankan pada pesanan yang bersangkutan dalam kelompok biaya tersendiri (setup
cost)
               ex : biaya design, training karyawan
b.           Idle Time :
               waktu menganggur akibat hambatan-hambatan seperti kerusakan mesin dan
kekurangan pekerjaan. Biayanya diperlakukan sebagai biaya overhead pabrik

Anda mungkin juga menyukai