Menyetujui :
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui :
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi – Nusantara
Ketua,
Yudisium Tanggal:………………..
RIWAYAT HIDUP
RIWAYAT PENDIDIKAN :
Sekolah Dasar Negeri 003 Sangatta Utara dari tahun 2005 lulus tahun 2011.
Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Sangatta Utara dari tahun 2011
lulus tahun 2014.
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Sangatta Utara dari tahun 2014
lulus tahun 2017.
Saat ini sedang dalam penyelesaian Tugas Akhir Pada Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi – Nusantara Sangatta.
RIWAYAT PEKERJAAN :
1. Admin Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) Samsudin S. H. mulai tahun 2018
sampai tahun 2019.
2. Admin Satbinmas Polres Kutai Timur mulai tahun 2019 hingga tahun 2021.
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Menurut PSAK No.16 (revisi 2011), aktiva tetap adalah aset berwujud
yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau
jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan administratif dan
diharapkan untuk digunakan selama lebih dari satu periode. Dalam proses
pencatatan serta penyajian aktiva tetap harus sesuai dengan standar
akuntansi keuangan yang berlaku sekarang. Proses akuntansi aset tetap
dimulai saat aset itu diperoleh sampai aset itu dihapuskan. Aset tetap dapat
diperoleh dengan berbagai cara seperti pembelian, pertukaran,
pembangunan sendiri dan hibah. Penentuan pada harga perolehan aset tetap
1
2
PDAM Tirta Tuah Benua memiliki aset tetap yang berupa tanah,
bangunan, peralatan, mesin – mesin, tanaman maupun alat administrasi
lainnya. Aset tetap tersebut sangat penting guna melancarkan kegiatan
operasional di PDAM Tirta Tuah Benua sehingga diperlukannya pencatatan
yang baik untuk memaksimalkan manfaat dari setiap aktiva tetap yang
dimiliki oleh PDAM Tirta Tuah Benua di Sangatta tidak hanya itu, sebagai
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maka pencatatan mengenai aktiva
tetap pada PDAM Tirta Tuah Benua haruslah sesuai dengan PSAK No.16.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis tertarik untuk membahas masalah
aktiva tetap ini dalam bentuk skripsi dengan judul “Penilaian Aktiva Tetap
berdasarkan PSAK No. 16 pada PDAM Tirta Tuah Benua di Sangatta”.
3
1. 2 Rumusan Masalah
1. 3 Tujuan Penelitian
1. 4 Manfaat Penelitian
1. Bagi peneliti
3. Bagi akademi
4. Bagi pembaca
1. 5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
2.2. Hipotesis
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
2. 1. 1 Akuntasi
Akuntansi adalah seni untuk mencatat, meringkas,
menganalisis, dan melaporkan data yang berkaitan dengan transaksi
keuangan dalam bisnis atau perusahaan. Untuk praktisi dalam
bidang ini disebut dengan akuntan. Akuntansi sendiri juga telah
disebut “bahasa bisnis”untuk mengukur hasil kegiatan ekonomi
dalam organisasi dan menyampaikan informasi ini kepada berbagai
pihak, termasuk investor, kreditor, manajemen, dan regulator.
Sejarah ilmu akuntansi sudah berusia ribuan tahun dan dapat
ditelusuri ke peradaban kuno. Perkembangan awalnya adalah pada
Mesopotamia kuno dan terkait erat dengan perkembangan dalam
penulisan, penghitungan dan sistem uang. Ada juga bukti bentuk
awal pembukuan berasal pada masa Iran kuno dan sistem audit
berawal oleh penduduk Mesir dan Babilonia kuno.
Pada masa Kaisar Augustus, pemerintah Romawi juga
memiliki akses ke informasi keuangan terperinci. Pembukuan entri
ganda dipelopori dalam komunitas Yahudi di Timur Tengah abad
pertengahan awal dan selanjutnya disempurnakan di Eropa abad
pertengahan. Karya pertama tentang sistem pembukuan entri
ganda diterbitkan di Italia, oleh Luca Pacioli yang dikenal sebagai
bapak akuntansi. Akuntansi mulai beralih ke profesi terorganisir
pada abad kesembilanbelas dan membentuk badan bernama
Institute of Chartered Accountants yang membawahi para
profesional di Inggris pada tahun 1880. Seperti yang dijabarkan
diatas, akuntansi adalah adalah sekumpulan proses yang berkaitan
dengan proses keuangan yang terjadi pada bisnis atau organisasi.
6
7
A – Assets (Aset)
L – Liabilities (Kewajiban)
Dibawah ini adalah arti dari setiap istilah yang ada terdapat
pada ALOE.
a. Assets: Aset adalah barang-barang milik Anda dan Anda adalah
pemiliknya. Barang-barang ini sesuai dengan “nilai” dan dapat
9
2. 1. 2 Laporan Keuangan
Secara umum laporan keuangan adalah berkas yang berisi
pencatatan uang. Maksudnya adalah laporan yang berisi segala
macam transaksi yang melibatkan uang, baik transaksi pembelian
maupun penjualan dan kredit. Biasanya laporan ini dibuat dalam
periode tertentu. Penentuannya ditentukan oleh kebijakan
perusahaan apakah dibuat setiap bulan atau setiap satu tahun sekali.
Terkadang perusahaan juga menggunakan keduanya. Laporan
keuangan dibuat semata untuk mengetahui kondisi finansial
perusahaan. Sehingga pihak atasan bisa mengevaluasi dengan tepat
jika kondisi keuangan usaha mengalami masalah. Maka dari itu
laporan ini harus dibuat dengan tepat dan cermat. Karena ini berupa
laporan tentu ada pertanggungjawaban yang diserahkan secara
mutlak kepada operator keuangan. Dia yang harus
mempresentasikan laporan yang telah dibuatnya dengan detail di
depan atasan. Biasanya ini dilakukan pada saat evaluasi. Jika
melihat dari penjelasan di atas tentu bisa ditarik kesimpulan kalau
pengertian laporan keuangan adalah berkas yang berisi data
transaksi keuangan perusahaan pada periode tertentu. Yang mana
berkas tersebut harus dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
sebagai pembahasan evaluasi untuk perkembangan usaha ke depan.
Jenis-jenis Laporan Keuangan
15
Sumber : https://manajemenkeuangan.net/laporan-laba-rugi/
terakhir ini memberikan laba bersih atau rugi bersih bisnis untuk
periode pelaporan. Tujuan dibuatnya laporan laba rugi baik
single step maupun multiple step adalah untuk mengetahui
apakah perusahaan mendapatkan keuntungan atau justru
kerugian. Efeknya ialah mempertahankan yang untung dan
sebisa mungkin mencari solusi bagaimana yang rugi bisa
tertutup.
b. Laporan Arus Kas
Jenis laporan yang kedua adalah laporan arus kas. Di
dalam laporan ini biasanya berisi data terkait arus keluar
masuknya uang perusahaan dalam periode tertentu. Sedangkan
tujuan laporan ini untuk mengetahui perputaran keuangan
sebelumnya. Laporan arus kas digunakan sebagai bahan evaluasi
yang penting. Karena ini menjadi penentu sistem perputaran
uang di periode selanjutnya yang akan dilakukan. Bisa jadi jika
di periode pertama banyak kerugian, akan terjadi perubahan
sistem arus kas di periode terbaru. Laporan arus kas juga harus
dibuat oleh operator keuangan. Setelah itu diserahkan kepada
pihak pimpinan agar ditindaklanjuti dalam bentuk kebijakan
sistem arus kas yang anyar. Jangan lupa operator juga harus
menjelaskan laporan dengan sejelas-jelasnya.
c. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal juga jenis laporan keuangan
perusahaan. Maka dari itu, operator keuangan harus bisa
membuatnya jika tidak ingin dianggap tidak becus kerja oleh
pimpinan. Laporan perubahan modal berisi tentang data-data
modal perusahaan. Biasanya laporan ini juga dibuat untuk
periode tertentu, bisa enam bulan atau satu tahun. Karena di
dalam waktu-waktu tersebut perputaran modal juga berubah-
ubah sehingga perlu pencatatan. Jika pun terjadi perubahan
modal maka harus dijelaskan dengan detail. Baik dari segi
18
2. 1. 6 PSAK NO 16
Tujuan
01. Pernyataan ini bertujuan untuk mengatur perlakuan akuntansi
aset tetap, agar pengguna laporan keuangan dapat memahami
informasi mengenai investasi entitas di aset tetap, dan
perubahan dalam investasi tersebut. Isu utama dalam
akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah
tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilai
atas aset tetap.
Ruang Lingkup
02. Pernyataan ini diterapkan dalam akuntansi aset tetap kecuali
Pernyataan lain mensyaratkan atau mengizinkan perlakuan
akuntansi yang berbeda.
03. Pernyataan ini tidak diterapkan untuk:
(a) aset tetap diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual sesuai
dengan PSAK 58 (revisi 2009): Aset Tidak Lancar yang
Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;
(b) pengakuan dan pengukuran aset eksplorasi dan evaluasi
(Lihat PSAK 64: Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada
Pertambangan Sumber Daya Mineral);
37
2. 2 Hipotesis
Pada Penelitian ini, tidak terdapat hipotesis dikerenakan pada
penelitian ini hanya terdiri dari satu variabel dan merupakan penelitian
eksporatif.
2. 3. Kerangka Pikir
2. 4. Definisi Konsepsional
Aset tetap adalah aset dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau
penyediaan barang atau jasa untuk direntalkan kepada pihak lain, atau
untuk tujuan administratif dan diharapkan untuk digunakan selama lebih
dari satu periode (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2011 : 16.2). Berdasarkan
definisi di atas, suatu aset berwujud memiliki ciri digunakan dalam operasi
usaha dan tidak untuk dijual kembali, bersifat jangka panjang dan biasanya
dapat disusutkan, serta memiliki wujud fisik. PSAK 16 tidak berlaku untuk
properti investasi (PSAK 13) dan hak penambangan maupun reservasi
tambang. Namun, termasuk ke dalam definisi aset tetap adalah tanaman
produktif (bearer plants). Tanaman produktif adalah tanaman hidup yang
digunakan dalam produksi atau penyediaan produk agrikultur, diharapkan
untuk menghasilkan produk untuk jangka waktu lebih dari satu periode
dan memiliki kemungkinan yang sangat jarang untuk dijual sebagai
produk agrikultir, kecuali untuk penjualan sisa yang insidental (incidental
scrap). Yang termasuk dalam komponen biaya perolehan aset tetap
meliputi harga perolehan, biaya yang dapat diatribusikan langsung dan
estimasi biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi (dismantling cost). Yang dimaksud dengan biaya yang dapat
distribusikan langsung meliputi:
a. biaya imbalan kerja yang timbul secara langsung dalam pembangunan
atau akuisis aset tetap
b. biaya penyiapan lahan untuk pabrik
c. biaya penanganan dan penyerahan awal
d. biaya perakitan dan instalasi
e. biaya pengujian aset
f. komisi profesional
jika biaya yang dikeluarkan terkait aset memenuhi kriteria
kemungkinan besar manfaat ekonomis aset akan mengalir ke perusahaan
di masa mendatang dan biaya perolehannya dapat diukur secara andal,
maka biaya lanjutan tersebut dapat dikapitalisasi ke dalam nilai aset.
66
Sedangkan jika biaya lanjutan tersebut tidak memenuhi dia kriteria di atas,
maka biaya tersebut langsung dibebankan misalnya biaya perawatan
sehari-hari. Aset tetap dapat diukur melalui dua model, yaitu cost model
atau revaluasian model. Pada model cost/biaya, aset tetap dicatat pada
biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi
penurunan nilai. Sedangkan pada model revaluation, aset tetap dicatat pada
nilai wajar pada tanggal revaluasi dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai yang terjadi setelah tanggal revaluasi.
Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau nilai wajar dari imbalan lain yang diserahkan untuk memperoleh suatu
aset pada saat perolehanatau konstruksi atau, jika dapat diterapkan, jumlah
yang diatribusikan ke aset pada saat pertama kali diakui sesuai dengan
persyaratan tertentu dalam PSAK lain, misalnya PSAK 53 (revisi 2010):
Pembayaran Berbasis Saham (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2011 : 16.2).
Jumlah tercatat adalah nilai aset yang diakui setelah dikurangi akumulasi
penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai(Ikatan Akuntansi
Indonesia, 2011 : 16.3). Jumlah terpulihkan adalah jumlah yang lebih
tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai
pakainya(Ikatan Akuntansi Indonesia, 2011 : 16.3). Jumlah tersusutkan
adalah biaya perolehan aset, atau jumlah lain yang merupakan pengganti
biaya perolehan, dikurangi nilai residunya (Ikatan Akuntansi Indonesia,
2011 : 16.3). Nilai spesifik entitas adalah nilai kini dari arus kas entitas
yang diharapkan timbul dari penggunaan aset secara berkelanjutan dan
dari pelepasan aset tersebut pada akhir umur manfaatnya atau yang
diharapkan terjadi saat penyelesaian liabilitas.
Nilai residu aset adalah jumlah estimasian yang dapat diperoleh
entitas saat ini dari pelepasan aset, setelah dikurangi estimasi biaya
pelepasan, jika aset telah mencapai umur dan kondisi yang diharapkan
pada akhir umur manfaatnya (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2011 : 16.3).
Nilai wajar adalah jumlah yang dipakai untuk mempertukarkan suatu aset
antara pihak-pihak yang berkeinginan dan memiliki pengetahuan memadai
67
METODE PENELITIAN
3. 2. 2 Sample
Sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil yang
diteliti). Pengertian lain sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut (Riduwan &
Kuncoro, 2012 : 39). Sampel adalah bagian dari populasi yang
mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti
(Sugiyono, 2008 : 81). Karena tidak semua data dan informasi akan
diproses dan tidak semua orang akan diteliti melainkan cukup dengan
menggunakan sampel. Penelitian ini menggunakan metode
Nonprobability Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak
memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. (Sugiyono, 2011: 66).
Yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah pencatatan
68
69
3. 2. 3 Teknik Sampling
Teknik penarikan sampel adalah suatu cara mengambil sampel
yang representative dari populasi (Riduwan & Kuncoro, 2012:40).
Teknik sampling juga bermakna teknik yang dilakukan untuk
menentukan sampel. Jadi, sebuah penelitian yang baik haruslah
memperhatikan dan menggunakan sebuah teknik dalam menetapkan
sampel yang akan diambil sebagai subjek penelitian. Dalam penelitian
ini akan digunakan teknik sampling Nonprobability. Nonprobability
Sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi
peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi
untuk dipilih menjadi anggota sampel. (Sugiyono, 2011: 66). Lebih
tepatnya menggunakan jenis Sampling Purposive. Sampling purposive
adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu
(Sugiyono, 2011 : 68). Biasanya digunakan untuk penelitian kualitatif
yang tidak melakukan generalisasi.
3. 3 Definisi Oprasional
Variabel yang dapat diambil dari penulisan ini adalah satu variabel,
yaitu PSAK No.16 tahun 2011 tentang akuntansi aset tetap. Aset tetap adalah
aset berwujud yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi atau penyedia
barang atau jasa, untuk direntalkan kepada pihak lain, atau untuk tujuan
administratif dan diperkirakan untuk digunakan selama lebih dari satu periode
(Ikatan Akuntansi Indonesia, 2011 : 16.2). Aset semacam ini biasanya
memilki masa pemakaian yang lama dan diharapkan dapat memberikan
manfaat pada perusahaan selama bertahun-tahun. Oleh karna itu perlu
dilakukannya perhitungan dan pencatatan mengenai perolehan aset tetap,
pengukuran aset tetap, penyusutan aset tetap, pelepasan aset tetap, serta
pengungkapan dan penyajian aset tetap.
70
3. 5 Alat Analisis
Metode analisis data adalah salah satu komponen penting dalam
proses Data Analysis. Metode analisis data merupakan bagian dari proses
71
Harry. (2011). Akuntansi Perusahaan Dagang dan Jasa. Bandung, Alfa Beta
Kuncoro, Mudrajad. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 3.
Jakarta, Erlangga.
Kuncoro, Mudrajad. (2013). Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi. Edisi 4.
Jakarta, Erlangga.
Riduwan & Kuncoro. ( 2012). Cara Menggunakan dan Memaknai Path Analysis
(Analisis Jalur). Bandung, Alfabeta.
72
74
Sofyan Syafri Harahap.( 2000). Akuntansi Aktiva Tetap. Edisi Satu. Jakarta, Raja
Grafindo Persada.
Wadiyo ( 9 Juli 2020 ). Cara Sederhana dan Mudah Membuat Laporan Laba
Rugi. Dikutip Dari : https://manajemenkeuangan.net/laporan-laba-rugi/