Anda di halaman 1dari 5

I.

Rangkuman Permasalahan

Masalah pada ibu hamil dan


anak-anak berkembang

Ketidakseimbangan gizi (Gizi


kurang, gizi lebih)

1. Komplikasi gizi kurang :


Kurangnya
kematian
2. Komplikasi gizi lebih : pengetahuan
obesitas & overweight tentang PHBS

II. Referensi

Aritonang, E., 2010. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil,Bogor : IPB Press.


BAPPENAS. 2011. Rencana Aksi Nasional Pangan dan Gizi 2011-2015..
Diakses 21 Mei 2018. Diakses pada
http://www.4shared.com/get/I45gBOZ/Rencana_Aksi_Nasional_Pangan
Departemen Kesehatan RI, 2002. Panduan Manajemen PHBS Menuju
Kabupaten/Kota Sehat. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2005. Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan
Daerah. Pusat Promosi Kesehatan. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI, 2006. Pengembangan Promosi Kesehatan
Didaerah Melalui Dana Dekon 2006. Jakarta: Depkes RI
Departemen Kesehatan RI. 2002. Buku Pedoman Pembinaan Program Perilaku
Hidup Bersih. Jakarta. DEPKES.

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pengukuran dan Pemeriksaan.


Jakarta: Departemen Kesehatan RI,
Hidayati, Farida. “Hubugan Antara Pola Konsumsi, Penyakit Infeksi dan
Pantang Makanan terhadap Risiko Kurang Energi Kronis (KEK) pada Ibu
Hamil di Puskesmas Ciputat Kota Tangerang Selatan Tahun 2015.”
Skripsi S1 Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2015.
Kementrian Kesehatan RI. 2013. Pedoman Gizi Ibu Hamil dan Pengembangan
Makanan Tambahan Ibu Hamil Berbasis Pangan Lokal. Jakarta:
Kementrian Kesehatan RI
Kristianto.2014. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil. Surabaya : Grenada Group
Production
Notoadmodjo S., 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka
Cipta
Soetjiningsih. 2014. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran EGC.
Wahyu GG. 2014. Obesitas Pada Anak. Jakarta. Bfirst;.
WHO.Obesity : Preventing and Managing The Global Epidemic: Technical
Report Series. World Health Organization. 2015 Diakses pada Tanggal 2o
Mei 2018. Diakses pada http://www.who.int/topics/obesity/en/

III. Learning Issues


1. Apa saja kebutuhan gizi dan Nutrisi pada ibu hamil?
2. Bagaimana tindakan seorang dokter untuk memberdayakan PHBS pada
masyarakat?
3. Apakah yang dimaksud dengan PHBS khususnya yang di keluarga ?

IV. Pembahasan Learning Issues

1. Apa saja kebutuhan gizi dan Nutrisi pada ibu hamil?


Kebutuhan zat gizi pada tahap kehamilan yaitu :
1. Trimester I
Pada trimester pertama, ibu hamil biasanya mengalami morning
sickness, dengan gejala mual, muntah, dan nafsu makan berkurang. Jika
ibu hamil enggan makan, bisa berdampak buruk terhadap kesehatan ibu,
misalnya, mengalami kekurangan gizi. Selama hamil, ibu memerlukan
semua zat gizi. Oleh karena itu kebutuhan energi, protein, vitamin,
mineral bertambah. Selama kehamilan, diperlukan tambahan protein, rata-
rata 17 gram/hari. Akan tetapi pada trimester pertama belum bisa
terpenuhi. Diharapkan 1g/kg protein.
 Kebutuhan zat gizi minggu ke – 1 s/d minggu ke- 4
Pada periode kehamilan ini calon ibu perlu mengonsumsi
makanan bergizi tinggi untuk mencukupi kebutuhan kalori tubuh
ibu dan janin yang bertambah 180 kkal per hari dari konsumsi
kebutuhan tidak hamil sebesar 2200 kkal. Selain untuk memenuhi
kebutuhan energy yang diperlukan oleh si ibu, gizi ini diperlukan
karena janin sedang terbentuk secara pusat pada periode
kehamilan ini.

 Kebutuhan zat gizi minggu ke-5 s/d ke-6


Pada kehamilan minggu ke-5 si ibu biasanya akan mulai
ditandai mual dan mutah. Agar konsumsi makanan tetap masuk
tidak terganggu oleh rasa mual dan muntah. Hal ini dapat disiasati
dalam makan porsi kecil tapi sering. Konsumsi makanan selagi
segar dan hangat.

 Kebutuhan zat Gizi minggu ke-7 s/d minggu ke-8


Ibu perlu mengonsumsi aneka jenis makanan berkalsium
tinggi untuk menunjang  pembentuka tulang rangka tubuh janin
yang berlangsung saat ini. Kebutuhan kalsium ibu hamil ditambah
10 mg dari kebutuhan ibu wanita tidak hamil sebesar 800 mg.

 Kebutuhan zat gizi minggu ke-9 s/d minggu ke-12


Pada minggu ke-9, ibu jangan sampai menambah
kebutuhan asam folat 0,2  dari kebutuhan wanita tidak hamil
sebesar 400. Banyak mengonsumsi juga vitamin c dengan
menambah 200 mg dari kebutuhan wanita tidak hamil sebanyak 75
mg. Pada minggu ke 10, saatnya ibu makan banyak protein untuk
memperoleh asam amino yang tingi yang berfungsi untuk
pembentukan otak janin. Pada minggu ke-12 ibu hamil penuhi
vitamin tinggi agar janin tidak mengalami cacat saat lahir.
Kebutuhan vitaminnya meliputi A, B1, B2, B3 dan B4 (Kristianto,
2014).

2. Trimester II
Trimester kedua, gangguan morning sickness sudah berkurang,
namun kebutuhan gizi ibu hamil kian bertambah karena pertumbuhan
janin lebih cepat daripada waktu trimester pertama. Asupan protein bagi
ibu hamil harus bertambah, asupan kalori juga harus tercukupi. Protein
dan kalori akan digunakan untuk membentuk plasenta, ketuban,
menambah volume darah, dan mengalirkannya ke seluruh tubuh.Pada
trimester ke dua, ibu hamil sudah mulai mempunyai nafsu makan. 1,5
g/kg berta badan protein/ hari diperkirakan dapat terpenuhi. Pada
trimester ke tiga nafsu makan tambah besar (Kristianto, 2014).

 Kebutuhan zat gizi minggu 13 s/d minggu ke-16


Jangan makan coklat, minum kopi, dan the. Sebab kafeinnya juga
terdapat di teh, kola, dan cokelat. Berisiko mengaganggu
perkembangan saraf pusat janin yang mulai berkembang. Ibu perlu
menambah asupan makanan setara dengan 300 kilo kalori perhari
untuk tumbuhan energy yang dibutuhkan untuk tumbuh kembang
janin (Kristianto, 2014).
 Kebutuhan zat gizi minggu 17 s/d minggu ke – 23
Ibu jangan sampai lupa makan sayur dan buah serta cairan utuk
mencegah sembelit. Kebutuhan cairan tubuh meningkat pada periode
kehamilan minggu-minggu ini. Pastikan ibu minum 8-10 gelas air
putih setiap harinya. Selain itu konsumsi sumber zat besidan vitamin
C untuk mengoptimalkan pembentukan sel darah merah baru, sebab
jantung dan sistem peredaran darah janin sedang berkembang
(Kristianto, 2014).
 Kebutuhan zat Gizi minggu 24/minggu ke 2
Pada minggu ke 28 ibu perbanyak mengonsumsi makanan yang
mengandung asam lemak omega 3,fungsinya bagi pembentukan otak
dan kecerdasan janin.vitamin E tinggi sebagai antioksidan harus
dipenuhi pula pada kehamilan minggu ke 28 ini (Kristianto, 2014).

3. Trimester III

Trimester ke tiga janin semaki besar dan kebutuhan gizi ibu hamil
meningkat. Selain protein, kalori, dan vitamin  pada trimester ini ibu
hamil juga harus memerhatikan asupan zat besi. Ibu hamil dapat
mengonsumsi suplemen zat besi dengan pengawasan dokter selama masa
kehamilan. Mineral lain yang dibutuhkan adalah iyodium, yang berfungsi
sebagai pembentuk senyawa tiroksin. Senyawa ini berguna untuk
mengontrol metabolisme sel. Kekurangan iodium bisa menyebabkan bayi
lahir kerdil dan pertumbuhannya terhambat. Pada trimester ke tiga ini
protein bisa mencapai 2g/kg berat badan/hari. Jenis protein yang
dikonsumsi sebaiknya mempunyai nilai biologi tinggi seperti daging,
ikan, telur, tahu, tempe, kacang-kacangan, bji-bijian, susu, sayuran, buah-
buahan dan yogurt (Kristianto, 2014)

Pada kehamilan periode trimester periode ke 3 ini,ibu hamil buth


bekal energi yang memadai.selain itu untuk mengatasi beban yangsangat
berat juga sebagai cadangan energy untuk persalinan kelak.pertumbuhan
otak janin akan terjadi cepat sekali pada dua bulan terakhir menjelang
persalinan (Kristianto, 2014)

Anda mungkin juga menyukai

  • JK 5
    JK 5
    Dokumen3 halaman
    JK 5
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Data Antropometri
    Data Antropometri
    Dokumen3 halaman
    Data Antropometri
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Rumusan Masalah
    Rumusan Masalah
    Dokumen1 halaman
    Rumusan Masalah
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Patofisiologi Diabtes
    Patofisiologi Diabtes
    Dokumen2 halaman
    Patofisiologi Diabtes
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Status Dermatologi
    Status Dermatologi
    Dokumen2 halaman
    Status Dermatologi
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Kti Deden
    Kti Deden
    Dokumen3 halaman
    Kti Deden
    Deden KurniawanHidayat
    Belum ada peringkat
  • Acak 3
    Acak 3
    Dokumen3 halaman
    Acak 3
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • JK 2
    JK 2
    Dokumen3 halaman
    JK 2
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • JK 4
    JK 4
    Dokumen2 halaman
    JK 4
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Acak 5
    Acak 5
    Dokumen2 halaman
    Acak 5
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Acak 6
    Acak 6
    Dokumen2 halaman
    Acak 6
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 6
    DHF 6
    Dokumen2 halaman
    DHF 6
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • JK 3
    JK 3
    Dokumen3 halaman
    JK 3
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Acak 4
    Acak 4
    Dokumen3 halaman
    Acak 4
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 9
    DHF 9
    Dokumen1 halaman
    DHF 9
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Acak 2
    Acak 2
    Dokumen2 halaman
    Acak 2
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • Acak 1
    Acak 1
    Dokumen1 halaman
    Acak 1
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 11
    DHF 11
    Dokumen3 halaman
    DHF 11
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 12
    DHF 12
    Dokumen2 halaman
    DHF 12
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 15
    DHF 15
    Dokumen3 halaman
    DHF 15
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 8
    DHF 8
    Dokumen2 halaman
    DHF 8
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 4
    DHF 4
    Dokumen2 halaman
    DHF 4
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 8
    DHF 8
    Dokumen2 halaman
    DHF 8
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 16
    DHF 16
    Dokumen3 halaman
    DHF 16
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 10
    DHF 10
    Dokumen2 halaman
    DHF 10
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 4
    DHF 4
    Dokumen2 halaman
    DHF 4
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 5
    DHF 5
    Dokumen1 halaman
    DHF 5
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 1
    DHF 1
    Dokumen1 halaman
    DHF 1
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 3
    DHF 3
    Dokumen2 halaman
    DHF 3
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat
  • DHF 2
    DHF 2
    Dokumen2 halaman
    DHF 2
    dedenhidayat
    Belum ada peringkat