Kewenangan Ptun Dalam Menyelesaikan Sengketaperbuatan Melanggar Hukum Oleh Pemerintah (Onrechmatige Overheidsdaad)
Kewenangan Ptun Dalam Menyelesaikan Sengketaperbuatan Melanggar Hukum Oleh Pemerintah (Onrechmatige Overheidsdaad)
[UNIVERSITAS MATARAM]
JATISWARA
JATISWARA]
ABSTRAK
Nomor 43 Tahun 1991 Tentang Ganti hanya mengatur atau berisi tuntutan
Rugi Dan Tata Cara Pelaksanaannya agar KTUN yang disengketakan itu
Pada Peradilan Tata Usaha yang dinyatakan batal atau tidak sah,
ditindak lanjuti dengan dengan atau tanpa tuntutan ganti rugi
Keputusan Menteri Keuangan Republi dan/atau rehabilitasi, namun
k Indonesia mengingat UU Peratun belum
Nomor 1129/Kmk.01/1991 Tentang disesuaikan dengan UU AP maka
Tata Cara Pembayaran Ganti Rugi aturan tersebut secara mutatis
Pelaksanaan Keputusan Pengadilan mutandis berlaku terhadap tuntutan
Tata Usaha Negara, dimana ganti kerugian bagi warga masyarakat
Pemerintah (badan/jabatan akibat tindakan faktual pemerintah
pemerintah) melakukan ganti rugi yang absah (rechmatigeheid).19
dalam bentuk pembayaran sejumlah Dalam UU AP pengaturan
uang kepada orang atau badan hukum mengenai ganti kerugian kepada
perdata atas beban badan atau jabatan warga masyarakat akibat
administrasi berdasarkan putusan keputusan/tindakan faktual pemerintah
PTUNnamun dibatasi minimal hanya yang merugikan warga masyarakat
Rp 250.000 (dua ratus lima puluh ribu diatur dalam ketentuan Pasal 71 ayat
rupiah) sampai dengan maksimal Rp (5) menyatakan bahwa kerugian yang
5.000.000 (lima juta rupiah) dan timbul akibat keputusan dan/atau
hanya terhadap tuntutan ganti tindakan yang dibatalkan menjadi
kerugian materil saja dan tidak untuk tanggung jawab badan dan/atau
kerugian inmateril. pejabat pemerintahan. Selanjutnya
Pada dasarnya kerugian yang Pasal 72 menyatakan ketentuan
dialami oleh setiap warga masyarakat mengenai tata cara pengembalian
menjadi dasar diajukannya gugatan di sebagaimana dimaksud dalam Pasal 70
PTUN namun tujuan pokoknya adalah ayat (3) dan tanggung jawab badan
agar PTUN membatalkan keputusan
19Bambang Arwanto, Perlindungan
yang merugikan kepentingan warga Hukum Bagi Rakyat Akibat Tindakan Faktual
Pemerintah, Yuridika, Fakultas Hukum Universitas
masyarakat. Aturan tersebut memang Airlangga, 2016, h 23