Anda di halaman 1dari 17

RESUME

Administrasi PTK

Konsep Dasar dan Proses Administrasi PTK

Dosen:

Dr. Rifma, M.Pd.

Oleh:

Hafizatunnisa

19029020

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2021
Administrasi PTK
A. Konsep Dasar Administrasi PTK
Administrasi dalam pengertian secara harfiah, kata
“adminitstrasi” berasal dari bahasa latin yang terdiri dari kata ad dan
ministrare. Kata ad mempunyai arti sama dengan kata to dalam bahasa
inggris yang berarti “ke” atau “kepada”. Dan kata ministrare sama dengan
kata to serve atau to conduct yang berarti melayani, membantu dan
mengarahkan. Dalam bahasa inggris to administer berarti pula “ mengatur,
memelihara dan mengarahkan”. Administrasi dalam pengertian yang
sempit yaitu kegiatan yang intinya adalah kegiatan rutin catat mencatat,
mendokumentasikan kegiatan, menyelenggarakan suart menyurat dengan
segala aspek serta mempersiapkan laporan.
1. Pendidik
Secara umum pendidik di indonesia lebih dikenal dengan
pengajar, adalah tenaga kependidikan yang berpartisipasi dalam
menyelenggarakan pendidikan dengan tugas khusus sebagai profesi
pendidik. Pendidik mempunyia sebutan lain sesuai kekhususannya,
yaitu guru, dosen, konselor, pamong belajar, widyaiswara, tutor,
instruktur, fasilitator. Sedangkan dalam UU No. 20 tahun 2003 BAB
XI pendidik dan tenaga kependidikan pasal 39 mengatakan bahwa
pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran,
melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan penelitian
dan pengabdian kepada masyarakat terutama bagi pendidik di
perguruan tinggi. Pendidik merupakan tenaga profesional, merancang
pembelajaran, melaksanakan pembelajaran, menilai hasil
pembelajaran, membimbing melatih meneliti mengabdi pada
masyarakat.
2. Tenaga Kependidikan
Tenaga kependidikan meliputi kepala sekolah/madrasah,
pengawas satuan pendidikan, tenaga administrasi, tenaga kepustakaan,
tenaga laboratorium, teknisi, pengelola kelompok belajar, pemong
belajar dan tanag kebersihan.
UU no 20 tahun 2003 BAB XI pendidik dan tenaga
kependidikan pasal 39 yaitu, tenaga kependidikan bertugas
melaksankan adminsitrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,
dan pelayanan teknis untuk, menunjang proses pendidikan pada satuan
pendidikan.
Tenaga kependidikan lainnya, orang yang berpartisipasi dalam
penyelenggaraan pendidikan disatuan pendidikan, walaupun secara
tidak langsung terlibat dalam proses pendidikan diantaranya, wakil
wakil/ kepala urusan, tata usaha, laboran, pustakawan, pelatihan
ekstrakulikuler, dan petugas keamanan atau penjagaan.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
administrasi pendidik dan tenaga kependidikan adalah proses
keseluruhan kegiatan pendidik yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pelaporan, pengkoordinasian,
pengawasan dan pembiayaan, dengan menggunakan atau
memanfaatkan fasilitas yang tersedia, baik personal, materiil, maupun
spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif dan efesien.
B. Proses Administasi PTK
1. Perencanaan
a. Pengadaan
Pengadaan tenaga personil adalah proses kegiatan untuk
mengisi formasi yang kosong. Perlu diketahui bahwa
lowonganya suatu formasi, disamping disebabkan karena
pengembangan lembaga dengan menambah jabatan-jabatan baru
juga disebabkan oleh adanya personil-personil lembaga yang
berhenti (Afriansyah. 2019) Pengadaan tenaga kependidikan
diselengarakan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
1) Pengumuman adanya formasi baru
Pengumuman ini dilakukan untuk memberitahukan
kepada seluruh masyarakat yang memenuhi kualifikasi
melalui media cetak maupun media elektronik.
2) Pendaftaran
Pendafataran dilakukan setelah pengumuman tersebar dan
pendaftar mengajukan permohonana dengan memenuhi
syarat yang telah ditentukan beserta lampiran lainnya yang
dibutuhkan.
3) Seleksi atau penyaringan
Dalam pengadaan tenaga kependidikan, penyaringan
dilaksanakan melalui dua tahap yaitu:
a) Penyaringan Administrative
b) Penyaringan administrative dilaksanakan berupa
pemeriksaan terhadap kelengkapan beserta
lampirannya. Apabila terdapatkekurangan lengkapan
dalam hal administrative maka peserta tersebut akan
gagal.
c) Ujian atau riset
Setelah peserta yang lulus dalam tes penyaringan
administrative maka akan mengikuti ujian pegawai
dengan materi pemberitahuan umum, pengetahuan
teknis, dan yang lainnya dipandang perlu.
b. Seleksi
c. Penempatan
Penempatan merupakan tindakan pengaturan atas
seseorang untuk menempati suatu posisi atau jabatan. Meskipun
tindakan penempatan ini mengandung unsur uji coba yang
menyebabkan adanya tindakan penempatan kembali namun
pada dasarnya penempatan tenagakependidikan merupakan
tindakan yang menentukan keluaran dan komposisi ketenagaan
dilihat dari kepentingan keseimbangan struktur organisasi
pendidikan nasional. tindakan penempatan merupakan
tindakan terpadu antara apa yang dapat tenaga baru
perlihatkan (kerjakan) dengan tuntutan-tuntutan pekerjaan,
kewajiban- kewajiban dan hal-hal yang ditawarkan dari jabatan
tersebut. Karena itu suatu prinsip yang mengatakan “the right
man on the right place” (orang yang tepat pada tempat yang
tepat) haruslah dipenuhi.
Dalam konteks penempatan ini, adanya mutasi
(perpindahan pegawai) dari satu daerah ke daerah lain atau dari
satu bidang kerja ke bidang kerja yang lain dapat dilakukan
dengan memperhatikan kebutuhan. Kebutuhan tersebut
dapat berkenaan dengan kebutuhan kuantitas maupun kualitas.
Mutasi atau perpindahan di kalangan tenaga kependidikan dapat
menjadi alternatif penting untuk pengembangan organisasi.
2. Pelaksanaan
a. Orientasi
Orientasi merupakan upaya memperkenalkan seorang
tenaga kependidikan yang baru terhadap situasi dan kondisi
pekerjaan atau jabatannya. Ada juga yang berpendapat orientasi
adalah suatu proses pemberian pemahaman kepada peserta,
tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan latihan yang
sedang diadakan.
Orientasi bertujuan untuk mempercepat masa adaptasi
sehingga tenaga kependidikan baru dapat bekerja lebih depat
dan lebih baik. Namun tidak semua orientasi menjamin hasil
yang baik. Pemberian informasi yang tidak tepat dapat
menimbulkan situasi yang buruk bagi tenaga kependidikan baru
maupun organisasi atau perusahaan. Program orientasi sering
juga disebut dengan induksi, yakni memperkenalkan para
pegawai dengan peranan atau kedudukan mereka, dengan
organisasi dan dengan pegawai lain (Nawawi, 1994).
b. Pembinaan dan Pengembangan
Menurut Purwanto (dikutip dari Nur, 2017) Pembinaan
atau pengembangan tenaga kependidikan merupakan usaha
mendaya-gunakan, memajukan dan meningkatkan produktivitas
kerja setiap tenaga kependidikan yang ada di seluruh tingkatan
manajemen organisasi dan jenjang Pendidikan (sekolah). Tujuan
dari kegiatan pembinaan ini adalah tumbuhnya kemampuan
setiap tenaga kependidikan yang meliputi pertumbuhan
keilmuannya, wawasan berpikirnya, sikap terhadap
pekerjaannya dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya
sehari-hari sehingga produktivitas kerja dapat ditingkatkan.
Suatu program pembinaan tenaga kependidikan biasanya
diselenggarakan atas asumsi adanya berbagai kekurangan dilihat
dan tuntutan organisasi, atau karena adanya kehendak dan
kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang di kalangan tenaga
kependidikan itu sendiri.
Kemendikbud (2012) mengungkapkan bahwa ada
beberapa prinsip yang patut diperhatikan dalam
penyelenggaraan pembinaan tenaga kependidikan ini yaitu:
1) Pembinaan tenaga kependidikan patut dilakukan untuk
semua jenis tenaga kependidikan baik untuk tenaga
structural, tenaga fungsional maupun tenaga teknis
penyelenggara pendidikan.
2) Pembinaan tenaga kependidikan berorientasi pada
perubahan tingkah laku
3) Pembinaan tenaga kependidikan dilaksanakan untuk
mendorong meningkatnya kontribusi setiap individu
terhadap organisasi pendidikan atau sistem sekolah
4) Pembinaan tenaga kependidikan dirintis dan diarahkan
untuk mendidik dan melatih seseorang sebelum maupun
sesudah menduduki jabatan/posisi
5) Pembinaan tenaga kependidikan sebenarnya dirancang
untuk memenuhi tuntutan pertumbuhan dalam jabatan,
pengembangan profesi, pemecahan masalah, kegiatan-
kegiatan remedial, pemeliharaan motivasi kerja dan
ketahanan organisasi pendidikan.
Afriansyah (2019), mengatakan bahwa strategi
pengembangan tenaga pendidik dan kependidikan meliputi
proses dan langkah-langkah yang cukup kompleks meliputi:
1) Analisis kinerja
Analisis dilakukan dengan prosedur analisis kinerja
yang dapat dimulai dengan melihat dan membandingkan
antara kinerja rill tenaga pendidik/kependidikan dengan
standar kinerja yang sudah ditetapkan, apakah sudah
sesuai atau tidak dengan standar kinerja yang telah
dipatok.
2) Analisis kebutuhan
Analisis kebutuhan pengembangan tenaga pendidik dan
kependidikan didasarkan pada hasil analisis kinerja.
Beberapa langkah yang perlu dilakukan yaitu:
a) Mengidentifikasi standar kinerja tenaga pendidik
dan kependidikan.
b) Mengidentifikasi kinerja tenaga pendidik dan
kependidikan.
c) Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan tenaga
pendidik dan kependidikan
3) Analisis sumber daya
Ada beberapa macam sumber daya yang diperlukan dalam
pengembangan SDM tenaga pendidik/kependidikan, yaitu:
a) Sumber daya manusia
b) Biaya
c) Fasilitas
c. Kesejahteraan
1) Gaji
Di dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan gaji
adalah hak yang diterima oleh guru atau dosen atas
pekerjaannnya dari penyelenggaraan pendidikan atau
satuan pendidikan dalam bentuk financial secara berkala
sesuai dengan peraturan perundang- undangan. Ini berarti
bahwa seorang guru (dalam hal ini guru PNS) akan diberi
gaji berupa uang yang dibayarkan secara berkala. Berkala
yang diamsud di sini adalah setiap bulan. Besarnya gaji
yang diterima tersebut sesuai pangkat/golongan dan masa
kerja.
Selain diberi gaji pokok, seorang PNS (termasuk
guru) akan mendapat kenaikan gaji berkala apabila telah
memenuhi persyaratan seperti: telah mencapai masa kerja
golongan dan penilaian pelaksanaan pekerjaan sekurang-
kurangnya cukup. Di samping kenaikan gaji berkala,
seorang PNS (guru PNS) juga diberi tunjangan keluarga
dan tunjangan jabatan.
2) Tunjangan
Tunjangan profesi diberikan kepada guru yang telah
memiliki sertifikat pendidik yang diangkat oleh
penyelenggarakan pendidikan dan satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
Besarnya tunjangan profesi adalah sebesar gaji
pokok guru tersebut. Tunjangan profesi tersebut
dialokasikan dalam anggaran pendapatan dan belanja
negara (APBN) dan/ atau anggaran pendapat belanja
daerah (APBD). Hal ini dinyatakan dalam pasal 16 ayat 2
dan 3 UU Nomor 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen
saja, tapi boleh juga dalam alokasi APBD. Namun sampai
tahun 2011 ini pembayaran tunjangan profesi guru belum
dibebankan pada APBD kabupaten/kota.
Di samping gaji pokok, tunjangan keluarga
(istri/suami dan anak) tunjangan fungsional, tunjangan
profesi, di beberapa daerah guru juga mendapat insentif
atau yang sejenis dengan itu dari dana APBD
kabupaten/kota di tempat guru tersebut bertugas. Besarnya
tentulah beragam sesuai dengan kemampuan keuangan
daerah.
3) Cuti
a) Cuti Tahunan
Merupakan hak PNS, termasuk CPNS yang
telah bekerja secara terus menerus selama satu
tahun. Penggunaan cuti tahunan (Ramadhani, 2015):
Penggunaan curi tahunan dapat digabungkan
dengan cuti bersama dengan jumlah paling
sedikit menjadi 3 hari kerja
Cuti bersama yang tidak digunakan karena
kepentingan dinas dan berdasarkan surat tugas
tetap menjadi hak cuti tahunan PNS
Cuti tahunan yang tersisa 6 hari kerja atau
kurang tetap menjadi hak PNS yang
bersangkutan
Cuti tahunan yang tersisa lebih dari 6 hari
kerja harus dimintakan penagguhan oleh
PNS/CPNS kepada pejabat yang berwenang
memberikan cuti, agar penagguhan dimaksud
dapat dilaksanakan ditahun selanjutnya.
Pejabat yang berwenang memberikan cuti
dapat menangguhkan cuti tahunan paling lama
akhir bulan desember tahun yang berjalan
Apabila cuti tahunan tidak diambil secara
penuh dalam beberapa tahun, maka cuti
tahunan yang tersisa digabungkan
penggunaannya dengan cuti tahunan tahun
yang sedang berjalan, daat diambil untuk
paling lama delapan belas hari kerja termasuk
cuti tahunan yang sedang berjalan dan dua
puluh empat hari kerja termasuk cuti tahunan
yang sedang berjalan.
Pengajuan permohonan cuti tahunan yang
tersisa digabungkan penggunaannya dengan
cuti tahunan yang sedang berjalan harus
mencantumkan jumlah cuti tahunan ynag
tersisa di cuti tahunan pada masing masing
tahun yag bersangkutan
Tanpa adanya persetujuan penangguhan dari
pejabat yang berwenang memberikan cuti,
lamanya cuti tahunan yang dapat diambil
dalam tahun yang sedang berjalan menjadi
paling lama 18 hari kerja
b) Cuti besar
Merupakan hak PNS yang telah bekerja paling
kurang 6 tahun secara terus menerus. Peggunaan cuti
besar (Ramadhani, 2015):
PNS perlu merencanakan penggunaan cuti
besar sejak awal tahun
Cuti besar dapat digunakan oleh PNS untuk
memenuhi kewajiban agama; persalinan
anaknya yang keempat apabila PNS yang
bersangkutan mempunyiai hak cuti besar
menjelang persalinan
PNS yang telah melaksanakan cuti tahunan
dan akan mengambil cuti besar pada tahun
yang bersangkutan harus mengembalikan
TKPKN yang diterimanya selama
melaksanakan cuti tahunan
PNS yang akan/telah menggunakan cuti
bersama berhak untuk cuti bersama;cuti
tahunan yang bersisa pada tahun sebelum
digunakan cuti besar; cuti sakit; cuti bersalin
untuk pertama, kedua dan ketiga; dan cuti
karena alasan penting
c) Cuti Sakit
Hak cuti sakit merupakan hak PNS atau CPNS
wanita yang mengalami gugur kandungan.
Penggunaan cuti sakit (Ramadhani, 2015):
PNS yang menderita sakit lebih dari dua hari
harus melampirkan surat keterangan dokterdan
rumah sakit pemerintah/ puskesmas
PNS yang telah menggunakan cuti sakit untuk
jangka waktu paling lama satu tahun enam
bulan dan telah aktif kembali bekerja , berhak
atas : cut bersama; cuti tahunan pada tahun
yang berjalan dan cuti tahunan yang tersisa
sebelum digunakan cuti sakit; cuti besar; cuti
bersalin dan cuti karena alasan penting.
d) Cuti Bersalin
Merupakan hak PNS/CPNS wanita untuk
persalinan anaknya yang pertama, kedua, ketiga.
Jika cuti bersalin yang digunakan oleh CPNS wanita
pada persalinan anak pertamanya, maka akan
mengurangi hak cuti persalinannya ketika sudah
menjadi PNS. Penggunaan cuti bersalin (Ramadhani,
2015):
PNS yang telah menggunakan cuti bersalin
berhak atas cuti cuti lainnya
PNS wanita dapat diberikan cuti besar untuk
persalinan anaknya yang keempat, apabila
yang bersangkutan mempunyai hak cuti besar
menjelang persalinan.
PNS wanita yang akan telah menggunakan cuti
besar untuk persalinan anaknya yang keempat
tidak berhak lagi atas cuti tahunannya dalam
tahun yang bersangkutan
PNS wanita yang akan telah menggunakan cuti
bersalin berhak atas cuti lainnya.
PNS wanita dapat diberikan cuti di luar
tanggungan negara untuk persalinan anaknya
yang kelima dan seterusnya.
PNS wanita yang telah menggunakan cuti di
luar tanggungan tersebut, berhak atas : Cuti
bersama, Cuti tahunan pada tahun yang
berjalan dan cuti tahunan yang tersisa pada
tahun sebelum di gunakan cuti di luar
tanggungan Negara, Cuti besar setelah kerja
kembali, paling kurang 6 (enam) tahun secara
terus menerus, Cut sakit, dan Cuti karena
alasan penting.
4) Penghargaan
Pemerintah memberikan sebuah penghargaan di
institusi pendidikan terhadap guru, dosen, kepala sekolah,
dan seluruh tenaga pendidik yang berprestasi.
Penghargaan PTK berprestasi ini sebagai penggerak
perubahan dalam kemajuan mutu pendidikan. Direktur
Jenderal Pendidikan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan (Dirjen Dikmen Kemdikbud) Achmad
Jazidie mengatakan, tujuan diberikannya penghargaan
adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia
(SDM). Tujuan lainnya, adalah untuk dapat meningkatkan
mutu pendidikan ke arah yang lebih baik.
5) Kenaikan Pangkat
Ketentuan kenaikan pangkat (Nur, 2017):
a) 4 tahun dalam pangkat yang dimiliki dan setiap
unsur DP3 sekurang-kurangnya memperoleh nilai
baik dalam tahun terakhir.
b) 5 tahun dalam pangkat yang dimiliki setiap unsure
DP3 sekurang-kurangnya bernilai cukup dalam
tahun terakhir.
Menurut Afriansyah (2019), ada 10 jenis kenaikan
pangkat PTK, yaitu:
a) Kenaikan pangkat Reguler diberikan kepada
pegawai yang telah memenuhi syarat yang telah
ditentukan tanpa terikat pada jabatan yang
dipangkunya.
b) Kenaikan pangkat pilihan diberikan kepada pegawai
yang telah memangku jabatan struktural atau
fungsional, dalam batas-batas jenjang pangkat yang
ditentukan untuk jabatan yang bersangkutan.
c) Kenaikan pangkat istimewa diberikan kepada
pegawai yang menunjukkan prestasi kerja yang luar
biasa baiknya menemukan penemuan baru yang
bermanfaat bagi Negara.
d) Kenaikan pangkat pengabdian sebagai penghargaan
bagi pegawai yang akan mencapai batas usia pensiun
dan akan mengakhiri masa jabatannya dengan hak
pensiun.
e) Kenaikan pangkat anumarta merupakan kenaikan
pangkat setingkat lebih tinggi daripada pangkat yang
dimiliki, untuk menghargai pengabdian dan
jasajasanya kepada Negara dan bangsa.
f) Kenaikan pangkat dalam tugas belajar diberikan
dalam batas jenjang pangkat yang ditentukan. Untuk
jabatan yang dipangku sebelum yang bersangkutan
mengikuti pendidikan atau latihan jabatan dan
dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang
berlaku.
g) Kenaikan pangkat menjadi pejabat Negara diberikan
kepada pegawai yang diangkat menjadi pejabat
Negara, baik yang dibebaskan dari jabatan
organiknya maupun yang tidak dibebaskan dari
jabatan organiknya.
h) Kenaikan pangkat dalam penugasan diluar instansi
diberikan kepada pegawai yang dipekerjakan atau
diperbantukan dengan instansi lain.
i) Kenaikan pangkat dalam wajib militer diberikan
kepada pegawai selama menjalani dinas wajib
militer. Kenaikan pangkatnya dipertimbangkan
kembali setelah kembali dari dinas wajib militer.
j) Kenaikan pangkat penyesuaian ijazah diberikan
kepada pegawai yang telah menyelesaikan belajar
sesuai dengan surat tanda tamat belajar yang
diperolehnya
6) Pemberhentian
7) Pensiun
Peta Konsep

Administrasi
PTK

Konsep Dasar Proses

Tenaga
Pendidik Perencanaan Pelaksanaan
Kependidikan

Pembinaan
Pengadaan Seleksi Penempatan Orientasi dan Kesejahteraan
Pengembangan

Kenaikan
Gaji Tunjangan Cuti Penghargaan Pemberhentian Pensiun
Pangkat
Daftar Pustaka
Afriansyah, H. (2019). Administrasi Pendidik dan Tenaga Kependidikan. padang: osf.io.
https:// www.elearning.unp.ac.id
Kemendikbud. (2005). UU No.14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen, 48(9), 800 809.
Nur, W. (2017). Makalah Tenaga Pendidikn dan Tenaga Kependidikan.
https://caridokumen.com/download/makalah-tenagapendidik-dan-tenaga-kependidikan-
_5a460cf8b7d7bc7b7aeac6d3_pdf
Ramadhani, G. (2015). Administrasi Pendidikan dan Tenaga Kependidikan.
http://githagia.blogspot.com/2015/10/administrasipendidik-dan-tenaga.html
UU No 20 tahun 2003 BAB XI pendidik dan tenaga kependidikan pasal 39

Anda mungkin juga menyukai