Anda di halaman 1dari 8

LITERATUR REVIEW PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

“Kontribusi Pajak Daerah Bagi Pembangunan Infrastruktur Jalan (Studi


Pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten
Sidoarjo dan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Sidoarjo)”

Dosen Pengampu: Riska Aprilia Ayuingtyas ST.MT

Oleh:

Retno Andrea Ningrum

D1091181023

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TANJUNGPURA
PONTIANAK
2019

1
Critical Review Jurnal Pajak

Judul jurnal : KONTRIBUSI PAJAK DAERAH BAGI PEMBANGUNAN


INFRASTRUKTUR JALAN (Studi pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan
Keuangan dan Aset Kabupaten Sidoarjo dan Dinas Pekerjaan Umum Bina
Marga Kabupaten Sidoarjo)

Jurnal : Jurusan Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas


Brawijaya, Malang.

Penulis : Ekil Amas Setiani, Tjahjanulin Domai,dan Abdul Wachid

Download : E-Journal

Tujuan: untuk mengetahui kontribusi pajak daerah bagi pembangunan


infrastruktur jalan yang kurang tepat dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

Metode: Metode kualitatif deskriptif dan analisis data model Miles Hubberman

Kata Kunci: pembangunan, infrastruktur jalan, pajak daerah

Tanggal Review : 5 april 2020

2
PENDAHULUAN ringan. Kerusakan infrastruktur jalan
tersebut dapat berimbas negatif
Pembangunan merupakan suatu
terhadap masyarakat pasalnya dapat
proses kegiatan yang dilakukan
mengganggu aktivitas masya-rakat.
untuk pengembangan atau
Melalui pembangunan infrastruktur
mengadakan perubahan-perubahan
dan sarana pengembangan ekonomi
kearah keadaan yang lebih baik.
daerah maka potensi ekonomi yang
Pembangunan infrastruktur jalan
masih lemah bisa diaktualkan dalam
sebagai salah satu pendukung gerak
Nurcholis (2005, h.295).
laju dan pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Sehingga peran Faktor pendukung dalam
infrastruktur jalan sangat penting ketersediaan infrastruktur jalan yaitu
dalam suatu daerah. Infrastruktur penerimaan daerah yang memadai.
jalan merupakan barang publik yang Berdasarkan pada Undang-Undang
dinikmati atau diperlukan oleh Nomor 32 tahun 2004 pasal 157
semua masyarakat. Berdasarkan atas sumber-sumber penerimaan daerah
otonomi daerah maka dapat dibagi menjadi 4 golongan
penyelenggaraan infrastruktur jalan yaitu pendapatan asli daerah, dana
terbagi atas tiga kewenangan yaitu perimbangan, pinjaman daerah dan
pemerintah pusat, pemerintah daerah lain-lain pendapatan yang sah. Salah
provinsi dan daerah Kabupaten atau satu sumber pendapatan asli daerah
kota. adalah pajak daerah. Pajak daerah
menurut Tjahjanulin (2010, h.184)
Berdasarkan pada Kepala Dinas
merupakan kontribusi wajib kepada
Pekerjaan Umum Bina Marga
daerah terutama oleh orang pribadi
Kabupaten Sidoarjo menyampaikan
atau badan yang bersifat memaksa
bahwa panjang jalan di Kabupaten
berdasarkan Undang-Undang dengan
Sidoarjo totalnya mencapai
tidak mendapatkan imbalan secara
1.411,797 Km yang terdiri dari 18
langsung dan digunakan untuk
kecamatan. Dari beberapa kecamatan
keperluan daerah bagi sebesar-
tersebut sepanjang 916 Km atau 65%
besarnya kemakmuran rakyat.
aspalnya rusak dan sisanya rusak

3
Berdasarkan pada Peraturan Daerah JASMAS (Jaring Aspirasi
Nomor 91 Tahun 2010 tentang jenis- Masyarakat) yang mengatakan
jenis pajak daerah yang dipungut bahwa “Kerusakan jalan penghubung
oleh Kabupaten Sidoarjo terdiri dari Desa Bohar dengan Desa Masangan
pajak hotel, pajak restoran, pajak Wetan sepanjang kurang lebih 1 Km
hiburan, pajak reklame, pajak terbilang cukup mengganggu
penerangan jalan, pajak parkir, pajak aktifitas warga, karena jalan ini
air tanah, pajak bea perolehan hak merupakan jalan alternatif menuju
atas tanah dan bangunan dan pajak kawasan daerah Taman serta jalur
PBB. alternatif menuju Sidoarjo kota”.
Dari latar belakang dan fenomena
Masyarakat menjadi mandiri
tersebut maka penulis tertarik untuk
apabila didukung dengan
melakukan penelitian dengan judul
infrastruktur jalan yang memadai.
“Kontribusi Pajak Daerah bagi
Penyediaan infrastruktur jalan yang
Pembangunan Infrastruktur Jalan
memadai akan mendukung
(Studi Pada Dinas Pendapatan,
terciptanya masya-rakat yang
Pengelolaan Keuangan dan Aset
sejahtera. Tetapi pada kondisi di
Kabupaten Sidoarjo dan Dinas
lapangan bahwa infrastruktur jalan
Pekerjaan Umum Bina Marga
yang disediakan oleh pemerintah
Kabupaten Sidoarjo).
Kabupaten Sidoarjo belum optimal.
Ketersediaan infrastruktur hanya PEMBAHASAN
difokuskan pada pusat-pusat
Pendapatan dari sektor pajak
kabupaten atau kota maupun
di kabupaten sidioarjo termasuk
kawasan industri sedangkan
kategori tinggi dan mengalami
kerusakan infrastruktur jalan yang
peningkatan setiap tahunnya.
paling banyak berada di jalan
Pendapatan pajak ini kemudian di
penghubung antar desa dan jalur-
salurkan untuk kepentingan yang ada
jalur alternatif. Kondisi tersebut
di kabupaten sidoarjo sendiri.
diperkuat oleh anggota komisi A
DPRD Kabupaten Sidoarjo dalam

4
Pembahasan diatas merupakan perlu diperhatikan adalah pada
sedikit materi yang dijelaskan dalam kalimat “potensi masyarakat lemah
jurnal ini, adapun pada kesempatan bisa diakutalkan’ dan “dengan
kali ini akan mengkritisi salah satu terpenuhinya infrastruktur jalan yang
jurnal tentang pajak di kabuupaten memadai maka masyarakat dapat
sidoarjo yang aka terdiri dari mandiri karena pertmbuhan ekonomi
kelemahan dan kelebihan baik dari masyarakat” berdasarkan 2 kalimat
sistematika penyajian hingga yang di tulis oleh penulis tersebut
pembahasan yang ada dalam jurnal ada bagia yang membingungkan
ini. yang dapat mmembuat pembaca
bertanya karena tidak ada penjelasan
Kekurangan : 1) Terdapat kata yang
lebih lanjut terkait dengan maksud
masih salah dalam penempatannya,
dari potensi apa yang ada di
seperti pada penggunaan kata
masyarakat yyang bisa
perancangan dan perencanaan.
dikembangkan padahala jika kembali
2)melakukan pengulangan tentang
kepada fakta bahwa kawasan tersebut
penjelasan fakta dalam beberapa
merupakan kawasan industri yang
kalimat seperti pada bagian
besar, berarti lebih kepada
pemanfaatan pembangunnan
peningkatan dan pengembangan
infrastruktur jalan penulis mengulang
kualitas untu mendongkrak industri
penjelasan tentang fakta bahwa
tersebut bukan kepada
kabupaten sidoarjo yang merupakan
masyarakatnya. Juga pada kalimat
kawasan industri, juga terdapat
dengan terpenuhinya infrastruktur
pengulangan yang tidak penting
jalan yang memadai masyarakat
tentag jalan yang tidak memadai
mandiri karena pertumbuhan
memiliki dampaknya. Hal tersebut
ekonomi, hal tersebut perlu
dilakukan secara berulang pada
penejlasan lebih lanjut tentang
paragraf satu dan dua,. 3)pada bagian
bagaimana masyarakat yang mandiri
pemabhasan tentang pengaruh jalan
bisa berkaitan dengan kawsan
rusak bagi masyarakat khusunya
industri yang ada disana. Karena
karean kawasan industri, hal tersebut
dalam untuk asumsi dan

5
pertimbangan dalam pembangunan KESIMPULAN
sebuah infrastruktur prasarana jalan
Kerusakan infrastruktur
ini harus memeberikan alasan yang
jalan dapat mengganggu kegiatan
tepat jika mennyangkut kepentingan
masyarakat seperti pe-rekonomian
masyarakatnya serta kurangnya
dan aksesibilitas masyarakat.
penjabaran yang pasti dari penuis
Penyediaan infrastruktur jalan
tentang fakta tersebut.
harus diorientasikan seoptimal
Kelebihan :1). Untuk sistematika mungkin bagi kepentingan
penyajian penulisan sudah sangat masyarakat. Mengingat
rapi. 2). Penyampaian materi yang infrastruktur jalan merupakan
didapatkan dari beberapa instansi di barang publik yang dinikmati oleh
kabupaten sidoarjo membuktikan semua masyarakat. Pendukung
kesungguhan penuulis dalam tersediaanya infrastruktur jalan
pembuatan jurnal ilmiah. 3). Bahsa yang memadai tersebut yaitu
yang muudah dipahami dan dapat penerimaan asli daerah yaitu pajak
langsung diterima oleh pembaca. 4). daerah. Sehingga dibutuhkan
Kesiapan penulis dalam mengusung pengelolaan yang optimal dari
judul yang menyangkut tentang pajak hasil penerimaan pajak daerah
pada suatu daerah denngan data-data tersebut. Serta perlu adanya
yang bisa dinilai valid karena didapat kontribusi pajak daerah bagi
dari instansi-instansi sehingga jika pembangunan infrastruktur yang
ada masyarakat yang berasal dari tepat
kabuapten sidoarjo juga bisa menjadi
SARAN
sebuah pengetahuan akan
wilayahnya sendiri, dan jika jurnal Untuk penyammpaiannya
ilmiah ini dibaca oleh para selanjutnya dalam jurnal agar lebih
pemangku kabupaten sidoarho bisa memperhatikan fakta-fakta yang bisa
menjadi pertimbangan untuk diungkap dengan batasan penulis
dilakukannya perbaikan jalan yang dalam membuat jurnal. Agar tulisan
ada di wilayahnya sendiri. ini tidak menyimpang dari pokok

6
bahasan dan membuat orang yang DAFTAR PUSTAKA
membacanya bingung dengan isi
pembahasan yang akan dijelaskan.
Adi, Priyo Hari. (2014) Dampak Pengembangan Sarana Jalan Raya
Bagi Peningkatan Mutu Layanan Publik [Internet], Salatiga, Jurnal
Akuntansi Sektor Publik (JAKSP). Available from
<http://priyohari.files.wordpress.com [Accessed 6th February
2014].
Domai, Tjahjanulin. (2010) Manajemen Keuangan Publik. Malang: UB
Press.
DPRD Kab.Sidoarjo. (2013) Kerusakan Jalan Alternative, Jadi Sorotan
Dalam Jasmas. (Internet), DPRD Jatim. Available from <http://
http://dprd-sidoarjokab.go.id/kerusakan-jalan-alternative-jadi-sorotan-
dalam-jasmas.html [Accesed 9th Februari 2013].
DPRD Kab.Sidoarjo. (2013) 65 Persen Kondisi Jalan Masih Perlu
Perbaikan. (Internet), DPRD Jatim. Available from <http://dprd-
sidoarjokab.go.id/65-persen-kondisi-jalan-masih-perlu-perbaikan.html.
[Accesed 9th Februari 2013].
, Irfan. (2003) Dasar-dasar Administrasi Publik dan Manajemen Publik.
Malang: UB Press.
Mardiasmo. (2006) Perpajakan. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Maulidina, Surya. (2009) “Pengukuran Kinerja Program Government
Partnership Fund (GPF). [Internet], Jakarta. Available
from<http://surya.maulidina.ui.ac.id// [Accesed 9th February 2014].
Nurcholis, Hanif. (2005) Teori dan Praktik Pemerintahan dan Otonomi
Daerah. Jakarta: Grasindo. Peraturan Daerah Nomor 91 Tahun 2010 tentang
Jenis-Jenis Pajak Daerah. Sidoarjo, Pemerintah Daerah Kabupaten Sidoarjo.

Sjamsudin, Sjamsiar. (2006) Dasar-Dasar dan Teori Administrasi Publik.


Malang: Sofia Mandiri dan Indonesia Print Malang.
Sugiyono. (2011) Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan
R&D. Bandung: Alfabeta.
Soemitro, Rochmat. (1990) Azaz dan Dasar Perpajakan, Bandung: Eresco.

7
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 Tentang Pemerintahan Daerah.
Jakarta, Direktorat Otonomi Daerah.

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi


Daerah (c.2). Jakarta, Direktorat Jenderal Pajak.
Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
(c.157). Jakarta, Direktorat Otonomi Daerah.
Waluyo. (2009) Perpajakan Indonesia. Jakarta: Salemba Empat.

Anda mungkin juga menyukai