Anda di halaman 1dari 9

KONFIGURASI ELEKTRON DAN SPU

MATA KULIAH : Ikatan Kimia


KURIKULUM SEMESTER : II
TAHUN AKADEMIK : 2020/2021
DOSEN : Dr.I Nyoman Suardana,M.Si Pendidikan Ipa(S1)
Putu Septian Eka Adistha Putra,S.Pd,M.Si

NAMA MAHASISWA :

1. Gabriel Brema Singarimbun (2013031005)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA - JURUSAN


KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN
GANESHA
2021
1. Aturan Hund

Aturan ini dikemukakan oleh Firedruch Hund, seorang ahli Kimia asal Jerman.
Menurut aturan Hund, suatu elektron akan menempati subkulit secara sendiri-sendiri
dengan nilai kuantum spin yang sama. Dengan kata lain, setiap elektron tidak akan
berpasangan sebelum orbital dalam satu subkulit terisi dengan masing-masing satu
elektron. dari Chemistry LibreTexts, pada Aturan Hund, dijelaskan bahwa dalam kondisi
stabil, elektron akan menempati subkulit secara sendiri-sendiri dengan nilai kuantum spin
yang sama. Jika orbital telah terisi, barulah elektron tersebut berapasangan dengan elektro
yang memiliki spin berbeda. Misalkan pada atom oksigen yang memiliki 8 elektron.
Konfigurasinya berdasarkan aturan Aufbau adalah 1s2 2s2 2p4. Hal ini berarti ada 2
elektron yang menghuni subkulit 1s, 2 elektron menghuni subkulit 2s, dan 4 elektron
menghuni subkulit 2p. Sementara menurut Aturan Hund, konfigurasinya sebagai berikut

Dari gambar tersebut terlihat bahwa elektron mengisi subkulit secara sendiri-sendiri
dengan spin yang sama terlebih dahulu.

2. Prediksi Mendelev dari Tabel Periodic

 G. Dmitri Ivanovich Mendeleev (1869)

Pada tahun 1869 Mendeleev membuat sistem periodik berdasarkan kenaikan massa atom
dan kemiripan sifat. Unsur-unsur dengan sifat yang mirip ditempatkan pada kolom yang
disebut golongan. Sedangkan pengulangan sifat menghasilkan baris yang disebut periode.

 Sistem periodik Mendeleev selain disusun berdasarkan kenaikan massa atom, juga


ditentukan
berdasarkan
kemiripan.
Keunggulan Sistem Periodik Mendeleev :

1. Sistem Periodik Mendeleev menyediakan beberapa tempat kosong untuk unsur-


unsur yang belum ditemukan. Sifat unsur-unsur tersebut dapat diramalkan
berdasarkan kemiripan sifat unsur- unsur dalam golongan yang sama.
2. Sistem Periodik Mendeleev meramalkan sifat-sifat unsur yang belum diketahui.
Pada perkembangan selanjutnya, beberapa unsur yang ditemukan ternyata cocok
dengan prediksi Mendeleev.

Contoh prediksi unsur Germanium oleh Mendeleev:


Sistem Periodik Mendeleev menyediakan satu kolom yang kosong pada group VIII.
Kolom ini yang pada perkembangannya berisi unsur-unsur gas mulia. Unsur-unsur  ini
sangat tidak reaktif, dalam bentuk gas yang tidak berwarna dan tidak berbau dan dalam
jumlah yang sangat sedikit di atmosfir. Karena unsur ini tidak dikenal senyawanya,maka
para ilmuan di masa  Mendeleev tidak tahu adanya unsur ini

Kelemahan Sistem Periodik Mendeleev :


1. Adanya unsur-unsur yang tidak mempunyai kesamaan sifat dimasukkan dalam satu
golongan, misalnya Cu dan Ag ditempatkan dengan unsur Li, Na, K, Rb dan Cs.
2. Adanya penempatan unsur-unsur yang tidak sesuai dengan kenaikan massa atom.
Sebagai contoh, unsur Iodin (I-127) mempunyai massa atom yang lebih kecil
dibandingkan unsur Telurium (Te-128). Namun dari sifatnya, Mendeleev terpaksa
harus mendahulukan unsur Telurium dulu baru unsur Iodin.

3. Kelemahan ini menyadarkan para ilmuan bahwa massa atom tidak menentukan
sekali dimana  suatu unsur empatkan dalam sistem periodik. Kemudian muncullah
Sistem periodik Modern yang disusun berdasarkan kenaikan nomor atom.  Nomor
atom unsur Te (Z=52) yang ternyata lebih kecil dari iodin yaitu (Z=53).

3. Sifat Keperiodikan Unsur

Sifat periodik unsur merupakan sifat unsur yang berhubungan dengan letak unsur
dalam tabel periodik (periode dan golongan). Beberapa sifat periodik unsur yang dibahas
meliputi jari-jari atom, energi ionisasi, keelektronegatifan, afinitas elektron, sifat logam,
dan titik leleh serta titik didih. Sifat keperiodikan unsur adalah sifat-sifat yang berubah
secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor atom unsur.

susunan atom dalam tabel sistem periodik unsur yang disusun dalam periode dan
golongan. Susunan unsur dalam satu barisan vertikal termasuk dalam golongan yang sama.
Sedangkan susunan unsur dalam satu barisan horizontal memiliki periode yang sama.
4. Sifat keperiodikan Unsur Golongan Utama: Jejari atom,
Eelectronegativity, Energi Ionisasi, Affinitas, Sifat logam
Nonlogam, Kereaktifan.

Sifat periodik adalah sifat yang berubah secara beraturan sesuai dengan kenaikan nomor
atom, yaitu dari kiri ke kanan dalam satu periode, atau dari atas ke bawah dalam satu
golongan.

1. Jari-jari Atom

Jari-jari atom adalah jarak dari inti hingga kulit elektron terluar. Besar kecilnya jari-jari
atom terutama ditentukan oleh dua faktor, yaitu jumlah kulit dan muatan inti.

 Untuk unsur-unsur segolongan, semakin banyak kulit atom, semakin besar jari-
jarinya.
 Untuk unsur-unsur seperiode, semakin besar muatan inti, maka semakin kuat gaya
tarik inti terhadap elektron, sehingga semakin kecil jari-jarinya

2. Energi Ionisasi

Energi Ionisasi adalah energi yang diperlukan untuk melepaskan elektron yang terikat
paling lemah oleh suatu atom atau ion dalam wujud gas.

Hubungan energi ionisasi dengan nomor atom.

 dalam satu golongan, dari atas ke bawah, energi ionisasi semakin kecil
 dalam satu periode, dari kiri ke kanan, energi ionisasi cenderung bertambah

Besar  kecilnya energi ionisasi bergantung pada besar gaya tarik inti terhadap elektron kulit
terluar, yaitu elektron yang akan dilepaskan. Semakin kuat gaya tarik inti, semakin besar
energi ionisasi
 dalam satu golongan, dari atas ke bawah, jari-jari atom bertambah besar, sehingga
gaya tarik inti terhadap elektron terluar semakin lemah. Oleh karena itu, energi
ionisasi berkurang
 dalam satu periode, dari kiri ke kanan, jari-jari atom berkurang, sehingga gaya tarik
inti terhadap elektron semakin kuat. Oleh karena itu energi ionisasi bertambah

3. Afinitas Elektron

Afinitas elektron adalah besarnya energi yang dihasilkan atau dilepaskan apabila suatu
atom menarik sebuah elektron

 Dalam satu golongan dari atas ke bawah, afinitas elektron cenderung berkurang
 Dalam satu periode dari kiri ke kanan, afinitas elektron cenderung bertambah
 Kecuali unsur alkali tanah dan gas mulia, semua unsur golongan utama mempunyai
afinitas elektronn bertanda negatif. Afinitas elektron terbesar dimiliki oleh
golongan halogen

4. Keelektronegatifan

Keelektronegatifan adalah kecenderungan suatu atom dalam menarik pasangan elektron


yang digunakan bersama dalam membentuk ikatan. Unsur yang mempunyai energi ionisasi
dan afinitas elektron yang besar tentu akan mempunyai keelektronegatifan yang besar pula

5. Sifat Logam dan Nonlogam

Sifat-sifat unsur logam yang spesifik, antara lain : mengkilap, menghantarkan panas dan
listrik, dapat ditempa menjadi lempengan tipis, serta dapat ditentangkan menjadi
kawat/kabel panjang. Sifat-sifat logam tersebut diatas yang membedakan dengan unsur-
unsur bukan logam. Sifat-sifat logam, dalam sistem periodik makin kebawah makin
bertambah, dan makin ke kanan makin berkurang.

Batas unsur-unsur logam yang terletak di sebelah kiri dengan batas unsur-unsur bukan
logam di sebelah kanan pada sistem periodik sering digambarkan dengan tangga diagonal
bergaris tebal. Unsur-unsur yang berada pada batas antara logam dengan bukan logam
menunjukkan sifat ganda.

6. Kereaktifan

Kereaktifan suatu unsur begantung pada kecenderungannya melepas atau menarik elektron.
Dari kiri ke kanan dalam satu periode, mula-mula kereaktifan menurun kemudian
bertambah hingga golongan VIIA

 KETERKAITAN SISTEM PERIODIK DENGAN ATURAN AUFBAU;


Blok s, p, d, dan f

Kaitan antara sistem periodik dengan konfigurasi elektron (asas Aufbau) dapat dilihat
seperti pada gambar di bawah

Dapat kita lihat bahwa asas Aufbau bergerak dari kiri ke kanan sepanjang periode,
kemudian meningkat ke periode berikutnya. Setiap periode dimulai dengan subkulit ns dan
ditutup dengan subkulit np (n  = nomor periode).

2s, 3s, 4s, 3d, 5s, 4d, 6s, 4f, 7s, 5f,
1s
2p 3p 4p 5p 5d, 6p 6d

Periode 1 2 3 4 5 6 7
Berdasarkan jenis orbital yang ditempati oleh elektron terakhir, unsur-unsur dalam sistem
periodik dibagi atas blok s, blok p, blok d, dan blok f.

 Blok s: golongan IA dan IIA

Blok s tergolong logam aktif, kecuali H dan He. H tergolong nonlogam, sedangkan He


tergolong gas mulia.

 Blok p: golongan IIIA sampai dengan VIIIA

Blok p disebut juga unsur-unsur representatif karena di situ terdapat semua jenis unsur


logam, nonlogam, dan metaloid.

 Blok d: golongan IIIB sampai dengan IIB

Blok d  disebut juga unsur transisi, semuanya tergolong logam.

 Blok f lantanida dan aktinida

Blok f disebut juga unsur transisi–dalam, semuanya tergolong logam. Semua unsur


transisi–dalam periode 7, yaitu unsur-unsur aktinida, bersifat radioaktif

Anda mungkin juga menyukai