Anda di halaman 1dari 8

TEORI PILIHAN KONSUMEN

Salah satu dari Sepuluh Prinsip Ekonomi yg dibahas pada Bab 11 adalah bahwa
setiap orang menghadapi Tradeoff. Teori pilihan konsumen menelaah Tradeoff
yang dihadapi oleh setiap orang dalam perannya sebagai konsumen. Ketika
seorang konsumen membeli lebih banyak suatu barang, makia ia harus
mengurangi barang lainnya. Ketika ia menghabiskan lebih banyak waktu untuk
bersenang-senang dan sedikit bekerja, maka pendapatannya akan lebih sedikit
dan ia hanya mampu mengkonsumsi lebih sedikit. Apabila ia membelanjakan
pendapatannya lebih banyak sekarang dan menabung lebih sedikit, ia hanya akan
mampu mengonsumsi lebih sedikit di masa yang akan datang. Teori Pilihan
konsumen menjelaskan bagaimana konsumen mengambil berbagai keputusan
dalam menghadapi Tradeoff ini dan bagaimana merema merespons perubahan-
perubahan di lingkungan mereka.

Setelah mengembangkan dasar teori pilihan konsumen, kita akan


mengaplikasikannya untuk menjawab tiga buah pertanyaan perihal berbagai
keputusan rumah tangga. Secara khusus, kita akan bertanya tentang :

 Apakah semua kurva permintaan bentuknya menurun?


 Bagaimana pengaruh upah terhadap penawaran tenaga kerja?
 Bagaimana pengaruh suku bunga terhadap tabungan rumah tangga?

BATASAN ANGGARAN : BESARNYA KEMAMPUAN KONSUMEN


Kebanyakan orang ingin meningkatkan dan kualitas barang yang mereka
konsumsi, memperpanjang waktu liburan, mengendarai mobil yang lebih bagus,
atau makan di restoran yang lebih baik. Orang-orang mengonsumsi lebih sedikit
daripada yang mereka inginkan karena pengeluaran mereka dibatasi oleh
pendapatan. Kita akan mulai pembahasan tentang pilihan konsumen dengan
menelaah hubungan antara pendapatan dan pengeluaran.

Batasan Anggaran : Batasan dari kombinasi konsumsi yang mampu dibeli


konsumen.

PREFERENSI : APA YANG KONSUMEN INGINKAN


Tujuan dari bab ini adalah melihat bagaimana konsumen menentukan pilihan.
Batasan anggaran merupakan salah satu bagian dalam analisis tersebut: Batasan
anggaran menunjukkan kombinasi barang yang mampu dibeli oleh konsumen jika
diketahui pendapatan dan harga-harga barangnya. Bagaimana pun juga, pilihan
konsumen tidak hanya bergantung pada batasan anggarannya, tetapi juga pada
preferensi atau pilihannya terhadap kedua barang tersebut. Untuk itu, preferensi
konsumen menjadi bagian dari analisis kita selanjutnya.

Kurva Indiferen : Kurva yang menggambarkan kombinasi yang memberikan


konsumen tingkat kepuasan yang sama.

Tingkat Substitusi Marginal : Tingkat dimana konsumen bersedia mengganti


barang yang satu dengan yang lainnya.

Empat Karakteristik Kurva Indiferen :


Sifat 1 : Kurva Indiferen yang lebih tinggi lebih disukai daripada kurva yang lebih
rendah. Konsumen biasanya lebih suka mengonsumsi barang dalam jumlah yang
lebih banyak.

Sifat 2 : Kurva Indiferen selalu miring kebawah. Kemiringan suatu kurva indiferen
mencerminkan tingkatan dimana konsumen bersedia mensubstitusi barang yang
satu dengan barang yang lain.
Sifat 3 : Kurva Indiferen tidak saling berpotongan. Hal ini bertolak belakang
dengan asumsi kita bahwa konsumen selalu lebih suka apabila konsumen mereka
lebih banyak. Oleh karena itu, kurva indiferen tidak saling berpotongan.

Sifat 4 : Kurva Indiferen selalu melengkung kearah dalam. Kemiringan suatu kurva
indiferen merupakan tingkat substitusi marginalnya – tingkatan dimana
konsumen bersedia mengganti barang yang satu dengan barang yang lainnya.
Tingkat substitusi marginal (MRS) biasanya bergantung pada jumlah setiap jenis
barang yang sedang dikonsumsi oleh konsumen. Secara khusus, karena setiap
orang lebih bersedia menukarkan barang yang mereka miliki dalam jumlah
banyak dan enggan menukarkan barang yang mereka miliki yang jumlahnya
sedikit. Maka kurva indiferen melengkung kearah dalam.
Dua Contoh Kurva Indiferen yang Ekstrem
Substitusi Sempurna : dua barang dengan kurva indiferen berbentuk garis lurus.

Komplemen Sempurna : dua barang dengan kurva indiferen berbentuk sudut


siku-siku.

UTILITAS : CARA ALTERNATIF UNTUK MENJELASKAN PREFERENSI DAN


OPTIMISASI.
Kita telah menggunakan kurva indiferen untuk menjelaskan preferensi konsumen.
Cara lainnya yang lazim digunakan untuk menjelaskan preferensi adalah konsep
utilitas. Utilitas merupakan sebuah ukuran abstrak atas kepuasan atau
kesenangan yang diterima oleh konsumen dari sejumlah barang. Para ekonom
mengatakan bahwa seorang konsumen lebih menykai sejumlah barang daripada
barang lainnya jika kumpulan barang yang pertama lebih berguna baginya
dibanding yang kedua.

Kurva-kurva indiferen dan konsep utilitas berkaitan erat. Karena konsumen lebih
menyukai titikp-titik pada kurva indiferen yang lebih tinggi, maka kelompok
barang pada kurva indiferen yang lebih tinggi tersebut memberikan kegunaan
yang lebih pula. Karena konsumen memperoleh kesenangan yang sama pada
setiap titik dalam kurva indiferen yang sama, maka seluruh kelompok barang ini
memberikan kegunaan yang sama. Anda dapat membayangkan kurva indiferen
sebagai “kurva utilitas setara.”

Utilitas marginal dari setiap barang merupakan peningkatan kegunaan yang


diperoleh konsumen dari setiap penambahan unit barang. Kebanyakan barang
yang diasumsikan menunjukkan sifat utilitas marginal yang semakin menurun :
semakin banyak barang yang dimiliki konsumen, semakin kecil utilitas marginal
yang dihasilkan oleh setiap penambahan unit barang tersebut.

Tingkat Substitusi marginal antara dua jenis barang bergantung pada utilitas
marginalnya. Sebagai contoh, jika utilitas marginal barang X adalah dua kali
utilitas barang Y, maka seseorang akan memerlukan 2 unit barang Y sebagai
kompensasi atas hilangnya 1 unit barang X, dan besar tingkat substitusi
marginalnya adalah 2. Secara umum, tingkat substitusi marginal (demikian juga
kemiringan kurva indiferen) sama dengan utilitas marginal dari suatu barang
dibagi utilitas marginal barang lainnya.

Analisis utilitas menyediakan cara lain untuk menjelaskan optimisasi konsumen.


Ingatlah bahwa pada titik optimum konsumen. Ingatlah bahwa pada titik
optimum konsumen, tingkat substitusi marginal sama dengan perbandingan
harga-harganya. Dengan demikian

MRS = Px/Py

Karena tingkat substitusi marginal sama dengan perbandingan utilitas


marginalnya, kita dapat menuliskan kondisi optimisasi ini sebagai,

MUxIMUy = Px/Py

Sekarang kita susun lagi persamaan ini menjadi sebagai berikut,


MUx/Px = MUy/Py

Persamaan ini interpretasinya sederhana: Pada titik optimum, utilitas marginal


untuk setiap nilai uang yang dikeluarkan untuk barang X sama dengan utilitas
marginal untuk setiap nilai uang yang dikeluarkan untuk barang Y.

EFEK PENDAPATAN DAN SUBSTITUSI


Dampak perubahan harga suatu barang terhadap konsumsi dapat dipisahkan
menjadi dua macam : efek pendapatan (income effect) dan efek substitusi
(substitution effect). Untuk mengetahui kedua jenis efek ini, bayangkan
bagaimana tanggapan konsumen kita ketika ia mengetahui bahwa harga Pepsi
(contoh) telah turun. Ia mungkin akan menanggapinya sebagai berikut :

 “Berita bagus! Sekarang harga Pepsi lebih murah, daya beli pendapatan
saya pun bertambah. Saya jadi lebih kaya daripada sebelumnya. Karena
lebih kaya, saya dapat membeli Pepsi dan Pizza lebih banyak. (ini adalah
efek pendapatan.
 “Sekarang, karena harga pepsi telah turun, saya dapat memperoleh lebih
banyak Pepsi untuk setiap Pizza yang saya mampu beli tetapi tidak terbeli.
Karena harga pizza relative lebih mahal, saya perlu membeli pizza lebih
sedikit dan membeli Pepsi banyak.” (ini adalah efek substitusi.)

Efek Pendapatan : perubahan dalam konsumsi yang terjadi ketika harga


menggerakkan konsumen ke kurva indiferen yang lebih tinggi atau lebih rendah.

Efek Substitusi : Perubahan dalam konsumsi yang terjadi ketika harga


menggerakkan konsumen di sepanjang kurva indiferen ke titik dengan tingkat
substitusi marginal baru.
Kita dapat menginterpretasikan efek pendapatan dan efek substitusi ini
menggunakan kurva indiferen. Efek pendapatan merupakan perubahan konsumsi
yang disebabkan oleh pergerakan ke kurva indiferen yang lebih tinggi. Efek
Substitusi merupakan perubahan konsumsi yang terjadi karena konsumen berada
di suatu titik pada kurva indiferen dengan tingkat substitusi marginal yang
berbeda.

Apakah Semua Kurva Permintaan Miring ke Bawah?


Biasanya, ketika harga suatu barang meningkat, orang-orang kaan membeli
barang tersebut lebih sedikit. Perilaku umum ini disebut sebagai hukum
permintaan. Hukum Permintaan ini ditunjukkan dalam bentuk kurva permintaan
yang miring ke bawah.
Bagaimanapun juga, dari sudut pandang teori ekonomi, kurva permintaan bias
saja miring ke atas. Dengan kata lain, konsumen mungkin saja melanggar hukum
permintaan dan membeli suatu barang lebih banyak ketika harga barang itu naik.

Para ekonom menggunakan istilah barang Giffen (Giffen Good) untuk


mendeskripsikan jenis barang yang melanggar hukum permintaan tersebut.
(Istilah ini diambil dari nama ekonom Robert Giffen, yang pertama kali mencatat
kemungkinan ini.)

Barang Giffen(Giffen Good): Barang dimanja peningkatan dalam harga


meningkatkan jumlah permintaan.

Anda mungkin juga menyukai