Anda di halaman 1dari 5

Lisa Hasnalma Zahra

1806140405
Kelas Material Elektronik – 02

1. Sebutkan material-material disertai band gap yang dimilikinya, dan kelompokkan menjadi
konduktor, semikonduktor dan isolator! Anda diperbolehkan menambahkan tabel, gambar,
dan diagram.

JAWABAN

Konduktor

Pada material konduktor tidak ada celah pita/band gap antara pita valensi dan konduksi.
Pada beberapa logam, pita konduksi dan valensi tumpang tindih sebagian yang berarti
bahwa elektron dapat bergerak bebas antara pita valensi dan pita konduksi. Pita
konduksinya pun hanya terisi sebagian, yang beerarti ada ruang bagi elektron untuk pindah.
Karena elektron pita valensi bebas bergerak ke pita konduksi, maka arus listrik/kalor dapat
mengalir dengan mudah. Contoh material yang bersifat konduktor adalah Au (emas),
Perunggu (CuSn), Perak (Ag), Tembaga (Cu), Merkuri (Hg), Kuningan (CuPbZn), dll.

Semikonduktor
Dalam material semikonduktor, terdapat jarak kecil antara pita valensi dan pita konduksi.
Karena jarak kecil tersebut, elektron pita valensi tidak terlalu bebas bergerak ke pita
konduksi, sehingga kalor agak sulit untuk mengalir. Namun, jika suhu dinaikkan maka
konduktivitas material semikonduktor akan meningkat sehingga elektron bisa bergerak
menuju pita konduksi dan kalor dapat mengalir. Contoh material semikonduktor adalah
Silikon (Si), Germanium (Ge), Selenium (Se), Telurium (Te), dll.

Isolator

Material isolator memiliki jarak yang besar antara pita valensi dan pita konduksi. Pita
valensi penuh karena tidak ada elektron yang dapat bergerak ke pita konduksi. Akibatnya,
pita konduksi kosong. Hanya elektron pada pita konduksi yang dapat bergerak dengan
mudah, jadi karena tidak ada elektron pada pita konduksi isolator, material tidak dapat
menghantarkan kalor. Contoh material isolator adalah : karet, gelas, dan kayu.
Perbandingan Material Konduktor dan Semikonduktor

Sekarang kita melakukan perbandingan antara dua atom yang pertama dari konduktor dan
yang kedua dari semikonduktor. Untuk ini, digunakan silikon sebagai semikonduktor dan
tembaga sebagai konduktor. Diberikan, kedua atom ditampilkan. Kita dapat melihat bahwa
muatan total pada atom silikon adalah empat sedangkan pada tembaga adalah satu.
Elektron valensi tembaga menanggung gaya tarik dari satu sisi sedangkan dalam silikon
pada elektron valensi empat gaya tarik diterapkan. Jadi kita dapat mengatakan bahwa pada
elektron valensi silikon empat gaya tarik diterapkan. Elektron valensi tembaga ada di kulit
keempat sedangkan kulit valensi silikon ada di kulit ketiga. Seperti kita ketahui bahwa
elektron pada jarak yang lebih jauh dari pusat memiliki nilai energi yang tinggi sehingga
energi elektron valensi tembaga lebih besar daripada energi atom silikon. Jadi, untuk
elektron valensi tembaga lebih mudah meninggalkan kulit sedangkan pada silikon
dibutuhkan lebih banyak energi.

2. Diasumsikan anda sudah mengetahui tentang VB dan CB, sekarang anda diminta menjelaskan
konsep HOMO LUMO dan Fermi level dari semikonduktor.

Salah satu cara untuk menentukan suatu bahan dapat dijadikan sebagai bahan
semikonduktor adalah dengan mengkaji celah energi suatu bahan tersebut. Suatu bahan
dapat dikatakan semikonduktor jika memiliki celah energi antara 0 eV – 3 eV. Celah energi
yang tidak terlalu besar, maka eksitasi sangat memungkinkan bagi elektron untuk bergerak
dari pita valensi ke pita konduksi melewati celah energi tersebut.

Hal ini digambarkan oleh energi HOMO-LUMO. Celah energi merupakan perbedaan
tingkatan energi antara energi HOMO terhadap LUMO, yang dinyatakan dengan :

𝐸𝑔𝑎𝑝 = 𝐸𝑙𝑢𝑚𝑜 - 𝐸ℎ𝑜𝑚𝑜


Bagian teratas dari keadaan yang ditempati oleh elektron pada pita valensi disebut (Highest
Occupied Molecular Orbital (HOMO). HOMO merupakan pita valensi dalam kajian
semikonduktor. Bagian terbawah dari keadaan yang tidak ditempati oleh elektron pada pita
konduksi disebut Lowest Occupied Molecular Orbital (LUMO). LUMO diibaratkan
sebagai pita konduksi dalam kajian semikonduktor.

Berikut adalah contoh energi FOMO dan LUMO dari Senyawa Be-Porfirin Menggunakan
Metode Komputasi Semiempiris ZINDO/1

Pada gambar 5 menunjukkan hasil energi LUMO Be- Porifirin. Energi LUMO yang
dihasilkan adalah 3.856724 eV. Maka dengan hasil energi LUMO dan HOMO di atas
didapatkan hasil celah energi sebesar :

Egap = ELumo – EHomo

Egap = 3.856724 eV - 3.535352 eV.

Egap = 0,321372 eV

Fermi Level

Level Fermi adalah level energi tertinggi yang masih dapat ditempati elektron pada
temperatur absolut nol. Apabila level Fermi suatu bahan lebih dekat dengan LUMO, dapat
dikatakan bahan berperilaku sebagai penerima (akseptor) elektron, sedangkan apabila level
Fermi suatu bahan lebih dekat dengan HOMO, bahan tersebut dapat dikatakan bahan tipe-
p dan berperan sebagai pemberi (donor) elektron.
Referensi

https://www.theengineeringknowledge.com/difference-between-conductor-insulator-and-
semiconductor/

https://www.bbc.co.uk/bitesize/guides/zppnn39/revision/3#:~:text=In%20a%20semicond
uctor%2C%20the%20gap,and%20conduction%20band%20is%20smaller.&text=The%20
difference%20between%20insulators%20and,which%20affects%20the%20energy%20ba
nds.

https://biodifferences.com/difference-between-conductors-semiconductors-and-
insulators.html

jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/einsten/article/view/7225

Anda mungkin juga menyukai