Anda di halaman 1dari 4

BAB 4.

Pancasila Dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia

No. 1

Hukum dasar adalah dasar dari pembuatan dari hukum yang lainnya. bedasarkan Tap
II/MPR/2000 pasal 1 ayat 1 sampai 3 (kemungkinan sudah dibuat yang baru) menyatakan
bahwa hukum dasar kita adalah pancasila. Semua hukum/peraturan,undang-undang dsb yang
berlaku di negeri ini harus berpacu pada pancasila. Kecuali (Lex specislis derogat lex
generalis (hukum khusus menyampingkan hukum umum).

Undang Undang dasar adalah penspesifikasian dari hukum dasar tersebut yang isinya tidak
boleh bertentangan dengan hukum dasar. bagi Undang undang dasar berlaku asas fictie
hukum. yang artinya semua masyarakat dianggap tahu (walaupun tidak) terhadap undang2 yg
telah di undangkan. sedangkan hukum dasar sewajibnya masyarakat tahu akan hukum itu.

No. 2

Penjelasan UUD 1945, yang disusun oleh Prof. Mr. Dr. Supomo, yang merupakan
penjelasan resmi UUD 1945. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonsia atau Undang-
Undang Dasar 1945 dikenal sebagai suatu naskah yang singkat dan simpel karena hanya hal-
hal dan aturan pokok saja yang ditetapkan oleh Undang-Undang Dasar (UUD), sedangkan
hal-hal yang perlu untuk menyelenggarakan aturan-aturan pokok itu harus diserahkan pada
undang-undang yang lebih rendah. Perkembangan ketatanegaraan Republik Indonesia
semenjak Proklamasi Kemerdekaan dengan UUD 1945 dan pancasila sebagai dasar Negara
tidak lapang jalannya. Sejak pertama kali kita menyatakan bernegara Republik Indonesia, kita
sudah memulai dengan tidak menjalankan pasal-pasal dari Undang-Undang Dasar. Yang kita
gunakan adalah pasal-pasal perlihan. Presiden dan Wakil presiden yang seharusnya dipilih
oleh Majelis Permusyawaratan rakyat menurut pasal 6 ayat (2) UUD 1945 ternyata
dipilih  oleh Panitia Presiapan Kemerdekaan Indonesia, Menurut pasal III aturan peralihan.
Namun hal ini bisa dimaklumi karena ini adalah sesuatu yang pertama kali di dalam kepada
adanya suatu Negara. Letak keabsahan lembaga ini bukan pada saat pembentukan dan pada
waktu bekerjanya, tetapi adalah diterimanya hasil-hasil karyanya oleh seluruh rakyat
Indonesia.
No. 3
Dalam Politik Konvensi merupakan pertemuan partai politik untuk memilih para
calon presiden melalui beberapa tahap. Kalau seorang calon berhasil memenangkan
pemilihan, maka dia berhak menjadi utusan partai tersebut untuk diusung ke tingkat
nasional. 
Dalam Bidang Hukum Konvensi adalah aturan-aturan dasar yang timbul dan
terpelihara dalam praktek penyelenggaraan Negara meskipun sifatnya tidak tertulis.
Konvensi ini mempunyai sifat-sifat sebagai berikut : 
1. Merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek
penyelenggarannya 
2. Tidak bertentangan dengan Undang-undang Dasar dan berjalan sejajar 
3. Diterima oleh seluruh rakyat 
4. Bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar
yang tidak terdapat dalam Undang-undang Dasar.

No. 4
Staatsfundamentalnorm mengandung 3 syarat mutlak, yaitu:
1. ditentukan oleh pembentuk negara,
2. memuat ketentuan-ketentuan pertama yang menjadi dasar negara, dan
3. bukan hanya mengenai soal organisasi negara (Notonagoro, 1974). Pembukaan
UUD 1945 telah memenuhi syarat sebagai staats fundamentalnorm.

No. 5
Pembukaan UUD 1945 memasukkan diri di dalamnya sebagai ketentuan hukum yang
tertinggi, sesuai dengan kedudukannya yaitu sebagai asas bagi hukum dasar baik yang
tertulis (UUD), maupun hukum dasar tidak tertulis (konvensi), serta peraturan-peraturan
hukum yang lainnya yang lebih rendah (Notonagoro, 1974).
Oleh karena Pembukaan UUD 1945 merupakan staatsfunda-mentalnorm maka
Pembukaan UUD 1945 menentukan adanya tertib hukum Indonesia. Dengan demikian,
Pembukaan UUD 1945 secara hukum tidak dapat diubah. Hal ini sesuai dengan
Ketetapan No. XX/MPRS/1966, juga ditegaskan dalam Ketetapan No. V/MPR/1973,
Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978, serta Ketetapan No. III/MPR/ 1983.
No. 6
Antara Proklamasi kemerdekaan Indonesia dengan UUD 1945 terdapat hubungan
yang erat yaitu sebagai berikut : 
a. Pernyataan kemerdekaan yang tertuang dalam teks proklamasi ditegaskan kembali
dalam alinea ketiga Pembukaan UUD 1945 
b. Pengesahan UUD 1945 dan pengangkatan Presiden dan wakil presiden oleh PPKI
pada tangal 18 Agustus 1945 merupakan tindak lanjut dari proklamasi khususnya
alinea kedua 
c. Pada hakekatnya Pembukaan UUD 1945 merupakan pernyataan kemerdekaan yang
lebih terperinci. Sebab Pembukaan UUD 1945 memuat pokok-pokok pikiran yang
dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945

Latihan
1. Pokok-pokok pikiran yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 dapat
dikategorisasikan ke dalam empat pokok. Pokok pikiran kedua adalah:
a. Negara hendak melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia
b. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
c. Negara yang berkedaulatan rakyat berdasar atas kerakyatan dan
permusyaratan/perwakilan.
d. Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha Esa menurut dasar kemanusiaan yang
adil dan beradab.

2. Negara Indonesia berdasar atas hukum (Rechtsstaat) tidak berdasar atas…


a. lembaga negara
b. kedaulatan rakyat
c. kekuasaan belaka
d. Majelis Permusyawaratan Rakyat

3. Pasal 28 A – J UUD 1945 hakikatnya merupakan penjabaran dari Pancasila sila…


a. pertama
b. kedua
c. ketiga
d. kelima
4. Berapa kali UUD 1945 diamandemen…
a. 1 kali
b. 2 kali
c. 3 kali
d. 4 kali

5. Sifat-sifat konvensi sebagai hukum dasar tidak tertulis adalah sebagai berikut,
kecuali…
a. merupakan kebiasaan yang berulang kali dan terpelihara dalam praktek
penyelenggaraan negara
b. tidak bertentangan dengan undang-undang dasar dan berjalan sejajar
c. merubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik
Indonesia
d. bersifat sebagai pelengkap, sehingga memungkinkan sebagai aturan-aturan dasar
yang tidak terdapat di dalam undang-undang dasar

Anda mungkin juga menyukai