Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Public Speaking

Dosen Pengampu: Dra.Yerni Amir,M.Pd

Mutiara Yama Sintani (1803022019)

Nurmalia Dwiyani (1803022024)

Nurul Fatmah (1803020003)

BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN DAKWAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat,
dan Hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan penulis semoga makalah ini
membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.

Makalah ini penulis akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
penulis miliki sangat kurang. Oleh karena itu penulis harapkan kepada pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya.

Dalam penulisan makalah ini penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam
penyusunan ini semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal Amin.

Metro, Maret 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

KATA PENGANTAR..................................................................................................ii

DAFTAR ISI................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................................1

C. Tujuan...............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................3

A. Gejala-Gejala Takut Dan Tidak Percaya Diri..................................................3

B. Mengapa Anda Takut Dan Tidak Percaya Diri ?.............................................4

C. Solusi Mengatasi Perasaan Takut Dan Tidak Percaya Diri..............................5

D. Membangun Teknik Nonverbal Efektif.........................................................10

BAB III PENUTUP.................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................13

iii
BABI
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Manusia telah mempunyai kodrat yang tak dapat dipungkiri yaitu


merupakan suatu makhluk sosial yang diciptakan oleh allah SWT. Tentunya
sebagai makhluk sosial manusia diharuskan untuk berinteraksi dengan baik,
baik individu dengan individu, individu dengan kelompok bahkan dengan antar
kelompok dengan tujuan supaya manusia bisa saling memahami dan
mendapatkan timbal balik untuk memenuhi kebutuhan kehidupannya.
Dalam kehidupan tentunya kita sering melihat orang yang berbicara di
muka umum baik dalam suatu kegiatan formal maupun informal, orang yang
berbicara dimuka umum secara formal biasanya dilakukan manusia pada saat
adanya suatu kegiatan formal di masyarakat contohnya kegiatan peringatan
hari besar nasional atau peringatan hari besar islam. Biasanya pada saat
pembukaan acara tersebut ada yang berpidato di muka umum baik itu dengan
memberikan sambutan ataupun menjadi pemandu kegiatan yang biasa kita
kenal dengan sebutan MC. Adapun kegiatan berbicara didepan umum secara
informal kita bisa lihat di acara-acara promosi perdagangan, biasanya mereka
berbicara mengenalkan kepada umum tentang barang maupun jasa yang
ditawarkan, mereka membecirakan kelebihan serta hal-hal yang berkaitan
dengan apa yang mereka kenalkan dengan tujuan untuk menarik minat
konsumen.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan berbicara didepan publik?


2. Apa saja Gejala-gejala takut dan tidak percaya diri?
3. Mengapa anda takut dan tidak percaya diri?

1
4. Bagaimana Solusi mengatasi perasaan takut dan tidak percaya diri?
5. Bagaimana membangun tekhnik nonverbal efektif ?

C. TUJUAN

1. Dapat mengetahui bagaimana berbicara didepan publik


2. Dapat mengetahui gejala-gejala takut dan tidak percaya diri
3. Dapat memahami kenapa takut dan tidak percaya diri
4. Dapat mengetahui solusi mengatasi perasaan takut dan tidak percaya diri
5. Dapat mengetahui dan memahami cara membangun tekhnik nonverbal efektif

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. GEJALA-GEJALA TAKUT DAN TIDAK PERCAYA DIRI

Gejala-gejala perasaan takut dan tidak percaya diri sesaat sebelum


tampil dalam public speaking. Natalie Rogers dalam buku Berani Bicara
didepan publik ada tiga gejala umum yang sering dilaporkan oleh mereka
yang sulit bicara didepan publik.
1) Gejala fisik.
Gejala ini bisa dirasakan sebelum seseorang tampil yang
muncul dalam rupa ketegangan perut atau sulit tidur. Ketika tampil di
depan, gejala fisik tersebut berbeda untuk setiap orang, namun
umumnya berupa:
a) Detak jantung semakin cepat:
Lutut gemetar, sulit berdiri atau berjalan menuju mimbar, atau
sulit berdiri tenang didepan pendengar.
b) Suara yang bergetar, seringkali disertai mengejangnya otot
tenggorokan atau terkumpulnya lender ditenggorakan.
c) Gelombang hawa panas, atau perasaan seperti akan pingsan
d) Hiperventilasi, yaitu kesulitan untuk bernafas.
2) Gejala-gejala yang terkait dengan proses mental dan umumnya
terjadi selama pembicara tampil, antara lain:
a) Mengulang kata, kalimat, atau pesan
b) Hilang ingatan, termasuk ketidakmampuan pembicara untuk
mengingat fakta atau angka secara tepat dan melupakan hal-hal
yang sangat penting.
c) Tersumbatnya pikiran, yang membuat pembicara tidak tahu apa
yang harus diucapkan selanjutnya.

3
3) Gejala fisik dan mental umumnya diawali atau disertai dengan gejala
emosional, diantaranya:
a) Rasa takut yang sebelum seseorang tampil
b) Rasa tidak mampu.
c) Rasa kehilangan kendali.
d) Rasa tidak berdaya, seperti seorang anak yang tidak mampu
mengatasi masalah.
e) Rasa malu atau dipermalukan, saat presentasi berakhir
f) Panik.

Rasa tidak percaya diri dan rasa takut yang muncul saat
seseorang duduk menunggu giliran untuk berbicara didepan umum
dapat menyebabkan jantung berdetak lebih cepat tak
terkendali.Detak jantung yang demikian bisa membuat orang
tersebut menjadi lebih gugup.Gejala-gejala fisik tersebut kemudian
mengganggu konsentrasi sehingga bicaranya menjadi kacau dan
tidak jelas arah/maksud pembicaraannya.

B. MENGAPA ANDA TAKUT DAN TIDAK PERCAYA DIRI ?


Ketakutan sebetulnya hal yang wajar dan alami karena merupakan
bagian dari emosi. menurut saya emosi itu positif. Emosi baru menjadi
negatif kalau tidak pada tempatnya dan tidak menyelesaikan masalah tapi
justru membuat masalah baru. Sebagai contoh : emosi marah itu positif
asalkan kemarahan anda bisa menyelesaikan masalah dan bukan membuat
masalah baru. akan tetapi, emosi marah bisa menjadi negatif kalau
kemarahan melanda tidak menyelesaikan masalah dan menambah masalah
baru.1

1
Ongky Hojanto, Public Speaking Mastery, ( Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 2013), hlm.47

4
Kurang percaya diri merupakan kebalikan dari percaya diri.Yang
dimana, sikap percaya diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang
bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh
hasil seperti yang diinginkan.Sedangkan, sikap kurang percaya diri merupakan
sikap orang yang mempunyai kepercayaan diri rendah atau kehilangan
kepercayaan diri.Menurut Lauser didefinisikan suatu perasaan atau sikap yang
mementingkan diri sendiri, selalu pesimis, ragu-ragu dalam mengambil sesuatu
keputusan.
Menurut M. Zein Hidayat tidak percaya diri adalah seseorang yang
tidak berani mencoba hal baru, merasa tidak diinginkan dalam lingkungan
sekitarnya, emosi terlihat kaku, mudah mengalami frustasi hingga terkadang
mengesampingkan potensi dan bakat yang dimiliki.
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa kurang percaya
diri yang memiliki perasaan negative terhadap dirinya, memiliki keyakinan
lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya pengetahuan yang kurang
akurat terhadap kapasitas ang dimilikinya.Sehingga keyakinan tersebut
membuat merasa tidak bisa mencapai berbagai tujuan dalam hidupnya.2

C. SOLUSI MENGATASI PERASAAN TAKUT DAN TIDAK


PERCAYA DIRI
Khawatir atau takut adalah sebuah komponen yang tetap perlu ada
dalam persiapan kita berbicara. namun jangan sampai kekhawatiran itu
mematikan kemampuan berbicara dan tampil di depan umum yang telah kita
persiapkan sedemikian rupa.

2
Hasdy Bin Jaidee, Terapi Pistive Feeling Untuk Mengatasi Kurang Percaya Diri Berbicara Didepan
Umum Terhadap Seorang Mahasiswa UNIVERSITAS ISLAM Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA).
Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Surabaya: 2018

5
Dengan membiarkan sedikit rasa takut berada dalam diri kita, niscaya
kualitas pembicaraan akan bertambah baik, karena dengan demikian kita masih
menyisakan ruang bagi tekanan dari pihak luar kepada diri kita. kekhawatiran
ini seharusnya bisa menjadi kendali bagi diri kita yang telah melakukan
persiapan yang matang. sedikit rasa takut yang bernilai positif karena ia
mampu berfungsi sebagai penekanan egoisitas diri kita. Namun jangan sampai
rasa takut, mengambil alih sisi terbaik kita.3

Ongky Hojanto menyebutkan lima “P” (Rumus 5 P) yang ampuh untuk


mengatasi dan menguasai rasa takut bicara di depan umum.

1. Penyesuaian Diri

Ketakutan umumnya adalah tanda dari ketidakbiasaan melakukan


sesuatu. Saat Anda mulai terbiasa, ketakutan itu umumnya akan berangsur-
angsur berkurang.

Penyesuaian diri bisa dilakukan dengan dua cara:

a. Secara Fisik,

Datanglah lebih awal untuk mengecek segala sesuatu.


Kalau memungkinkan, cobalah panggung dan mikrofon, lalu
berjalan-jalanlah di panggung untuk merasakan suasana
panggung.

b. Secara Mental dan Pikiran

Tubuh dan pikiran adalah satu paket. Ketidaknyamanan pada


salah satunya akan menyebabkan ketidaknyamanan pada keduanya dan
mengubah salah satu berarti mengubah keduanya

3
Charles Bonar Sirait, dkk. Publik speaking for teacher"kuat sukses pendidik berkomunikasi dengan
public" (Jakarta: Kompas Gramedia, 2012), hal. 50

6
2. Pernapasan

Kedelapan ciri (keringat dingin, pucat, gemetar, bingung, kebelet


kencing, takut, gugup, dan sesak napas) yang menjadi tanda-tanda ketakutan
seseorang saat akan tampil awalnya disebabkan oleh kurangnya oksigen.
Secara logika, saat seseorang merasa takut, napas yang ditarik menjadi pendek.
Apalagi kebanyakan orang melakukan pernapasan dada sehingga napas yang
pendek-pendek ini jadi semakin tidak maksimal.

Pernapasan dada adalah pernapasan yang tidak dapat menarik banyak


oksigen karena saat Anda menarik napas dengan dada, organ-organ tubuh
bagian dalam seperti usus dan lambung ikut naik serta menutup sebagian paru-
paru sehingga kerjanya tidak maksimal. Karena kekurangan oksigen, tubuh
Anda menjadi dingin, pucat, dan gemetar. Yang paling parah, oksigen tidak
secara maksimal masuk ke otak sehingga terciptalah kebingungan atau kondisi
“blank”. Oleh karena itu, cara pertama untuk mengatasi rasa takut saat akan
berbicara adalah mengendalikan pernapasan. Tarik napas dalam-dalam dengan
hidung dan gunakan pernapasan perut.

Cara melatih penapasan perut:

a. Taruh tangan kanan di atas perut

b. Tarik napas dengan hidung

c. Rasakan perut Anda mengembung saat Anda menarik napas

d. Embuskan napas perlahan-lahan dengan mulut

7
e. Rasakan perut Anda mengempis saat napas diembuskan atau
dikeluarkan

3. Perubahan Bahasa Tubuh

Perbedaan lain antara orang yang takut dan orang yang berani
terlihat jelas dari bahasa tubuhnya. Dengan mengubah bahasa tubuh kita
bisa mengubah emosi dan kondisi pikiran. Ingat, tubuh dan pikiran itu satu
paket.

Cara mengubah bahasa tubuh:

a. Ubah napas (tarik napas panjang dan gunakan pernapasan perut)

b. Ubah arah pandangan mata (lihat ke atas)

c. Tersenyum walaupun dipaksakan

d. Gunakan bahasa tubuh terbuka

e. Busungkan dada

f. Berdiri tegak

g. Lompat-lompat

4. Pemanasan

Seperti para atlet sebelum bertanding melakukan pemanasan untuk


membuat otot-otot di dalam dirinya siap, Anda juga perlu melakukan hal sama
sebelum berbicara di depan umum. Pemanasan yang Anda lakukan sedikit
berbeda dengan pemanasan para atlet. Pemanasan yang Anda lakukan adalah

8
membicarakan topik yang akan Anda bicarakan dengan orang yang Anda
kenal, misalnya istri, staf, teman, atau sopir Anda. Tidak perlu membuat
mereka mengerti karena yang Anda perlukan hanyalah pengulangan untuk
membuat Anda semakin memahami apa yang akan Anda sampaikan.4

Rasa percaya diri yang kuat adalah hal utama untuk bisa pandai
berbicara. Kita harus terbebas dari luka atau rasa rendah diri yang membuat
kita tidak berani berbicara kepada orang lain. Dengan demikian, kita akan
dapat berbicara dengan sorot mata tajam dan menyentuh hati pendengar. Orang
yang kurang percaya diri mudah merasa berdebar-debar saat berbicara di
hadapan orang banyak. Berikut empat hal yang menjadikan kita memiliki
keberanian untuk berbicara dengan mantab :

1. Membuat karikatur Pendengar

Audiens bukankah orang yang akan menilai kita, melainkan orang yang
akan mendengarkan cerita kita dengan gembira. Bayangkan bahwa audiens
yang mendengarkan cerita kita sedang menyembunyikan kaus kakinya yang
berlubang di dalam sepatunya. Kita akan merasa lebih nyaman dan
menunjukkan kemampuan yang kita miliki.

2. Menghindari Merendahkan Kapasitas Diri Saat Memperkenalkan Diri

"Saya tidak sempat mempersiapkannya dengan baik,...."

"Saya banyak kekurangan, tapi,...."

Kalimat seperti ini tidak berfungsi untuk mengungkapkan rasa rendah


hati, melainkan membuat kepercayaan audiens turun dan membuat mereka

4
Ibid, Public Speaking Mastery, hlm.48-52

9
tidak bisa fokus. Hal ini membuat kita menjadi lebih gelisah dan tidak bisa
lolos dari rasa gugup.

3. Mempelajari konten dengan baik

Jika kita lebih banyak tahu daripada audiens, mereka akan berhenti
menilai dan mulai memasang telinga. Saat kita menguasai apa yang akan
disampaikan, audiensi akan melihat dengan sorot mata lembut dan
mendengarkan, bukan dengan tatapan menghakimi. Mempelajari konten
presentasi akan lebih mudah dalam berbicara.

4. Mengungkapkan "mantra" dengan penuh keyakinan

"Aku yang terbaik."

"Hari ini aku akan menyajikan presentasi terbaik."

Selalu memantrai diri sendiri dengan ucapan yang meyakinkan untuk


merendahkan rasa gugup. Ucapan mantra itu bisa dilakukan dengan
membayangkan diri sendiri saat berada di atas panggung. Lama-kelamaan akan
muncul keberanian dalam diri kita. 5

D. MEMBANGUN TEKNIK NONVERBAL EFEKTIF


Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih banyak
dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara otomatis
komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunakasi nonverbal bersifat tetap
dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur mengungkapkan hal yang
mau diungkapkan secara spontan.

5
Oh su hyang, Bicara itu ada seninya rahasia komunikasi yang efektif, Terj.Asti Ningsih
(Jakarta, Bhuana Ilmu Populer, 2018), hal.23-24.

10
Nonverbal juga bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang secara
sengaja dikirimkan dan diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki potensi akan
adanya umpan balik (feed back) dari penerimanya.Dalam arti lain, setiap bentuk
komunikasi tanpa menggunakan lambang-lambang verbal seperti kata-kata, baik
dalam bentuk percakapan maupun tulisan. Komunikasi non verbal dapat berupa
lambang-lambang seperti gesture, warna, mimik wajah dll.

Komunikasi nonverbal (nonverbal communicarion) menempati porsi penting.


Banyak komunikasi verbal tidak efektif hanya karena komunikatornya tidak
menggunakan komunikasi nonverbal dengan baik dalam waktu bersamaan. Melalui
komunikasi nonverbal, orang bisa mengambil suatu kesimpulan mengenai suatu
kesimpulan tentang berbagai macam persaan orang, baik rasa senang, benci, cinta,
kangen dan berbagai macam perasaan lainnya. Kaitannya dengan dunia bisnis,
komunikasi non verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan
yang disampaikan sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.

Bentuk komunikasi nonverbal sendiri di antaranya adalah, bahasa isyarat,


ekspresi wajah, sandi, symbol-simbol, pakaian sergam, warna dan intonasi suara.
Beberapa contoh komunikasi nonverbal:

1. Sentuhan, Sentuhan dapat termasuk: bersalaman, menggenggam tangan,


berciuman, sentuhan di punggung, mengelus-elus, pukulan, dan lain-lain.

2. Gerakan Tubuh, Dalam komunikasi nonverbal, kinesik atau gerakan tubuh


meliputi kontak mata, ekspresi wajah, isyarat, dan sikap tubuh. Gerakan tubuh
biasanya digunakan untuk menggantikan suatu kata atau frase, misalnya
mengangguk untuk mengatakan ya; untuk mengilustrasikan atau menjelaskan
sesuatu; menunjukkan perasaan.

3. Vokalik, Vokalik atau paralanguage adalah unsur nonverbal dalam suatu


ucapan, yaitu cara berbicara. Contohnya adalah nada bicara, nada suara, keras
atau lemah- nya suara, kecepatan berbicara, kualitas suara, intonasi, dan lain.

11
4. Kronemik, Kronemik adalah bidang yang mempelajari penggunaan waktu
dalam komunikasi nonverbal. Penggunaan waktu dalam komunikasi nonverbal
meliputi durasi yang dianggap cocok bagi suatu aktivitas, banyaknya aktivitas
yang dianggap patut dilakukan dalam jangka waktu tertentu, serta ketepatan
waktu (punctuality).6

6
Tri Indah Kusumawati,(2019), Komunikasi Verbal Dan Nonverbal. Al-Irsyad: Jurnal
Pendidikan dan Konseling, 6(2), Hal. 90-92

12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN

Sikap percaya diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa
dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti
yang diinginkan. Sedangkan, sikap kurang percaya diri merupakan sikap orang yang
mempunyai kepercayaan diri rendah atau kehilangan kepercayaan diri. Menurut
Lauser didefinisikan suatu perasaan atau sikap yang mementingkan diri sendiri, selalu
pesimis, ragu-ragu dalam mengambil sesuatu keputusan.

Kurang percaya diri yang memiliki perasaan negative terhadap


dirinya, memiliki keyakinan lemah terhadap kemampuan dirinya dan punya
pengetahuan yang kurang akurat terhadap kapasitas ang dimilikinya. Khawatir atau
takut adalah sebuah komponen yang tetap perlu ada dalam persiapan kita
berbicara. Namun jangan sampai kekhawatiran itu mematikan kemampuan berbicara
dan tampil di depan umum yang telah kita persiapkan sedemikian rupa. Kekhawatiran
ini seharusnya bisa menjadi kendali bagi diri kita yang telah melakukan persiapan
yang matang.

Komunikasi nonverbal diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang


secara sengaja dikirimkan dan diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki
potensi akan adanya umpan balik dari penerimanya. Banyak komunikasi verbal tidak
efektif hanya karena komunikatornya tidak menggunakan komunikasi nonverbal
dengan baik dalam waktu bersamaan. Kaitannya dengan dunia bisnis, komunikasi non
verbal bisa membantu komunikator untuk lebih memperkuat pesan yang disampaikan
sekaligus memahami reaksi komunikan saat menerima pesan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Hojanto, Ongky. 2013. Public Speaking Mastery, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Hyang, Oh Su. 2018. Bicara itu ada seninya. Jakarta: Bhuana Ilmu Populer

Bonar Sirait, Charles, dkk. 2012. Public Speaking For Teacher “kiat sukses pendidik
berkomunikasi dengan publik “. Jakarta:Kompas Gramedia

Kusumawati, Tri Indah. (2019). Komunikasi Verbal Dan Nonverbal. Al-Irsyad: Jurnal
Pendidikan dan Konseling, 6(2).

Bin Jaidee, Hasdy. (2018). Terapi Pistive Feeling Untuk Mengatasi Kurang Percaya
Diri Berbicara Didepan Umum Terhadap Seorang
Mahasiswa .UNIVERSITAS ISLAM Negeri Sunan Ampel Surabaya
(UINSA). Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Surabaya

14

Anda mungkin juga menyukai