(JUKLAK)
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................... 1
1.2. Tujuan................................................................. 3
1.3. Keluaran .............................................................. 3
1.4. Manfaat ............................................................... 4
1.5. Indikator Kinerja................................................... 4
1.6. Ruang Lingkup ..................................................... 5
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.3 Keluaran
a. Pendekatan
1. Pendekatan agroekosistem: memperhatikan kesesuai-
an kondisi bio-fisik lokasi yang meliputi aspek sumber daya
lahan, air, wilayah komoditas, dan komoditas dominan.
2. Pendekatan agribisnis: memperhatikan struktur dan
keterkaitan subsistem penyediaan input, usahatani,
pascapanen, pemasaran, dan penunjang dalam satu
sistem.
3. Pendekatan wilayah: penggunaan lahan mengacu pada
satu kawasan.
4. Pendekatan kelembagaan: memperhatikan modal
sosial, norma, dan aturan yang berlaku di lokasi.
5. Pendekatan pemberdayaan masyarakat: penumbuh-
an kemandirian petani dalam memanfaatkan potensi
sumber daya pedesaan.
b. Kriteria Inovasi
1. Dirasakan sebagai kebutuhan petani;
2. Memberikan keuntungan secara kongkrit bagi petani;
3. Mempunyai keselarasan dengan pola pengembangan yang
telah ada dan sedang berlaku, nilai sosial budaya,
2. Pelaksanaan
a. Kegiatan dukungan diimplementasikan di lapangan dalam
bentuk demplot sesuai dengan kerangka acuan yang
disepakati oleh para pihak yang terlibat,
b. Pengembangan inovasi ke area yang lebih luas sebagai
embrio usaha industrial dengan melibatkan para pihak yang
terkait,
c. Penggunaan lokasi kawasan prioritas berdasarkan program
pengembangan kawasan hortikultura Ditjen Hortikultura.
d. Implementasi kegiatan dukungan PKAH disesuaikan dengan
kebutuhan mitra.
e. Kemitraan dengan PEMDA diarahkan pada topik spesifik
sesuai kebutuhan.
f. Kemitraan dengan perusahaan swasta difokuskan pada
pengembangan dan komersialisasi teknologi inovatif sesuai
dengan kesepakatan.
2. Pelaksanaan
- Membuat pertemuan antar pelaku (para pihak) untuk
membangun komitmen, sehingga secara partisipatif
terbentuk kesepakatan dan didokumentasikan.
- Membuat matriks kesepakatan dalam kisaran waktu
pencapaian target (model mampu mandiri sebagai model
agribisnis industrial berbasis komoditas tersebut).
Kemudian dibuat matriks lebih terinci untuk tahun berjalan,
yang menjadi bagian tidak terpisahkan dari matriks
kesepakatan.
- Menuangkan kesepakatan dalam bentuk dokumen yang
ditandatangani para pihak dan diketahui pihak yang
Supervisi
Antara
…………………………….
Dengan
……………………………………..
Tentang
………………………………………….
Nomor:
Nomor:
Pasal 2
RUANG LINGKUP
Pasal 3
PELAKSANAAN KERJA SAMA
Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN
Pasal 5
JANGKA WAKTU
(1) Perjanjian kerja sama ini berlaku untuk jangka waktu …………tahun,
terhitung sejak tanggal ditandatanganinya naskah perjanjian kerja
sama dan akan dibuat jadwal pelaksanaan kegiatan yang
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari naskah perjanjian
kerja sama ini;
(2) Naskah perjanjian kerja sama ini dapat diakhiri sebelum masa
berlaku yang dinyatakan dalam pasal 5 ayat 1 atau dapat
diperpanjang dengan kesepakatan KEDUA PIHAK dengan
ketentuan pihak yang ingin mengakhiri atau memperpanjang
perjanjian kerja sama ini harus memberitahukan maksud tersebut
secara tertulis kepada pihak lainnya, paling lambat 3 (tiga) bulan
sebelumnya.
Pasal 6
HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL (HKI)
Pasal 8
KEADAAN MEMAKSA (FORCE MAJEURE)
Pasal 10
ADENDUM
Segala sesuatu yang belum diatur dalam kerja sama ini PARA PIHAK
akan mengatur dalam addendum/amandemen yang merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari perjanjian kerja sama ini
Pasal 13
PENUTUP
..................................... ........................................