Anda di halaman 1dari 3

SISTEM PERSINYALAN KERETA API

A. Persinyalan terkait dengan bidang BANGUNAN DAN JALUR PERKERETA APIAN


1. Peralatan sinyal dipasang, dihubungkan pada jalan rel seperti track circuit dan
penggerak /pengunci wesel diletakan disisi jalan rel diluar batas ruang bebas.
Pemeliharaan dan perbaikan telah ditetapkan mana yang menjadi tanggung
jawab bidang jalan rel dan mana tanggung jawab bidang Sinyal.
2. Peralatan sinyal juga memberikan indikasi kepada Pengendali sarana KA dengan
menampilkan pembatas kecepatan yang diijinkan , pada saat KA melewati wesel
dibagian belok sehingga dijamin keselamatannya.
3. Peralatan sinyal juga memberikan guiden/menuntun kepada pengendali sarana
KA ( Masinis, Motoris mesin MTT, motoris lorikerja ) , tentang tampak sinyal saat
KA melewati jalan lengkung maupun bila aspek sinyal tidak memenuhi
persyaratan jarak tampak,dan semboyan-semboyan lainnya.

B. Sistem persinyalan terkait dengan bidang SARANA PERKERETA APIAN


1. Aspek semboyan sinyal adalah output dari Proses Interlocking harus dapat
menjamin aman terhadap operasi KA
2. Aspek sinyal juga memberikan indikasi atau perintah kepada pengendali sarana
KA kapan KA harus berhenti, mengurangi kecepatan atau berjalan langsung serta
boleh langsir dsb sehingga Pengendali sarana harus mengerti tentang arti dari
cahaya/aspek sinyal yang dimaksud baik pada kondisi normal ataupun pada saat
terjadi gangguan sistem persinyalan.
3. Peralatan sinyal didesain dan dipasang sedemikian rupa sehingga harus dapat
memberikan urutan aspek yang baku, dengan demikian pengendali sarana KA
dapat mengetahui kondisi jalan yang akan dilewatinya, sehingga jarak
pengeremannyapun telah diperhitungkan dsb.
C. Sistem persinyalan yang terkait dengan bidang OPERASI PERKERETA APIAN
1. Peralatan sinyal didesain sedemikian rupa dan harus memenuhi persyaratan
keselamatan operasi KA sehingga dapat dipergunakan untuk mengatur dan
mengendalikan Operasi KA dengan lancar dan Aman, baik pengendalian
setempat maupun terpusat (CTC).
2. Petunjuk pengoperasian peralatan sinyal dituangkan dalam PDPS/PDKT dan
harus dimengerti oleh petugas pengendali Operasi KA (PPKA/PPKT) maupun para
pengendali sarana KA.
3. Pengendali Operasi KA dapat diberikan Sertifikat keahlian ( bentuk B.50 ) setelah
diuji dan dinyatakan cakap oleh bidang Persinyalan.
4. Peralatan telekom adalah sebagai media komunikasi baik untuk mendukung
operasi KA, media transmisi hubungan blok,peralatan sinyal dan komunikasi
menejemen.
5. Peralatan listrik aliran atas adalah catu daya dan transmisi power untuk
pengoperasian Sarana kereta listrik yang saat ini hanya ada di Jabotabek.
6. Peralatan sinyal, peralatan Telekom dan peralatan listrik aliran atas ( LAA )
tersebut selanjutnya disebut FASILITAS OPERASI ( FASOP ).

D. SISTEM PERSINYALAN
1. Sistem persinyalan terdiri dari Persinyalan Mekanik dan Persinyalan Elektrik
2. Persyaratan teknis persinyalan tertuang dalam Peraturan Menteri no 10/2011
3. Perkembangan Sistem persinyalan dewasa ini sangatlah pesat dimana untuk
Negara yang maju sudah mencapai Sinyal Cabin dan sistem Moving Blok bahkan
operasi KA sudah dikendalikan lewat Satelit. Sehingga untuk belajar sistem
persinyalan sebaiknya melalui tahapan :
a. Dasar-dasar sistem persinyalan Mekanik
b. Material persinyalan
c. Tehnik dan Filosofi persinyalan
d. Aspek, semboyan dan peruntukannya
e. Penempatan dan pemeliharaan
4. Sistem persinyalan didesain sedemikian rupa, setiap sub sistem harus memenuhi
persyaratan azas keselamatan ( “fail safe “ ) artinya : Apabila terjadi gangguan
pada sistem persinyalan maka gangguan itu tidak boleh membahayakan
perjalanan Keretaapi.
Sesuai keterkaitan pengetahuan tentang Sistem persinyalan dengan keempat
program Study diatas sebenarnya semuanya membutuhkan pengetahuan tentang
sistem persinyalan akan tetapi jenis materi, Jam pelajaran dan waktunya yang
berbeda.

Anda mungkin juga menyukai