Anda di halaman 1dari 24

PERKEMBANGAN ILMU MANAJEMEN

Sesungguhnya manajemen telah lama ada jauh sebelum ini. Salah satu bukti betapa
manajemen telah lama ada adalah dengan adanya bukti Piramida di Mesir. Adanya bangunan
Piramida di Mesir menunjukkan bahwa pad a zaman dahulu telah ada serangkaian kegiatan
yang diatur sedemikian rupa, mengikuti tahapan- tahapan tertentu yang telah disiapkan
hingga bangunan piramida yang megah ditengah gurun pasir dapat menjadi decak kagum
masyarakat di seluruh dunia dari dulu hingga kini. Dari sejarah dapat kita ketahui bahwa
tidak kurang dari ribuan orang telah terlibat dalam pembangunan Piramida di Mesir.
Kekuatan bangunan tersebut telah menunjukkan bahwa pada zaman dahulu manajemen
telah diketahui dan dijalankan oleh umat manusia, walaupun tidak dalam pengertian seperti
sekarang. Banyak lagi contoh yang dapat kita lihat sebagai bukti bagaimana orang-orang
dahulu telah menerapkan manajemen dalam kehidupannya. Alexander The Great telah
menerapkan konsep staf organisasi dalam melakukan kampanye militernya. Menara Pisa di
Italia, Candi Borobudur di Indonesia, hingga berbagai bukti sejarah lainnya yang tidak dapat
disebutkan satu- persatu.
Kesemua bukti tersebut menunjukkan bukti bahwa sesungguhnya manajemen bukan
merupakan ilmu baru, bahkan dalam konsep yang paling tradisional sekalipun, telah dikenal
dan dijalankan oleh orang- orang terdahulu.

Owen dan Babbage: Dua Pionir dalam Ilmu Manajemen


Manajemen secara keilmuan baru terumuskan kurang lebih diakhir abad 18 atau awal
abad 19 Masehi. Diantara tokoh yang mula- mula memperkenalkan Manjemen secara
keilmuan adalah Robert Owen (1771-1858) dan Charles Babbage (1792-1971).
Owen, seorang pembaru dan industrialis dari Inggris adalah diantara tokoh pertama
yang menyatakan perlunya sumber daya manusia di dalam organisasi dan kesejahteraan
pekerja. Sedangkan Babbage, seorang ahli matematika dari Inggris adalah orang yang
pertama kali berbicara mengenai pentingnya efisiensi dalam proses produksi. Dia meyakini
akan perlunya pembagian kerja dan perlunya penggunaan matematika dalam efisiensi
penggunaan fasilitas dan material produksi. Setelah Owen dan Babbage, tokoh- tokoh
manajemen lain bermunculan seiring dengan perubahan besar- besaran dari kegiatan revolusi
industri dan perkembangan kegiatan ekonomi dari satu negara ke negara lainnya.

Tiga Kelompok Pemikiran Dalam Ilmu Manajemen


Kelompok Pertama: Perspektif Manajemen Klasik
Kontibusi Owen dan Babbage seolah telah membukakan mata para praktisi bisnis pada
saat itu bagaiman seharusnya bisnis dijalankan. Bermunculan pula setelah itu berbagai
perspektif dalam ilmu manajemen sebagai alat untuk menjalankan organisasi bisnis. Diantara
perspektif yang muncul adalah kelompok pertama yang dikenal sebagai perspektif
manajemen klasik atau classical management perspective. Perspektif ini terbagi menjadi dua
bagian besar, yaitu mereka yang memandang manajemen sebagai sebuah proses saintifik
(scientific management) dan manajemen sebagai sebuah kegiatan administrasi (administrative
management).

Kelompok Manajemen Ilmiah atau Saintifik

Perkembangan Ilmu Manajemen 1


Di awal abad 20, produktifitas menjadi salah satu masalah terbesar yang dihadapi oleh
organisasi bisnis. Bisnis pada saat itu sangat berkembang dan modal juga tersedia dengan
mudah, akan tetapi output yang dihasilkan oleh para pekerja, terutama yang memenuhi
standar tidak dapat memenuhi kebutuhan masyarakat. Fenomena ini menunjukkan bahwa
produktifitas pekerja dalam menghasilkan output produk yang diperlukan oleh masyarakat
sangat rendah. Para manajer berusaha mencari jalan keluar untuk memperbaiki produktifitas
kerja ini. Di antara ide yang telah dihasilkan adalah dengan meningkatkan produktifitas
pekerja secara individual. Ide yang dihasilkan pada masa ini pada giliran berikutnya dikenal
sebagai kelompok aliran manajemen saintifik (scientific management). Di antara tokoh-
tokoh kontributor dalam kelompok ini adalah Fredrich Winslow Taylor (1856-1915), Frank
Gilberth (1868-1924), dan Lilian Gilberth (1878-1972).
Di antara kontribusi yang pernah diberikan Taylor adalah apa yang dinamakan dengan
Time and Motion Studies atau studi mengenai penetapan standar kerja yang didasarkan pada
perhitungan waktu. Ide ini berangkat dari kenyataan bahwa para pekerja di perusahaan
bekerja dibawah standar dari apa yang sebenarnya mampu mereka kerjakan. Secara ringkas,
apa yang diperkenalkan oleh Taylor adalah sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut:

Taylor menyatakan bahwa untuk mencapai tujuan sebuah perusahaan, misalnya


meningkatkan profit perusahaan, maka produktifitas perlu ditingkatkan. Produktifitas dapat
diukur dari tingkat output dan prestasi kerja. Untuk dapat meningkatkan prestasi kerja, bagi
Taylor, perlu diberikan upah insentif, yang diberikan agar motivasi pekerja menjadi tinggi
sehingga tingkat output menjadi tinggi atau meningkat. Upah insentif bagi Taylor dinamakan
sebagai upah insentif diferensial (piecework pay system), yaitu upah yang diberikan kepada
para pekerja secara berbeda ditentukan berdasarkan kemampuan pekerja dalam memenuhi
standar yang telah ditetapkan. Pendekatan ini dilakukan agar produktifitas meningkat
sehingga terjadi peningkatan produksi sekaligus efisiensi, yang pada akhirnya akan
memberikan kemungkinan peningkatan profit.
Untuk lebih jelasnya, perhitungan pemberian upah intensif diferensial ini dapat
dijelaskan melalui contoh berikut:
Misalnya diketahui bahwa Standar Pengerjaan Output adalah 3 unit output/jam. Jam
kerja standar perhari adalah 8 jam. Maka Standar Output perhari adalah 24 unit atau Standar
Pengerjaan Output dikalikan dengan jam kerja standar per hari. Tarif upah yang diberikan

Perkembangan Ilmu Manajemen 2


jika output yang dihasilkan sesuai atau diatas standar Rp. 2.000 per unit. Sedangkan, tariff
upah yang diberikan jika Output yang dihasilkan dibawah standar Rp. 1.750 per unit. Jika A
mampu mengerjakan 25 unit output per hari, B mampu mengerjakan 20 unit output per hari,
dan C mampu mengerjakan 24 unit, maka upah insentif yang akan diterima oleh masing-
masing pekerja adalah seperti berikut ini:

Selain itu, kontibusi yang dihasilkan Taylor setelah bekerja di berbagai perusahaan
setelahnya adalah merumuskan dan memperkenalkan konsep desain pekerjaan, cuti untuk
pemulihan produktifitas kerja, termasuk mengimplementasikan upah insentif diferensial yang
telah dijalankannya di perusahaan sebelumnya. Apa yang telah dirumuskannya tersebut
dinamakan sebagai scientific management approach atau pendekatan manajemen saintifik.
Pendekatan ini dirumuskannya melalui langkah- langkah proses sebagaimana digambarkan
dalam gambar.

Secara ringkas, keempat langkah tersebut lebih dikenal sebagai 4 prinsip dasar manajemen
ilmiah dari Taylor yang terdiri dari:
1. Pengembangan metode ilmiah dalam manajemen agar metode terbaik dalam
pengerjaan tugas dapat ditentukan.
2. Seleksi ilmiah untuk karyawan agar dalam pemberian tugasnya sesuai dengan
kualifikasinya.
3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah para karyawan.

Perkembangan Ilmu Manajemen 3


4. Kerjasama yang baik antara manajemen dan tenaga kerja.

Karena kontribusinya ini, Fredrich W.Taylor dikenal sebagai Bapak Manajemen Ilmiah
atau Father of Scientific Management.
Selain Taylor, kontributor lainnya dalam kelompok manajemen ilmiah adalah pasangan
suami- istri Frank dan Lilian Gilberth. Diantara kontribusi yang Frank Gilberth telah berikan
adalah metode efisiensi dalam pekerjaan konstruksi yang memerlukan pengaturan bahan-
bahan bangunan. Metode yang mereka perkenalkan telah mampu meningkatkan efisiensi
pekerjaan konstruksi dan meningkatkan output sebesar 200 persen. Berbeda dengan
suaminya, Lilian Gilberth banyak memberikan kontribusi dalam bidang psikologi industry
dan manajemen sumber daya manusia, termasuk bagaimana pentingnya bekerja secara tim
dalam sebuah organisasi bisnis. Secara ringkas pasangan ini telah memberikan kontribusi
berupa metode- metode guna peningkatan efisiensi dalam pekerjaan.
Selain pasangan Gilberth, dikenal juga seorang yang bernama Henry L. Gantt (1861-
1919) yang memperkenalkan 4 gagasan untuk peningkatan kegiatan manajemen, yaitu:
1. Kerja sama yang saling menguntungkan antara tenaga kerja dan pimpinan.
2. Seleksi ilmiah tenaga kerja atau karyawan.
3. Sistem insentif untuk merangsang produktifitas karyawan dan organisasi.
4. Penggunaan instruksi- instruksi kerja yang terperinci.

Sebagaimana kontributor yang lain, gagasan dari Gantt ini juga telah membantu
manajemen dalam organisasi. Pendekatan yang akhirnya dikenal sebagai penyelesaian yang
menguntungkan bagi semua pihak atau win win solution, dapat dikatakan dilandasi oleh
pendekatan dari Gantt ini. Selain gagasannya tersebut, Gantt juga memperkenalkan apa yang
dinamakan sebagai “Bagan Gantt” (Gantt Chart) yang kemudian banyak dikenal sebagai
sebuah bagan scheduling atau kita kenal dengan time schedule (penjadwalan kerja). Bagan
Gantt ini dibuat untuk kegiatan perencanaan, koordinasi, dan pengawasan produksi.
Sekalipun bagan ini sudah sangat berumur panjang, akan tetapi dalam banyak kegiatan, masih
relevan untuk dipergunakan, karena pada dasarnya setiap pekerjaan memerlukan perencanaan
pengerjaan dan waktu.
Salah satu persoalan yang sering kali dialami dalam organisasi adalah pemborosan dan
ketidakefisienan atau inefisiensi. Ketidakefisienan sesungguhnya akan menjadi penghambat
tercapainya tujuan. Berdasarkan hal ini, seorang yang bernama Harrington Emerson (1853-
1931) memberikan kontribusi berharga dalam dunia manajemen dengan memperkenalkan 12
prinsip- prinsip efisiensi.
1. Tujuan- tujuan dirumuskan dengan jelas.
2. Kegiatan yang dilakukan harus masuk akal dan realistis
3. Adanya staf yang memiliki kualifikasi yang tepat
4. Adanya kedisiplinan
5. Diberlakukannya pemberian kompensasi yang adil
6. Perlu adanya laporan dari setiap kegiatan secara tepat, akurat, dan terpercaya,
sehingga diperlukan semacam system informasi atau akuntansi.
7. Adanya kejelasan dalam pemberian perintah, perencanaan, dan pembagian kerja.
8. Adanya penetapan standar dari setiap pekerjaan, baik dari segi kualitas kerja
maupun waktu pengerjaan.

Perkembangan Ilmu Manajemen 4


9. Kondisi pekerjaan perlu distandarisasi.
10.Kegiatan operasional harus juga distandarisasikan
11. Instruksi- instruksi praktis tertulis harus dibuat secara standar
12. Sebagai kompensasi atas efisiensi, perlu dibuat rencana pemberian insentif.

Kelompok Manajemen Administrasi


Berbeda dengan kelompok manjemen ilmiah yang melmiliki pandangna bahwa
peningkatan produktifitas organisasi dapat dicapai ketika produktifitas individu ditingkatkan,
kelompok manjemen administrasi melihat bahwa perubahan produktifita stersebut harus
dilakukan secara menyeluruh dalam sebuah organisasi.
Henry Fayol merupakan tokoh teori manajemen operasional manajemen dikenal dengan
julukan Bapak teori manajemen modern. Dalam bukunya yang berjudul Administration
Industrielle et Generale (Administrasi Industri dan Umum).

Fayol membagi aktifivtas-aktivitas industrial dalam enam klompok yaitu teknikal,


komersial, financial, keamanan, kepastian, akunting dan manajerial. Ia adalah perumus empat
belas prinsip dasar perilaku organisasi manajemen yaitu:

1) Pembagian kerja

2) Wewenang

3) Disiplin

4) Kesatuan perintah

5) Kesatuan pengarahan

6) Meletakan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum

7) Balas jasa/imbalan

Perkembangan Ilmu Manajemen 5


8) Sentralisasi

9) Rantai scalr/khirarki

10) Order/susunan

11) Keadilan

12) Stabilitas staf organisasi

13) Inisiatif

14) Esprit de corps (semangat korps)

Kesimpulan Mengenai Prespektif Manajemen Klasik


Prespektif manajmen klasik yang terdiri dari kelompok manajemen ilmiah dan
administrasi telah memberikan kontribusi berharga bagi dunia manajemen dan memberikan
dasar dasar bagi pengembangan teori manajemen selanjutnya.
Diantara kontriusi berharga tersebut adalah mengenai spesialisasi pekerjaan, studi mengenai
masa dan beban kerja dan metode ilmiah mengenani kegiatan manajemen yang secara
ringkas terepresentasikan melaluui apa yang kita kenal sebagai fungsi fungsi manajemen.
Prosedur dan birokrasi juga termasuk kontribusi berharga dari kelompok manajemen klasik
ini.
Akan tetapi, salah satu kelemahan dari prespektif inin adalah bahwa mereka kurang
memperhatikan aspek kemanusiaan sebagai salah satu aspek pentingnya. Karena aspek
manusia tidak hanya dilihat dari factor pemberian upah atau insentif, akan tetapi dari
karakteristik kemanusiaan secara lebih menyeluruh, dimana setiap manusia berbeda satu dan
lainnya.

Kelompok Kedua: Perspektif Manajemem Perilaku


Sebagaimana dikernukakan di atas, salah satu kelemaharn, perspektif manajemen
klasik adalah belum masuknya faktor manusia sebagai faktor penting dalam manajemen dan
organisasi. Perspektif manajemen klasik lebih cenderung melihat organisasi sebagai seburah
mesin dan manusia atau renaga kerja merupakan bensin atau komponen lain yang
rnendukung gerak dari rnesin agar dapat bekerja dengan baik. Peran manajemen bagi
kelompok manajemen klasik lebih kepada bagaimana manajer dapat rnelakukan kontrol agar
kerja mesin tersebut tetap bekerja dengan baik.
Berbeda dengan perspektif manajemen klasik, perspektif rnanajemen perilaku justru
menekankan pada pentingnya manajemen memerhatikan perilaku dan kebiasaan individu
manusia yang terdapat dalam sebuah organisasi dan pentingnya pula manajemen melakukan
perubahan perilaku dan kebiasaan manusia yang ada dalam- organisasi agar organisasi dapat
berjalan dengan baik.

The Howthorne Studies


Salah satu kontribusi berharga dalam dunia manajemen adalah apa yang telah
dihasilkan oleh studi yang dilakukan perusahaan Western Electric di Howthorne antara tahun

Perkembangan Ilmu Manajemen 6


1927 hingga 1932. Studi ini dilakukan oleh Elton Mayo. Studi ini terdiri dari dua
eksperimen, eksperimen pertama dilakukan bagi kelompok pekerja yang memperoleh
manipulasi atas penerangan di tempat kerjanya. Eksperimen kedua dilakukan bagi kelompok
pekerja yang memasang telepon di bank bank.
Kedua eksperimen ini menyimpulkan bahwa ternyata pemberian insentif dan juga
nyala lampu tidak menentukan produktifitas para pekerja, akan tetapi adanya perlakuan yang
sama oleh manjer seta perlakuan “khusus” lah yang akan menentukan produktifita para
pekerja. Dalam hal ini perhatian dan penerimaan social lebih menjadi factor yang
memperngaruhi perilaku pekerja dalam organisasi daripada factor insentif dan individu.

Teori Relasi Manusia


Teori relasi manusia merupakan pengembangan dari eksperimen Howthonre Studie.
Pada dasarnya teori relasi manusia berargumentasi bahwa pada dasarnya manusia selalu
melakukan respons terhadap konteks sosial di mana pun dia berada. Dalam organisasi bisnis,
konteks sosial ini dapat meliputi kondisi sosial, norma yang disepakati di dalam kelompok,
dan juga dinamika antar individu. Asumsi dasar yang digunakan dalam teori ini adalah bahwa
perhatian manajer atau pimpinan terhadap bawahannya akan meningkatkan tingkat
penerimaan dan sekaligus tingkat kepuasan dari bawahan, sehingga tingkat penerimaan dan
kepuasan ini akan mendorong tercapainya peningkatan produktivitas
Salah satu kontributor teori relasi manusia ini adatah seorang yang bernama Abraham
Maslow. Dia menyatakan bahwa perilaku manusia dimotivasi oleh keragaman kebutuhan
yang dihadapinya. Keragaman kebutuhan ini direpresentasikannya melalui apa yang
dinamakan dengan "Hierarki Kebutuhan" (Hierarchy of Needs), termasuk kebutuhan akan
insentif secara keuangan dan juga penerimaan sosial.

Teori Perilaku Kontemporer


Teori relasi manusia yang telah dikenalkan oleh Fayol, Mayo, McGregor, Maslow,
dan lain-lainnya telah memberikan kontribusi berharga dalam dunia manajemen, serta
rnemberikan justifikasi bahwa peran sumber daya manusia dalam organisasi adalah sangat
penting bagi pencapaian tujuan organisasii. Akan tetapi pada perkembangannya teori relasi
manusia ini kurang cukup menjelaskan kompleksitas dalam perkembangan organisasi dan
lingkungan pada masa berikutnya. Kompleksitas lingkungan dan organisasi memerlukan
perspektif yang lebih luas dari sekedar teori relasi manusia saja.
Saat ini perkembangan peran manusia dalam organisasi direpresentasikan dalam teori
perilaku organisasi (Oerganizational Behavior) yang mencoba melihat organisasi dari
prespektif yang lebih luas, di antaranya dari perspektif psikologi, sosiologi, ekonomi,
antropologi, hingga medis. Beberapa topik penting dalam teori perilaku organisasi ini di
antaranya adalah bahwa kinerja organisasi sangat terkait dengan kepuasan kerja stres,
motivasi, kepemimpinan, dinamika kelompok, budaya kerja, politik dalam organisasi, konflik
interpersonal, desain organisasi, dan lain sebagainya.

Kelompok ketiga : Perspektif Manajemen Kuantitatif


Kelompok ini dalam melakukan studi manajemen adalah perspektif manajemen kuantitatif
yaitu persektif yang mulai tumbuh dan berkembang setelah perang dunia kedua. Persektif

Perkembangan Ilmu Manajemen 7


kelompok ini melakukan adopsi pendekatan matematika dalam menjalankan prinsip-prinsip
manajemen terdahulu. Pendekatan ini juga dilakukan untuk penentuan jumlah pekerja,
penentuan lokasi perusahaan, hingga pengaturan pergudangan dan persediaan. Perspektif ini
menekankan penggunaan teknik kuantitatif dalam setiap kegiatan manajemen. Dalam
kelompok ini muncul perspektif manajemen sains dan manajemen operasi.

Perspektif Manajemen Sains


Penggunaan istilah ini agak mirip dengan manajemen sainstifik yang telah
diterangkan dimuka akan tetapi perlu dicatat perbedaannya bahwa perspektif manajemen
sains lebih menekankan pada penggunaan model matematika dalam penyelesaian seluruh
kegiatan dan persoalan manajemen. Bisa disimpulkan bahwa perspektif ini mencoba
menjelaskan realitas dalam kegiatan manajemen organisasi melalui model.

Perspektif Manajemen Operasi


Berbeda dengan manajemen perspektif sains pendekatan ini salah satu bentuk aplikasi
manajemen sains yang lebih memfokuskan pada kegiatan tertentu dalam kegiatan secara
operasional. Membantu manajemen agar dapat melekukan kegiatan produksi secara lebih
efektif dan efisien. Berbagai pendekatan ini sangat bermanfaat dalam meningkatkan efisiensi
terutama pada perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam sector manufaktur, sector
keuangan, pemasaran dan sumber daya manusia.

Penilaian Terhadap Perspektif Manajemen Kuantitatif


Manjemen ini telah memberikan kontribusi berharga bagi peningkatan produktivitas
organisasi, terutama yang terkait dengan model pengambilan keputusan dan peningkatan
efisiensi. Tetapi hal ini juga memiliki berbagai keterbatasan terutama jika dikaitkan dengan
kenyataan bahwa perilaku manusia dalam organisasi tidak mudah untuk dipahami an
dikuantifikasi. Model matematika yang dibuat sering kali mensyaratkan pemberlakuan
berbagai asumsi yang kadang kala tidak mudah atau kurang realistis untuk dipenuhi. Sering
kali para ahli terjebak pada perhitungan dan tidak sampai pada makna pada perhitungan itu
sendiri. Selain memberikan kejelasan dan kepastian namun juga memberikan ruang bagi
ketidakpastian dan fleksibel.

Teori Manajemen Konteporer


Pada dasarnya tidak semua kelompok pemikiran diatas sepenuhnya kontradiksi satu sama
lain, namun justru dengan kelebihan dan keterbatasannya dapat saling melengkapi
pendekatan-pendekatan manajemen sehingga ilmu manajemen menjadi kaya akan perspektif.
Masing-masing memiliki konteksnya tersendiri atau dirumuskan berdasarkan situasi yang
berbeda satu sama lain. Ilmu manajemen berkembang dalam berbagai bentuk dan dan konsep
manajemen. Secara garis besar perkembangan ini dapat dibagi dua garis besar yaitu
perspektif sistem dalam manajemen dan perspektif kontingensi dalam manajemen.

Perspektif Sistem Dalam Manjemen


Merupakan dalah satu konsep penting dalam ilmu manajemen kontemporer. Sistem
didefinisikan sebagai kesatuan elemen-elemen dalam organisasi yang memiliki fungsinya
masing-masing, terintegrasi satu sama lain secara menyeluruh dan melalui sebuah proses

Perkembangan Ilmu Manajemen 8


diarahkan untuk pencapaian suatu tujuan. Pada dasarnya untuk mewujudkan tujuan organisasi
berupa out[ut yang bermanfaat bagi lingkungan dengan melakukan proses tranformasi dari
factor input yang juga diperoleh dari lingkungan. Perspektif sistem memberikan pandangan
lain bagi kita dalam melihat suatu organisasi. Salah stunya adalah konsep-konsep seperti
sistem terbuka. Sistem terbuka adalah sistem yang melakukan interaksi dengan lingkungan
dimana kebalikannya, sistem tertutup tidak melakukan interaksi dengan lingkungan,subsistem
merupakan elemen-elemen dalam sistem organisasi dalam sistem organisasi yang saling
berkaitan. Sinergi adalah konsep yang menjelaskan bahwa pekerjaan yang dilaksanakan
secara bersama-sama akan memberikan hasil yang lebih baik dari pada pekerjaan yang
dilakukan sendiri.hal ini sangat bermanfaat bagi kegiatan manajemen karena pada dasarnya
kegiatan manajemen melibatkan beberapa factor. Entropi adalah kondisi dimana organisasi
mengalami penuruna produktifitas dan kualitasnya disebabakan ketidakmampuan dalam
membaca dan beradaptasi dengan lingkungan.

Perspektif Kontingensi Dalam Manajemen


Salah satu perspektif yang cukup popular saat ini adalah perspektif kontingensi.
Pendekatan sperti klasik, perilaku, dan kuantitatif dalam manajemen dapat dikatakan sebagai
pespekif yang universal dalam manjemen karena memberikan semacam “jalan yang trpat dan
umum” untuk melakukan kegiatan manjemen dan umum. Pendekatan kontingansi
memandang bahwa dikarenakan karakteristik berbeda dengan yang lainnya, maka pendekatan
manajemen yang harus diberikan juga otomatis berbeda.

Berbagai Isu Kontemporer Seputar Perkembangan Ilmu Manjemen


Berbagai pendekatan manjemen hingga sekarang ini terus bermunculan. Apakah
pendekatan tersebut meruapakan sebuah rekontruksi atas teori manajemen yang terdahulu
maupun tawaran pendekatan baru dalam ilmu manajemen.
Berikut akan diterangkan konsep dasar dari berbagai isu-isu tersebut :
- DOWNSIZING : organisasi berusaha untuk meningkatkan efisiensi dengan
melekukan pengecilan bentuk organisasinya melalui di antaranya pengurangan jumlah
pekerjanya.
- DIVERSITY MANAGEMENT : manajeen dalam organisasi mampu mengelola
berbagai perbedaan yang terdapat di dalam organisasi atau perusahaan.
- TEKNOLOGI INFORMASI : perkembangan yang sangat pesat di dunia teknologi
informasi memunculkan berbagai media informasi dan komunikasi yang
memunculkan perkembangan baru mengenai cara orang dan organisasi berinteraksi.
- GLOBALISASI : suatu proses atau situasi dimana berbagai pihak diseluruh dunia
dapat semakin mudah melakukan interaksi tanpa harus dibatasi lagi dengan batas-
batas greografis. Hal ini memberikan peluang sekaligus tantangan bagi para teoritis
dan praktisi manajemen untuk apat melakukan penyesuaian secara tepat.
- ETIKA dan TANGGUNG JAWAB SOSIAL : isu-isu korupsi dalam sebuah
organisasi atau perusahaan, isu-isu kerusakan lingkungan, penipuan konsumen dan
sebagainya. Perusahaaan harus bisa menjaga kepercayaan masyarakat.
- MANAGING for QUALITY : teori dan prakter manajemen saat ini juga tidak dapat
mengabaikan tercapainya kualitas, kualitas juga indicator tercapainya produktivitas.

Perkembangan Ilmu Manajemen 9


- EKONOMI JASA : perkembangan saat ini menunjukkan bahwa kegiatan
perekonomian tidak lagi dilihat sebagai sebuah kegiatan dalam menghasilkan barang
melalui kegiatan manufaktur.

KONTRIBUSI ILMU MANAJEMEN MODERN


Sebagai penutup akan disebutkan berbagai contoh manajemen :
1. John Aldair. Kontribusinya dinamakan kepemimpinan berdasarkan aksi terpusat.
2. Igor Ansoff. Tokoh manajemen strategis
3. Chris Argyris. Tokoh konsep learning organization
4. Chester Barnard. Kontribusi bagi konsep perilaku organisasi dan perilaku eksekutif
5. Percy Barnavik. Kontribusi mengelola manajemen bagi perusahaan multi nasional
6. Christopher Bartlett. Memperkenalkan manjemen lintas budaya dan manajemen
globsal
7. Warren Bennis. Memperkenalkan konsep adhocracy dalam teori kepemimpinan dan
manajemen
8. Robert Blake. Memperkenalkan konsep managerial grid
9. Edward De Bono. Memperkenalkan konsep berfikir lateral dalam literatur manajemen
10. James Mc Gregor Burns. Contributor dalam teori kepemimpinandalam manajemen
organisasi
11. Andrew Campbell. Memberikan tiga kunci bagi perusahaan multinasonal yaitu
financial control, strategic planning, dan strategic control
12. James Champy. Kontrbusi mengenai konsep reengineering bagi perusahaan
13. Alfred D. Chandler Jr. kontribusi mengenai strategi dan evolusi mengenai strategi
dalam manajemen organisasi
14. Philip Crosby. Konsultan manjemen bertaraf global
15. W. Edwards Deming. Contributor sukses didunia manajemen yang bisnis
16. Peter F. Drucker. Bapak teori manajemen modern
17. Henry Fayol. Kontribusi awal dalam ilmu manajemen
18. Mary Parker Follet. Ibu teori manajemen
19. Henry Ford. Pengimplementasi dan sukses dalam melakukan kegiatan produksi secara
missal
20. Jay Forrester. Contributor anaisis perilaku dari sistem menggunakan model sistem
mekanik
21. Harold Geneen. Praktisi sukses dalam dunia manajemen
22. Sumantra Ghoshal. Kontributot terkenal dalam dunia manajemen
23. Gary Hamel. Penulis dan pendiri perusahaan konsultan
24. Michael Hammer. Kontribusi perlunya perubahan paradigm mendasar dalam konsep
pelayanan bisnis
25. Charles Handy. Inpirasi dalam dunia manajemen
26. Frederick Herzberg. Tokoh manajemen perilaku
27. Geert Hofstede. Kontribusi mengenai budaya organisasi dan lintas budaya dalam
dunia manajemen
28. Joseph Juran. Kontribusi dalam pemberdayaan organisasi
29. Rosabeth Moss Kanter. Contributor manajemen yang terkait dengan isu
empowerment dan managing change

Perkembangan Ilmu Manajemen 10


30. Philip Kotler. Inspirasi manajeen modern
31. John Kotter. Kontribusi dalam isu seputar kepemimpinan, budaya organisasi, dan
managing change
32. Theodore Levitt. Yang memperkenalkan konse “marketing myophia”
33. Douglas Mc Gregor. Teori X dan Y dari perilaku manusia dalam organisasi
34. Abraham Maslow. Bapak dari psikologi humanis
35. Elton Mayo. Kontribusi mengenai teori evolusi manajemen
36. Henry Mintzberg. Kontribusi isu seputar konsep alamiah mengenai kerja dan factor
37. Jane Mouton. Memperkenalkan konsep managerial grid
38. Kenichi ohmae. Kontribusi manajemen strategis dan peran intuisi manajemen
39. C. Nortcote Parkinson. Kontribusi manajemen “hukum parkinson”
40. Richard Pascale. Manajemen perlu mengombinasi teori dan kejelasan dalam praktik

BAB 3

LINGKUNGAN DAN BUDAYA PERUSAHAAN

Lingkungan Eksternal
Lingkungan organisasi (Organizational Environtment) adalah  seluruh elemen di luar
batas yang memiliki potensi untuk mempengaruhi organisasi.
Komponen Lingkungan Eksternal ada 2, yaitu :
Lingkungan Umum
Lingkungan umum merupakan lapisan luar dari lingkungan. Dimensi ini mempengaruhi
organisasi sepanjang waktu, namun tidak terkait dengan transaksi sehari-hari. Dimensi
lingkungan umum meliputi :
Dimensi Internasional
Bagian dari lingkungan eksternal berupa peristiwa yang berawal dari negara asing, serta
peluang bagi perusahaan di negara lain.
Lingkungan ini menimbulkan pesaing, pelanggan, serta pemasok baru dan membentuk tren
sosial, teknomogi dan ekonomi.
Dimensi Teknologi
Berupa kemajuan ilmiah dan teknogi dalam industri tertentu, serta masyarakat secara luas.
Dimensi Sosial Budaya
Mencakup karakteristik demografi, norma, kebijaksanaan, dan nilai-nilai masyarakat dimana
organisasi berpotensi di dalamnya. Profil demografi saat ini merupakan landasan
bagiangkatan kerja dan konsumen masa depan.

Perkembangan Ilmu Manajemen 11


Karakteristik yang penting dari dimensi sosial budaya :
Distribusi geografis
Densitas penduduk
Tingkat Pendidikan
Usia
Dimensi Ekonomi
Mencakup kesehatan ekonomi secara umum dari suatu negara atau wilayah tenpat sebuah
organisasi beroperasi.
Dimensi Hukum dan Politik (Legal)
Meliputi peraturan pemerintah di tingkat lokal, negara bagian, dan federal, serta aktivitas
politik yang dirancang untuk mempengaruhi perilaku perusahaan.
Manajer harus mengenali adanya Kelompok Penekan, yaitu sebuah kelompok dengan
kepentingan tertentu yang bekerja di dalam kerangka hukum-politik untuk mempengaruhi
perusahaan agar bertindak dalam cara yang dapt dipertanggung jawabkan secara sosial.
Lingkungan Tugas
Meliputi sektor-sektor yang memiliki hubungan kerja langsung dengan organisasi, seperti ;
  Pelanggan
Orang dan organisasi di dalam lingkungan yang membeli barang atau jasa dari organisasi.
Pesaing
Organisasi lain dari industri atau jenis usaha yang sama yang menyediaakan barang atau jasa
kepada sekelompok pelanggan yang sama.
Pemasok
Orang dan organisasi yang menyediakan bahan baku kepada pihak lain yang
menggunakannya untuk menghasilkan suatu produk.
Pasar tenaga kerja.
Orang-orang dalam lingkungan yang dapat diterima bekerja untuk organisasi.
Faktor tenaga kerja yang mempengaruhi organisasi saat in berupa :
1.     Kebutuhan kana pekerja teknologi informasi yang mengerti komputer makin meningkat.
2.     Keharusan untuk melakukan investasi terus-menerus dalam sumber daya manusia
melalui rekrutmen, pendidikan, dan pelatihan untuk memenuhi tuntutan dunia tanpa
batas yang semakin kompetitif.
3.      Pengaruh blok perdagangan internasional, otomatisasi dan relokasi pabrik.

Perbedaan Lingkungan Umum dan Lingkungan Tugas :

Perkembangan Ilmu Manajemen 12


Lingkungan Umum Lingkungan Tugas

Lapisan lingkungan eksternal yang Lapisan lingkungan eksternal yang


mempengaruhi organisasi secara tidak mempengaruhi kinerja organisasi dan
langsung operasi secara langsung.

Lingkungan Internal
Lingkungan yang terdapat dalam batas-batas organisasi. Terdiri dari ;
Karyawan yang masih bekerja
Manajemen
Budaya perusahaan

Hubungan Organisasi dan Lingkungan


Ketidakpastian Lingkungan
Organisasi harus mengelola ketidakpastian lingkungan agar menjadi efektif. Ketidakpastian
berarti manajer tidak memiliki informasi yang memadai tentang faktor-faktor lingkungan
agar dapat memahami dan memprediksi kebutuhan dan perubahan.
Beradaptasi dengan Lingkungan
Menggunakan beberapa stategi untuk beradaptasi terhadap perubahan, meliputi :
Peranan Lintas Batas (Jangkauan Perbatasan)
Peranan yang dijalankan oleh orang atau departemen yang menghubungkan dan
menkoordinasikan oranisasi dengan sejumlah elemen kunci yang berada dalam lingkungan
eksternal.
Kemitraan antar Organisasi
Perusahaan bergabung bersama untuk berbagi sumber daya langka sehingga menjadi lebih
efektif.
Merger dan Usaha Patungan
Merger adalah penggabungan dua organisasi atau lebih menjadi satu.
Usaha patungan (Joint Venture) aliansi atau program strategis oleh duia organisasi atau lebih.
Manfaat Merger :
Efisiensi SDM
Rantai distribusi makin luas
Keuangan dan strategi semakin kuat
Kedua usaha ini untuk mengurangi voltalitas lingkungan yang teramat besar.
Peramalan dan Perencanaan

Perkembangan Ilmu Manajemen 13


Bagi perubahan-perubahan lingkungan merupakan aktivitas utama di banyak perusahaan.
Peramalan adalah sebuah usaha untuk melihat tren-tren yang memungkinkan para manajer
untuk memperkirakan peristiwa-peristiwa masa mendatang.
Struktur yang Fleksibel

Lingkungan Internal : Budaya Perusahaan


Lingkungan tempat manajer bekerja mencakup :
Budaya Perusahaan
Budaya adalah sekumpulan nilai kunci, keyakinan, pemahaman, dan norma pokok yang
dibagi bersama oleh anggota suatu organisasi.
Teknologi Produksi
Struktur Organisasi
Fasilitas Fisik
Nilai-Nilai dasar yang menjadi karakteristik budaya perusahaan :
Simbol
Suatu obyek, tindakan, atau peristiwa yang menyampaikan makna kepada pihak lain.
Cerita
Narasi yang didasarkan pada peristiwa sesungguhnya yang sering kali diulang diantara
karyawan organisasi.
Pahlawan
Figur orang yang menjadi contoh atsa tujuan, karakter, dan atribut dari sbuah budaya yan
kuat.
Sl ogan
Frasa atau pernyataan yang menyatakan nilai utaa perusahaan dengan singkat dan jelas.
Upacara resmi
Kegiatan terencana untuk memperingati peristiwa khusus dan dilakukan untuk manfaat para
pesertanya

Bab 5
Etika Bisnis dan
Tanggung Jawab Sosial

Yang dimaksud dengan etika bisnis adalah suatu rangkaian bisnis yang harus
dimiliki apabila menjalankan bisnis. Dan yang dimaksud dengan  tanggung jawab sosial
adalah suatu pengakuan perusahaan bahwa perusahaan bahwa keputusan bisnis dapat
mempengaruhi masyarakat.

Perkembangan Ilmu Manajemen 14


TANGGUNG JAWAB KEPADA PELANGGAN

1. Praktik tanggung jawab produksi.


2. Praktik tanggung jawab penjualan.

Cara Perusahaan Menjamin Tanggung Jawab Sosial Kepada Pelanggan

1. Ciptakan kode etik.


2. Pantaulah semua keluhan.
3. Umpan balik pelanggan.

Cara Konsumerisme Menjamin Tanggung Jawab terhadap Pelanggan

Konsumerisme adalah permintaan kolektif oleh pelanggan dimana bisnis memenui


kebutuhan mereka.

Cara Pemerintah Menjamin Tanggung Jawab Terhadap Pelanggan

1. Peraturan pemerintah tentang keamanan produk. Pemerintah melindungi konsumen


dengan memberikan peraturan atas beberapa produk perusahaan.
2. Peraturan pemerintah mengenai periklanan. Pemerintah menciptakan hukum yang
melarang iklan yang menyesatkan.
3. Peraturan pemerintah mengenai kompetisi Industri. Dalam perusahaan menciptakan
bermacam-macam perjanjian-perjanjian untuk menentukan harga tanpa
mengindahkan pesaing. Suatu perusahaan mempunyai monopoli apabila ia adalah
penyedia tunggal dari barang dan jasa.

TANGGUNG JAWAB KEPADA KARYAWAN

Perusahaan juga mempunyai tanggung jawab kepada karyawannya untuk


meyakinkan atas :

1.    Rasa aman para karyawan.


2.    Perlakuan yang layak oleh karyawan lain.
3.    Kesempatan yang sama.

Cara Perusahaan Meyakinkan Tanggung Jawab kepada Para Karyawan

1. Ciptakanlah suatu proses mediasi, dimana seseorang yang netral di luar perusahaan
(dinamakan mediator) memperkirakan keluhan karyawan dan memberikan usulan
suatu solusi.
2. Sediakan layanan on-line bagi para karyawan yang menjadi diskriminasi, pelecehan,
atau PHK yang tidak wajar.

Perkembangan Ilmu Manajemen 15


3. Berikan kebebasan untuk memberi pendapat atau menyampaikan keluhan di depan
paneldari karyawan lain yang menentukan apakah keluhan karyawan valid,
berdasarkan peraturan yang berlaku.

TANGGUNG JAWAB KEPADA PEMEGANG SAHAM

*Cara Perusahaan Meyakinkan Tanggung Jawab.


Sebaiknya perusahaan memberikan layanan on-line via internet maupun via telephone, agar
memudahkan para pemegang saham untuk mendapatkan informasi tentang sahamya, seperti
tingkat harga sahamnya dan deviden terakhir.

*Cara pemegang saham meyakinkan tanggung jawab.


Investor institusional adalah institusi keuangan yang membeli saham dalam jumlah besar.
*Konflik dengan kompensasi eksekutif yang berlebihan.
Seorang menajer perusahaan dapat memuaskan para pemegang saham dengan memastikan
bahwa dana yang ditambahakan oleh para pemegang  saham digunakan secara baik.

TANGGUNG JAWAB KEPADA PARA KREDITOR

1. Polusi udara. Cara mencegahnya : merevisi proses produksi lebih sedikit CO2
berterbangan di udara terbuka.
2. Polusi tangah. Cara mencegahnya : memisahkan sampah yang beracun dengan
sampah yang dapat didaur ulang. Dan membuang sampah beracun ke tempat
pembuangan sampah beracun.

TANGGUNG JAWAB KEPADA KOMUNITAS


1. Mensponsori suatu even lokal atau memberikan donasi kepada kelompok sosial lokal.
2. Menyediakan harga yang pantas  kepada konsumen.

BIAYA UNTUK MEMENUHI TANGGUNG JAWAB SOSIAL

1. Produk yang didasilkan tidak membahayakan lingkungan.


2. Saling memperlakukan pegawai dengan baik.
3. Harus memastikan bahwa telah mengirimkan produk yang bisa dipertanggung
jawabkan kepada pelanggan.

Perumusan dan Pelaksanaan Strategi

Berpikir Strategis

Pemikiran strategis berarti menggunakan perspektif jangka panjang dan melihat

gambaran besar dari perusahaan dan lingkungan kompetitif, serta memikirkan keselarasan

antara keduanya. Pada organisasi bisnis perencanaan strategis biasanya berkaitan dengan

tindakan kompetitif di pasar, sedangkan pada organisasi nonprofit seperti palang merah atau

Perkembangan Ilmu Manajemen 16


bala keselamatan, perencanaan strategis berkaitan dengan peristiwa-peristiwa di lingkungan

eksternal.

Apakah Manajemen Strategis itu?

Manajemen strategis adalah serangkaian keputusan dan tindakan yang digunakan

untuk merumuskan dan melaksanakan strategi yang memungkinkan kesesuaian sangat

kompetitif antara perusahaan dan lingkungannya sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan.

1. Tujuan strategis

Langkah pertama manajemen strategis adalah mendefinisikan strategi secara

eksplisit, yakni rencana tindakan yang menerangkan tentang alokasi sumber daya

serta berbagai aktivitas untuk menghadapi lingkungan, memperoleh keunggulan

bersaing, dan mencapai tujuan perusahaan.

Keunggulan bersaing : adalah hal yang membedakan suatu perusahaan dari

perusahaan lain dan memberi ciri khas bagi perusahaan untuk memenuhi kebutuhan

pasar konsumen. Inti perumusan strategi adalah menentukan bagaimana perusahaan

kita akan berbeda dengan perusahaan lain.

Memanfaatkan kompetensi dasar :kompetensi dasar perusahaan adalah sesuatu

yang dilakukan perusahaan dengan sangat baik dibandingkan pesaingnya. Kompetensi

dasar merupakan keunggulan bersaing karena perusahaan memiliki keahlian yang

tidak dimiliki oleh pesaingnya. Kompetensi dasar bisa berupa keunggulan di bidang

penelitian dan pengembangan, ahli di bidang teknologi, efisiensi proses, maupun

layanan pelanggan yang unggul.

Membangun sinergi : ketika bagian-bagian perusahaan berinteraksi untuk

menghasilkan dampak bersama yang lebih besar daripada jumlah semua bagian yang

bertindak sendiri-sendiri. Perusahaan dapat memiliki keunggulan dalam hal biaya,

daya pasar, teknologi, atau keahlian manajemen.

Perkembangan Ilmu Manajemen 17


Memberikan nilai :memberikan nilai kepada pelanggan merupakan inti dari strategi.

Nilai dapat didefinisikan sebagai gabungan keuntungan yang diperoleh dan biaya

yang dikeluarkan.

2. Tingkatan strategi

Para manajer strategis biasanya berpikir dalam kerangka 3 tingkatan strategi.

· Pada bidang usaha apa kita bergerak?

Merupakan pertanyaan yang diajukan manajer ketika memikirkan strategi tingkat

perusahaan. Strategi tingkat perusahaan berkaitan dengan perusahaan secara

keseluruhan dan gabungan unit bisnis dan lini produk yang menyusun perusahaan.

Bagaimana cara kita bersaing? Strategi tingkat-usaha berkaitan dengan setiap unit

bisnis atau lini produk. Berhubungan dengan periklanan, arah dan tingkat penelitian

dan pengembangan, perubahan produk, pengembangan produk baru, peralatan dan

fasilitas, dan penambahan atau pengurangan lini produk dan layanan.

Bagaimana kita mendukung strategi tingkat-usaha? Strategi tingkat-

fungsi terkait dengan departemen-departemen fungsional utama di unit usaha.strategi

fungsional mencakup semua fungsi utama, termasuk keuangan, penelitian dan

pengembangan, pemasaran, dan produksi.

Proses manajemen strategis

Proses ini diawali dengan evaluasi yang dilakukan para manajer terhadap posisi

perusahaan sekarang terkait misi, tujuan, dan strateginya. Kemudian memindai

lingkungan internal dan eksternal perusahaan serta mengenali faktor-faktor strategis

yang perlu dirubah.

Perumusan versus Pelaksanaan strategi

Perumusan strategi mencakup perencanaan dan pengambilan keputusan untuk

mencapai tujuan perusahaan,serta membuat rencana strategis spesifik. Perumusan

Perkembangan Ilmu Manajemen 18


strategi dapat mencakup evaluasi masalah-masalah di lingkungan internal maupun

eksternal dan integrasi hasil evaluasi tersebut ke dalam tujuan dan strategi.

Proses ini berkebalikan dengan pelaksanaan strategi yaitu penggunaan sarana

manajerial dan organisasional untuk mengarahkan berbagai sumber daya agar dapat

mencapai tujuan strategis.

2. Analisi SWOT

Dimulai dengan evaluasi faktor-faktor internal dan eksternal yang akan memengaruhi

daya saing perusahaan. Analisis SWOT mencakup upaya-upaya untuk mengenali

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang menentukan kinerja perusahaan.

Informasi eksternal mengenai peluang dan ancaman dapat diperoleh dari banyak

sumber, termasuk pelanggan,dokumen pemerintah,jurnal profesi,pemasok,kalangan

perbankan,rekan di perusahaan lain,konsultan,atau pertemuan asosiasi.

Para manajer memperoleh informasi internal mengenai kekuatan dan kelemahan

melalui berbagai laporan seperti anggaran,rasio keuangan,laporan laba rugi,dan survei

terhadap sikap dan kepuasan pegawai.

Kekuatan dan Kelemahan Internal

Kekuatan adalah karekteristik internal positif yang dapat dimanfaatkan oleh

perusahaan untuk mencapai tujuan kinerja strategisnya, sedangkan kelemahan adalah

karakteristik internal yang dapat menghambat atau membatasi kinerja perusahaan.

Kekuatan dan Ancaman Eksternal

Kekuatan adalah karekteristik lingkungan eksternal yang berpotensi membantu

perusahaan mencapai atau melampaui tujuan strategisnya.

Ancaman adalah karakteristik lingkungan eksternal yang menghambat perusahaan

mencapai tujuan strategisnya.

Perkembangan Ilmu Manajemen 19


Merumuskan strategi tingkat-perusahaan

1. Strategi Portofolio

Para investor pribadi sering ingin melakukan diversifikasi dalam sebuah

portofolio investasi yang memuat sejumlah saham resiko tinggi, sejumlah saham

resiko rendah, sejumlah saham pertumbuhan, dan mungkin beberapa saham

pendapatan. Serupa dengan investor pribadi perusahaan ingin memiliki gabungan

seimbang dari beberapa divisi usaha yang disebut dengan unit usaha strategis.

Definisinya adalah unit perusahaan yang memiliki misi usaha unik, lini

produk,pesaing, dan pasar yang berhubungan dengan SBU lain di suatu perusahaan.

Strategi portofolio adalah gabungan unit usaha dan lini produk perusahaan yang

berpadu secara logis untuk memberikan sinergi dan keunggulan bersaing bagi

perusahaan.

2. Matriks BCG

Matriks BCG adalah konsep yang digagas oleh Boston Consulting Group untuk

mengevaluasi dimensi tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa pasar dari unit-unit

usaha strategis.

Menempatkan perusahaan dalam 2 dimensi: tingkat pertumbuhan usaha dan pangsa

pasar.

Tingkat pertumbuhan usaha adalah sejauh mana peningkatan industri secara

keseluruhan, sementarapangsa pasar menentukan apakah suatu unit usaha lebih

banyak atau lebih sedikit menguasai pasar dibandingkan dengan pesaingnya.

3. Strategi Diversifikasi

Diversifikasi adalah strategi beralih ke lini usaha baru

Diversifikasi terkait adalah beralih ke lini bisnis baru yang masih terkait dengan

kegiatan usaha perusahaan

Diversifikasi terpisah adalah membuka lini usaha yang benar-benar baru

Perkembangan Ilmu Manajemen 20


Integrasi vertikal adalah membuka lini usaha baru yang memproduksi pasokan yang

diperlukan untuk produk atau mendistribusikan dan menjual produk tersebut.

Merumuskan Strategi tingkat-usaha

Kita beralih kepada perumusan strategi dalam unit usaha strategis, yang berfokus

kepada cara bersaing. Cara yang populer dan efektif untuk merumuskan strategi

adalah lima kekuatan dan strategi kompetitif porter.

1. Lima Kekuatan Kompetitif porter

Potensi pesaing baru

Kebutuhan modal dan penghematan ekonomi merupakan contoh dua potensi yang

dapat mencegah munculnya pesaing baru.

Daya Tawar Pembeli

Pelanggan yang cerdas menjadi pelanggan yang terberdayakan. Internet

memungkinkan pelanggan untuk mengakses beragam informasi mengenai barang,

jasa, dan pesaing sehingga meningkatkan daya tawar mereka.

Daya Tawar Pemasok

Pemusatan pemasok dan ketersediaan pemasok pengganti merupakan faktor-faktor

penting yang menentukan daya tawar pemasok

Ancaman Produk Pengganti

Kekuatan alternatif dan pengganti produk perusahaan dapat dipengaruhi oleh

perubahan biaya atau tren misalnya peningkatan kesadaran pelanggan akan

kesehatan dapat melunturkan loyalitas pelanggan.

Persaingan antarkompetitor

Dipengaruhi oleh keempat faktor sebelumnya, disamping oleh biaya dan diferensiasi

produk.

2. Strategi kompetitif

Perkembangan Ilmu Manajemen 21


Diferensiasi

Melibatkan upaya untuk membedakan produk atau layanan perusahaan dengan produk

atau layanan perusahaan lain

Kepemimpinan biaya

Perusahaan berusaha keras mencari fasilitas-fasilitas yang efisien, mengurangi biaya,

dan mengontrol produksi dengan ketat agar lebih efisien dari pesaingnya.

Fokus

Perusahaan berkonsentrasi untuk pasar wilayah atau kelompok pembeli tertentu.

Tren Baru di Bidang Strategi

Dewasa ini pergeseran nyata yang terjadi cenderung ke arah peningkatan kemampuan

perusahaan sebagai metode utama pertumbuhan dan inovasi. Tren terkini lain adalah

penggunaan kemitraan strategis sebagai alternatif bagi merger dan akuisisi.

1. Inovasi dari Dalam

Pendekatan strategis yang disebut dengan kemampuan dinamis berarti bahwa para

manajer berfokus pada melakukan lebih banyak upaya peningkatan dan

pengembangan dengan memanfaatkan aset, kemampuan, dan kompetensi yang

sudah dimiliki perusahaan guna memperoleh keunggulan bersaing yang terjaga.

2. Kemitraan Strategi

Inovasi internal tidak berarti bahwa perusahaan selalu bekerja sendiri. Kerja sama

dengan perusahaan lain, bahkan terkadang dengan pesaing, merupakan unsur

penting dari cara perusahaan sukses memasuki bidang usaha baru.

3 Strategi Global

Banyak perusahaan yang beroperasi secara global dan menggunakan strategi lain

sebagai fokus usahanya. Para eksekutif senior mencoba merumuskan strategi yang

koheren untuk memungkinkan sinergi antar-usaha internasional guna mencapai tujuan

bersama.

Perkembangan Ilmu Manajemen 22


Globalisasi

Standardisasi desain dan strategi pengiklanan produk diseluruh dunia.

Dasar strategi ini adalah anggapan adanya pasar global tunggal untuk produk

konsumen dan industri. Teorinya adalah bahwa semua orang di dunia ingin membeli

produk yang sama dan hidup dengan cara yang sama.

Strategi Multidomestik

Persaingan di setiap negara ditangani secara terpisah dengan negara lain.

Tips Penerapan Strategi secara Efektif

Membangun komitmen terhadap strategi

Menyusun rencana penerapan yang jelas

Memperhatikan budaya

Memanfaatkan pengetahuan dan keahlian

Komunikasi, komunikasi, komunikasi

Strategi Transnasional

Strategi yang menggabungkan koordinasi global untuk mencapai efisiensi dengan

fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan tertentu banyak negara.

Bertujuan mencapai integrasi global sekaligus daya respon nasional.

Penerapan Strategi

Langkah terakhir dalam proses manajemen strategis adalah penerapan strategi yaitu

bagaimana strategi diterapkan atau dilaksanakan. Manager’s shoptalk memberi

sejumlah saran dalam menerapkan strategi

Kepemimpinan

Adalah kemampuan untuk memengaruhi orang lain agar menunjukkan perilaku baru

yang diperlukan dalam menerapkan strategi.

Rancangan Struktural

Perkembangan Ilmu Manajemen 23


Terkait dengan tanggung jawab para manajer, tingkat kewenangan mereka, serta

konsolidasi dari berbagai fasilitas, departemen, dan divisi.

Sistem Informasi dan Kendali

Mencakup sistem imbalan, gaji, anggaran untuk alokasi sumber daya, sistem

teknologi informasi, serta peraturan, kebijakan, dan prosedur perusahaan.

Sumber Daya Manusia

Sumber daya perusahaan adalah para pegawainya. Sumber daya manusia bertugas

untuk merekrut, menyeleksi, melatih, memindahkan, mempromosikan, dan memecat

pegawai dalam upaya mencapai tujuan strategis.

Perkembangan Ilmu Manajemen 24

Anda mungkin juga menyukai