Anda di halaman 1dari 1

Diagnosis

Diagnosis campak biasanya ditegakkan berdasarakan kelompok gejala klinis yang sangat
berkaitan, yang meliputi koriza dan mata meradang, disertai batuk dan demam tinggi dalam beberapa
hari. Kemudian diikuti dengan timbulnya ruam yang memiliki ciri khas, yaitu diawali dari belakang
telinga kemudian menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan meningkatnya suhu
tubuh dan akhirnya akan mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas. Dapat pula ditemui keadaan diare.
Sedangkan berdasarkan anamnesa, didapatkan terjadi kontak dengan penderita campak maupun riwayat
imunisasi yang tidak lengkap.

Pemeriksaan Penunjang
Adapun pemeriksaan penunjang yang dapat membantu menegakkan diagnosis antara lain
pemeriksaan sitologik dan pemeriksaan serologi. Pada pemeriksaan sitologik, didapatkan sel raksasa
(giant cell) pada lapisan mukosa hidung dan pipi. Sedangkan pada pemeriksaan serologi akan didapatkan
IgM yang spesifik terhadap virus campak.

Diagnosa Banding
Seringkali campak sulit dibedakan dengan penyakit lain yang memiliki gejala serupa. Diagnosa
banding untuk penyakit campak adalah Rubella, Demam Skarlatina, Eksantema Subitum dan infeksi
virus. Eksantema subitum dibedakan dengan campak dimana ruam dari Roseola tampak ketika demam
menghilang. Ruam rubella biasanya disertai dengan pembesaran kelenjar getah bening di retroaurikula
dan oksipital. Ruam demam skarlatina disertai strawberry tongue dan tonsillitis membranosa atau
eksudativa. Sedangkan infeksi virus lain cenderung untuk kurang mencolok daripada ruam campak.

Anda mungkin juga menyukai