Anda di halaman 1dari 3

Blighted Ovum

1. Pendahuluan
Abortus adalah pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin dapat hidup di luar kandungan.
Abortus pada kehamilan muda terjadi kurang dari 20 minggu atau pada berat janin kurang dari
500 gram. Abortus menurut Sarwono 2002 terjadi pada sekitar 10-15% dari kehamilan.
Salah satu gejala dari abortus adalah perdarahan pervaginam dari bercak darah hingga
perdarahan yang banyak, nyeri perut dan kaku, pengeluaran sebagian produk konsepsi, serviks
dapat tertutup atau terbuka, dan ukuran uterus lebih kecil dari yang seharusnya.
Faktor predisposisi dari abortus mencakup beberapa faktor, antara lain : (1) Faktor janin
(fetal), yang terdiri dari kelainan genetik. (2) Faktor dari ibu (maternal), yang terdiri dari infeksi,
kelainan hormonal seperti hipotiroid, diabetes mellitus, malnutrisi, penggunaan obat-obatan,
merokok, alkoholik, faktor imunologis, inkompetensia serviks (penipisan dan pembukaan
serviks sebelum inpartu yang terjadi umumnya pada trimester 2. (3) Faktor dari ayah (paternal),
kelainan sperma.
Terdapat berbagai macam abortus yang diklasifikasi sesuai dengan gejala, tanda dan proses
patologi yang terjadi, seperti :
a. Abortus iminens
Abortus tingkat permulaan yang ditandai dengan perdarahan pervaginam, ostium
uteri yang masih tertutup dan hasil konsepsi masih baik dalam kandungan. Gejala
yang timbul biasanya hanya perdarahan pervaginam. Pemeriksaan USG dilakukan
untuk mengetahui pertumbuhan janin dan keadaan plasenta telah terjadi pelepasan
atau belum.
b. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks telah mendatar dan
ostium uteri telah membuka, akan tetapi hasil konsepsi masih dalam cavum uteri
dan dalam proses pengeluaran. Pada pemeriksaan USG akan dijumpai pembesaran
uterus sesuai dengan umur kehamilan, gerak janin dan gerak jantung janin masi
jelas walaupun mungkin sudah tidak tampak normal.
c. Abortus Kompletus
Keseluruhan dari hasil konsepsi telah keluar dari cavum uteri pada kehamilan
kurang dari 20 minggu atau berat janin yang kurang dari 500 gram. Gejala yang
tampak berupa semua hasil konsepsi telah dikeluarkan, osteum uteri telah menutup,
uterus telah mengecil yang menyebabkan perdarahan yang terjadi hanya sedikit,
dan besar uterus tidak sesuai dengan umur kehamilan.
d. Abortus Inkompletus
Sebagian dari hasil konsepsis sudah keluar dari kavum uteri dan sebagian lainnya
masih tertinggal. Pada pemeriksaan vagina ditemukan kanalis servikalis masih
terbuka dan teraba jaringan dalam kavum uteri atau menonjol pada ostium uteri
eksternum. Banyaknya perdarahan yang terjadi bergantung pada sisa hasil konsepsi
yang belum keluar. Dari pemeriksaan USG biasanya ditemukan pada kavum uteri
tampak massa hiperekoik dengan bentuk tidak beraturan.
e. Missed Abortion
Ditandai dengan embrio atau fetus yang telah meninggal dalam kandungan sebelum
kehamilan 20 munggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih tertahan dalam
kandungan. Pada pemeriksaan USG akan didapatkan uterus yang mengecil,
kantong gestasi yang mengecil dsn bentuknya tidak beraturan disertai gambaran
fetus yang tidak ada tanda-tanda kehidupan.
f. Abortus Habitualis
Abortus spontan yang terjadi 3 kali atau lebih secara berturut-turut.
g. Abortus Infeksius
Abortus yang disertai adanya infeksi pada genitalia.
h. Abortus Anembrionik (Blighted Ovum)
Kehamilan patologi dimana mudigah tidak terbentuk sejak awal kehamilan
walaupun kantung gestasi tetap terbentuk. Kelainan ini hanya dapat dideteksi
dengan pemeriksaan USG. Bila tidak dilakukan tindakan, kehamilan ini kan
berkembang terus walaupun tanpa ada janin didalamnya. Biasanya kejadian abortus
spontan yang berlangsung sekitar 14-16 minggu setelah terjadinya kehamilan.
Dalam sebuah analisis terhadap 1000 kasus abortus spontan, ditemukan bahwa separuh
kasus abortus adalah blighted ovum, yang mana embrionya mengalami degenerasi atau tidak ada
pada saat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa pemeriksaan ultrasonografi.
2 Blighted Ovum

Blighted ovum (anembryonic pregnancy) merupakan kegagalan


perkembangan embrio dimana hasil fertilisasi ovum tidak berkembang ditahap
awal (6-7 minggu usia kehamilan). Kantung kehamilan pada kasus blighted
ovum terbentuk, namun embrio didalamnya mengalami kegagalan berkembang
pada masa awal kehamilan. Blighted ovum dapat mengalami abortus spontan.

Gambar Blighted ovum

Anda mungkin juga menyukai