Anda di halaman 1dari 10

UKBM 4.

8 SISTEM EKSKRESI

Nama: Izzaturrachmi (14)


Kelas: XI MIPA-A

UKBM 4.8.1 Pemeriksaan Urin

Pendahuluan
Urin merupakan hasil metabolisme yang harus dibuang dari tubuh. Untuk
menentukan apakah seseorang sehat atau tidak, dapat dilakukan denan pemeriksaan urin.
Dalam kegiatan ini akan dilakukan beberapa kegiatan yang tujuannya adalah mengetahui pH
urin, mengenal adanya urea dan klorisa di dalam urin serta mengetahui adanya kelainan ginjal
dan hasil pemeriksaan.

Alat dan Bahan

No. Nama Alat/ Bahan Jumlah


1. Tabung reaksi 5 buah
2. Rak tabung reaksi 1 buah
3. Indikator universal 1 buah
4. Penjepit tabung reaksi 1 buah
5. Pembakar spiritus 1 buah
6. Korek api 1 buah
7. Gelas ukur 100 cc 2 buah
8. Urin 50 buah
9. Larutan AgNO 3 5% 20 buah
10. Larutan Benedict 20 buah
11. Larutan Biuret (Larutan CuSO 4 1% 20 buah
dan larutan Na OH 10%)

Cara Kerja
A. Mengukur pH urin
1. Masukkan kertas indikator universalke dalam urin.
2. Amati perubahan warnanya.
3. Cocokkan warnanya dengan standar pH
4. Berapa pH nya dan apakah artinya?

B. Mengenal bau amonia dari hasil penguraian urea dalam urin


1. Masukkan 1 ml urin ke dalam tabung reaksi.
2. Panaskan dengan lampu spiritus.
3. Bagaimana baunya?

C. Mengetahui kandungan klor dalam urin


1. Masukkan 2 ml urin ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan 5 tetes AgNO 3 5%
3. Apakah yang terjadi? Mengapa demikian?

D. Uji glukosa
1. Isilah tabung reaksi dengan 2 ml urin.
2. Tambahkan 5 tetes larutan benedict.
3. Panaskan dengan lampu spiritus, catatlah apa yang terjadi.
4. Apakah kesimpulanmu tentang urin yang kamu selidiki? Jelaskan!

E. Uji protein
1. Masukkan 2 ml urin ke dalam tabung reaksi.
2. Tambahkan kira-kira 5 ml larutan NaOH 10% dan 5 tetes larutan CuSO4 1% dan
biarkan kira-kira 5 menit.
3. Amati hasilnya dan carilah.
4. Kesimpulan apa yang dapat kamu ambil dari pengamatanmu?
Hasil Pengamatan

No. Nama Siswa pH Bau Amonia Klor Glukosa Protein

1. Izzaturrachmi 6 Berbau Terdapat sedikit 0,5 – 1% Tidak ada


endapan putih

2. Irsanty F. P. 5 Berbau Terdapat sedikit 0,5 – 1% Tidak ada


endapan putih

3. Martha Gracia 5 Berbau Terdapat sedikit 0,5 – 1% Tidak ada


endapan putih

4. Ida Ayu Shantya 6 Berbau Terdapat sedikit 0,5 – 1% Tidak ada


endapan putih

5. Lutfi Zahra T. 6 Berbau Terdapat sedikit 0,5 – 1% Tidak ada


endapan putih

Pertanyaan
1. Bagaimana proses terbentuknya urin?
Proses pembentukan urin di ginjal terdiri dari tiga tahap, yaitu filtrasi
(penyaringan), reabsorpsi (penyerapan kembali) dan augmentasi (pengeluaran zat).
Tahap pertama pembentukan urin pada manusia adalah filtrasi yang terjadi di
glomerulus. Di sini, darah yang membawa zat dan molekul dari pencernaan, serta sisa
metabolisme sel akan disaring.
Hasil dari filtrasi ini berupa filtrat glomerulus atau urin primer yang
mengandung H2O dan zat-zat seperti glukosa, klorida, natrium, kalium, fosfat, urea,
asam urat dan kreatinin. Urin primer tersebut kemudian akan dilanjutkan ke tahap
selanjutnya yaitu reabsorpsi. Pada tahap reabsorpsi, zat-zat yang dibutuhkan oleh
tubuh akan diserap kembali dan dimasukkan ke dalam aliran darah. Reabsorpsi terjadi
di tubulus kontortus proksimal dan lengkung henle. Nah, setelah proses reabsorpsi
berlangsung terbentuklah urin sekunder.
Augmentasi merupakan tahap terakhir dari proses pembentukan urin pada
tubuh manusia. Jadi, seperti yang disebutkan di atas, zat-zat yang tidak diperlukan
oleh tubuh akan disekresikan, di sinilah tempatnya. Augmentasi terjadi di tubulus
kontortus distal dan tubulus kolektivus (pengumpul) sebagai tempat penyimpanan
urin untuk sementara. Di tahap ini masih terjadi penyerapan kembali pada air, garam
NaCl dan urea sehingga terbentuk urin sebenarnya yang harus dibuang oleh tubuh.
2. Apakah perbedaan kandungan zat yan dikeluarkan melalui urin dan keringat?
Pada urin, terkandung air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme
(seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Sedangkan pada keringat,
kandungan utamanya adalah natrium klorida (bahan utama garam dapur) selain bahan
lain (yang mengeluarkan aroma) seperti 2-metilfenol (o-kresol) dan 4-metilfenol (p-
kresol).
3. Apakah yang sebenarnya terjadi apabila di dalam urin ditemukan adanya glukosa?
Adanya glukosa dalam urin disebut dengan glikosuria. Glikosuria dapat terjadi
karena adanya kerusakan dalam ginjal yang menyebabkan ginjal tidak mampu
mereabsorpsi filtrat darah dan tidak mampu mengembalikannya ke sistem peredaran
darah.
Gula dalam darah tersebut difilter oleh ginjal, dan urin primer dan sekunder
hasil filtrasi dari darah penderita diabetes mengandung terlalu banyak glukosa hingga
tidak lagi bisa direabsorpsi oleh ginjal. Karena ginjal tidak mampu mereabsorpsi
glukosa yang berlebih dalam urin primer dan sekunder, urin sesungguhnya yang
diekskresikan tubuh akan mengandung banyak glukosa.
4. Adakah hubungan antara besarnya pH, klor, dan protein dengan kesehatan seseorang?
Ada. Besarnya kandungan pH, klor, dan protein dalam tubuh seseorang dapat
menunjukkan apakah orang tersebut dalam keadaan sehat atau tidak.
- pH
pH urine pada orang normal berkisar 4,7 – 8 sehingga walaupun pH urine yang
didapat terholong asam tapi masih dalam keadaan normal. Sebagian besar
penyakit degeneratif berkaitan dengan defisiensi mineral yang menyebabkan
cairan tubuh, termasuk urine menjadi lebih asam.
- Klor
Urine normal terbukti dari endapan putih tipis. Pada urine normal memang
mengandung sedikit klorida. Klorida tidak semuanya di eksresikan melalui ginjal.
Ini karena tubuh manusia juga membutuhkan klorida tersebut. Kegunaannya
adalah untuk membunuh kuman bibit penyakit dan mengaktifkan pepsinogen
menjadi pepsin.
- Protein
Jika urin mengandung protein, ini ada ketidakberesan pada ginjal orang yang
urinnya diuji. Seharusnya, ginjal yang normal tidak akan meloloskan protein
bersama urin. Protein (asam amino) pada ginjal yang normal, akan diserap pada
proses filtrasi sebab protein (asam amino) termasuk zat yang berguna bagi tubuh.
Artinya, urin yang dikeluarkan sudah tidak lagi mengandung protein.
Jadi, jika hasil praktikum menunjukkan adanya kandungan protein dalam urin,
maka ginjal orang yang urinnya diuji mengalami masalah terutama pada Tubulus
Kontortus Proksimal. Jenis penyakit orang yang dalam kandungan urinenya terpat
protein adalah albuminuria.
UKBM 4.8.2 Struktur Ginjal

Pendahuluan
Ada bermacam-macam alat pembuanan di antaranya adalah ginjal yang mengeluarkan urin.
Urin sesunguhnya dihasilkan oleh alat yang khusus yang disebut nefron. Di samping itu
ginjal masih tersusun atas bagian-bagian lainnya.

Alat dan Bahan

No. Nama Alat / Bahan Jumlah


1. Pisau bedah 1 buah
2. Papan bedah 1 buah
3. Mikroskop 1 buah
4. Loupe 1 buah
5. Ginjal mammalia (kambing/sapi) 1 buah
6. Sediaan mikroskopik ginjal 1 buah

Cara Kerja
1. Amati ginjal mamalia yang telah disediakan. Gambarlah terlebih dahulu ginjal dan
bagian-bagiannya secara keseluruhan.
2. Amati pembuluh darah yang masuk dan keluar dari ginjal.
3. Sayatlah ginjal secara membujur melalui pelvis sedemikian rupa sehingga ginjal
seluruhnya.
4. Amati penampang ginjal. Gambarlah penampang ginjal ini dan sebutkan bagian-
bagiannya.
5. Amati dengan loupe bagaimana strukturnya pada masing-masing bagian ginjal.
6. Periksalah sediaan mikroskopis ginjal di bawah mikroskop. Mula-mula dengan
pembesaran lemah, kemudian dengan pembesaran kuat.
7. Dari sediaan yang diamati di bawah mikroskop carilah badan Malfighi, tubulus kontortus
dan gambarlah bentuknya.
8. Bandingkan pengamatan ginjal segar dengan pengamatan sediaan mikroskopis, terutama
pada badan Malpighi dan pembuluh penampung.

Hasil Pengamatan

Gambar Deskripsi / Keterangan


Ginjal adalah salah satu organ penting tubuh yang
Ginjal Mamalia berfungsi untuk menyaring darah. Organ yang
berbentuk menyerupai kacang ini terletak di
sepanjang dinding otot bagian belakang (otot
posterior rongga perut).
Anatomi ginjal dibagi menjadi tiga bagian, mulai
dari bagian yang paling luar hingga ke dalam, yaitu
korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis ginjal.
1. Korteks ginjal
Bagian terluar dari ginjal disebut dengan korteks.
Korteks ginjal umumnya dikelilingi oleh kapsul
renal dan lapisan lemak yang berfungsi untuk
melindungi struktur dalam organ dari kerusakan.
2. Medula ginjal
Medula adalah jaringan ginjal yang halus. Bagian
dari ginjal ini terdiri dari lengkung Henle serta
piramida renal, yaitu struktur kecil yang berisi
nefron dan tubulus. Tubulus inilah yang nantinya
berfungsi mengangkut cairan yang masuk dan
mengeluarkan urine dari ginjal.
3. Pelvis ginjal
Pembahasan anatomi ginjal tidak akan lengkap
tanpa penjelasan pelvis ginjal. Pelvis ginjal adalah
ruang berbentuk corong dan terletak di bagian
paling dalam dari renal. Bagian dari ginjal yang
satu ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan dalam
perjalanan ke kandung kemih.
Bagian pertama pelvis ginjal mengandung calyces,
yaitu ruang berbentuk cangkir kecil yang bertugas
mengumpulkan cairan sebelum bergerak ke
kandung kemih. Selanjutnya, cairan tersebut akan
masuk ke hilum, yaitu lubang kecil yang
mengalirkan cairan menuju ke kandung kemih.
Struktur mikroskopik ginjal 1) Nefron
Tiap tubulus ginjal dan glomerulus membentuk
satu kesatuan (nefron). Ukuran ginjal terutama
ditentukan oleh jumlah nefron yang
membentuknya. Tiap ginjal manusia memiliki
kira-kira 1,3 juta nefron. Setiap nefron bisa
membentuk urin sendiri. Karena itu fungsi satu
nefron dapat menerangkan fungsi ginjal.

2) Glomerulus
Setiap nefron pada ginjal berawal dari berkas
kapiler yang disebut glomerulus, yang terletak
didalam korteks. Bagian terluar dari ginjal.
Tekanan darah mendorong sekitar 120 ml
plasma darah melalui dinding kapiler
glomerular setiap menit. Plasma yang tersaing
masuk ke dalam tubulus. Sel-sel darah dan
protein yang besar dalam plasma terlalu besar
untuk dapat melewati dinding dan tertinggal.

3) Tubulus kontortus proksimal


Berbentuk seperti koil longgar berfungsi
menerima cairan yang telah disaring oleh
glomerulus melaui kapsula bowman. Sebagian
besar dari filtrat glomerulus diserap kembali ke
dalam aliran darah melui kapilerkapiler sekitar
tubulus kontortus proksimal. Panjang 15 mm
dan diameter 55µm.

4) Lengkung henle
Berbentuk seperti penjepit rambut yang
merupakan bagian dari nefron ginjal, dimana
tubulus menurun kedalam medula, bagian dalam
ginjal, dan kemudian naik kembali ke bagian
korteks. Total panjang lengkung henle 2-14 mm.

5) Tubulus kontortus distal


Merupakan tangkai yang naik dari lengkung
henle mengarah pada koil longgar kedua.
Penyesuaian yang sangat baik terhadap
komposisi urin dibuat pada 9 tubulus kontortus.
Hanya sekitar 15% dari filtrat glomerulus
(sekitar 20ml/menit) mencapai tubulus distal,
sisanya telah diserap kembali dalam tubulus
proksimal.

6) Tubulus kontortus kolektivus


Tubulus Kolektivus ini merupakan tabung
sempit yang panjang dan dijumpai dalam organ
ginjal. Fungsi bagian ini adalah untuk
menampung urin yang datang dari tubulus
kontortus distal sebelum kemudia disalurkan
pada bagian Pelvis Renalis.

Pertanyaan
1. Bagaimana bentuk dan warna ginjal?
Ginjal berbentuk seperti kacang merah yang berwarna merah keunguan.
2. Di mana letak pembuluh darah yang masuk dan keluar dari ginjal? Sebutkan
namanya!
Ginjal menerima darah dari sepasang arteri renalis, dan darah keluar lewat vena
renalis.
3. Sebutkan bagian-bagian penampang ginjal!
Bagian-bagian penampang ginjal yaitu korteks ginjal, medula ginjal, dan pelvis
renalis.
4. Apakah fungsi masing-masing bagian ginjal itu?
a. Korteks
Bagian terluar dari ginjal disebut dengan korteks. Korteks ginjal umumnya
dikelilingi oleh kapsul renal dan lapisan lemak yang berfungsi untuk melindungi
struktur dalam organ dari kerusakan.
b. Medula
Medula adalah jaringan ginjal yang halus. Bagian dari ginjal ini terdiri dari
lengkung Henle serta piramida renal, yaitu struktur kecil yang berisi nefron dan
tubulus. Tubulus inilah yang nantinya berfungsi mengangkut cairan yang masuk
dan mengeluarkan urine dari ginjal.
c. Pelvis renalis
Pelvis ginjal adalah ruang berbentuk corong dan terletak di bagian paling dalam
dari renal. Bagian dari ginjal yang satu ini berfungsi sebagai jalur untuk cairan
dalam perjalanan ke kandung kemih.
5. Apa perbedaan urin primer dengan urin sekunder?
Urine primer adalah filtrat yang keluar dari bagian glomerulus, mengandung
zat yang masih diperlukan oleh tubuh. Setelah terjadi penguraian, maka zat tertentu di
reabsorbsi (diserap kembali) oleh pembuluh darah kapiler dalam ginjal.
Sedangkan urine sekunder merupakan sisa urine primer setelah dilakukan
reabsorbsi, dikeluarkan dari tubulus menuju rongga ginjal. Setelah mengalami
reabsorbsi, urine menjadi lebih pekat. Proses pengubahan menjadi urine lebih
pekatdisebut augmentasi.
6. Bagaimanakah cara pengaturan banyaknya urin yang dikeluarkan?
Dengan menggunakan hormon ADH (Antidiuretik hormone). Hormon ADH
merupakan hormon yang mengatur banyaknya urin yang akan dikeluarkan dari tubuh
dengan mempengaruhi kinerja penyerapan air di dalam tubulus kontortus proksimal.
Cara kerja ADH adalah dengan mengatur penyerapan kembali molekul yang
berada pada ginjal dengan memengaruhi permeabilitas jaringan dinding tubulus
ginjal, sehingga berfungsi untuk mengatur pengeluaran urin. Pengaruh hormon ini
pada pembentukan urine adalah jika kadar hormon ADH meningkat maka tubuh akan
mempertahankan kadar air dalam darah dengan cara mengeluarkan air dari nefron
melalui tubulus kontortus proksimal. Di sana air akan diserap kembali oleh tubuh dan
keluar dari nefron sehingga urine berkurang.
7. Terangkan macam-macam penyakit pada ginjal!
a. Infeksi ginjal
Infeksi ginjal adalah infeksi pada organ ginjal (ginjal meradang), yang dapat
menimbulkan gejala berupa munculnya darah atau nanah pada urine. Infeksi ginjal
sering kali berawal dari infeksi uretra atau kandung kemih, dan menyebar pada
salah satu atau kedua ginjal. Sebagian besar kasus infeksi ginjal disebabkan oleh
bakteri atau virus yang masuk ke ginjal melalui saluran kemih. Penyebab paling
umum dari infeksi ini adalah bakteri e-Coli yang memasuki saluran kemih melalui
uretra, kemudian berkembang biak dan menyebar ke ginjal.
b. Batu ginjal
Merupakan penyakit yang disebabkan karena adanya pengendapan (berupa seperti
batu) pada rongga ginjal atau kandung kemih.
c. Gagal ginjal akut
Gagal ginjal akut adalah kondisi ketika ginjal berhenti berfungsi secara tiba-tiba.
Kondisi ini bisa disebabkan oleh gangguan aliran darah ke ginjal, gangguan pada
ginjal, atau masalah sumbatan pada saluran urine. Penyebab gagal ginjal akut
sangat beragam, mulai dari gangguan aliran darah ke ginjal (prerenal), kerusakan
pada ginjal itu sendiri, atau sumbatan pada aliran urine (postrenal).
d. Gagal ginjal kronis
Gagal ginjal kronis adalah penurunan fungsi ginjal yang berlangsung selama lebih
dari 3 bulan. Gagal ginjal kronis bisa disebabkan oleh gagal ginjal akut yang tidak
ditanggani, efek samping obat-obatan, hingga penyakit tertentu, seperti diabetes
dan hipertensi. Penderita gagal ginjal kronis membutuhkan perawatan di rumah
sakit. Selama perawatan, dokter dapat memberikan obat-obatan untunk
memperbaiki fungsi ginjal dan menyarankan pasien untuk menjalani cuci darah.
Untuk menangani gagal ginjal stadium akhir, dokter biasanya perlu melakukan
operasi transplantasi ginjal.
e. Nefropati diabetik
Nefropati diabetik adalah penyakit ginjal yang disebabkan oleh diabetes atau gula
darah tinggi yang tidak terkontrol dalam jangka panjang. Penyakit ini dapat
menimbulkan gejala berupa susah tidur, gatal-gatal, urine berbusa, tubuh lemas,
serta pembengkakan pada wajah, tungkai, kaki dan lengan.
f. Sindrom nefritik
Sindrom nefritik adalah penyakit ginjal yang terjadi akibat peradangan pada
glomerulus atau bagian ginjal yang berfungsi menyaring darah. Penyakit ini dapat
disebabkan oleh infeksi, gangguan autoimun, hingga kelainan genetik.
g. Tumor ginjal
Tumor ginjal adalah benjolan yang muncul di ginjal akibat pertumbuhan sel
abnormal. Tumor ginjal yang berukuran kecil biasanya bersifat jinak, sedangkan
yang berukuran besar biasanya bersifat ganas dan dapat menyebabkan kanker
ginjal.

Anda mungkin juga menyukai