DISUSUN OLEH:
CANTIKA VIRA MELATI (1854050001)
MARIA ELISABETH STEPHANIE (1854050013)
REDEMTUS ZAGOTO (1854050020)
ARAY EVANGELISTA NANJAN (1854050025)
Gambar 1. Masterplan
1. Ownership
Taman Agrowisata Cilangkap merupakan area yang bersifat publik yang didirikan
pada tahun 1991 oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Taman ini
memiliki fungsi sebagai tempat budidaya tanaman dan hidroponik center, disini
pengunjung bisa melihat aneka jenis tanaman, buah-buahan maupun tanaman obat.
Pada awalnya agrowisata Cilangkap ini adalah lahan persawahan tempat
menyemai benih-benih padi sehingga masyarakat dahulu mengenalnya sebagai KUD
(Koperasi Unit Desa). Peralihan KUD menjadi Agrowisata dimulai tahun 2004.
Pengembangan kawasan ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan
kuantitas, menunjang objek agrowisata, sehingga dapat dikembangkan menjadi
kawasan eduwisata dan dimanfaatkan kepentingan PEMDA atau pihak lain.
2. Control
Taman Agrowisata Cilangkap terletak di Jalan Raya Cilangkap No. 45, Jakarta
Timur. Taman seluas sekitar 19,5 hektar ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Taman ini
berdiri sejak tahun 1991 oleh Gubernur DKI waktu itu, Soerjadi Sudirja. Dulu lahan
ini dikelola oleh dinas kebersihan sebagai lahan yang diperuntukan pembuangan
sampah warga. Pengelola berganti-ganti dari Dinas Pertanian kemudian Dinas
Kelautan dan Perikanan dan sekarang Dinas Kelautan dan Pertanian.
3. Civility
Fasilitas-fasilitas di Taman Agrowisata Cilangkap yang bersifat publik ini
digunakan secara maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua
kalangan usia, kelompok, maupun keluarga sebagai tempat pembibitan tanaman
Holtikultura dan tanaman produktif, tempat berolahraga, bersantai menikmati udara
segar, memancing, edukasi anak-anak sekolahan, dll. Pada akhir pekan, taman ini
ramai dikunjungi pengunjung yang biasanya melakukan berbagai macam aktivitas
seperti senam pagi, maupun mencoba kuliner yang ada dihalaman depan taman.
4. Physical Configuration
Taman ini dapat diakses dengan transportasi umum bus, kereta Bekasi Line, dan
Angkot JakLingko. Untuk pengendara kendaraan pribadi, telah disediakan fasilitas
parkir dengan melewati Gateway yang ada di bagian depan Taman.
Gambar 3. Pintu Masuk Kawasan Taman Agrowisata Cilangkap
Gambar 4. Siteplan
Gambar 5. Tampak Pedestrian
5. Animation
Taman Agrowisata Cilangkap diperuntukkan untuk semua usia karena taman ini
merupakan Unit Pelayanan Terpadu DKI Jakarta sebagai pusat pengembangan benih
protesi dan tanaman, serta sebagai pusat edukasi pertanian untuk anak-anak sekolah.
Berbagai fasilitas yang ada di taman ini seperti Green House, laboratorium
tanaman, Jogging Track, Play Ground, area refleksi, rumah makan, sangat menunjang
untuk berbagai kalangan usia mulai dari yang muda hingga tua, untuk para anak
sekolahan hingga keluarga.
Gambar 8. Beberapa Spot Favorit Pengunjung
STUDI KASUS 2: RPTRA MARUYA UTARA NUSA INDAH,
JAKARTA BARAT
(Varna, G. dan Tiesdell, S. , 2010. Assessing the Publicness of Public Space: The Star
Model of Publicness. Journal of Urban Design, Vol. 15. No. 4, 575–598)
Gambar 1. Masterplan
1. Ownership
Semenjak diresmikan tanggal 10 Oktober 2017, Taman Nusa Indah yang terletak
di dalam kawasan Kompleks Perumahan BPPT resmi berganti menjadi RPTRA
Nusa Indah. Sebelumnya Taman Nusa Indah hanyalah sebuah Ruang Terbuka Hijau
(RTH) biasa yang berlokasi di dalam kompleks perumahan, namun kini telah
mengalami banyak pembaruan dan tambahan fasilitas. Perubahan inilah yang
mengundang warga di luar kompleks perumahan datang berkunjung, akibatnya pada
waktu-waktu tertentu RPTRA Nusa Indah menjadi sangat ramai. Warga kompleks
perumahan yang berbatasan langsung dengan kawasan RPTRA merupakan pihak
yang mengalami perubahan signifikan semenjak Taman Nusa Indah berubah
menjadi RPTRA.
2. Control
RPTRA Nusa Indah di Kompleks BPPT, Jl. Teknologi VIII, Meruya Utara,
Kembangan, Jakarta Barat (lokasi perumahan Kompleks BPPT). Kompleks BPPT
merupakan wilayah kompleks perumahan yang berbatasan langsung dengan kompleks
perumahan lain, yaitu Taman Aries. Secara wilayah, luasan Kompleks BPPT jika
dilihat dari bentukan diagram (Gambar 2) hanya sepertiga dari Taman Aries. Di
tengah-tengah kedua kompleks perumahan tersebut terdapat wilayah perantara yaitu
sebuah perkampungan padat penduduk. Inilah yang menyebabkan walaupun terletak
di dalam kompleks BPPT, namun pengunjung RPTRA tidak hanya berasal dari dalam
wilayah Kompleks BPPT saja, melainkan sebagian dari warga perkampungan di
wilayah perantara antara Taman Aries dengan Kompleks BPPT, dan juga warga
Taman Aries yang terletak berdekatan wilayahnya dengan Kompleks BPPT.
Ketidakadaan penghalang akses di antara wilayah ini juga menyebabkan tidak adanya
batasan yang jelas mengenai siapa saja yang dapat masuk ke wilayah kompleks BPPT
dan siapa yang tidak. Dengan demikian, wilayah Kompleks BPPT menjadi semakin
padat dengan keberadaan warga di luar yang datang sebagai pengunjung RPTRA.
RPTRA ini diolah oleh warga kompleks setempat dengan terus menjaga lingkungan
RPTRA tersebut.
3. Civility
Fasilitas-fasilitas di PRTRA Nusa Indah yang bersifat publik ini digunakan secara
maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua kalangan usia,
kelompok, maupun keluarga. RPTRA Nusa Indah secara garis besar terdiri dari Area
Hijau, Jogging track, area lapangan olahraga, area indoor dan area servis (termasuk
ruang baca, pengurus, dan toilet), area playground (terdiri dari perangkat main anak-
anak seperti ayunan, perosotan, dan lain lain), selain itu RPTRA ini juga dilengkapi
dengan area kolam berukuran kecil dan juga area tribun. RPTRA Nusa Indah terdiri
dari beberapa bagian yang saling terintegrasi satu dengan yang lain. Beberapa zona
memang dikhususkan untuk anak, dan sebagian lagi digunakan untuk umum. RPTRA
paling banyak dikunjungi pada pagi dan sore hari, intensitas pengunjung pada akhir
pekan lebih banyak daripada hari biasa. Hal ini dapat membuktikan bahwa RPTRA
digunakan juga sebagai tempat rekreasi di akhir pekan.
4. Physical Configuration
RPTRA Nusa Indah ini dapat diakses dengan transportasi umum bus dengan kode
B03, C13, M48, Kereta dengan turun di stasiun Taman Kota dan Angkot. Untuk
pengendara kendaraan pribadi dapat memarkirkan kendaraannya di sisi jalan atau di
daerah perkompleksan rumah BPPT, hal ini dikarenakan belum tersedianya lahan
parkir untuk pengunjung yang membawa kendaraan. Lokasi akses masuk-keluar di
RPTRA ini terdiri dari dua pintu, yaitu pintu utama yang terletak di Jl. Teknologi VIII
dan pintu lain di lokasi Jl. Teknologi IX.
Selain area playground, area yang juga sering digunakan adalah jogging track. Di
pagi hari wilayah ini dipenuhi oleh masyarakat dari mulai balita sampai usia lanjut.
Selain untuk jogging, lintasan ini juga digunakan untuk berjalan kaki biasa. Bahkan
tak jarang beberapa anak kecil menggunakannya untuk area bersepeda.
Salah satu bagian dari RPTRA Nusa Indah yang selalu disibukkan dengan
aktifitas adalah bagian lapangan basket. Walaupun berbentuk lapangan basket, namun
sejatinya lapangan ini digunakan oleh berbagai jenis olahraga. Di hari Selasa dan
Jumat, lapangan ini digunakan untuk kegiatan senam dari ibu-ibu PKK, lalu di hari
tertentu ada pelatihan bela diri anak-anak, di hari lain lagi terdapat pelatihan futsal,
dan lain sebagainya. Di dekat lapangan ini juga terdapat area refleksi kaki, yaitu
sebuah daerah perkerasan yang terbuat dari bebatuan dan dapat diinjakkan kaki.
Area lain yang terdapat pada RPTRA Nusa Indah ini adalah daerah Indoor, di
mana area ini merupakan semacam kantor dan juga ruang servis. Tempat ini juga
beberapa kali digunakan sebagai tempat penyuluhan kesehatan dan imunisasi. Toilet
juga terdapat di area ini. Selain itu terdapat kebun mini yang dikelola oleh pengurus.
Keadaan pengunjung juga berbeda di hari kerja (hari Senin sampai dengan Jumat)
dengan di hari libur (hari Sabtu dan Minggu). Jika di hari kerja RPTRA hanya
dikunjungi di pagi hari, sepi di siang hari dan ramai di sore hari, maka tidak demikian
di akhir pekan. RPTRA sudah ramai pengunjung sejak pagi hingga ke sore hari tanpa
jeda di siang hari. Bahkan tak jarang dipenuhi beberapa anak muda hingga malam
hari. Selain kegiatan setiap hari, terdapat juga kegiatan khusus yang berlangsung
setiap hari Selasa dan Jumat di mana terdapat kegiatan senam bersama Ibu-ibu PKK
dengan instruktur khusus.
STUDI KASUS 3: ALUN-ALUN CICENDO BANDUNG
(Varna, G. dan Tiesdell, S. , 2010. Assessing the Publicness of Public Space: The Star
Model of Publicness. Journal of Urban Design, Vol. 15. No. 4, 575–598)
Gambar 1. Masterplan
1. Ownership
Alun-alun Cicendo Bandung merupakan area yang bersifat publik yang didirikan
pada tahun 2017 oleh Pemerintah Kota Bandung yang bekerja sama dengan tim
Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism (SHAU) Architects. Mereka
memilih konsep yang berbaur antara satu fungsi dan yang lain untuk membuatnya
lebih fleksibel dan terbuka. Daya tarik utamanya adalah desain arsitektur yang mampu
menggabungkan elemen ruang terbuka, seni, olah raga, bisnis, sekaligus pembauran
dengan wilayah sekitar. Konsep itu diimplementasikan pada penggunaan tangga
berundak untuk membedakan seluruh area sehingga terjadi perbedaan ketinggian.
Tujuannya, agar pengunjung tidak merasa terkotak-kotak pada setiap area sehingga
bisa digunakan secara komunal dan beragam.
2. Control
3. Civility
Fasilitas-fasilitas di Alun Alun Cicendo yang bersifat publik ini digunakan secara
maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua kalangan usia,
kelompok, maupun keluarga sebagai tempat rekreasi, olahraga, menikmati kuliner.
Hal ini dikarenakan gabungan dari konsep desain dari ruang terbuka, seni, olahraga,
skatepark, amphitheater dan beberapa kios pedagang. Bahkan seringkali pengunjung
menggunakan Alun alun ini sebagai tempat foto prewedding dan hanya untuk duduk
bersantai menikmati angin Bandung.
4. Physical Configuration
Alun alun ini dapat diakses dengan menggunakan transportasi umum hal ini
dikarenakan letaknya sangat strategis yang berada di kawasan pasar dan berada pada
perempatan jalan sehingga memudahkan akses menuju dan dari alun alun sangat
mudah. seperti bus umum dengan kode 21, Cimahi-St.Hall, St.Hall-Padalarang.
Dapat pula menggunakan kereta karena Alun alun ini dekat dengan stasiun kereta
Ciroyum, dan dapat diakses dengan berjalan kaki (400m) kurang lebih 5 menit dari
stasiun ke alun alun tersebut. Akan tetapi hal yang sangat disayangkan pada saat ini
lahan parkir utuk kendaraan pibadi belum tersedia, sehingga dengan terpaksa
kendaraan pribadi harus memarkirkan kendaraannya di setiap bahu jalan. Pada saat ini
Pemkot berencana untuk membuat lahan parkir hidrolik untuk para pengunjung yang
menggunakan kendaraan pribadi.
5. Animation
Alun-alun Cicendo Bandung diperuntukkan untuk semua usia karena merupakan
area publik yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat alternatif
rekreasi. Sebab, memang konsepnya menjadi area publik bagi masyarakat Kecamatan
Cicendo. Ruang publik ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Yakni, dari
mulai upacara hingga bermain. Bahkan, Alun-Alun Cicendo nantinya juga bisa
menjadi alternatif rekreasi dengan disediakan fasilitas tempat makan dan bermain
sehingga akan menarik dikunjungi masyarakat.
Selain itu, kata dia, alun-alun juga akan dilengkapi dengan skate park, ampiteater,
toko kerajinan dan seni, hingga spot untuk olahraga. Konsep ini tentu lebih lengkap
dibanding alun-alun yang sudah ada di Kota Bandung sebelumnya.
Gambar . Pembagian Area
Disediakan kolam cetek bagi anak-anak seluas 313 meter persegi ini tak hanya
menyajikan kolam lebar, tetapi dilengkapi ngarai (canyon). Dengan diapit dinding
setinggi dua meter dan lebar 1,6 meter, lorong ngarai ini dibentuk memanjang hingga
15 meter.
Gambar 1. Masterplan
6. Ownership
Semenjak diresmikan tanggal 10 Oktober 2017, Taman Nusa Indah yang terletak
di dalam kawasan Kompleks Perumahan BPPT resmi berganti menjadi RPTRA
Nusa Indah. Sebelumnya Taman Nusa Indah hanyalah sebuah Ruang Terbuka Hijau
(RTH) biasa yang berlokasi di dalam kompleks perumahan, namun kini telah
mengalami banyak pembaruan dan tambahan fasilitas. Perubahan inilah yang
mengundang warga di luar kompleks perumahan datang berkunjung, akibatnya pada
waktu-waktu tertentu RPTRA Nusa Indah menjadi sangat ramai. Warga kompleks
perumahan yang berbatasan langsung dengan kawasan RPTRA merupakan pihak
yang mengalami perubahan signifikan semenjak Taman Nusa Indah berubah
menjadi RPTRA.
7. Control
RPTRA Nusa Indah di Kompleks BPPT, Jl. Teknologi VIII, Meruya Utara,
Kembangan, Jakarta Barat (lokasi perumahan Kompleks BPPT). Kompleks BPPT
merupakan wilayah kompleks perumahan yang berbatasan langsung dengan kompleks
perumahan lain, yaitu Taman Aries. Secara wilayah, luasan Kompleks BPPT jika
dilihat dari bentukan diagram (Gambar 2) hanya sepertiga dari Taman Aries. Di
tengah-tengah kedua kompleks perumahan tersebut terdapat wilayah perantara yaitu
sebuah perkampungan padat penduduk. Inilah yang menyebabkan walaupun terletak
di dalam kompleks BPPT, namun pengunjung RPTRA tidak hanya berasal dari dalam
wilayah Kompleks BPPT saja, melainkan sebagian dari warga perkampungan di
wilayah perantara antara Taman Aries dengan Kompleks BPPT, dan juga warga
Taman Aries yang terletak berdekatan wilayahnya dengan Kompleks BPPT.
Ketidakadaan penghalang akses di antara wilayah ini juga menyebabkan tidak adanya
batasan yang jelas mengenai siapa saja yang dapat masuk ke wilayah kompleks BPPT
dan siapa yang tidak. Dengan demikian, wilayah Kompleks BPPT menjadi semakin
padat dengan keberadaan warga di luar yang datang sebagai pengunjung RPTRA.
RPTRA ini diolah oleh warga kompleks setempat dengan terus menjaga lingkungan
RPTRA tersebut.
8. Civility
Fasilitas-fasilitas di PRTRA Nusa Indah yang bersifat publik ini digunakan secara
maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua kalangan usia,
kelompok, maupun keluarga. RPTRA Nusa Indah secara garis besar terdiri dari Area
Hijau, Jogging track, area lapangan olahraga, area indoor dan area servis (termasuk
ruang baca, pengurus, dan toilet), area playground (terdiri dari perangkat main anak-
anak seperti ayunan, perosotan, dan lain lain), selain itu RPTRA ini juga dilengkapi
dengan area kolam berukuran kecil dan juga area tribun. RPTRA Nusa Indah terdiri
dari beberapa bagian yang saling terintegrasi satu dengan yang lain. Beberapa zona
memang dikhususkan untuk anak, dan sebagian lagi digunakan untuk umum. RPTRA
paling banyak dikunjungi pada pagi dan sore hari, intensitas pengunjung pada akhir
pekan lebih banyak daripada hari biasa. Hal ini dapat membuktikan bahwa RPTRA
digunakan juga sebagai tempat rekreasi di akhir pekan.
9. Physical Configuration
RPTRA Nusa Indah ini dapat diakses dengan transportasi umum bus dengan kode
B03, C13, M48, Kereta dengan turun di stasiun Taman Kota dan Angkot. Untuk
pengendara kendaraan pribadi dapat memarkirkan kendaraannya di sisi jalan atau di
daerah perkompleksan rumah BPPT, hal ini dikarenakan belum tersedianya lahan
parkir untuk pengunjung yang membawa kendaraan. Lokasi akses masuk-keluar di
RPTRA ini terdiri dari dua pintu, yaitu pintu utama yang terletak di Jl. Teknologi VIII
dan pintu lain di lokasi Jl. Teknologi IX.
Selain area playground, area yang juga sering digunakan adalah jogging track. Di
pagi hari wilayah ini dipenuhi oleh masyarakat dari mulai balita sampai usia lanjut.
Selain untuk jogging, lintasan ini juga digunakan untuk berjalan kaki biasa. Bahkan
tak jarang beberapa anak kecil menggunakannya untuk area bersepeda.
Salah satu bagian dari RPTRA Nusa Indah yang selalu disibukkan dengan
aktifitas adalah bagian lapangan basket. Walaupun berbentuk lapangan basket, namun
sejatinya lapangan ini digunakan oleh berbagai jenis olahraga. Di hari Selasa dan
Jumat, lapangan ini digunakan untuk kegiatan senam dari ibu-ibu PKK, lalu di hari
tertentu ada pelatihan bela diri anak-anak, di hari lain lagi terdapat pelatihan futsal,
dan lain sebagainya. Di dekat lapangan ini juga terdapat area refleksi kaki, yaitu
sebuah daerah perkerasan yang terbuat dari bebatuan dan dapat diinjakkan kaki.
Area lain yang terdapat pada RPTRA Nusa Indah ini adalah daerah Indoor, di
mana area ini merupakan semacam kantor dan juga ruang servis. Tempat ini juga
beberapa kali digunakan sebagai tempat penyuluhan kesehatan dan imunisasi. Toilet
juga terdapat di area ini. Selain itu terdapat kebun mini yang dikelola oleh pengurus.
Keadaan pengunjung juga berbeda di hari kerja (hari Senin sampai dengan Jumat)
dengan di hari libur (hari Sabtu dan Minggu). Jika di hari kerja RPTRA hanya
dikunjungi di pagi hari, sepi di siang hari dan ramai di sore hari, maka tidak demikian
di akhir pekan. RPTRA sudah ramai pengunjung sejak pagi hingga ke sore hari tanpa
jeda di siang hari. Bahkan tak jarang dipenuhi beberapa anak muda hingga malam
hari. Selain kegiatan setiap hari, terdapat juga kegiatan khusus yang berlangsung
setiap hari Selasa dan Jumat di mana terdapat kegiatan senam bersama Ibu-ibu PKK
dengan instruktur khusus.
STUDI KASUS 4: HUTAN KOTA PLATARAN
(Varna, G. dan Tiesdell, S. , 2010. Assessing the Publicness of Public Space: The Star
Model of Publicness. Journal of Urban Design, Vol. 15. No. 4, 575–598)
Gambar 1. Masterplan
6. Ownership
Hutan Kota pertama kali diperkenalkan ke publik selama Asian Games 2018, di
mana tempat tersebut digunakan untuk menyelenggarakan banyak upacara, acara,
dan pertemuan. Selama periode ini, Presiden Republik Indonesia sendiri, Bapak
Joko Widodo, menjamu tamunya di sana. Setelah berhasil menyelesaikan acara,
Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Gelora Bung Karno (PPKGBK) mengundang
Plataran untuk mengikuti proses seleksi untuk mengembangkan Hutan Kota
menjadi tempat yang dapat menampilkan kuliner, budaya, dan warisan alam
Indonesia. Plataran menerima tantangan tersebut, memulai proses aplikasi yang
ketat dalam persaingan langsung dengan berbagai pesaing lain dari Grup F&B
terkemuka di Indonesia dan dinilai oleh panel ahli. Plataran terpilih sebagai
pemenang proses seleksi dan ditunjuk sebagai pengelola tunggal dan eksklusif
Hutan Kota yang kini resmi bertajuk Hutan Kota by Plataran.
7. Control
Hutan Kota Plataran terletak di Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 54-55, RT.1/RW.3,
Gelora, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta . Hutan kota
plataran ini buka dari pukul 07.30–19.00 dari senin hingga minggu. Luas hutan kota
di kawasan GBK mencapai 4,5 hektare. Taman ini diresmikan pada 19 Desember
2019 lalu oleh Yozua Makes , Pendiri dan Pemilik Plataran Group. Letaknya
berdampingan dengan hutan kota GBK dan bisa diakses lewat pintu 5 atau 7. Jika
lewat pintu 7, lokasinya terlihat dari pinggir jalan karena bentuk bangunannya yang
mencolok.
8. Civility
Fasilitas-fasilitas di Hutan Kota Plataran yang bersifat publik ini digunakan secara
maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua kalangan usia,
kelompok, maupun keluarga sebagai tempat rekreasi, olahraga, menikmati kuliner.
Sejumlah fasilitas yang akan melengkapi Hutan Kota by Plataran, berupa restoran dan
Beberapa fasilitas yang ada di Hutan Kota Plataran Seperti.
Plataran Khatulistiwa adalah ruang pameran luar ruangan yang elegan, cocok
untuk acara dan pertemuan besar. Dengan peta kepulauan Indonesia yang
terhampar luas di lantai, lingkungan terbuka yang bergaya ini menawarkan
suasana yang kaya akan warisan dan sejarah Indonesia; tempat berkumpulnya
tradisi Indonesia yang tak lekang oleh waktu.
Terletak tepat di sebelah Pidari Lounge, Dewi Ruci adalah lapangan basket
setengah kandang di Hutan Kota Plataran, dengan ruang yang cukup luas untuk
kompetisi 3-on-3 dan latihan menembak bersama teman-teman. Fasilitas baru ini
menawarkan pengunjung kesempatan untuk berolahraga dan menikmati sedikit
kesenangan di bawah sinar matahari, sebelum menuju ke Pidari untuk minuman.
Terletak di sebelah danau yang tenang di lingkungan Hutan Kota Plataran yang
rindang di Taman Gelora Bung Karno, Amfiteater Putri Dewi adalah tempat
outdoor yang tenang dan bergaya. Tempat favorit kami di kawasan Tugu
Majapahit, ini adalah tempat yang tepat untuk menyaksikan kehidupan burung
lokal di sore hari, atau menyaksikan pertunjukan langsung eksklusif,
menampilkan warisan budaya unik Indonesia.
Gambar . Lintasan Joging
Plataran Pets Playground adalah fasilitas baru inovatif yang merupakan bagian dari
proyek Hutan Kota by Plataran di Senayan, Jakarta. Untuk pelanggan situs Tiga Dari
Restaurant dan Pidari Lounge, taman bermain menyediakan lingkungan yang
merangsang dan menyenangkan untuk teman berkaki empat mereka. Dirancang untuk
menyambut anjing dan kucing, fasilitas bermain ini juga menawarkan lingkungan
terbuka tempat pemilik hewan peliharaan kosmopolitan dapat bertemu, mengobrol,
dan memperlakukan hewan mereka untuk bersenang-senang di taman.
9. Physical Configuration
Hutan Kota ini dapat diakses dengan menggunakan transportasi umum hal ini
dikarenakan letaknya sangat strategis Jika ingin mengunjungi Hutan Kota Plataran,
Anda dapat masuk melalui pintu-pintu utama GBK, yaitu 5, 7, 10. Anda juga dapat
menggunakan transportasi publik, termasuk MRT, yang sangat dekat dengan lokasi
Hutan Kota. Dan juga terdapat parkiran bagi pengujung yang membawa kendaraan
pribadi.
10. Animation
Hutan Kota Plataran diperuntukkan untuk semua usia karena merupakan area publik
yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat alternatif rekreasi.
Sebab, memang konsepnya yang menarik dan unik berbeda dari pada yang lain dapat
menarik perhatian masyarakat mulai dari anak anak hingga orang dewasa untuk
dating ke Hutan Kota Plataran ini. Nilai indikator 5.