Anda di halaman 1dari 33

RUANG PUBLIK PERKOTAAN

(PERENCANAAN KOTA DAN PERMUKIMAN)

Dosen Pengajar: Ir. Sahala Simatupang, MT

DISUSUN OLEH:
CANTIKA VIRA MELATI (1854050001)
MARIA ELISABETH STEPHANIE (1854050013)
REDEMTUS ZAGOTO (1854050020)
ARAY EVANGELISTA NANJAN (1854050025)

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
TAHUN AJARAN
2020/2021
STUDI KASUS 1: TAMAN AGROWISATA CILANGKAP
(Varna, G. dan Tiesdell, S. , 2010. Assessing the Publicness of Public Space: The Star
Model of Publicness. Journal of Urban Design, Vol. 15. No. 4, 575–598)

Gambar 1. Masterplan

1. Ownership
Taman Agrowisata Cilangkap merupakan area yang bersifat publik yang didirikan
pada tahun 1991 oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Taman ini
memiliki fungsi sebagai tempat budidaya tanaman dan hidroponik center, disini
pengunjung bisa melihat aneka jenis tanaman, buah-buahan maupun tanaman obat.
Pada awalnya agrowisata Cilangkap ini adalah lahan persawahan tempat
menyemai benih-benih padi sehingga masyarakat dahulu mengenalnya sebagai KUD
(Koperasi Unit Desa). Peralihan KUD menjadi Agrowisata dimulai tahun 2004.
Pengembangan kawasan ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kualitas dan
kuantitas, menunjang objek agrowisata, sehingga dapat dikembangkan menjadi
kawasan eduwisata dan dimanfaatkan kepentingan PEMDA atau pihak lain.
2. Control
Taman Agrowisata Cilangkap terletak di Jalan Raya Cilangkap No. 45, Jakarta
Timur. Taman seluas sekitar 19,5 hektar ini dimiliki oleh Pemerintah Provinsi DKI
Jakarta yang dikelola oleh Dinas Pertanian dan Kehutanan DKI Jakarta. Taman ini
berdiri sejak tahun 1991 oleh Gubernur DKI waktu itu, Soerjadi Sudirja. Dulu lahan
ini dikelola oleh dinas kebersihan sebagai lahan yang diperuntukan pembuangan
sampah warga. Pengelola berganti-ganti dari Dinas Pertanian kemudian Dinas
Kelautan dan Perikanan dan sekarang Dinas Kelautan dan Pertanian.

Gambar 2. Landmark Taman Agrowisata Cilangkap

3. Civility
Fasilitas-fasilitas di Taman Agrowisata Cilangkap yang bersifat publik ini
digunakan secara maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua
kalangan usia, kelompok, maupun keluarga sebagai tempat pembibitan tanaman
Holtikultura dan tanaman produktif, tempat berolahraga, bersantai menikmati udara
segar, memancing, edukasi anak-anak sekolahan, dll. Pada akhir pekan, taman ini
ramai dikunjungi pengunjung yang biasanya melakukan berbagai macam aktivitas
seperti senam pagi, maupun mencoba kuliner yang ada dihalaman depan taman.

4. Physical Configuration
Taman ini dapat diakses dengan transportasi umum bus, kereta Bekasi Line, dan
Angkot JakLingko. Untuk pengendara kendaraan pribadi, telah disediakan fasilitas
parkir dengan melewati Gateway yang ada di bagian depan Taman.
Gambar 3. Pintu Masuk Kawasan Taman Agrowisata Cilangkap

Gambar 4. Siteplan
Gambar 5. Tampak Pedestrian

5. Animation
Taman Agrowisata Cilangkap diperuntukkan untuk semua usia karena taman ini
merupakan Unit Pelayanan Terpadu DKI Jakarta sebagai pusat pengembangan benih
protesi dan tanaman, serta sebagai pusat edukasi pertanian untuk anak-anak sekolah.

Gambar 6. Penanaman pohon buah-buahan

Terdapat dua kelompok pengelolaan yakni tanaman produktif dan tanaman


sayuran. Adapula yang saat ini sedang berkembang yakni tanaman toga obat keluarga
juga turut dibudidayakan di taman ini. Kebon Agrowisata Cilangkap juga melakukan
edukasi pertanian seperti akulasi (perkawinan), cangkok, menyusui dan stek. Khusus
untuk anak-anak TK hingga kelas 4 SD pembelajaran lebih kepada pengenalan
tanaman. Pengajaran akulasi diberikan kepada anak-anak kelas 4 SD keatas. Untuk
kelas belajar dilakukan pada hari senin sampe jumat. Disediakan trainer untuk
pembelajaran tersebut. Taman ini juga memiliki kebun hidroponik terbesar di Jakarta
yakni seluar 4 H.

Gambar 7. Kebun Hidroponik

Berbagai fasilitas yang ada di taman ini seperti Green House, laboratorium
tanaman, Jogging Track, Play Ground, area refleksi, rumah makan, sangat menunjang
untuk berbagai kalangan usia mulai dari yang muda hingga tua, untuk para anak
sekolahan hingga keluarga.
Gambar 8. Beberapa Spot Favorit Pengunjung
STUDI KASUS 2: RPTRA MARUYA UTARA NUSA INDAH,
JAKARTA BARAT
(Varna, G. dan Tiesdell, S. , 2010. Assessing the Publicness of Public Space: The Star
Model of Publicness. Journal of Urban Design, Vol. 15. No. 4, 575–598)

Gambar 1. Masterplan

1. Ownership
Semenjak diresmikan tanggal 10 Oktober 2017, Taman Nusa Indah yang terletak
di dalam kawasan Kompleks Perumahan BPPT resmi berganti menjadi RPTRA
Nusa Indah. Sebelumnya Taman Nusa Indah hanyalah sebuah Ruang Terbuka Hijau
(RTH) biasa yang berlokasi di dalam kompleks perumahan, namun kini telah
mengalami banyak pembaruan dan tambahan fasilitas. Perubahan inilah yang
mengundang warga di luar kompleks perumahan datang berkunjung, akibatnya pada
waktu-waktu tertentu RPTRA Nusa Indah menjadi sangat ramai. Warga kompleks
perumahan yang berbatasan langsung dengan kawasan RPTRA merupakan pihak
yang mengalami perubahan signifikan semenjak Taman Nusa Indah berubah
menjadi RPTRA.
2. Control
RPTRA Nusa Indah di Kompleks BPPT, Jl. Teknologi VIII, Meruya Utara,
Kembangan, Jakarta Barat (lokasi perumahan Kompleks BPPT). Kompleks BPPT
merupakan wilayah kompleks perumahan yang berbatasan langsung dengan kompleks
perumahan lain, yaitu Taman Aries. Secara wilayah, luasan Kompleks BPPT jika
dilihat dari bentukan diagram (Gambar 2) hanya sepertiga dari Taman Aries. Di
tengah-tengah kedua kompleks perumahan tersebut terdapat wilayah perantara yaitu
sebuah perkampungan padat penduduk. Inilah yang menyebabkan walaupun terletak
di dalam kompleks BPPT, namun pengunjung RPTRA tidak hanya berasal dari dalam
wilayah Kompleks BPPT saja, melainkan sebagian dari warga perkampungan di
wilayah perantara antara Taman Aries dengan Kompleks BPPT, dan juga warga
Taman Aries yang terletak berdekatan wilayahnya dengan Kompleks BPPT.
Ketidakadaan penghalang akses di antara wilayah ini juga menyebabkan tidak adanya
batasan yang jelas mengenai siapa saja yang dapat masuk ke wilayah kompleks BPPT
dan siapa yang tidak. Dengan demikian, wilayah Kompleks BPPT menjadi semakin
padat dengan keberadaan warga di luar yang datang sebagai pengunjung RPTRA.
RPTRA ini diolah oleh warga kompleks setempat dengan terus menjaga lingkungan
RPTRA tersebut.

Gambar 2. Diagram zona Taman Aries dan Kompleks BPPT

3. Civility
Fasilitas-fasilitas di PRTRA Nusa Indah yang bersifat publik ini digunakan secara
maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua kalangan usia,
kelompok, maupun keluarga. RPTRA Nusa Indah secara garis besar terdiri dari Area
Hijau, Jogging track, area lapangan olahraga, area indoor dan area servis (termasuk
ruang baca, pengurus, dan toilet), area playground (terdiri dari perangkat main anak-
anak seperti ayunan, perosotan, dan lain lain), selain itu RPTRA ini juga dilengkapi
dengan area kolam berukuran kecil dan juga area tribun. RPTRA Nusa Indah terdiri
dari beberapa bagian yang saling terintegrasi satu dengan yang lain. Beberapa zona
memang dikhususkan untuk anak, dan sebagian lagi digunakan untuk umum. RPTRA
paling banyak dikunjungi pada pagi dan sore hari, intensitas pengunjung pada akhir
pekan lebih banyak daripada hari biasa. Hal ini dapat membuktikan bahwa RPTRA
digunakan juga sebagai tempat rekreasi di akhir pekan.

4. Physical Configuration

Gambar 3. Akses Keluar Masuk RPTRA Nusa Indah

RPTRA Nusa Indah ini dapat diakses dengan transportasi umum bus dengan kode
B03, C13, M48, Kereta dengan turun di stasiun Taman Kota dan Angkot. Untuk
pengendara kendaraan pribadi dapat memarkirkan kendaraannya di sisi jalan atau di
daerah perkompleksan rumah BPPT, hal ini dikarenakan belum tersedianya lahan
parkir untuk pengunjung yang membawa kendaraan. Lokasi akses masuk-keluar di
RPTRA ini terdiri dari dua pintu, yaitu pintu utama yang terletak di Jl. Teknologi VIII
dan pintu lain di lokasi Jl. Teknologi IX.

Gambar 4. Situasi parkir di sisi jalan dan daerah kompleks BPPT

Gambar 5. Lokasi Site Plan RPTRA Nusa Indah


5. Animation
RPTRA Nusa Indah secara garis besar terdiri dari Area Hijau, Jogging track, area
lapangan olahraga, area indoor dan area servis (termasuk ruang baca, pengurus, dan
toilet), area playground (terdiri dari perangkat main anak-anak seperti ayunan,
perosotan, dan lain lain), selain itu RPTRA ini juga dilengkapi dengan area kolam
berukuran kecil dan juga area tribun.
Area playground menempati wilayah yang paling dekat dengan pintu masuk yang
terletak di sisi Jl. Teknologi IX. Area ini cukup aman bagi anak dengan alas lantai
yang dilapisi bahan empuk dan dilengkapi dengan permainan berkualitas seperti
perosotan dan ayunan. Wilayah ini juga menjadi daya tarik RPTRA Nusa Indah
sehingga selalu ramai dan beberapa kali terlihat anak kecil mengantri menunggu
giliran bermain.

Gambar 6. Area Playground RPTRA Nusa Indah

Selain area playground, area yang juga sering digunakan adalah jogging track. Di
pagi hari wilayah ini dipenuhi oleh masyarakat dari mulai balita sampai usia lanjut.
Selain untuk jogging, lintasan ini juga digunakan untuk berjalan kaki biasa. Bahkan
tak jarang beberapa anak kecil menggunakannya untuk area bersepeda.

Gambar 7. Area Jogging dan Berjalan Kaki

Salah satu bagian dari RPTRA Nusa Indah yang selalu disibukkan dengan
aktifitas adalah bagian lapangan basket. Walaupun berbentuk lapangan basket, namun
sejatinya lapangan ini digunakan oleh berbagai jenis olahraga. Di hari Selasa dan
Jumat, lapangan ini digunakan untuk kegiatan senam dari ibu-ibu PKK, lalu di hari
tertentu ada pelatihan bela diri anak-anak, di hari lain lagi terdapat pelatihan futsal,
dan lain sebagainya. Di dekat lapangan ini juga terdapat area refleksi kaki, yaitu
sebuah daerah perkerasan yang terbuat dari bebatuan dan dapat diinjakkan kaki.

Gambar 8. Area Lapangan Olahraga dan Refleksi

Area lain yang terdapat pada RPTRA Nusa Indah ini adalah daerah Indoor, di
mana area ini merupakan semacam kantor dan juga ruang servis. Tempat ini juga
beberapa kali digunakan sebagai tempat penyuluhan kesehatan dan imunisasi. Toilet
juga terdapat di area ini. Selain itu terdapat kebun mini yang dikelola oleh pengurus.

Gambar 9. Area Indoor dan Service

Keadaan pengunjung juga berbeda di hari kerja (hari Senin sampai dengan Jumat)
dengan di hari libur (hari Sabtu dan Minggu). Jika di hari kerja RPTRA hanya
dikunjungi di pagi hari, sepi di siang hari dan ramai di sore hari, maka tidak demikian
di akhir pekan. RPTRA sudah ramai pengunjung sejak pagi hingga ke sore hari tanpa
jeda di siang hari. Bahkan tak jarang dipenuhi beberapa anak muda hingga malam
hari. Selain kegiatan setiap hari, terdapat juga kegiatan khusus yang berlangsung
setiap hari Selasa dan Jumat di mana terdapat kegiatan senam bersama Ibu-ibu PKK
dengan instruktur khusus.
STUDI KASUS 3: ALUN-ALUN CICENDO BANDUNG
(Varna, G. dan Tiesdell, S. , 2010. Assessing the Publicness of Public Space: The Star
Model of Publicness. Journal of Urban Design, Vol. 15. No. 4, 575–598)

Gambar 1. Masterplan

1. Ownership
Alun-alun Cicendo Bandung merupakan area yang bersifat publik yang didirikan
pada tahun 2017 oleh Pemerintah Kota Bandung yang bekerja sama dengan tim
Suryawinata Heinzelmann Architecture and Urbanism (SHAU) Architects. Mereka
memilih konsep yang berbaur antara satu fungsi dan yang lain untuk membuatnya
lebih fleksibel dan terbuka. Daya tarik utamanya adalah desain arsitektur yang mampu
menggabungkan elemen ruang terbuka, seni, olah raga, bisnis, sekaligus pembauran
dengan wilayah sekitar. Konsep itu diimplementasikan pada penggunaan tangga
berundak untuk membedakan seluruh area sehingga terjadi perbedaan ketinggian.
Tujuannya, agar pengunjung tidak merasa terkotak-kotak pada setiap area sehingga
bisa digunakan secara komunal dan beragam.
2. Control

Gambar 2. Penampakan Alun-alun Cicendo

Taman Agrowisata Cilangkap terletak di Jl. Arjuna, Husen Sastranegara, Kec.


Cicendo, Kota Bandung. Alun-alun seluas sekitar 0,5 hektar ini dimiliki oleh
Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang dikelola oleh Pemerintah Kota Bandung. Taman
ini diresmikan pada malam pergantian tahun baru 2018 lalu oleh Walikota Bandung
waktu itu, Ridwan Kamil. Di masa jabatannya sebagai Walikota Bandung, Kang Emil
memang kerap berinovasi dalam hal apa pun, termasuk tata kota. Tidak sedikit taman
atraktif di Bandung ditata menjadi lebih cantik. Hal yang sama dilakukannya pada
area-area publik terbuka.

3. Civility
Fasilitas-fasilitas di Alun Alun Cicendo yang bersifat publik ini digunakan secara
maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua kalangan usia,
kelompok, maupun keluarga sebagai tempat rekreasi, olahraga, menikmati kuliner.
Hal ini dikarenakan gabungan dari konsep desain dari ruang terbuka, seni, olahraga,
skatepark, amphitheater dan beberapa kios pedagang. Bahkan seringkali pengunjung
menggunakan Alun alun ini sebagai tempat foto prewedding dan hanya untuk duduk
bersantai menikmati angin Bandung.
4. Physical Configuration
Alun alun ini dapat diakses dengan menggunakan transportasi umum hal ini
dikarenakan letaknya sangat strategis yang berada di kawasan pasar dan berada pada
perempatan jalan sehingga memudahkan akses menuju dan dari alun alun sangat
mudah. seperti bus umum dengan kode  21, Cimahi-St.Hall, St.Hall-Padalarang.
Dapat pula menggunakan kereta karena Alun alun ini dekat dengan stasiun kereta
Ciroyum, dan dapat diakses dengan berjalan kaki (400m) kurang lebih 5 menit dari
stasiun ke alun alun tersebut. Akan tetapi hal yang sangat disayangkan pada saat ini
lahan parkir utuk kendaraan pibadi belum tersedia, sehingga dengan terpaksa
kendaraan pribadi harus memarkirkan kendaraannya di setiap bahu jalan. Pada saat ini
Pemkot berencana untuk membuat lahan parkir hidrolik untuk para pengunjung yang
menggunakan kendaraan pribadi.

5. Animation
Alun-alun Cicendo Bandung diperuntukkan untuk semua usia karena merupakan
area publik yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat alternatif
rekreasi. Sebab, memang konsepnya menjadi area publik bagi masyarakat Kecamatan
Cicendo. Ruang publik ini bisa dimanfaatkan untuk berbagai kegiatan. Yakni, dari
mulai upacara hingga bermain. Bahkan, Alun-Alun Cicendo nantinya juga bisa
menjadi alternatif rekreasi dengan disediakan fasilitas tempat makan dan bermain
sehingga akan menarik dikunjungi masyarakat.
Selain itu, kata dia, alun-alun juga akan dilengkapi dengan skate park, ampiteater,
toko kerajinan dan seni, hingga spot untuk olahraga. Konsep ini tentu lebih lengkap
dibanding alun-alun yang sudah ada di Kota Bandung sebelumnya.
Gambar . Pembagian Area

Lokasinya berada di hook, tepat di depan bundaran simpang Jalan Aruna-Jalan


Jatayu- Jalan Komodor Udara Supadio. Luas gerbang utamanya adalah 71 meter
persegi dan dihiasi tangga batu andesit. Setelah memasuki gerbang. di area itu
terdapat Art Market (pasar seni) seluas 543 meter persegi yang berisi 24 kios seni.
Selain kios berisi karya para seniman, terdapat ruang komunitas lengkap dengan atap
peneduh yang bisa diisi segala jenis kegiatan.

Gambar . Penampakan gerbang utama dan kios-kios

Semakin ke tengah, ada pavilion dan di baliknya menjadi tribun untuk


menyaksikan pertunjukan di lapangan utama. Sebagian besar area alun-alun diisi oleh
area rerumputan, paduan grass block dan paving. Termasuk untuk lapangan utama.
Aparat kewilayahan juga sudah menyiapkan sejumlah kegiatan, acara, pagelaran seni,
untuk mengisi lapangan seluas 939 meter persegi ini.
Selain lapangan utama, alun-alun mewakili wilayah barat Bandung ini juga
menyediakan mini ampiteater di area utara seluas 132 meter persegi. Di ujung
kawasan, dibangun dek kayu seluas 700 meter persegi. Dengan perbedaan tinggi dua
meter di atas mini ampiteater, pengunjung bisa menengok seluruh area alun-alun.

Gambar . Penampakan gerbang utama dan kios-kios

Disediakan kolam cetek bagi anak-anak seluas 313 meter persegi ini tak hanya
menyajikan kolam lebar, tetapi dilengkapi ngarai (canyon). Dengan diapit dinding
setinggi dua meter dan lebar 1,6 meter, lorong ngarai ini dibentuk memanjang hingga
15 meter.

Gambar . Penampakan Kolam untuk Anak-anak


Bagi pengunjung pengguna kursi roda bisa mengakses pintu masuk dari Jalan
Komodor Udara Supadio, dan disediakan jalur landai untuk mengakses area lainnya.
Para lansia juga disediakan Zen Area, dengan dipisah tembok setinggi 2,8 meter untuk
memanfaatkan ketenangan ruang.
Penyuka olah raga juga disediakan skate park seluas 200 meter persegi, dengan
arena mangkuk dan rintangan luncur besi, serta lapangan basket seluas 162 meter
persegi. Jalur pedestrian di area luar kawasan juga direvitalisasi dengan perbaikan
gorong-gorong dan saluran drainase.
Hampir seluruh area dipisah oleh tangga berundak untuk membagi perbedaan
ketinggian. Tujuannya agar pengunjung tidak terkotak pada zona di setiap kegiatan
yang diaktifkan. Maka, area yang terbuka ini bisa difungsikan komunal atapun
menyatu.
STUDI KASUS 2: RPTRA MARUYA UTARA NUSA INDAH,
JAKARTA BARAT
(Varna, G. dan Tiesdell, S. , 2010. Assessing the Publicness of Public Space: The Star
Model of Publicness. Journal of Urban Design, Vol. 15. No. 4, 575–598)

Gambar 1. Masterplan

6. Ownership
Semenjak diresmikan tanggal 10 Oktober 2017, Taman Nusa Indah yang terletak
di dalam kawasan Kompleks Perumahan BPPT resmi berganti menjadi RPTRA
Nusa Indah. Sebelumnya Taman Nusa Indah hanyalah sebuah Ruang Terbuka Hijau
(RTH) biasa yang berlokasi di dalam kompleks perumahan, namun kini telah
mengalami banyak pembaruan dan tambahan fasilitas. Perubahan inilah yang
mengundang warga di luar kompleks perumahan datang berkunjung, akibatnya pada
waktu-waktu tertentu RPTRA Nusa Indah menjadi sangat ramai. Warga kompleks
perumahan yang berbatasan langsung dengan kawasan RPTRA merupakan pihak
yang mengalami perubahan signifikan semenjak Taman Nusa Indah berubah
menjadi RPTRA.
7. Control
RPTRA Nusa Indah di Kompleks BPPT, Jl. Teknologi VIII, Meruya Utara,
Kembangan, Jakarta Barat (lokasi perumahan Kompleks BPPT). Kompleks BPPT
merupakan wilayah kompleks perumahan yang berbatasan langsung dengan kompleks
perumahan lain, yaitu Taman Aries. Secara wilayah, luasan Kompleks BPPT jika
dilihat dari bentukan diagram (Gambar 2) hanya sepertiga dari Taman Aries. Di
tengah-tengah kedua kompleks perumahan tersebut terdapat wilayah perantara yaitu
sebuah perkampungan padat penduduk. Inilah yang menyebabkan walaupun terletak
di dalam kompleks BPPT, namun pengunjung RPTRA tidak hanya berasal dari dalam
wilayah Kompleks BPPT saja, melainkan sebagian dari warga perkampungan di
wilayah perantara antara Taman Aries dengan Kompleks BPPT, dan juga warga
Taman Aries yang terletak berdekatan wilayahnya dengan Kompleks BPPT.
Ketidakadaan penghalang akses di antara wilayah ini juga menyebabkan tidak adanya
batasan yang jelas mengenai siapa saja yang dapat masuk ke wilayah kompleks BPPT
dan siapa yang tidak. Dengan demikian, wilayah Kompleks BPPT menjadi semakin
padat dengan keberadaan warga di luar yang datang sebagai pengunjung RPTRA.
RPTRA ini diolah oleh warga kompleks setempat dengan terus menjaga lingkungan
RPTRA tersebut.

Gambar 2. Diagram zona Taman Aries dan Kompleks BPPT

8. Civility
Fasilitas-fasilitas di PRTRA Nusa Indah yang bersifat publik ini digunakan secara
maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua kalangan usia,
kelompok, maupun keluarga. RPTRA Nusa Indah secara garis besar terdiri dari Area
Hijau, Jogging track, area lapangan olahraga, area indoor dan area servis (termasuk
ruang baca, pengurus, dan toilet), area playground (terdiri dari perangkat main anak-
anak seperti ayunan, perosotan, dan lain lain), selain itu RPTRA ini juga dilengkapi
dengan area kolam berukuran kecil dan juga area tribun. RPTRA Nusa Indah terdiri
dari beberapa bagian yang saling terintegrasi satu dengan yang lain. Beberapa zona
memang dikhususkan untuk anak, dan sebagian lagi digunakan untuk umum. RPTRA
paling banyak dikunjungi pada pagi dan sore hari, intensitas pengunjung pada akhir
pekan lebih banyak daripada hari biasa. Hal ini dapat membuktikan bahwa RPTRA
digunakan juga sebagai tempat rekreasi di akhir pekan.

9. Physical Configuration

Gambar 3. Akses Keluar Masuk RPTRA Nusa Indah

RPTRA Nusa Indah ini dapat diakses dengan transportasi umum bus dengan kode
B03, C13, M48, Kereta dengan turun di stasiun Taman Kota dan Angkot. Untuk
pengendara kendaraan pribadi dapat memarkirkan kendaraannya di sisi jalan atau di
daerah perkompleksan rumah BPPT, hal ini dikarenakan belum tersedianya lahan
parkir untuk pengunjung yang membawa kendaraan. Lokasi akses masuk-keluar di
RPTRA ini terdiri dari dua pintu, yaitu pintu utama yang terletak di Jl. Teknologi VIII
dan pintu lain di lokasi Jl. Teknologi IX.

Gambar 4. Situasi parkir di sisi jalan dan daerah kompleks BPPT

Gambar 5. Lokasi Site Plan RPTRA Nusa Indah


10. Animation
RPTRA Nusa Indah secara garis besar terdiri dari Area Hijau, Jogging track, area
lapangan olahraga, area indoor dan area servis (termasuk ruang baca, pengurus, dan
toilet), area playground (terdiri dari perangkat main anak-anak seperti ayunan,
perosotan, dan lain lain), selain itu RPTRA ini juga dilengkapi dengan area kolam
berukuran kecil dan juga area tribun.
Area playground menempati wilayah yang paling dekat dengan pintu masuk yang
terletak di sisi Jl. Teknologi IX. Area ini cukup aman bagi anak dengan alas lantai
yang dilapisi bahan empuk dan dilengkapi dengan permainan berkualitas seperti
perosotan dan ayunan. Wilayah ini juga menjadi daya tarik RPTRA Nusa Indah
sehingga selalu ramai dan beberapa kali terlihat anak kecil mengantri menunggu
giliran bermain.

Gambar 6. Area Playground RPTRA Nusa Indah

Selain area playground, area yang juga sering digunakan adalah jogging track. Di
pagi hari wilayah ini dipenuhi oleh masyarakat dari mulai balita sampai usia lanjut.
Selain untuk jogging, lintasan ini juga digunakan untuk berjalan kaki biasa. Bahkan
tak jarang beberapa anak kecil menggunakannya untuk area bersepeda.

Gambar 7. Area Jogging dan Berjalan Kaki

Salah satu bagian dari RPTRA Nusa Indah yang selalu disibukkan dengan
aktifitas adalah bagian lapangan basket. Walaupun berbentuk lapangan basket, namun
sejatinya lapangan ini digunakan oleh berbagai jenis olahraga. Di hari Selasa dan
Jumat, lapangan ini digunakan untuk kegiatan senam dari ibu-ibu PKK, lalu di hari
tertentu ada pelatihan bela diri anak-anak, di hari lain lagi terdapat pelatihan futsal,
dan lain sebagainya. Di dekat lapangan ini juga terdapat area refleksi kaki, yaitu
sebuah daerah perkerasan yang terbuat dari bebatuan dan dapat diinjakkan kaki.

Gambar 8. Area Lapangan Olahraga dan Refleksi

Area lain yang terdapat pada RPTRA Nusa Indah ini adalah daerah Indoor, di
mana area ini merupakan semacam kantor dan juga ruang servis. Tempat ini juga
beberapa kali digunakan sebagai tempat penyuluhan kesehatan dan imunisasi. Toilet
juga terdapat di area ini. Selain itu terdapat kebun mini yang dikelola oleh pengurus.

Gambar 9. Area Indoor dan Service

Keadaan pengunjung juga berbeda di hari kerja (hari Senin sampai dengan Jumat)
dengan di hari libur (hari Sabtu dan Minggu). Jika di hari kerja RPTRA hanya
dikunjungi di pagi hari, sepi di siang hari dan ramai di sore hari, maka tidak demikian
di akhir pekan. RPTRA sudah ramai pengunjung sejak pagi hingga ke sore hari tanpa
jeda di siang hari. Bahkan tak jarang dipenuhi beberapa anak muda hingga malam
hari. Selain kegiatan setiap hari, terdapat juga kegiatan khusus yang berlangsung
setiap hari Selasa dan Jumat di mana terdapat kegiatan senam bersama Ibu-ibu PKK
dengan instruktur khusus.
STUDI KASUS 4: HUTAN KOTA PLATARAN
(Varna, G. dan Tiesdell, S. , 2010. Assessing the Publicness of Public Space: The Star
Model of Publicness. Journal of Urban Design, Vol. 15. No. 4, 575–598)

Gambar 1. Masterplan

6. Ownership
Hutan Kota  pertama kali diperkenalkan ke publik selama Asian Games 2018, di
mana tempat tersebut digunakan untuk menyelenggarakan banyak upacara, acara,
dan pertemuan. Selama periode ini, Presiden Republik Indonesia sendiri,  Bapak
Joko Widodo, menjamu tamunya di sana. Setelah berhasil menyelesaikan acara,
Pusat Pengelolaan Kompleks Gelora Gelora Bung Karno (PPKGBK) mengundang
Plataran untuk mengikuti proses seleksi untuk mengembangkan Hutan Kota
menjadi tempat yang dapat menampilkan kuliner, budaya, dan warisan alam
Indonesia. Plataran menerima tantangan tersebut, memulai proses aplikasi yang
ketat dalam persaingan langsung dengan berbagai pesaing lain dari Grup F&B
terkemuka di Indonesia dan dinilai oleh panel ahli.  Plataran terpilih sebagai
pemenang proses seleksi dan ditunjuk sebagai pengelola tunggal dan eksklusif
Hutan Kota yang kini resmi bertajuk  Hutan Kota by Plataran.
7. Control

Gambar 2. Penampakan Hutan Kota Plataran

Hutan Kota Plataran terletak di Jl. Jend. Sudirman No.Kav. 54-55, RT.1/RW.3,
Gelora, Jakarta, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta . Hutan kota
plataran ini buka dari pukul 07.30–19.00 dari senin hingga minggu. Luas hutan kota
di kawasan GBK mencapai 4,5 hektare. Taman ini diresmikan pada 19 Desember
2019 lalu oleh  Yozua Makes , Pendiri dan Pemilik Plataran Group. Letaknya
berdampingan dengan hutan kota GBK dan bisa diakses lewat pintu 5 atau 7. Jika
lewat pintu 7, lokasinya terlihat dari pinggir jalan karena bentuk bangunannya yang
mencolok.

Dimensi Nilai Indikator

Control presence 5 Disetiap titikFasilitas Dijaga oleh penjaga


dari pihak plataran

8. Civility
Fasilitas-fasilitas di Hutan Kota Plataran yang bersifat publik ini digunakan secara
maksimal, artinya semua fasilitas dapat digunakan oleh semua kalangan usia,
kelompok, maupun keluarga sebagai tempat rekreasi, olahraga, menikmati kuliner.
Sejumlah fasilitas yang akan melengkapi Hutan Kota by Plataran, berupa restoran dan
Beberapa fasilitas yang ada di Hutan Kota Plataran Seperti.

Gambar . Taman Tugu Majapahit Indonesia

Taman Tugu Majapahit terdiri dari serangkaian totem, masing-masing


didedikasikan dan diukir dengan nama orang Indonesia yang telah menjadi
pelopor dan membantu membangun Indonesia seperti sekarang ini. Tujuan
Plataran adalah untuk menghormati dan menghargai kontribusi dari bangsa kita
yang dihormati, dan untuk menginspirasi sesama orang Indonesia untuk melayani
bangsa seperti yang telah dilakukan generasi sebelumnya. Taman Tugu Majapahit
menunjukkan rasa hormat kami terhadap sejarah Indonesia dan menginspirasi
optimisme untuk masa depan.
Gambar . Plataran Khatulistiwa

Plataran Khatulistiwa adalah ruang pameran luar ruangan yang elegan, cocok
untuk acara dan pertemuan besar. Dengan peta kepulauan Indonesia yang
terhampar luas di lantai, lingkungan terbuka yang bergaya ini menawarkan
suasana yang kaya akan warisan dan sejarah Indonesia;  tempat berkumpulnya
tradisi Indonesia yang tak lekang oleh waktu.

Gambar . Bola Basket Dewa Ruci

Terletak tepat di sebelah Pidari Lounge, Dewi Ruci adalah lapangan basket
setengah kandang di Hutan Kota Plataran, dengan ruang yang cukup luas untuk
kompetisi 3-on-3 dan latihan menembak bersama teman-teman. Fasilitas baru ini
menawarkan pengunjung kesempatan untuk berolahraga dan menikmati sedikit
kesenangan di bawah sinar matahari, sebelum menuju ke Pidari untuk minuman.

Gambar . Putri Dewi Amphiteater

Terletak di sebelah danau yang tenang di lingkungan Hutan Kota Plataran yang
rindang di Taman Gelora Bung Karno, Amfiteater Putri Dewi adalah tempat
outdoor yang tenang dan bergaya. Tempat favorit kami di kawasan Tugu
Majapahit, ini adalah tempat yang tepat untuk menyaksikan kehidupan burung
lokal di sore hari, atau menyaksikan pertunjukan langsung eksklusif,
menampilkan warisan budaya unik Indonesia.
Gambar . Lintasan Joging

Dapat diakses dengan mudah melalui Gerbang GBK di dekatnya, Plataran


Jogging Track menyediakan tempat baru yang fantastis untuk berlatih bagi para
atlet perkotaan Jakarta. Jalurnya mencapai sekitar taman dan dinaungi oleh
kanopi dahan, milik pohon yang ditransplantasikan dari proyek konservasi
Plataran di Menjangan, Bali. Dengan kombinasi tanjakan, lekukan, dan
permukaan halus, trek ini menghadirkan trek santai namun berkomitmen untuk
latihan, balapan, dan berjalan-jalan di salah satu ruang hijau paling berharga di
Jakarta.

Gambar . Taman Bermain Hewan Plataran.

Plataran Pets Playground adalah fasilitas baru inovatif yang merupakan bagian dari
proyek Hutan Kota by Plataran di Senayan, Jakarta. Untuk pelanggan situs Tiga Dari
Restaurant dan Pidari Lounge, taman bermain menyediakan lingkungan yang
merangsang dan menyenangkan untuk teman berkaki empat mereka. Dirancang untuk
menyambut anjing dan kucing, fasilitas bermain ini juga menawarkan lingkungan
terbuka tempat pemilik hewan peliharaan kosmopolitan dapat bertemu, mengobrol,
dan memperlakukan hewan mereka untuk bersenang-senang di taman.

Dimensi Nilai Indikator

Physical maintenance 5 Semua Tumbuhan disana terlihat


and cleaning regime Sangat terawatt , dan juga fasilitas
Yang bersih

Physical provision of 5 Fasilitas penunjang sangat lengkap


facilities

9. Physical Configuration
Hutan Kota ini dapat diakses dengan menggunakan transportasi umum hal ini
dikarenakan letaknya sangat strategis Jika ingin mengunjungi Hutan Kota Plataran,
Anda dapat masuk melalui pintu-pintu utama GBK, yaitu 5, 7, 10. Anda juga dapat
menggunakan transportasi publik, termasuk MRT, yang sangat dekat dengan lokasi
Hutan Kota. Dan juga terdapat parkiran bagi pengujung yang membawa kendaraan
pribadi.

Dimensi Nilai Indikator

Centrality and 3 Dapat diakses dengan semua


connectedness Transpotasi umum dan juga
Tersedia parkiran untuk
kendaraan pribadi

10. Animation
Hutan Kota Plataran diperuntukkan untuk semua usia karena merupakan area publik
yang nantinya bisa dimanfaatkan masyarakat sebagai tempat alternatif rekreasi.
Sebab, memang konsepnya yang menarik dan unik berbeda dari pada yang lain dapat
menarik perhatian masyarakat mulai dari anak anak hingga orang dewasa untuk
dating ke Hutan Kota Plataran ini. Nilai indikator 5.

Anda mungkin juga menyukai