Anda di halaman 1dari 6

ROLEPLAY HARI KE-4

Kasus 1 (GGK)

S = Tn. A masih sedikit sesak saat terlentang

O = BB 60kg, terdapat retraksi dada, pasien masih terpasang kateter, didalam urine bag terisi
100cc, IWL : 900 cc, akral dingin dan pasien terpasang oksigen dengan 3 liter, dengan tanda
– tanda vital TD 130/100 mmHg, R : 27 x/ menit, Nadi 110 x/menit, suhu 35 derajat celcius.
Hasil lab tanggal 16 Maret 2021 Ureum : 195 mg/dl (normal <40 mg/dl), kreatinin 7,51mg/dl
(normal 0,6 – 1,2 mg/dl). intake : 1440 cc, output : 1000 cc, kelebihan volume cairan 440cc.
hasil BGA = asidosis metabolik

A = Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hiperventilasi paru

P=

- monitor TTV

- memberikan oksigen 3 liter

- mengatur posisi semi fowler

- Evaluasi ureum kratinin

- kolaborasi terapi farmakologis Furosemid 3 x 40 mg

Kasus 2 (CHF)

S = Tn.D mengatakan masih terdapat nyeri yang hilang timbul dengan skala nyeri 1 , nyeri
yang dirasakan adalah seperti tertusuk tusuk,

O = KU composmentis TTV TD : 130/80 mmHg, R : 26 x / menit, Nadi : 98 x/ menit, suhu :


36,7 derajat Celsius, Tingkat ketergantungan partial care. hasil ekg : hipertrofi ventrikel kiri
(LVH)
A = Gangguan rasa nyaman : Nyeri akut, Intoleransi aktivitas
P=

- Monitor TTV
- Monitor skala nyeri secara komprehensif
- Kolaborasi pemberian ISDN 5mg
- Bantu klien memenuhi Activity Daily Living (ADL)
- Tingkatkan istirahat dan batasi aktivitas
- Bantu alih baring
- Evaluasi hasil EKG
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk pemberian makanan tinggi serat dan rendah garam

Kasus 3 Hemoroid

S = Tn. S sudah tidak mengeluh tentang adanya nyeri di anus, bengkak di sekitar anus
mengempes, pasien sudah dapat tidur dengan nyaman.

O = terlihat pasien meringis kesakitan, pasien terpasang cairan infus NACL 0,9 dengan 21
tetes permenit diekstremitas atas bagian kanan, TTV TD : 120/100 mmHg, R : 22 x/menit,
N : 95 x/ menit, Suhu 36,5 derajat Celsius. Keadaan umum komposmentis, tingkat
ketergantungan pasien self-care

A = Masalah teratasi

P=

- Monitor TTV
- Usul BLPL

Kasus 4 DM Tipe 2

S= Tn. G mengeluh masih sedikit lemas tetapi sudah tidak pusing, pasien sudah
menghabiskan porsi makan, pasien mengatakan memiliki riwayat DM tipe 2 sejak 1 tahun
yang lalu, pasien mengatakan kontrol rutin di puskesmas namun pasien kadang lupa untuk
meminum obat DM nya.

O= GDS 184 mg/dl, pasien nampak sedikit lemas, TTV TD 130/90 mmHg, R : 20 x/ menit,
N : 80 x/menit, suhu : 36,5 derajat Celsius, ketergantungan pasien yaitu self-care, injeksi
novorapid 10 Unit sebelum makan.

A= ketidak stabilan kadar glukosa darah

P=

- Monitor TTV
- Evaluasi kadar GDS
- Injeksi novorapid pen 10 unit/8 jam
- Ajarakan pendidikan kesehatan tentang mengelola penyakit DM untuk keluarga pasien

TIM 2

Kasus 1 (GGK)

S= Ny. W mengatakan masih merasa mual dan muntah, dan porsi makan yang dapat
dihabiskan lebih banyak daripada hari sebelumnya

O= BB 56kg, pada kedua ekstremitas bawah edema sudah tidak ditemukan pada kedua
ekstremitas bawah pasien, terpasang kateter urin, terisi urin bag sebanyak 460cc, IWL ; 840
cc, pasien tampak pucat, dan lemah. TTV TD : 120/90 mmHg, R : 22 x/ menit, N : 96x/
menit, suhu 36,3 derajat Celsius, tingkat ketergantungan pasien saat ini yaitu total care. Telah
diresepkan ondansentron 8 mg/12jam (per oral)

A= ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan

P=

- Monitor TTV
- Evaluasi BB
- Kolaborasi pemberian ondansentrone 8 mg/12jam (per oral)
- Menganjurkan makan sedikit tapi sering
- Monitor intake dan output
- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk nutrient pasien
Kasus 2 (Apendisitis)
S= Tn. V merasa cemas terhadap operasi apendiktomi yang akan dijalani karena belum
mengetahui proses dari tindakan operasi apendiktomi. Pasien mengatakan nyeri dengan
skala 5 di area kuadran kanan bawah dengan nyeri seperti tertusuk-tusuk. Nyeri tersebut
hilang timbul saat melakukan aktivitas.
O= nilai uji kecemasan menggunakan HARS (Hamilton Anxiety Rating Scale) mendapatkan
hasil 18 dimana berarti dalam kecemasan kategori sedang. Hasil TTV, tekanan darah
135/90, Nadi : 98 x/menit, RR : 24 x/menit, suhu : 36,3 C. Pasien akan menjalani operasi
apendiktomi yang dijadwalkan besok pagi. Leukosit 12.08 103 /μl darah (Normal 4 .00
103 – 10 .00 103 μl darah). tingkat ketergantungan pasien saat ini yaitu partial care. Telah
diberikan resep ceftriaxone 1 g/12 jam dan ketorolac 30 mg/8 jam.
A= Ansietas b.d. kurang terpapar informasi, Nyeri akut b.d. pencedera fisiologis
P=
- Monitor TTV
- Kontrol lingkungan yang memperberat rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgesik ketorolac 30 mg/8 jam dan antibiotic ceftriaxone 1
g/12 jam
- Edukasi program sebelum, saat, dan setelah operasi
- Latih metode relaksasi untuk meringankan kecemasan
- Konfirmasi dan daftar ulang ke unit bedah sentral
Kasus 3 (Diagnosa medis: DM dan Stephen Johnson Syndrom)
S= Tn. S mengatakan lemas tetapi sudah tidak pusing, pasien mengatakan kulit masih terasa
perih dan merasa tidak ada perkembangan terkait dengan penyakitnya. Keluarga dan pasien
mengatakan untuk mengakhiri pengobatan di rumah sakit dan melakukan pengobatan di
rumah
O= Pasien hanya bisa berbaring di kasur, semua kebutuhan sehari-hari di bantu keluarga
dan perawat, tingkat ketergantungan pasien total care, mukosa mata dan kulit pasien
tampak kemerahan
A= kerusakan integritas kulit b.d pertahanan farmaseutikal (ditandai dengan adanya lesi
pada mukosa, kulit, dan mata)
P=
- Monitor TTV
- Discharge Planning:
o Instruksikan keluarga untuk membantu pemenuhan ADL pasien
o Instruksikan keluarga untuk melakukan alih baring selama 2 jam sekali saat di
rumah
o Ajarkan kepada keluarga tentang tanda dan keerusakan kulit
o Instruksikan keluarga untuk mengoleskan salep calamine setiap setelah mandi
o Instruksikan keluarga untuk mengatur pola makan sesuai diet pasien dengan
DM
o Instruksikan keluarga untuk mengecek GDS secara berkala
Kasus 4 (Hipoglikemia)
S= Klien Tn. P mengatakan sering merasa lapar, klien merasa tidak enak badan, klien
mengatakan mudah lelah, Klien mengatakan merasa kesemutan pada jari-jari tangan dan
kaki
O= Hasil pemeriksaan GDS : 60 mg/dl. BB klien sekarang : 68,2 kg, BB hari sebelumnya :
68 kg Klien terlihat terbaring lemas, klien tampak pucat, akral dingin, klien tampak
berkeringat dan klien tampak tremor. TD:120/90 mmHg, N: 100 x/menit, S: 35°C,
RR:24x/menit. Mendapatkan resep medikasi
Thiamin HCL 100 mg/24 jam
A= Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidakmampuan
mengabsorpsi nutrien, Keletihan b.d peningkatan kelemahan fisik : hipoglikemia
P= - Memonitor TTV
- Memonitor bb klien
- Batasi aktivitas
- Monitor GDS
- Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian Thiamin HCL 100 mg/24 jam
- Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian asupan makanan yang berenergi
- Ciptakan lingkungan yang nyaman dan aman

Anda mungkin juga menyukai