Anda di halaman 1dari 11

SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL (SHK) : PROSES SKRINING

5. Tatalaksana kasus positif


6. Evaluasi
1. Edukasi
4. Diagnosis
2. Pelaksanaan Skrining
3. Tindak Lanjut
• Sosialisasi, advokasi, edukasi PRA- SKRINING
Pelatihan
SKRINING
• Proses skrining, metoda, sensitifitas dan spesifisitas, validitas, pemantapan mutu
(eksternal/internal)
Pasca skrining
• Tindak lanjut hasil, tes konfirmasi bila perlu, diagnosis dan tatalaksana
1. EDUKASI
1. Poster 2. Brochure (nakes) 3. Leaflet (masyarakat)
Dimulai dengan diperolehnya persetujuan orang tua bayi
Spesimen sampai
di laboratorium
SIKAP (ATTITUDE)
PERSIAPAN NAKES
PENGETAHUAN (knowledge)
KETERAMPILAN (TERLATIH)
Persiapan Keluarga
▪ Memotivasi keluarga, ayah/ibu bayi baru lahir sangat penting.
▪ Penjelasan kepada orangtua tentang skrining pada bayi baru lahir dengan
pengambilan tetes darah tumit bayi dan keuntungan skrining ini bagi masa depan bayi
akan mendorong orangtua untuk mau melakukan skrining bagi bayinya.
Informed Consent
➢ Poster ➢ Brosur )
PERSETUJUAN/PENOLAKAN
▪ Persetujuan (informed consent) tidak perlu tertulis khusus, tetapi dicantumkan
bersama- sama dengan persetujuan tindakan medis lain pada saat bayi masuk ke
ruang perawatan bayi.
▪ Penolakan (dissent consent/refusal consent) Bila tindakan pengambilan darah
pada BBL ditolak, maka orangtua harus menandatangani formulir penolakan.
Hal ini dilakukan jika di kemudian hari didapati bayi yang bersangkutan menderita HK,
orangtua tidak akan menuntut atau menyalahkan tenaga kesehatan dan/atau fasilitas
pelayanan kesehatan
PERSIAPKAN BAYI : Usia bayi ≥ 48 jam
❑ Sarung tangan steril non
powder ❑ Lancet ❑ Kertas saring ❑ Kapas Alkohol 70%atau
alcohol swab ❑ Kasa steril ❑ Rak pengering ❑ Kotak limbah tajam/safety
box ❑ Plester(jika diperlukan)
Contoh lancet : Ujung lanset harus blade tip (bentuk pisau)
Jenis kertas saring :Schleicher & Schuell, Inc (S&S grade 903)
Persiapan diri
Dalam melakukan pengambilan spesimen, petugas perlu memperhatikan hal-hal
dibawah ini :
- Semua bercak darah berpotensi untuk menularkan infeksi. →
HARUS HATI-HATI - Meja yang digunakan untuk alas menulis identitas pada kartu kertas
saring harus diberi alas plastik (atau laken dan harus diganti atau dicuci setiap hari→ Mencegah
terjadinya kontaminasi spesimen darah ke kertas saring lainnya. - Gunakan alat pelindung diri
(APD) - Sebelum dan setelah menangani spesimen, biasakan mencuci
tangan.
Hal yang penting diperhatikan pada pengambilan spesimen Waktu pengambilan
(timing) Data/Identitas bayi Metode pengambilan Pengiriman/transportasi
Kesalahan pada pengambilan spesimen
❖Sebaiknya darah tidak diambil dalam 24 jam pertama
setelah lahir karena pada saat itu kadar TSH masih tinggi, sehingga akan memberikan
sejumlah hasil positif palsu (false positive).
❖ Darah bisa diambil antara 24 – 72 jam setelah bayi lahir.
❖ Pengambilan spesimen darah yang paling ideal adalah
ketika umur bayi 48 - 72 jam.
Hal yg harus HAL di YANG perhatikan
HARUS DIPERHATIKAN
▪ Pastikan tangan bersih dan kering sebelum memegang kartu
▪ Hindarkan kontaminasi kartu/kertas saring, sebelum, selama dan sesudah
pengambilan darah (kontaminan : air, susu, cairan antiseptik, bedak dll).
▪ Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan kertas saring
Kartu identitas
Petunjuk umum
Meja untuk menulis identitas bayi, harus bersih dan diberi alas plastik. Cegah kontaminasi
spesimen darah ke kertas saring lainnya.

❑ Pastikan tangan pengisi data/pengambil spesimen bersih dan kering Gunakan sarung

tangan. Usahakan tangan tidak menyentuh bulatan pada kertas saring

❑ Hindari pencemaran pada kertas saring seperti air, air teh, air kopi, minyak, susu, cairan

antiseptik, bedak dan/atau kotoran lain

❑ Pastikan data ditulis lengkap dan hindari kesalahan menulis data. Bila data tidak
lengkap dan salah, akan menghambat atau menunda kecepatan dalam pemberian hasil tes dan kesalahan interpretasi

❑ Isi data pasien dengan ballpoint warna hitam/biru yang tidak luntur
❑ Amankan kertas saring agar tidak kotor. Usahakan kertas saring tidak banyak disentuh

petugas lain.

❑ Tuliskan seluruh data dengan jelas dan lengkap. Gunakan HURUF KAPITAL.
Isilah dengan teliti :
• Nama rumah sakit/rumah bersalin/puskesmas/klinik bidan.
• Nomor rekam medik bayi
• Nama ibu, suku bangsa/etnis & nama bayi (kl sdh ada)
• Nama ayah, suku bangsa/etnis.
• Alamat jelas (No rumah, jln/gang/blok/RT/RW/kd pos
• No tlp/HP/telpon yg dpt dihubungi.
• Dr penanggung jawab
• Usia gestasi dlm minggu
• Jenis kelamin, beri tanda √ pd kotak tersedia.
Teknik pengambilan darah yang digunakan adalah melalui tumit bayi (heel prick).
Tentukan lokasi penusukan yaitu yaitu bagian lateral tumit kiri atau kanan sesuai
daerah berwarna merah
Lokasi Pengambilan sampel

0000

Medial plantar nerve

Medial plantar artery


Lateral plantar nerve
NO!

Lateral plantar artery -


...**2YES
ODI
YES?
Medial calcaneal nerves
posisikan kaki lebih rendah darikepala bayi
Hangatkan tumit dengan cara:
Kompres kain hangat, temperatur
tidak melebihi 40oC atau di gosok-
gosok. Supaya aliran darah lebih
lancar
Bersihkan daerah yang akan ditusuk dengan antiseptik kapas alcohol 70% dan
biarkan kering
Tusuk tumit dengan lanset steril
Sekali pakai dengan ukuran kedalaman 2 mm. Gunakan lanset dengan ujung
berbentuk pisau (blade tip lancet)
Setelah tumit ditusuk, usap tetes darah pertama dengan kain kasa steril
lakukan pijatan lembut sehingga terbentuk tetes darah yang cukup besar.
hindarkan gerakan memeras yang Kar akan mengakibatkan hemolisis atau darah
tercampur cairan jaringan
Selanjutnya teteskan darahketengah bulatan kertas saring sampai bulatan terisi penuh
da tembus kedua sisi. Hindarkan tetesan darah yang berlapis-lapis (layering).
Contoh bercak darah yang bagus Ukuran diameter bulatan tetesan 13 mm (75 ul-100 ul
volume darah)

Sesudah bulatan kertas saring terisi penuh, tekan bekas tusukan dengan kasa/kapas steril sambil mengangkat tumit

bayi sampai berada diatas kepala bayi.

Whatman®
Valid specimen:
Simple Spot Check Invalid specimen:
Allow a sufficient quantity of blood to soak through to completely fill the preprinted circle
on the filter paper. Fill all required circles with blood. Do not layer successive drops of
blood or apply blood more than once in the same collection circle.
Avoid touching or smearing spots.
Possible causes:
Removing filter paper before blood has completely filled circle or before blood
has soaked through to second side. - Applying blood to filter paper with a capillary
tube.
Allowing filter paper to come into contact with gloved or ungloved hands or substances
such as hand lotion or powder, either before or after blood specimen collection.
1.Specimen quantity insufficient for testing.
Applying blood with a capillary tube or other device.

2. Specimen appears scratched or abraded.


- Mailing specimen before drying for a minimum of four hours.

3. Specimen not dry before m


Applying excess blood to filter paper, usually with a device. - Applying blood to both
sides of filter paper.

1. Specimen appears Supersatu


கெபாவ od
- Squeezing or "milking" of area surrounding the puncture site.
Allowing filter paper to come into contact with gloved or ungloved hands or substances
such as alcohol. formula, antiseptic solutions. water. hand lotion or powder, etc.,
either before or after blood specimen collection. Exposing blood spots to direct heat.
5. Specimen appears diluted, discolored or
contaminated.

6. Specimen exhibits serum rings.


- Not wiping alcohol from puncture site before making skin puncture. - Allowing
filter paper to come into contact with alcohol. hand lotion, etc.
Squeezing area surrounding puncture site excessively.
Drying specimen improperly. - Applying blood to filter paper with a capillary tube. -
Touching the same circle on filter paper to blood drop several times. - Filling circle on
both sides of filter paper.

7. Specimen appears clotted or layered.


- Failure to obtain blood specimen.

8. No blood.
North America - Whatman Inc. - Tel: 1-800-WHATMAN - Tell: 1-973-245-8300 - Fax:
1-973-245-8329 - E-mail: info Whatman.com
Information provided by Europe — Whatman International Ltd - Tel: +44 (0)1622
676670 - Fax: +44 (0)1622 677011 - E-mail: information Whatman.com
The New York State Whatman GmbH - Tel: +49 (0) 5564 204 100 - Fax: +49 (0) 5564
204 533 - E-mail: information whatman.com
Department of Health Japan - Wuhatan Japan KK - Tel: +81 (0) 3 5215 1240 - Fax:
+81 (0) 3 52151245 - E-mail: japaninto whatman.com Asia Pacific - Whatman Asia
Pacific Pte Ltd - Tel: +65 6534 0138 - Fax: +65 6534 2166 - E-mail:
wap@whatman.com
51676(US) 59036-807(EU) 1/07
Setelah diperoleh spesimen,
Segera letakkan di rak pengering dengan posisi horisontal atau diletakkan di atas permukaan datar yang kering dan
nonabsorbent.

Spesimen akan kering kira-kira dalam waktu 3 sampai 4 jam


Biarkan spesimen di atas rak pengering sebelum dikirim ke laboratorium.
Pada saat menyusun spesimen dalam amplop atau kotak, bercak darah jangan
saling bersentuhan. Untuk itu bercak darah yang di atas diputar 180 derajat, sehingga berada di ujung kartu yang lain, demikian seterusnya.

Masukan seluruh sampel kedalam amplop dan sertakan daftar spesimen yang dikirim
Amplop berisi spesimen dimasukkan ke dalam kantong plastik agar tidak tertembus
cairan/kontaminan sepanjang perjalanan.

Dianjurkan mengirim spesimen dalam waktu 24 jam setelah pengambilan, dan


paling lambat 3 hari setelah pengambilan sudah diterima di lab. Perjalanan pengiriman tidak boleh lebih dari 3 hari.

Kalau memungkinkan, spesimen dikirim ke laboratorium oleh kurir, untuk menghindarkan

keterlambatan tiba di laboratorium.

Untuk jarak jauh spesimen dikirim melalui pos (TIKI)


Menyusun Kertas Saring dengan berselang seling
In. 1. Ely Base
FUNGOR
Bupati PS2
in ng
CRI
P OTIROID KONGENITAL
பேசிய..
AY
el
let
2 20 30 BLRY
Tui
ww
th
i
ed
SILICA
ASEL
SILIC
Kepada Dra. N. Elly Rosilawati. Aptk, MHKes, M.Farm PUSAT SKRINING HIPOTIROID
KONGENITAL PROPINSI JAWA BARAT Bagian Kedokteran Nuklir FK-Unpad RSUP
Dr. Hasan Sadikin JL. Pasirkaliki no. 192 Bandung 40161) awa Barat Telp./Fax. (022)
2038797
SKRINING BAYI DENGAN KONDISI KHUSUS
Bayi kurang bulan BBLR/BBLSR Bayi sakit Bayi kembar
Pengambilan spesimen 2 atau 3 kali hati-hati dalam analisa/interpretasi hasil
❖Kategori khusus yaitu bayi-bayi yang mempunyai resiko mengalami HK transien yaitu
bayi prematur (umur kehamilan kurang dari 37 minggu), bayi berat lahir rendah dan bayi
berat lahir sangat rendah. Juga termasuk bayi sakit yang dirawat di NICU, bayi kembar
terutama yang mempunyai jenis kelamin yang sama.
❖Pengambilan spesiemen dilakukan 2 atau 3 kali tergantung umur kehamilan dan berat
ringannya penyakit. Spesimen pertama dengan cara rutin (pengambilan spesimen rutin)
atau pada saat pengambilan darah untuk maksud lain. Pengambilan spesimen yang
kedua, diambil pada saat bayi berusia 2 minggu atau 2 minggu setelah pengambilan
spesimen pertama. Bila diperlukan diambil spesimen ketiga pada umur 28 hari atau
sebelum bayi dipulangkan.
❖Pada bayi kurang bulan, BBLR, dan bayi sakit dilakukan pengambilan spesimen
segera sebelum mendapatkan tindakan pengobatan. Tindakan pengobatan yang
dimaksud adalah transfusi, nutrisi parenteral ataupun pemberian antibiotika.
SHK PADA BAYI PREMATUR/BBLR/BAYI SAKIT
Keadaan khusus bayi yang mempunyai resiko akan mengalami HK transien, a.l. Bayi prematur
< 37 mg masa gestasi, Bayi BBLR dan BBLSR, Bayi sakit di NICU, Bayi kembar lahir dgn HK, jenis kelamin sama.

Pada bayi-bayi itu pengambilan spesimen dilakukan dengan memperhitungkan usia gestasi dan

berat ringannya penyakit. Pada pengambilan pertama 48-72jam setelah lahir, TSH bisa rendah karena keadaan itu menekan produksi TSH.

Oleh karena itu perlu di ambil pada 2 minggu setelah yg pertama dan bahkan pada usia 28 hari pada bayi berat lahir sangat rendah (BBLSR)

SHK PADA BAYI PREMATUR/BBLR/BAYI SAKIT


Pada pengambilan kesimpulan skrining yg positif, perlu dipertimbangkan usia saat

spesimen di ambil, usia gestasi, berat badan bayi. Sebaiknya di bicarakan bersama antara ahli laboratorium, neonatologi dan spesialis

anak/endokrin anak.

Pada bayi sakit, spesimen harus diambil sebelum terapi/transfusi dilakukan.


Hasil positif palsu atau negatif palsu pada kondisi ini sangat tinggi. Kondisi positif
palsu (TSH tinggi sementara) bisa terjadi pada keadaan: spesimen diambil <48 jam; keadaan hipertropinemia spt Down Sindrom. Kondisi

negatif palsu bisa pada: BBLR/BBLSR, Bayi sakit berat, Bayi mendapat dopamin/ kortiko-steroid.

bayi prematur <34 mg atau bb <2000 gr spesimen diambil ulang pada usia 28 hari.
Pada bayi kurang bulan, pematangan fungsi tiroid memakan waktu ± 1 bulan. Pada
keadaan ini bisa ditemukan hasil negatif palsu.
Sampel yang diterima dilaboratorium langsung kita buka dari amplopnya → di cek satu persatu→yang memenuhi

syarat di stempel Pass sedangkan yang tidak memenuhi syarat d stempel Rejected

Sampel yang Pass dilakukan penomoran dan dilakukan data entry


Sampel yang rejected dikembalikan→ memberitahu petugas pengambil darah di RS
PENANGANAN SAMPEL DILABORATORIUM
PENANGANAN SAMPEL DILABORATORIUM

menyerap / tembus bagian VeranaNY


PROGRAM SKRINING HIPOTIROID KONGENITAL
Rumah sakit
/No. Rekmed
Suku Nama Ibu/Bayi :_By Juni Westiti
Eile morales Nama Ayah :
(Suku___ Alamat
. Kambung
Telepon/HP : 00063494127 Dokter Penanggung Jawab:
_Telp/HP Kelahiran Tunggal Kembar 10 20 30 Umur kehamilan: 40 Minggu Prematur /
BBLR:Ya Tidak M Jenis Kelamin :
L P M Berat badan 3000 Gram

Jam
Bin.
Tgl. 24
Thn.
Darah diambil dari :
Lahir
g 24 I
n
u
Tumit
Ba
Spesimen
Vena
vena a

Tgl.
Tidak
Tidak ✓
Keterangan :
Transfusi Darah: Ya Ibu makan obat anti tiroid : Ya O Bayi dengan kalainan bawaan /
sindrom : Ya Bayi sakit Yao Obat untuk bayi: Ya O
Sebutkan
Tidak
Tidak
B
Tidak
C
D
E

с
Isilah setiap lingkaran dengan satu bercak darah hingga
kualitas sampel (Menentukan hasil skrining)
Sampel yang tidak memenuhi persyaratan, tidak bisa di tes
Supervisi → pelatihan ulang
(retraining)
Contoh spesimen yang baik, bulatan terisi darah penuh dan tembus kedua sisi ( ke
belakang )
Contoh sampel yang tidak dapat diukur

Contoh sampel rejected Contoh sampel rejected


Contoh sampel yang tidak dapat diukur
Contoh sampel rejected
Jadwal pemeriksaan : Hari Selasa dan Kamis
Hasil pemeriksaan harus diumpan balikan segera maksimal10 hari terhitung dari sampel diterima oleh

laboratorium.

ALGORITMA KERJA TIM SKRINING HKTIM SKRINING HK


KEMENKES
DINKES PROVINSI
Pencatatan dan pelaporan
POKJANAs
Hasil TSH negatif
Pokja Provinsi
LABORATORIUM SHK Monitoring dan
evaluasi
TIM FOLLOW UP HASIL SKRINING
Hasil TSH positif
Umpan balik segera kpd koordinator RS/RB/PKM/Perawat/ Bidan/ pengirim Beritahu
koordinator sampel RS/RB/PKM/KL. Bidan

Hubungi/cari/kunjungi orang tua bayi, beri penjelasan


Ambil darah/serum untuk pemeriksan TSH dan T4
TSH tinggi, T4 rendah: beri tiroksin
Pencatatan dan pelaporan (rekam medis)
Bila memungkinkan, pemeriksaan diagnostik lain: scanning tiroid, pencitraan
sendi lututdan panggul, serta pemeriksaan lain atas indikasi
<20 mU/L
Normal
Positif TSHs < 20mU/L Negatif
(tinggi)
Positif PALSU
TSHs > 20 mU/L → Hipotiroid Kongenital
TSH
Tes konfirmasi Cek fT4 dan TSH serum
> 20 mU/L
1. Hasil negatif → catat dalam rekam medis
Informasikan kepada
orang tua pasien
2. Hasil positif : ? ► Pelacakan KASUS
Pelacakan Kasus
▪ Perlu ditetapkan penanggung jawab /koordinator di tingkat fasyankes
▪ Perlu terdapat jejaring dalam pelacakan kasus tingkat kab/kota atau provinsi.
Terutama untuk membantu pelacakan yg sulit, lintas kab/kota, lintas provinsi
▪ Diupayakan proses pelacakan sampai bayi diambil darah dilaksanakan dalam satu
minggu
▪ Gunakan alat komunikasi yang paling efektif yang bisa dijangkau
► Perlu informed consent lanjutan, terutama tentang pentingnya tes diagnosis dan
pengobatan dini
3. Tes Konfirmasi
► Tes konfirmasi sebaiknya dilakukan di laboratorium SHK (lab pemeriksa spesimen
kertas saring).
► Bila tidak bisa, dapat dilakukan di laboratorium klinik yang mampu
► Tes yang dilakukan: pemeriksaan TSH dan FT4 serum
► Kemungkinan hasil tes konfirmasi:
► Hasil FT4 rendah, TSH tinggi → rujuk untuk konsul pengobatan
► Hasil FT4 rendah, TSH normal /rendah → rujuk untuk konsul pengobatan
► Hasil FT4 normal, TSH tinggi → rujuk untuk konsul pengobatan
► Nilai normal merujuk pada range nilai normal laboratorium pemeriksa
► Konsul sebaiknya kepada dr. Sp.A konsultan endokrin atau dr. Sp.A → penetapan diagnosis dan dosis
► Pemberian obat dan pemantauan selanjutnya dapat dilakukan oleh dokter umum
► Pemantauan dilakukan dengan SDIDTK (bisa dilakukan di posyandu)
Diagnosis HK
❑ Anamnesis : gejala awal sulit, muncul
gejala-gejala hipotiroid (usia > 8 minggu) ❑ Pemeriksaan Fisik ❑ Penunjang :
❑ FungsiTiroid →T3, free T4, TSHs
TSHs ↓↓ Bila
TSHs
HK fT4 ↓↓ ↑↑
PRIMER
HK
SEKUNDER
Bila fT4 ↓↓
❑ Lanjutan : Skintigrafi, USG tiroid, bone age, dll
▪ Terapi dengan Na-L-Tiroksin sedini mungkin setelah diagnosis ditegakkan
EVALUASI
Oleh POKJADA / POKJAPROV dan POKJANAS SHK
• Proses skrining dimulai dari persetujuan orang tua sampai spesimen masuk ke
laboratoriu m SHK
KESIMPULAN
132
• Proses skrining harus dilakukan menurut prosedur yang telah ditentuka n
• Kualitas spesimen sangat menentuk ankeberhasil an SHK
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai