Anda di halaman 1dari 3

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih tinggi. Menurut survey

Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, Angka Kematian Bayi

adalah 35 per 1000 kelahiran hidup dan target pada tahun 2010 menjadi 25 per

1000 kelahiran hidup. Menurut MDG’s tahun 2007 Angka Kematian Bayi masih

sangat tinggi sekitar 34 per 1000 kelahiran dan target pada tahun 2015 Angka

Kematian Bayi menjadi 5 per 1000 kelahiran hidup (DepKes RI, 2009).

Angka Kematian Bayi pada tahun 2010 sebesar 97 per 1000 kelahiran

hidup. Penyebab kematian bayi baru lahir adalah Berat Badan Lahir Rendah

(BBLR) sebanyak 226 (36%), cacat bawaan sebanyak 210 bayi (33%),

kekurangan oksigen (asfiksia) sebanyak 199 bayi (31%), sedangkan penyebab

lain kematian bayi baru lahir disebabkan oleh sepsis (infeksisistemik), kelainan

bawaan dan trauma persalinan ( chepal hematoma, caput succedaneum) (DinKes,

2010)

Caput Succedaneum adalah pembengkakan difus jaringan lunak kepala,

yang dapat melampaui sutura garis tengah. Kelainan ini akibat sekunder dari

tekanan uterus atau dinding vagina pada bayi sebatas caput. Keadaan ini dapat

pula terjadi pada kelahiran spontan dan biasanya menghilang 2-4 hari setelah

lahir. Tidak diperlukan tindakan dan tidak ada gejala sisa yang dilaporkan

(Prawirohardjo, 2002). Menurut Dewi (2010), akibat yang timbul dari caput
2

succedaneum apabila tidak ditangani dengan baik adalah dapat terjadi infeksi

sekunder bila timbul vesikel atau lecet didaerah sirkuler tersebut.

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan caput

succaudenum menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen

kebidanan menurut Varney serta mendokumentasikan asuhan kebidanan

menggunakan catatan SOAP.

2. Tujuan Khusus

a. Menjelaskan konsep dasar teori caput succaudenum.

b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada bayi

dengan caput succaudenum menggunakan pendekatan manajemen

kebidanan menurut Varney.

c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi dengan caput succaudenum

dengan pendekatan Varney, yang terdiri dari :

1. Melakukan pengkajian pada bayi dengan caput succaudenum

2. Menginterpretasikan data dasar pada bayi dengan caput succaudenum

3. Mengidentifikasikan diagnose dan masalah potensial pada bayi

dengan caput succaudenum

4. Mengidentifikasikan kebutuhan segera pada bayi dengan caput

succaudenum

5. Merancang intervensi pada bayi dengan caput succaudenum


3

6. Melakukan implementasi pada bayi dengan caput succaudenum

7. Mengevaluasi hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan.

d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada bayi dengan caput

succaudenum menggunakan catatan SOAP

Anda mungkin juga menyukai