Anda di halaman 1dari 18

A.

Semangat Kebangsaan
1. Makna Semangat kebangsaan
Nasionalisme adalah perasaan satu keturunan, senasib, sejiwa dengan bangsa
dan tanah airnya. Nasionalisme yang dapat menimbulkan perasaan cinta kepada tanah
air disebut patriotisme.
Nasionalisme dibedakan menajdi dua yaitu :
a. Nasionalisme dalam arti luas yaitu perasaan cinti / bangga   terhadap tanah air dan
bangsanya dengan tidak memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya.
b. Nasionalisme dalam arti sempit yaitu perasaan cinta/bangga terhadap tanah air dan
bangsanya secara berlebihan dengan memandang bangsa lain lebih rendah
derajatnya.
Nasionalisme Indonesia adalah nasionalisme yang berdasarkan Pancasila yang
selalu menempatkan kepentingan bangsa dan negar di atas kepentingan pribadi dan
golongan. Nasionalisme Indonesia adalah perasaan bangga/cinta terhadap bangsa dan
tanah airnya dengan tidak memandang bangsa lain lebih rendah derajatnya. Dalam
membina nasionalisme harus dihindarkan paham kesukuan chauvinisme, ekstrimisme,
kedaulatan yang sempit. Pembinaan nasionalisme juga perlu diperhatikan paham
kebangsaan yan gmengandung penegrtian persatuan dan kesatuan Indonesia, artinya
persatuan bangsa yang mendiami wilayah Indonesia.
Patriotisme berasal dari kata patriot yang berati pecinta/pembela tanah air.
Patriotisme diartikan sebagai semangat/jiwa cinta tanah air yang berupa sikap rela
berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran bangsanya. Patriotisme tidak hanya cinta
kepada tanah air saja, tapi juga cinta bangsa dan negara. Kecintaan terhadap tanah air
tidak hanya ditampilkan saat bangsa Indonesia terjajah, tetapi juga diwujudkan dalam
mengisi kemerdekaan.
Ciri-ciri patriotisme :
a. Cinta tanah air
b. Rela berkorban untuk kepentingan nusa dan bangsa
c. Menempatkan persatuan, kesatuan dan keselamatan bansga dan negara di atas
kepentingan pribaadi dan golongan
d. Bersifat pembaharuan
e. Tidak kenal meneyrah
f. Bangga sebagai bangsa Indoensia.
Nasionalisme dan patriotisme sangat penting bagi kelestarian kehidupan bangsa
Indonesia. Hal ini mengingat kondisi :
a. Masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang majemuk atau keanekaragaman
dalam suku, ras, golongan, agama, budaya dan wilayah.
b. Alam Indonesia, dimana  kepualauan nusantara terletak pada posisi silang yang
dapat mengandung kerawanan bahaya dari negara lain.
c. Adanya bahaya disintegrasi (perpecahan bangsa) dan gerakan separatisme (gerakan
untuk memisahkan diri dari suatu bangsa), apabila pemerintah tidak bersikap
bijaksana.
Semangat kebangsaan dapat diwujudkan dengan adanya sikap patriotisme dan
nasionalisme dalam kehidupan sehari-hari. Warga negar yang emmiliki
semangat  kebansgaan yang tinggi akan memiliki nasionalisme dan patriotisme yang
tinggi pula.
2. Perwujudan Nasionalisme dalam Kehidupan
Perwujudan nasionalisme dan patriotisme bagi bangsa Indonesia dapat dilihat dari
perjalanan sejarah bangsa Indonesia antara lain :
a. Sebelum Masa Kebangkitan Nasional
Perjuangan bangsa Indonesia untuk membela tanah air atau jiwa patriotisme
sebelum kebangkitan nasional, masih bersifat kedaerahan, tergantung pada
pemimpin, belum terorganisir dan tujuan perjuangan belum jelas.
b. Masa Kebangkitan Nasional
Perjuangan bangsa Indoensia tidak lagi bersifat kedaerahan, tapi bersifat nasional.
Perjuangan dilakukan dengan cara organisasi modern, dimana sejak berdirinya Budi
Utomo merupakan titik awal  kesadaran nasionalisme. Masa ini disebut angkata
nperintis, sebab disamping merintis kesadaran nasional juga merintis berdirinya
organisasi.   
c. Masa sumpah pemuda
Sumpah pemuda merupakan tonggak sejarah bagi perjuangan bangsa Indonesia.
Yang jelas dan tegas dalam menuntut kemerdekaan bagi bngsa Indonesia. Sumpah
pemuda mengandung nilai yang sangat tinggi yaitu nilai persatuan dan kesatuan
yan gmerupakan modal perjuangan untuk mencapai kemerdekaan. Masa ini d sebut
angkatan penegas, sebab angkatan inilah yang menegaskan pentingnya persatuan
dan kesatuan bangsa dalam berjuang mencapai kemerdekaan.
d. Masa proklamsi kemerdekaan
Proklamasi kemerdekaan merupakan titik kulminasi (puncak) perjuangan bangsa
Indoensia, juga merupakan  wujud perjuangan yan gberdasarkan persatuan
Indonesia. Oleh karena itu, semangat kebangsaan, semangat persatuan dan kesatuan
bangsa yang mengantarkan Indoensis mencapai tonggak sejarah yang paling
fundamental harus kita jaga dan kita pertahankan. Proklamasi  kemerdekaan
merupakan jembatan emas yan gakan mengantarkan bangsa Indoensia menuju cita-
cita nasional yaitu masyarakat yang merdeka, berdaulat, adil dan makmur.

Perwujudan semangat kebangsaan dan patriotisme yang berupa sika prela


berkorban untuk kepentingan tanah air, bangsa dan negara sebagai tempat hidup dan
kehidupan dengan segala apa yan gdimiliki, akan memperkuat pertahanan dan
keamanan nasional, proklamasi kemerdekan yan gdicita-citakan telah terwujud, berkas
perjuangan dan pengorbanan para pahlawan. Maka kita harus dapat mengisi
kemerdekaan ini dengan membangun berbagai macam bidang agar dapat mempercepat
tercapainya tujuan bangsa Indonesia.
Guna mencapai tujuan bangsa diharapkan peran serta seluruh bangsa dalam
membangun negara, karena kita sebagian besar tidak mengalami  peristiwa perjuangan
kemerdekaan, maka perlunya dipahami, dimenegrti akan arti perjuangan para pejuang,
niscaya tujuan negara yang diidam-idamkan akan segera terwujud.

3. Perwujudan Patriotisme dan Nasionalisme dalam kehidupan


Sikap patriotisme dan nasionalisme dapat diwujudkan dalam berbagai lingkungan
kehidupan :
a. Lingkungan keluarga
Jiwa dan semangat patriotisme dapat ditanamkan dan dimulai di lingkungan
keluarga, misalnya kita harus selalu berbuat bai kdi lingkungan kita untuk menjaga
nama baik keluarga, meelstarikan ketenttraman  keluarga, emmbantu meringankan
beban keluarga.
b. Lingkungan sekolah
Berbagai macam tingkah laku atau kegiatan yang mengacu pada nilai kesopanan
dan kebaikan, baik terhadap guru, karyawan maupun teman, mengikuti upacar
dengan tertib.
c. Menajdi anggota OSIS, menjaga nama baik sekolah, menjadi team olah raga,
menghidnari tawuran pelajar, menjaga kebersihan dan ketertiban sekolah dan lain
sebagainya.
a. Lingkungan masyarakat
Sikap patriotisme di masyarakat dapat ditumbuhkan dan dilaksanakan melalui
menjaga keamanan lingkungan, menaikkan bendera di depan rumah pada hari besar
nasional, membersihkan lignkungan, aktif dalam kegiatan desa dan ikut membela
negara bila diperlukan.

B. Cinta Tanah Air


1. Pengertian Cinta Tanah Air
Arti dari cinta tanah air adalah cinta kepada Negara tempat kita dilahirkan,
dibesarkan dan memperoleh kehidupan di dalamnya. Karena dari Negara kita tersebut
semua yang kita butuhkan akan kita dapatkan. Cinta tanah air adalah sama saja rela
berkorban demi kepentingan Negara. Memajukan kehidupan bangsa, mencerdaskan diri
demi ikut berpartisipasi dalam rangka proses pembangunan tanah air atau negaranya
dari Negara yang kecil, berkembang sampai menjadi Negara yang maju. Menghayati
arti dari cinta tanah air memanglah bukan masalah yang mudah, perlu kesabaran dan
kerendahan hati untuk menjalankan hal tersebut, dikarenakan banyak ancaman dan
tantangan yang dapat datang dari mana saja, baik itu dalam diri kita maupun dari luar
diri kita, baik itu datang dari dalam negri maupun datang dari luar negri, tetapi asal kita
mempunyai tekad yang kuat untuk mencintai tanah air kita tanah air Indonesia dengan
sepenuh hati, pastilah kita akan di mudahkan oleh yang Maha Kuasa dalam segala
halnya terutama dalam tindakan yang positif. Perlu diingat bahwa mencintai dan
menjaga tanah air Indonesia negaranya sendiri dengan sepenuh hati adalah bentuk
perbuatan yang merupakan bagian dari iman.
Cinta tanah air dan bangsa pada hakekatnya cinta tanah air dan bangsa adalah
kebanggaan menjadi salah satu bagian dari tanah air dan bangsanya yang berujung ingin
berbuat sesuatu yang mengharumkan nama tanah air dan bangsa. Pada keadaan saat ini
apa yang bisa dibanggakan dari negara dan bangsa Indonesia? Generasi “founding
fathers” pada masa penjajahan berhasil membangkitkan rasa cinta tanah air dan bangsa
yang pada akhirnya berhasil memerdekakan bangsa Indonesia. Kalau saja rasa cinta
tanah air dan bangsa sekali lagi bisa menjadi faktor yang memotivasi bangsa Indonesia,
ada kemungkinan bangsa Indonesia akan bisa bangkit kembali dengan masyarakatnya
bisa menghasilkan karya-karya yang membanggakan kita sebagai bangsa.
Bung Karno dulu juga sering menceritakan kebesaran kerajaan Majapahit untuk
memotivasi bangsa Indonesia bahwa kita dulu adalah negara yang besar, dengan
kekuatan armada lautnya bisa menguasai seluruh Nusantara, termasuk Singapore,
Malaysia, Madagaskar, bahkan juga selatan Taiwan. Bahkan menurut sejarah dulu
Singapore itu namanya Temasek, dan yang memberi nama ini adalah patih Gajahmada,
oleh Raffles entah kenapa diganti jadi Singapore.
Dalam lagu mengheningkan cipta, kita mengenang jasa para pahlawan. Mereka
telah gugur di medan perang. Para pahlawan berani mengorbankan diri karena mereka
mencintai tanah airnya. Mereka mencintai rakyat, bangsa, dan negara Indonesia. Mereka
tidak mau negerinya dijajah.
Kata lain cinta tanah air adalah patriotisme. Kata ini dibentuk dari kata patria dan isme.
Kata patria berarti bangsa atau tanah air. Kata isme dalam kata patriotisme adalah
ajaran, semangat, atau dorongan. Jadi, kata patriotisme memiliki arti ajaran atau
semangat cinta tanah air. Para pejuang yang gugur membela bangsa disebut pahlawan.
Cinta mereka pada bangsa dan tanah air Indonesia tidak bisa diragukan lagi. Bagaimana
dengan kita yang tidak terlibat dalam perang? Apakah kita bisa disebut orang yang
memiliki semangat cinta tanah air? Apa contohnya? Banyak sekali orang yang memiliki
semangat cinta tanah air. Orang yang cinta tanah air berjuang demi kemajuan dan
kesejahteraan negaranya.
2. Beberapa Contoh Cinta Tanah Air
Kita sebagai bangsa Indonesia harus cinta akan tanah air. Beberapa contoh yang
dapat kita telaah dalam kehidupan sehari-hari antara lain:
a. Para guru yang bersedia ditempatkan untuk mengajar di daerah terpencil. Dia
mengabdikan diri untuk mendidik anak-anak di daerah terpencil. Anak-anak di
daerah itu menjadi pintar. Guru itu bisa dikatakan cinta tanah air. Ia mencerdaskan
bangsa dengan pengabdiannya.
b. Polisi dan tentara yang siap dikirim ke daerah konflik. Mereka menjaga keamanan
didaerah itu. Mereka ditugaskan untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Mereka mengalami ancaman keamanan tiap hari. Mereka termasuk orang-orang
yang cinta tanah air.
c. Pejabat dan pegawai pemerintahan yang mau bekerja keras demi kemajuan
daerahnya. Mereka tidak korupsi dan menyalahgunakekuasaan. Jabatannya
digunakan untuk mengabdi rakyat. Mereka ini pantas disebut orang yang cinta
tanah air.
d. Atlit-atlit yang berprestasi. Atlit-atlit ini berjuang keras dan berlatih dengan tekun.
Prestasi mereka mengharumkan nama bangsa. Mereka pantas disebut sebagai
orang-orang yang cinta tanah air.

3. Penjabaran Wujud Cinta Tanah Air dalam Kehidupan Sehari-hari


Sebagai warga negara Indonesia sudah selayaknya kita menghormati bangsa dan
negara kita sendiri apapun adanya dan kondisinya. Orang-orang yang tidak
menghormati serta membenci bangsa dan negara tempat kelahirannya bisa disebut
sebagai penghianat. Apa salahnya tanah air kita yang begitu kaya raya dan indah, karena
kesalahan hanya ada pada manusia-manusia nyalah yang menciptakan kebencian.
Dengan adanya rakyat yang mencintai tanah airnya, maka negara akan aman dari
berbagai macam gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari luar negara.
Dengan cinta tanah air kita dapat bahu membahu membangun negri ini agar bisa sejajar
dengan negara-negara maju. Dengan menyayangi negara indonesia ini kita akan
berupaya sekuat tenaga memberikan yang terbaik bagi sesama, bukan malah
menghancurkannya. Banyak pihak asing yang ingin menguasai dan merusak negara
kita, sehingga perlu kita jaga dan pertahankan hingga titik darah penghabisan. Kalau
bukan kita siapa lagi? dan kita mau tinggal di mana kalau kita kehilangan negara ini.
Adapun beberapa penjabaran wujud cinta tanah air dalam kehidupan sehari-hari:
a. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta
menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan.
b. Menghormati upacara bendera sebawai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa
Indonesia.
c. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah
putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
d. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju
sejajar dengan pengusaha asing.
e. Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara
Indonesia dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
f. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang
salah sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
g. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga
negara asing baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakan-
tindakan yang mencoreng-moreng nama baik bangsa indonesia.
h. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam
negeri.
i. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan
negara Indonesia.
j. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita
maupun secara nasional.

4. Manfaat Sikap Cinta Tanah Air


Sedangkan manfaat cinta terhadap tanah air itu sendiri adalah:
a. Kita dapat memperbaiki negara yang kita cintai ini agar menjadi semakin baik lagi.
b. Agar negara kita dapat bersaing dengan negara-negara maju yang lain.

5. Cara Mewujudkan Cinta Tanah Air


Dalam mewujudkan rasa kepada tanah air bisa diwujudkan dengan bermacam-
macam cara. Antara lain sebagai berikut:
a. Sebagai pelajar kita harus bertanggung jawab. Kesempatan yang ada kita gunakan
untuk belajar dengan tekun. Selain itu, kita juga harus berbudi pekerti yang baik.
Kelak kita akan menjadi orang yang pintar dan berprestasi. Murid berprestasi
mengharumkan nama bangsa.
b. Bangga sebagai bangsa Indonesia. Kebanggaan itu antara lain diwujudkan dengan
menggunakan bahasa Indonesia. Kamu ingat kan, Bahasa Indonesia itu bahasa
persatuan.
c. Mencintai produk-produk dalam negeri. Sekarang ini banyak sekali produk asing.
Warga yang cinta tanah air tetap mencintai produk dalam negeri.

6. Mengenang Para Pahlawan


Pemerintah memberikan gelar pahlawan bangsa bagi tokoh-tokoh tertentu. Siapa
yang layak diberi gelar pahlawan bangsa? Jawabnya adalah semua orang yang menjadi
pahlawan bangsa? Jika kita ingin mendapatkan gelar seperti itu, kita harus harus meniru
semangat para pahlawan.
Ada macam-macam pahlawan bangsa di Negara tercinta kita ini, antara lain pahlawan
nasional, pahlawan kemerdekaan nasional, pahlawan proklamator, dan pahlawan
revolusi.
2.1.6.1. Pahlawan Nasional
Adalah mereka yang berjuang membela bangsa dari kekejaman bangsa penjajah.
Bangsa-bangsa yang pernah menjajah bangsa Indonesia adalah Portugis, Belanda,
Inggris, dan Jepang. Belanda menjajah Indonesia selama 350 tahun. Jepang menjajah
Indonesia selama 3 tahun. Contoh Pahlawan Nasional antarai lain Pangeran Diponegoro
(Yogyakarta), Sultan Hasanuddin (Makassar), Sultan Agung (Kerajaan Mataram),
Sultan Ageng Tirtayasa (Banten), Sultan Baabullah (Ternate), Patimura (Ambon),
Tuanku Imam Bonjol (Sumatera Barat), Sisingamangaraja (Sumatera Utara), Teuku
Umar, Cut Nya Dien, Teuku Cik Ditiro (Aceh), Supriyadi (Jawa Tengah), dan
sebagainya.
2.1.6.2. Pahlawan Kemerdekaan Nasional
Contoh pahlawan kemerdekaan nasional adalah Jenderal Soedirman, Ki Hadjar
Dewantara, Dr. Setiabudi, Cipto Mangunkusumo, Ratulangi, Mohammad Husni
Thamrin, dan sebagainya.

2.1.6.3. Pahlawan Revolusi


Mereka yang gugur pada peristiwa G 30 S/PKI. Yang termasuk Pahlawan
Revolusi adalah:
1. Jenderal Ahmad Yani
2. Mayor Jenderal R. Suprapto
3. Mayor Jenderal MT Haryono
4. Mayor Jenderal S. Parman
5. Brigadir Jenderal D.I. Panjaitan
6. Brigjen Sutoyo Siswomiharjo
7. Brigjenderal (Anumerta) Katamso
8. Kolonel (Anumerta) Sugiyono
9. Letnan Satu Piere A. Tendean
2.1.6.4. Pahlawan Proklamator
Pahlawan Proklamator adalah adalah tokoh yang memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia. Tokoh itu adalah Ir. Sukarno dan Drs. Mohamad Hatta. Mereka
meproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Proklamasi
dilakukan di Gedung Pegangsaan Timur No. 56, Jakarta. Tiap daerah pasti mempunyai
tokoh pahlawan.
2.1.7. Menghargai Jasa-jasa Pahlawan Bangsa
Pahlawan adalah orang yang gagah berani dan rela berkorban untuk membela
kebenaran. Kita tentunya sudah mempelajari mengenai hal ini di atas. Bangsa yang
besar adalah bangsa yang menghargai jasa-jasa para pahlawannya. Para pahlawan rela
mengorbankan hidupnya demi menjaga dan mempertahankan negara Indonesia. Tanpa
jasa mereka, kita tidak bisa menjadi bangsa dan negara Indonesia seperti sekarang. Kita
juga harus menghargai jasa para pahlawan bangsa. Sikap menghargai jasa para
pahlawan harus kita tanamkan sejak dini. Pada bagian ini kita akan membahas bentuk-
bentuk penghargaan itu dan meneladani sikap kepahlawanan dan patriotisme.
2.1.7.1. Bentuk-bentuk penghargaan terhadap para pahlawan
Bagaimana cara menghargai jasa para pahlawan? Berikut ini beberapa bentuk
cara menghargai jasa-jasa para pahlawan bangsa.
1. Memakamkan mereka di tempat yang terhormat. Para pahlawan layak dihormati
dengan dikuburkan di taman makam pahlawan. Ada banyak sekali taman makam
pahlawan. Di antaranya; Jakarta, Taman Makam Pahlawan ada di Kalibata.
2. Mengabadikan nama-nama para pahlawan sebagai nama jalan, gedung, dan
sebagainya.
3. Membangun tugu peringatan, monumen, atau patung untuk mengenang dan
menghormati jasa mereka. Berziarah ke taman makam pahlawan. Di sana kita
menaburkan bunga dan mendoakan arwah para pahlawan.
4. Memperingati peristiwa-peristiwa penting dalam perjuangan bangsa. Misalnya,
memperingati Hari Pahlawan, Hari Kemerdekaan, Hari Kartini, Hari Kebangkitan
Nasional, dan lain-lain.
5. Mengisi kemerdekaan sesuai dengan bidang kita masing-masing. Sebagai pelajar, kita
harus belajar secara sungguh-sungguh.
6. Meneladani semangat kepahlawanan dan patriotisme yang ditunjukkan oleh para
pahlawan. Hal ini akan kita bahas lebih lanjut pada bagian berikut.
2.1.7.2. Meneladani sikap kepahlawanan dan patriotisme
Meneladani sikap kepahlawan dan patriotisme adalah bentuk nyata penghargaan
terhadap para pahlawan. Dalam hidup sehari-hari, kita dapat melatih diri supaya
memiliki sifat-sifat kepahlawanan dan semangat cinta bangsa. Kita bisa mulainya
dengan menghargai para pahlawan bangsa dengan mengingat jasa-jasa mereka. Setelah
itu, kita mencontoh beberapa sikap mereka. Kita akan meneladani sikap rela berkorban,
bersedia meminta dan memberi maaf, dan berjiwa besar. Sifat-sifat ini, kalau mampu
kita praktikkan dalam hidup kita, akan membuat kita memiliki semangat kepahlawanan.
Dengan demikian, kita bisa menunjukkan bahwa kita memang mencintai bangsa
dan negara Indonesia.
a. Sikap rela berkorban
Cara lain untuk menghargai jasa para pahlawan bangsa adalah mempraktikkan sikap
rela berkorban sebagaimana yang mereka tunjukkan. Para pahlawan sudah
menunjukkan sikap rela berkorban, bahkan sampai mengorbankan hidupnya. Kita juga
harus mampu menunjukkan sikap ini dalam hidup kita sehari-hari.
Bentuk-bentuk perbuatah rela berkorban yang sederhana, antara lain sebagai berikut:
1. Menyisihkan uang untuk membantu saudara-saudara kita yang terkena bencana alam.
2. Ikut kegiatan membersihkan selokan-selokan dan jalan di lingkungan.
3. Mengunjungi orang sakit.
4. Memberi tumpangan atau penginapan bagi orang asing.
b. Bersedia meminta dan memberi maaf
Setiap orang pasti sudah pernah melakukan kesalahan. Kita melakukan kesalahan
kepada teman, kepada orang tua, atau kepada saudara- saudara kita. Dalam hidup, kita
sering dengan mudah merugikan atau menyakiti orang lain. Sebaliknya, kita juga pernah
merasa disakiti dan dikecewakan orang lain. Memaafkan merupakan sikap yang terpuji.
Ketika seseorang melakukan kesalahan, disengaja atau tidak disengaja, sebaiknya kita
memaafkannya.
Kita harus memaafkan dengan tulus. Setelah memaafkan, kita seharusnya melupakan
kesalahan yang pernah dilakukan. Dari pada mengingat yang pernah terjadi, kita lebih
baik mengambil hikmahnya untuk perubahan hidup kita ke depan. Dengan saling
memaafkan akan tercipta kehidupan yang damai di lingkungan masyarakat. Oleh karena
itu, biasakan dirimu meminta maaf dan memberi maaf kepada siapa saja. Hal ini akan
membantu menjaga kedamaian hidup bersama. Memberi maaf kepada orang yang
bersalah juga ditekankan oleh ajaran agama.
c. Berjiwa besar
Dewasa ini kita sering melihat atau mendengar terjadinya perkelahian antardua
kelompok hanya karena kalah dalam suatu pertandingan. Misalnya, kelompok
pendukung kesebelasan A marah karena tim kesayangannya kalah. Mereka menganiaya
kelompok pendukung kesebelasan B. Pendukung kesebelasan A di atas tidak berjiwa
besar. Berjiwa besar artinya menerima kemenangan dan kekalahan dengan lapang dada.
Kata lainnya adalah sportif. Kita harus berani mengakui orang atau kelompok lain lebih
kuat dan pantas menang.
Dengan jujur kita mengakui bahwa kelompok kita pantas kalah, karena kurang latihan,
kurang konsentrasi, dan sebagainya. Kita tidak boleh sombong jika menang. Sebaliknya,
kita juga tidak boleh patah semangat jika mengalami kekalahan. Dengan sikap dan
berjiwa besar dalam hidup ini kita dapat meredam dan menghindari konflik. Kalau ini
berhasil, maka lingkungan tempat tinggal kita akan aman dengan sendirinya. Bukankah
rasa aman sangat dibutuhkan manusia dalam hidupnya. Di lingkungan pendidikan kita
harus bisa bersaing secara jujur. Kalau kita kurang belajar sehingga teman lainnya yang
rajin belajar menjadi juara kelas, kita jangan iri hati. Kita harus mengakuinya dan
mengucapkan selamat kepada teman kita itu. Pada saat yang sama kita bertekad dalam
hati untuk melakukan yang terbaik supaya bisa meraih prestasi yang baik pula. Inilah
sikap yang dapat kita pelajari dan teladani dari hidup dan perjuangan para pahlawan
bangsa.
2.2. Mempertebal Cinta Tanah Air
Peningkatan kesadaran masyarakat akan nilai-nilai luhur budaya bangsa adalah
sarana untuk membangkitkan semangat nasionalisme dan cinta tanah air, yang dapat
dilakukan dengan senantiasa memupuk rasa persatuan dan kesatuan bangsa dan
bernegara dalam kehidupan bermasyarakat. Kehendak bangsa untuk bersatu dalam
wadah negara kesatuan Republik Indonesia merupakan sarat utama dalam mewujudkan
nasionalisme nasional. Dengan demikian, tidak pada tempatnya untuk mempersoalkan
perbedaan suku, agama, ras, budaya dan golongan. Kehendak untuk bersatu sebagai
suatu bangsa memiliki konsekuensi siap mengorbankan kepentingan pribadi demi
menjunjung tinggi nilai-nilai persatuan dan kesatuan. Tanpa adanya pengorbanan,
mustahil persatuan dan kesatuan dapat terwujud. Malah sebaliknya akan dapat
menimbulkan perpecahan. Inilah yang telah dibuktikan bangsa Indonesia dalam merebut
dan mempertahankan kemerdekaan.
Di samping itu, perlu dikembangkan semangat kebanggaan dan kebangsaan dalam tiap
individu rakyat Indonesia. Kebanggaan yang harus dikembangkan adalah kebanggaan
yang dapat dirasakan oleh seluruh bangsa, sehingga kehendak untuk bersatu masih tetap
berakar di dalam hati sanubari. Di sisi lain, semangat kebangsaan dalam suatu bangsa
yang terbangun sejak jaman kemerdekaan lalu masih tetap relevan dengan dunia masa
kini. Bagi Indonesia, rumusan paham kebangsaan telah tercantum dengan jelas dalam
Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu membangun sebuah negara kebangsaan
yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur, membina persahabatan dalam
pergaulan antar bangsa, menciptakan perdamaian dunia yang berlandaskan keadilan,
serta menolak penjajahan dan segala bentuk eksploitasi, yang bertentangan dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan.
2.3. Menanamkan Sikap Cinta Tanah Air dan Berwarganegaraan
Sikap cinta tanah air harus ditanamkan kepada anak sejak usia dini agar dapat
menjadi manusia yang dapat menghargai bangsa dan negaranya misalnya dengan
upacara sederhana setiap hari Senin dengan menghormat bendera Merah Putih,
menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan mengucapkan Pancasila. Meskipun lagu
Indonesia Raya masih sulit dan panjang untuk ukuran anak usia dini, tetapi dengan
membiasakan mengajak menyanyikannya setiap hari Senin, maka anak akan hafal dan
bisa memahami isi lagu. Merah Putih bisa diangkat menjadi sub tema pembelajaran.
Pentingnya sebuah lagu kebangsaan dan itu menjadi sebagai identitas dari negara
tersebut, agar dapat mengingatkan kembali betapa pentingnya cinta terhadap negara.
Kegiatannya bisa diarahkan pada lima aspek perkembangan sikap perilaku maupun
kemampuan dasar. Pada aspek sikap perilaku, melalui cerita bisa menghargai dan
mencintai Bendera Merah Putih, mengenal cara mencintai Bendera Merah Putih dengan
merawat dan menyimpan dengan baik, menghormati bendera ketika dikibarkan. Pada
aspek kognitif, anak mengenal konsep bilangan dan angka 2 (2 warna), mengenal
konsep warna merah dan putih, mengenal konsep posisi di atas warna merah, di bawah
warna putih, dan mengenal konsep bentuk persegi panjang atau kotak. Kegiatannya bisa
berupa permainan lomba mengelompokkan bendera yang benar.

2.4. Cinta Tanah Air Dengan cara melestarikan Budaya


Budaya Indonesia memang memiliki nilai yang unik dan dapat menggugah
ketertarikan dari warga manca negara di belahan dunia. Namun, sayangnya budaya yang
beraneka ragam ini tidak banyak dicintai oleh warganya sendiri (kita). Terbukti, dengan
lebih tertariknya warga kita pada budaya luar. Budaya yang semestinya menjadi warisan
untuk anak bangsa dari Sabang sampai Merauke ini, malah kurang diminati dirumahnya
sendiri. Mulai dari kalangan anak kecil sampai kalangan tua.
Warga kita lebih mengutamakan budaya luar ketimbang melestarikan budayanya
sendiri. Maka tidak heran, jika budaya kita dengan mudah diklaim oleh negara lain.
Malaysia sebagai contohnya. Beberapa budaya kita telah diklaim sebagai budaya yang
lahir di Negeri Jiran ini. Setelah adanya klaim dari Malaysia, baru seluruh elemen dari
WNI sibuk mencaci maki Malaysia. Padahal jika kita koreksi kembali, besarkah rasa
cinta kita terhadap budaya kita? Dan, apakah budaya kita ini sudah betul-betul dijaga
dan dilestarikan, sebelum adanya klaim dari Malaysia? Mungkin sedikit sekali yang bisa
menjawab : “Ya, dalam masa hidup, saya senantiasa mencintai, menjaga, merawat dan
ikut melestarikan Budaya Indonesia”.
Jaipongan contohnya, budaya yang tumbuh dan berkembang di Kabupaten Karawang,
Jawa barat. Ketertarikan Warga Karawang atau Jawa Barat untuk ikut mempelajari
khasnya tari dan musik Jaipong dinilai minim. Bahkan, tidak sedikit yang menganggap
Jaipongan sebagai “musik kuno dan tidak modern atau ketinggalan zaman.” Seharusnya
budaya warisan dari nenek moyang kita adalah budaya yang sangat mahal.
 Seiring dengan berjalannya waktu, maka zaman akan membeli budaya dengan harga
yang tak ternilai. Dalam bahasa saya : “unik itu menarik, dan menarik itu mempunyai
harga tak ternilai.” Namun sayang, sedikit sekali orang yang menyadari betapa
pentingnya nilai budaya untuk dilestarikan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
Padahal, jika tidak dijaga, tidak dirawat, dan tidak dilestarikan, maka sesungguhnya
jangan merasa kecewa dan muak jika kemudian budaya kita diklaim oleh bangsa dan
negara lain.
2.5. Cara Meningkatkan Rasa Cinta Tanah Air/Jiwa Patriot Negara Indonesia
Sebagai warga negara Indonesia sudah selayaknya kita menghormati bangsa dan
negara kita sendiri apapun adanya dan kondisinya. Orang-orang yang tidak
menghormati serta membenci bangsa dan negara tempat kelahirannya bisa disebut
sebagai penghianat. Apa salahnya tanah air kita yang begitu kaya raya dan indah, karena
kesalahan hanya ada pada manusia-manusianyalah yang menciptakan kebencian.
Dengan adanya rakyat yang mencintai tanah airnya, maka negara akan aman dari
berbagai macam gangguan yang datang baik dari dalam maupun dari luar negara.
Dengan cinta tanah air kita dapat bahu membahu membangun negri ini agar bisa sejajar
dengan negara-negara maju. Dengan menyayangi negara indonesia ini kita akan
berupaya sekuat tenaga memberikan yang terbaik bagi sesama, bukan malah
menghancurkannya. Banyak pihak asing yang ingin menguasai dan merusak negara
kita, sehingga perlu kita jaga dan pertahankan hingga titik darah penghabisan. Kalau
bukan kita siapa lagi? dan kita mau tinggal di mana kalau kita kehilangan negara ini.
Tips Cara Memunculkan/Men Serta Meningkatkan Rasa Cinta Terhadap Tanah Air Dan
Bangsa (Jiwa Patriotisme) Indonesia :
1. Mempelajari sejarah perjuangan para pahlawan pejuang kemerdekaan kita serta
menghargai jasa para pahlawan kemerdekaan.
2. Menghormati upacara bendera sebagai perwujudan rasa cinta tanah air dan bangsa
Indonesia.
3. Menghormati simbol-simbol negara seperti lambang burung garuda, bendera merah
putih, lagu kebangsaan Indonesia Raya, dan lain sebagainya.
4. Mencintai dan menggunakan produk dalam negeri agar pengusaha lokal bisa maju
sejajar dengan pengusaha asing.
5. Ikut membela mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan bangsa dan negara
Indonesia dengan segenap tumpah darah secara tulus dan ikhlas.
6. Turut serta mengawasi jalannya pemerintahan dan membantu meluruskan yang salah
sesuai dengan mekanisme yang berlaku.
7. Membantu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia kepada warga negara
asing baik di dalam maupun luar negeri serta tidak melakukan tindakan-tindakan yang
mencoreng-moreng nama baik bangsa indonesia.
8. Menggunakan bahasa indonesia yang baik dan benar pada acara-acara resmi dalam
negeri.
9. Beribadah dan berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa untuk kemajuan bangsa dan
negara Indonesia.
10. Membantu mewujudkan ketertiban dan ketentraman baik di lingkungan sekitar kita
maupun secara nasional.

K.B 1  WARGA NEGARA YANG CERDAS


A.                                       KONSEP WARGA NEGARA
Menurut Aristoteles, yang disebut warga Negara adalah orang yang secara aktif
ikut mengambil bagian dalam kegiatan hidup bernegara, yaitu orang yang bisa berperan
sebagai orang yang diperintah, dan orang yang bias berperan sebagai memerintah.
Hal ini didasarkan pada argumentasi bahwa seluruh warga Negara itu adalah
orang-orang bebas dan sederajat sehingga mereka semua harus siap sedia untuk
memerintah dan diperintah maka seluruh warga Negara itu harus memiliki satu
keutamaan dan kebajikan yang sama.

B.       KARAKTERISTIK WARGA NEGARA YANG CERDAS


Warga negara yang cerdas erat kaitannya dengan kompetensi warga  negara
sebab warga negara yang cerdas harus memenuhi sejumlah kompetensi dan mampu
mengaplikasikannya dalam praktek kehidupan. kompetensi warga Negara menurut
Ricey  ada 6 kompetensi dasar (basic competencies) yaitu : (1) kemampuan memperoleh
informasi dan menggunakan informasi, (2) membina ketertiban, (3) membuat
keputusan, (4) berkomunikasi, (5) menjalin kerja sama, dan (6) melakukan berbagai
macam kepentingan secara benar.
1.                    Kemampuan memperoleh dan menggunakan informasi
Apabila setiap warga Negara mampu mencari informasi serta menggunakan
informasi tersebut            maka akan banyak memperoleh kemanfaatan, diantaranya
berikut ini :
a.       Memperluas wawasan pemikirannya, sebab dengan informasi akan terbuka pola
pikirnya                     yang memungkinkan  untuk berkembang dan meningkat daya
pikirnya.
b.     Mempengaruhi perkembangan informasi yang terjadi sehingga ia tidak digolongkan
sebagi orang yang ketinggalan informasi
c.  Meningkatkan keterampilan mengambil keputusan (decision making) atas masalah –
masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
d.     Mendorong keterampilan berpikir kritis dan kreatif, yang menunjang terwujudnya
karakter warga Negara yang cerdas, bertanggung jawab, dan berpartisipasi.
2.      Menjaga dan membina ketertiban
      Warga Negara yang cerdas adalah warga Negara yang mampu menjaga dan membina
ketertiban.
Berikut contoh sikap dan perbuatan yang dilakukan oleh setiap warga Negara
dalam upaya membina ketertiban sebagai perwujudan atau manisfestasi warga Negara
yang cerdas, yaitu sebagai berikut:
a.   Menggunakan hak yang dimiliki sesuai dengan kaidah-kaidah normative yang berlaku,
seperti norma agama, norma kesusilaan, norma kesopanan, dan norma hokum.
b.    Menghargai hak dan kewajiban serta kepentingan orang lain
c.  Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain, seperti pendapat, ide, pikiran dan
sebagainya
d.    Menjunjung tinggi toleransi dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara
e.  Menerima keanekaragaman sosial, politik, ekonomi dan budaya dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara
f.  Memecahkan konflik dengan mengedepankan cara-cara yang menghindari kekerasan,
melainkan dengan cara-cara yang mengandung perdamaian.
3.  Membuat keputusan
Keputusan yang didasari pikiran dan spirit yang rasional, sistematis dan logis,
akan menjadikan keputusan tersebut memiliki kebermaknaan (meaningfulness) bagi diri
sendiri maupun bagi warga masyarakat lainnya.
Berkaitan dengan pentingnya membuat atau mengambil keputusan dengan cara
yang cerdas dan baik itu, Nu’man somantri (2001) sangat merekomendasikan
pentingnya dialog kreatif (cteative dialogue) sebagai wahana untuk memecahkan
masalah yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
4.      Kemampuan berkomunikasi
Dalam berkomunikasi, wujud komunikasi baik lisan maupun tulisan yang
diekspresikan warga Negara yang cerdas bukan sekedar informasi yang hampa makna
(meaningless) melainkan berisikan pesan-pesan informasi yang memiliki atau berbobot
makna (meaningful).
Perwujudan komunikasi efektif yang harus dikembangkan warga Negara yang
cerdas, antara lain dilakukan dengan cara-cara berikut ini :
a.    Menyampaikan ide-ide kritis kepada pemerintah baik dalam mengusulkan program
tertentu maupun dalam memecahkan masalah yang dihadapi.
b.    Ikut serta mengkomunikasikan berbagai program pemerintah sesuai dengan
kemampuan yang dimiliki masing-masing sebagai bagian dari partisipasi bagi kehiupan
bangsa dan Negara
c.    Menggunakan atau memanfaatkan saluran-saluran komunikasi yang benar dalam
menyampaikan berbagai tuntutan, harapan, keinginan maupun apresiasi terhadap
pemerintahannya
d.   Mengembangkan etika komunikasi baik sesame warga Negara maupun dengan Negara
dan pemerintahannya
5.      Kerja sama
Sikap prososial yang harus dimiliki dan dilaksanakan oleh warga Negara yang
cerdas direfleksikan dalam sikap-sikap diantaranya (sumantri, 1999) berikut ini :
a.    Mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan
b.    Saling menolong atau membantu
c.    Menjunjung hak asasi manusia yang berakar pada moral
d.   Bersikap demokratis yang sehat dan berakar agama
e.    Berperilaku saling memberi
f.     Berperilaku saling meminjam dengan jujur
6.      Melakukan berbagai kepentingan dengan benar
Intrapersonal conflict yaitu pertentangan atau konflik yang timbul dalam diri
setiap warga Negara sebagai individu.Sedangkan interpersonal conflict merupakan
konflik atau pertentangan yang melibatkan individu yang satu dengan individu yang
lainnya sebagai anggota masyarakat.
Disinilah sikap toleran, disiplin, tanggung jawab, respek terhadap kepentingan
orang lain, sangat penting untuk diterapkan agar kepentingan yang dilaksanakan tidak
menimbulkan pertentangan yang bukan tidak mungkin, akan dapat merusak harmonisasi
kehidupan masyarakat, bangsa dan negara.
Dengan cara seperti ini, akan dapat dihindari adanya pertentangan kepentingan
atau konflik, yang potensial dapat menganggu keharmonisan kehidupan masyarakat.

C.          DIMENSI-DIMENSI KECERDASAN WARGA NEGARA


Dengan warga Negara yang cerdas itu disamping akan mengangkat martabat
bangsa, juga akan menjadikan bangsa Indonesia sebagai Negara dan bangsa yang
kompetitif dalam peraturan global saat ini.
Warga Negara yang cerdas sebagaimana hendak diwujudkan melalui
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (civic education) tidak semata-mata
memenuhi kualifikasi cerdas secara intelektual (intellectual quotion) melainkan cerdas
secara emosional (emotional inttelegence), cerdas spiritual (spiritual inttelegence).Oleh
karena penting untuk diusahakan bagaimana memadukan dimensi-dimensi kecerdasan
tersebut.
Setap warga Negara mempunyai potensi dasar mental yang dapat dikembangkan,
yang menurut Nursid Sumaatmadja (1998), meliputi (1) minat (sense of interest), (2)
dorongan ingin tahu (sense of curiosity), (3) dorongan ingin membuktikan kenyataan
(Sense of reality), (4) dorongan ingin menyelediki (Sense of inquiry), (5) dorongan
ingin menemukan sendiri (sense of discovery).

K.B 2 WARGA NEGARA YANG PARTISIPATIF

A.                     PENGERTIAN PARTISIPASI


Ada 3 bentuk partisipasi menurut Koentjaraningrat (1194) yaitu (1) berbentuk
tenaga, (2) berbentuk pikiran, dan (3) berbentuk materi (benda).Ada 3 unsur yang harus
dipenuhi untuk dapat dikatakan warga Negara berpartisipasi dalam kegiatan berbangsa,
bernegara dan berperintahan (Wasistiono, 2003), yaitu (1) ada rasa kesukarelaan (tanpa
paksaan), (2) ada keterlibatan secara emosional, (3) memperoleh manfaat secara
langsung maupun tidak langsung dari keterlibatannya.
Warga Negara yang partisipatif adalah warga Negara yang senantiasa
melibatkan diri atau ikut serta dalam berbagai kegiatan dalam konteks kehidupan
masyarakat, bangsa dan Negara, baik dalam bidang politik, ekonomi, sosial dan budaya
maupun keamanan.

B.                PARTISIPASI POLITIK


Contoh perwujudan /manifestasi partisipasi politik
  1.    Mengkritisi secara arif terhadap kebijakan pemerintah
Di era keterbukaan saat ini, bukan zamannya lagi warga Negara hanya menerima
begitu saja setiap kebijakan yang diambil pemerintah, tanpa memberikan respon  dan
kritik terhadap kebijakan tersebut.
Respon dan kritik tersebut diwujudkan masyarakat melalui berbagai kegiatan
diantaranya melakukan demontrasi atau unjuk rasa yang dilakukan dengan damai
(peace) dan secara konstitusional dalam menyikapi setiap kebijakan pemerintah.
    2.    Aktif dalam partai politik
Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya
mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan kelompok ini adalah
untuk memperoleh kekuasaan politik dan merebut kedudukan politik biasanya dengan
cara yang konstitusonal untuk melaksanakan kebijaksanaan-kebijaksanaan mereka.
(Budiardjo, 1989).
    3.    Aktif dalam kegiatan lembaga swadaya masyarakat (LSM)
Konsentrasi kegiatan LSM adalah memberikan pengawasan terhadap jalannya
pemerintahan, guna menuju pemerintahan yang baik, transparan dan bertanggung
jawab.
   4.    Diskusi Politik
Beberapa sikap yang harus dihindari yaitu (a) apatis, (b) sinis, (c) alienasi, (d)
anomie.

C.          PARTISIPASI SOSIAL


Melaksanakan partisipasi sosial dapat diwujudkan dengan cara sebagai berikut :
  1.    Membantu anggota masyarakat yang membutuhkan baik bantuan moril / materiel
sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
   2.    Turut serta membantu jalan keluar atas permasalahan yang dihadapi dalam
kehidupan masyarakat
  3.    Tidak menjadi beban masyarakat melainkan menjadi motor penggerak masyarakat
kearah perubahan yang lebih baik
  4.    Berpartisipasi dalam kegiatan kerja bakti atau gotong royong yang dilakukan oleh
masyarakat
 5.    Turut menjaga keamanan, kenyamanan, dan ketertiban dalam kehidupan masyarakat,
antara lain dengan ikut serta siskamling atau memberikan sumbangan untuk petugas
keamanan.
 6.    Menjaga persatuan, kesatuan dan keutuhan masyarakat dengan cara mendahulukan
kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan tertentu.
D.         PARTISIPASI DALAM BIDANG EKONOMI
Partisipasi dalam bidang ekonomi dapat dilakukan masyarakat, sebagai berikut :
 1.    Membayar pajak sesuai dengan ketentuan dan peraturan hukum yang berlaku
2.    Hemat dan cermat dalam menggunakan anggaran belanja sesuai dengan kebutuhan
3.    Mensosialisasikan gerakan menabung untuk jaminan kehidupan masa yang akan
datang yang lebih baik dan cerah
4.    Menyisihkan sebagian harta untuk kepentingan warga masyarakat lain yang lebih
membutuhkan
5.    Bagi pejabat public tidak menggunakan fasilitas Negara untuk keperluan atau
kepentingan sendiri dan kepentingan keluarga serta kerabat terdekat
6.    Jika mungkin dapat menghimpun modal untuk kepentingan membangun lapangan
kerja baru yang diharapkan dapat menyerap tenaga untuk mengurangi angka
pengangguran
7.    Mengembangkan jiwa kewirausahaan atau entrepreneurship melalui berbagai usaha
mandiri yang kokoh dan terpercaya.

E.       PARTISIPASI DALAM BIDANG BUDAYA


Beberapa contoh sikap dan perilaku yang mencerminkan partisipasi dalam
bidang budaya yaitu :
1.    Menghilangkan etnosentrisme dan chauvinisme
2.    Mencintai budaya local dan nasional
3.    Melakukan berbagai inovasi kreatif untuk menyokong pengembangan budaya daerah

K.B 3 WARGA NEGARA YANG BERTANGGUNG JAWAB


A.      PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB
Tanggung jawab erat kaitannya dengan hak dan kewajiban serta kekuasaan,
sebab pelaksanaan kewajiban dan kekuasaan serta penggunaan hak yang dimiliki dan
melekat dalam diri setiap warga Negara harus disertai dengan tanggung jawab. Dalam
menggunakan haknya, setiap warga Negara harus memperhatikan beberapa aspek,
sebagai berikut :
1.    Aspek kekuatan
2.    Aspek perlindungan hukun (proteksi hukum)
3.    Aspek pembatasan hukum (restriksi hukum)
Dalam melaksanakan kewajiban maka aspek-aspek yang perlu diperhatikan
adalah sebagai berikut :
1.    Aspek kemungkinan dalam arti kelogisan
2.    Aspek perlindungan hukum yang melegalisir atau mensahkan
3.    Aspek pembatasan hukum
4.    Aspek pengecualian hukum

B.       TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP TUHAN YANG


MAHA ESA
Perwujudan tanggung jawab warga Negara terhadap Tuhan YME antara lain
dilakukan dengan cara sebagai berikut :
1.    Mensyukuri nikmat yang telah dikaruniakanNya kepada kita semua
2.    Beribadah kepada Tuhan YME sesuai dengan keyakinan dan kepercayaan yang dianut
masing-masing
3.    Melaksanakan segala perintahNya serta berusaha menjauhi atau meninggalkan segala
apa yang dilarang oleh Tuhan YME.
4.    Menuntut ilmu dan menggunaknanya untuk kebaikan (kemaslahatan) umat manusia
sebagai bekal kehidupan baik di dunia maupun di akherat
5.    Menjalin tali silaturahmi atau persaudaraan guna mewujudkan kehidupan masyarakat
yang aman, tenteram, damai, dan sejahtera
C.      TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP MASYARAKAT
Sebagai anggota masyarakat setiap individu mempunyai tanggung jawab, antara
lain diwujudkan dengan sikap dan perilaku sebagai berikut :
1.      Memelihara ketertiban dan keamanan hidup bermasyarakat
2.      Menjaga dan memelihara rasa persatuan dan kesatuan masyarakat
3.      Meningkatkan rasa solidaritas sosial sebagai sesama anggota masyarakat
4.      Menghapuskan bentuk-bentuk tindakan diskriminatif dalam kehidupan di masyarakat
untuk menghindari disentegrasi masyarakat, bangsa dan Negara.

D.      TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP LINGKUNGAN


Setiap warga Negara, dipundaknya terpikul tanggung jawab yang tidak ringan
dalam hubungannya dengan pengelolaan dan pemanfaatan lingkungan alam tersebut,
antara lain dapat diwujudkan dengan contoh sikap dan perilaku sebagai berikut :
1.    Memelihara kebersihan lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan
2.    Tidak mengeksploitasi alam secara berlebihan, mengingat keterbatasan sumber daya
alam yang ada
3.    Menggunakan teknologi yang ramah lingkungan (environment friendly) agar
kebersihan dan keasrian lingkungan tetap terjaga dengan baik.

E.       TANGGUNG JAWAB WARGA NEGARA TERHADAP BANGSA DAN


NEGARA
Bentuk-bentuk sikap dan perilaku warga Negara yang mencerminkan
perwujudan tanggung jawab terhadap Negara dan bangsa yaitu sebagai berikut :
1.    Memahami dan mengamalkan ideiologi nasional kita, yakni pancasila dalam
kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang kehidupan seperti politik, ekonomi, sosial,
budaya dan keamanan
2.    Menjaga dan memelihara nama baik bangsa dan Negara di mata dunia internasional
sebagai bangsa dan Negara yang merdeka, berdaulat, berperadaban dan bermartabat
3.    Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan menghindari sikap dan perilaku yang
diskriminatif
4.    Membina solidaritas sosial sebagai sesame warga Negara Indonesia
5.    Meningkatkan wawasan kebangsaan agar senantiasa terbina rasa kebangsaan, paham
kebangsaan, dan semangat kebangsaan pada setiap diri warga ngara.

K.B 4 WARGA NEGARA YANG RELIGIUS DAN PENUH TOLERANSI

A.      MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK RELIGIUS


Manusia adalah homo religious artinya makhluk yang beragama, makhluk yang
mempunyai keyakinan akan kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa yang menguasai alam
jagad raya beserta seluruh makhluk lainnya di dunia ini.

B.       PENGERTIAN WARGA NEGARA RELIGIUS


Warga negara yang religius adalah warga negara yang senantiasa memahami
serta menaktualisasikan nilai – nilai ajaran agama yang diyakini dan dipeluk dalam
kehidupan sehari – hari baik dilingkungan keluarga,masyarakat, bangsa dan
negara.Nilai – nilai keimanan dan ketaqwaan harus senantiasa tercermin dalam sikap
maupun perilaku yang ditampilkan oleh setiap warga negara, baik dalam hal (1)
berhubungan dengan Tuhan, (2) berhubungan dengan sesama warga Negara, (3)
berhubungan dengan lingkungannya, (4) berhubungan dengan pemerintah negaranya.

C.      PENTINGNYA SUATU TOLERANSI


Toleransi dibagi ke dalam 2 jenis, yaitu (1) toleransi agama dan (2) toleransi
sosial. Perwujudan sikap toleran tersebut antara lain dapat dimanifestasikan sebagai
berikut :
1.    Bergaul atau berinteraksi dengan sesame warga masyarakat dengan tidak menojolkan
perbedaan agama, keturunan, bahasa, budaya, rasa tau etnik
2.    Tidak melakukan tindakan yang memprovokasi, seperti mengadu domba, rasa
kedaerahan (primordialimse) yang sempit maupun etnosentrisme, pelecehan ajaran
agama tertentu
3.    Tidak mencampuradukkan ajaran-ajaran agama yang satu dengan yang lainnya

Anda mungkin juga menyukai