Secara Etimologi atau bahasa ( )اصلyang paling utama yakni sesuatu yang diatasnya dibangun terhadap sesuatu
yang lain
Ushul Secara Terminologi menurut beberapa ulama ushul fiqh memiliki 5 makna yakni :
1. Ad-dalil atau dalih adalah makna yang paling kuat menurut ulama ushul fiqih
Contohnya. Asal diwajibkannya sholay adalah Al-Qur’an dan As-sunnah maka asli maknanya adalah
dalil, yang ada pada Al-Qur’an dan As-sunnah
2. Ar-Rajih (Yang lebih kuat)
االصل في االكالم الحقيقةAlashlu fil kalami al khakikhotuhu (Ucapan itu asalnya adalah haqiqoh) yang artinya
ungkapan yang paling kuat menurut pendengan adalah makna hakikat atau makna asli atau makna
sebenarnya
Contoh; يد زيد: Tangan zaid
يدyang berarti bisa menjadi : Hakikat (tangan) / Majas (kekuatan)
3. Al- Qaidah Al- Kauliyah ( Qaidah yang bersifat menyeluruh atau qaidah umum)
Contoh; Kebolehan/ halal makan bangkai bagi seseorang dalam keadaan terpaksa tidaklah
menyalahi asal
Maksudnya adalah tidak menyalahi asal atau tidak menyalahi kaidah umum
Dalam hadis kulu maitatin haromin artinya Setiap bangkai haram
Namun dalam qaidah kauliyah terdapat pengecualian, contohnya; Jika dalam kondisi terpaksa makan
bangkai maka orang itu boleh/tidak haram.
4. Al- Istishah / Al- Mustashab (Menetapkan hak baru dengan hukum yang lama karna tidak ada dalil
yang merubahnya)
Contohnya; ada orang yang sudah berwudhu namun ia lupa apakah ia sudah berwudhu atau
belum maka hukumnya kembali ke keadaan dimana ia suci disebabkan oleh wudhu.
Fiqih secara etimologi mempunyai pemahaman mendalam yang dapat menangkap tentang asal tujuan
ucapan dan perbuatan. Artinya Mereka mempunyai hati Tetapi tidak dipergunakan nya untuk
memahami (ayat-ayat Allah) .
Sedangkan Fikih secara terminologi yaitu pengetahuan hukum Syara’ yang dilakukan melalui ijtihad.
“Artinya pengetahuan tentang hukum Syara’ yang berkaitan atau berhubungan dengan Amali
(perbuatan) yang diperbolehkan dari dalil yang bersifat terperinci.
Ushul fiqh adalah mengetahui dalil-dalil fikih secara global dan cara penggunaannya serta
mengetahui keadaan orang yang menggunakannya (Mujtahid).
Ushul fikih adalah sejumlah kaidah yang mengkaji dan membahas proses pengalihan (istinbath)
hukum-hukum Syara’ melalui dalil-dalil terperinci
C. Definisi ushul fiqh ada 2 kelempok:
1. Kelompok imam syafi’ yang diwakili oleh Abdullah bin umar al-baidawi adalah mengetahui
dalil dalil fiqih secara global dan cara penggunaannya serta mengetahui keadaan orang yang
menggunakannya (mujtahid).
2. Kelompok ulama’ hanafiyah, malikiyah, dan hambaliyah adalah sejumlah kaidah yang
mengkaji dan membahas proses penggalihan (istinbat) hukum-hukum syara’ melalui dalil-
dalil terperinci.
Kaidah umum yang disampaikan oleh Iman Hanafi, Hambali, dan Maliki yang dipakai untuk
menggali hukum dari dalil tafsili dengan dalil fiqih secara global itu memiliki pemahaman yang
sama, makna yang sama, suatu contoh ulama ushul fiqh membuat sebuah kaidah yang berbunyi
al-amru lil wujubi penrintah itu menunjukkan hokum asalnya wajib, sendangkan menurut
pandangan syafi’iyah itu dikatakan dalil fiqih yang sudah berubah.
۟ أَقِي ُم
Dikatakan dalil fiqh secara global dicontohkan dalam sebuah al-qur’an ayat yang berbunyi “وا
َصلَ ٰوة
َّ ”ٱلitu menunjukkan sebuah perintah, jadi perintah itu menunjukkan arti wajib.
Penjelasan definisi:
- Dalil ijmali (global) adalah dalil atau kaidah yang bersifat umum yang tidak menunjukkan hukum
pada masalah tertentu secara langsung.
- Metode istifaedah (menggali) hukum, bagian ini membicarakan metode istimbat bilamana
pandangan dalam nujtahid ada dua dalil yang bertentangan.
Syarat menjadi mutjahid, metode ijtihad dan pembahasan-pembahasan yang berhubungan ijtahid.
Hukum syara’ dan yang berhubungan dengannya seperti hakim, mahkumfih, dan mahkum alaih
Sumber sumber dan dalil-dalil hukum
Metode mengistimbatkan (menggali) hukum
Berhubungan dengannya.