“MITOSIS”
OLEH :
NAMA : INDIRA RAHMANA RAZAK
NIM : 1903110004
KELAS/KELOMPOK : A/2
HARI/TANGGAL : SELASA/3 NOVEMBER 2020
NAMA ASISTEN : ANA FITRIANI, S.Si
LABORATORIUM GENETIKA
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN
ALAM
UNIVERSITAS RIAU
2020
I. PENDAHULUAN
Sebagai kesatuan yang struktural berarti makhluk hidup terdiri atas sel-sel, makhluk
hidup yang tersusun atas satu sel disebut makhluk hidup bersel tunggal (uniseluler =
monoseluler) dan makhluk hidup yang terdiri dari banyak sel disebut makhluk hidup
multiseluler. Sel sebagai unit fungsional berarti seluruh fungsi kehidupan atau
aktivitas kehidupan pada makhluk hidup bersel tunggal dan bersel banyak
berlangsung didalam tubuh yang dilakukan oleh sel. Kemampuan organisme untuk
memperbanyak diri adalah merupakan salah satu ciri yang membedakan organisme
hidup dan benda mati. Setiap organisme terdiri dari sel-sel. Setiap sel terdiri atas
sebuah sel keberlanjutan dari kehidupan organisme yang berdasar pada pembuahan
dan untuk tumbuh serta berkembang menjadi suatu keberlanjutan pembelahan sel.
Kehidupan suatu sel dimulai dari asal usulnya dalam pembelahan sel induk hingga
pembelahan dirinya sendiri menjadi dua bagian anakan. Pada organisme uniseluler,
cara ini digunakan sebagai alat reproduksi, sedangkan pada organisme multi seluler
cara ini digunakan sebagai alat reproduksi memperbanyak sel somatis untuk
pertumbuhan pada sel gamet untuk proses pewarisan keturunan hingga akhirnya
Sel dibagi menjadi dua kelas utama, yaitu sel eukaryot dan sel prokaryot.
Perbedaan utama diantara keduanya terletak pada ada atau tidaknya membran inti
yang membatasi inti sel dan sitoplasma. Organisme prokaryot tidak memiliki
membran inti sedanhkan organime eukaryot memiliki membran inti. Semua sel
hewan dan tumbuhan adalah eukaryot dan bakteri, sedangkan cyanobacteria dan
berupa mitosispada sel somatisnya dan meiosis pada sel gametnya. Sedangkan
organisme eukaryot membutuhkan kemampuan untuk tumbuh, dan proses ini melalui
pembelahan sel dan pertumbuhan sel. Pertumbuhan terkadang merupakan hasil dari
satu atau komponen lain saja. Tetapi seiring terjandinya juga bahwa pertumbuhan sel
dan perkembangan sel tergantung dalam satu proses yang dinamakan siklus sel
(Kimball 2009).
Mitosis mendapatkan hasil utama berupa pembagian genom sel awal kepada
dua sel anakan. Genom terdiri dari sejumlah kromosom yaitu kompleks DNA yang
berpilin rapat yang mengandung informasi genetic vital untuk menjalankan fungsi sel
secara benar. Karena itu, setiap sel anakan harus identik dengan sel awal dan harus
DNA terjjadi pada pertengahan interfase, yaitu fase sebelum fase mitosis pada
Oleh karena itu, dilakukanlah praktikum dengan judul mitosis ini agar praktikan
lebih mengetahui bahaimana tahapan siklus sel terutama pada pembelahan mitosis.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah mengamati tahapan yang terjadi pada
1.3 Manfaat
Setiap makhluk hidup mempunyai siklus dalam hidupnya. Siklus sel adalah
kegiatan yang terjadi dari satu pembelahan sel ke pembelahan berikutnya. Siklus sel
sendiri meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang dikenal sebagai
interfase dan pembelahan sel. Apabila sel sedang tidak dalam proses pembelahan diri,
sel, termasuk bawang, satu atau lebih kromosom itu mempunyai nukleous. Hal ini
dapat diamati dengan mikroskop biasa. Keadaan yang amat lembut ini pada
Mereka justru aktif dalam sintesis RNA dan sejenak sebelum pembelahan sel
berikutnya, juga DNA. Sebenarnya kandungan DNA menjadi dua kali diantara
Siklus sel meliputi pertambahan massa, duplikasi bahan genetis yang dikenal
sebagai interfase dan pembelahan sel. Interfase meliputi 3 tahapan, yaitu G1 (periode
sel sendiri terdiri dari dua tahap, yaitu mitosis dan kariokinesis. Tahap kariokinesis
disebut juga siklus kromosom dan sitokinesis disebut juga dengan siklus sitoplasma
(Nugroho 2016).
Interfase ada kalanya disebut juga sebagai fase intirahat, tetapi bukan berarti
tidak ada aktifitas apapun, istirahat yang dimaksud adalah sel berhenti membelah
tetapi tetap melakukan aktivitas non pembelahan. Dalam bidang geneika, interfase ini
merupakan tahap yang paling penting dari mitosis, karena terjadinya sintesis AND
menuju pada replikasi kromosom dan sintesis protein. Interfase merupakan periode
diantara dua mitosis yang berurutan dan terdiri atas 3 fase, yaitu :
Tahap G1 adalah tahapan pertama, pada tahap G1 ini sel anakan akan
tumbuh menjadi dewasa. Pada tahan ini terjadi sintesis protein, karbohidrat,
lipid, insilasi replikasi DNA dan duplikasi organela, tahap G1 ini berlangsung
b. Tahap S (sintesis).
Tahapan yang kedua adalah fase S dimana terjadi replikasi DNA dan
sintesis satu sel lengkap dengan protein kromosional kiston dan nonkiston.
Selain itu, juga terjadi duplikasi kromosom yang terjadi selama 9 jam (Sugeng
2013).
c. Tahap S (sintesis).
Pada tahap yang ketiga, yaitu tahapan persiapan pembelahan (G2) sel
dengan jumlah kromosom sel anak yang sama dengan jumlah kromosom sel
induknya. Hasil utama dari mitosis adalah pembagian genom sel awal kepada dua sel
anakan. Fase mitosis ini diawali dengan aktivasi MPF (Mitosis Promoting Factor)
yang memicu proses fosforilasi protein dan diakhiri dengan fosforilasi. Fosforilasi ini
2015).
b. Metaphase, ditandai dengan ciri-ciri sebagai berikut :
sentromer.
dari serabut protein halus yang terbuat dari mikrotobul yang sangat
sebuah kinetokor.
sel.
(Wulandari 2015).
- Pada akhir anaphase, sekat sel mulai terbentuk dekat bidang equator.
baru.
masih ada.
- Sekat sel terbentuk kembali dan sel membelah menjadi dua sel anakan.
(Wulandari 2015).
Sitokinesis adalah proses pembelahan sitoplasma yang ditandai dengan
pelekukan pada sel. Pelekukan terjadi ditengah bidang pembelahan sel karena
timpang tindih dan membentuk mid body yang berfungsi sebagai tambahan dua sel
lengkap. Hal ini menandakan selesainya proses pembelahan sel. Pada sel hewan,
proses sitokinesis berlangsung dengan sitoplasma sel hewan yang terbagi menjadi dua
pembelahan yang akhirnya akan menghasilkan dua sel anakan. Sedangkan pada sel
tumbuhan terjadi sintesis keping sel diantara dua anak sel untuk membentuk dinding
sel. Materi dinding sel yang dibawa oleh vesikula berkumpul membentuk plat sel
membrane plasma disekeliling sel. Maka dari itu, dua sel anak terbentuk dengan
13.30 WIB dan berakhir pada pukul 16.30 WIB. Praktikum mengenai Mitosis ini
dilakukan secara daring melalui aplikasi WhatsApp Group dengan cara asisten
memberikan video tutorial dan melakukan diskusi dengan praktikan melalui chat lalu
di tutup dengan pemberian soal respon yang akan di lampirkan pada laporan
praktikum.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini adalah mikroskop cahaya,
pinset, gelas objek, gelas penutup (cover glass), jarum bertangkai, alat pengetuk
(pensil kayu atau pensil mekanik, gelas arloji, cawan petri, kertas penghisab, lampu
spiritus, water bath, pensil merah, stabilo serta kertas warna merah dan hijau.
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah akar bawang merah,
Lalu akar dari bawang tersebut dipilih yang panjangnya antara 1,5 – 2 cm. Gelas
arloji yang berisi HCl 1 N disiapkan, setelah itu akar dipotong dan diambil ujungnya
dengan tebal sekitar 0,5 mm – 1,0 mm. Fiksasi atau pelunakan dilakukan dengan cara
ujung akar bawang dimasukkan atau direndam selama 15 menit dalam gelas arloji
berisi HCl 1 N agar spesimen terfiksasi dan menjadi lunak). Spesimen dipindahkan
pada gelas objek bersih yang sudah ditetesi aceto-orcein 2% untuk dilakukan
dipanaskan diatas lampu spiritus namun tidak sampai mendidih. Gelas objek
diletakkan diatas gelas penghisab lalu dilakukan sedikit penekanan pada tutup gelas.
Selanjutnya, sudut gelas penutup diketuk-ketuk dengan bagian ujung kayu kecil atau
pensil kayu dari arah tengah ke pinggir. Preparat diamati dibawah mikroskop dari
perbesaran lensa objektif 10x s/d 100x. hasil gambar pengamatan dibuat pada laporan
praktikum.
Preparat permanen ujung akar bawang diminta kepada asisten. Preparat diamati
dengan mikroskop pada perbesaran 10x40 dan 10x100. Lalu, fase-fase mitosis yang
ditemukan dicatat dan digambar, serta bagian-bagian yang dianggap perlu diberikan
keterangan.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
titik tumbuh (meristem). Mitosis adalah peristiwa pembelahan sel yang terjadi pada
sel-sel somatis (sangat aktif pada jaringan meristem) yang menghasilkan dua sel anak
dengan komponen yang sama dan identik dengan komponen induknya. Pada saat sel
Mitosis adalah proses pembagian genom yang telah digandakan oleh sel ke
dua sel identik yang dihasilkan oleh pembelahan sel. Mitosis umumnya diikuti oleh
sitokinesis yang membagi sitoplasma dan membran sel. Proses ini menghasilkan dua
sel anak yang identik, yang memiliki distribusi organel dan komponen sel yang sama,
pembelahan inti secara berturut-turut. Proses mitosis terjadi di dalam sel somatik
yang bersifat meristematik, yaitu sel-sel yang hidup terutama sel-sel yang sedang
disebut sitokinesis. Pembelahan inti terdapat pada embrio seluruh jaringan. Semua sel
somatik dalam suatu organisme multiselular berasal dari satu sel, yaitu zigot, melalui
salinan yang sama dari tiap kromosom dan kemudian melalui pembelahan sel induk
(asal), mendistribusikan suatu set kromosom yang identik kepada kedua sel anak.
Kemampuan organisme untuk memproduksi jenisnya merupakan salah satu
karakteristik yang paling bisa membedakan antara makhluk hidup dan makhluk mati.
Kemampuan yang unik untuk menghasilkan keturunan ini, seperti semua fungsi
cepa mudah didapatkan, ukuran sel-selnya cukup besar, dan susunan sel-selnya
kromosom yang tidak terlalu banyak pada akar bawang merah yaitu 2n=16 serta fase
mitosis yang jelas terlihat menjadikan bawang merah ideal digunakan dalam
mempelajari kerusakan kromosom pada tanaman, selain itu kromosom bawang merah
memiliki ukuran yang besar dan cukup mudah untuk dibuat preparatnya. Dengan
adanya sifat meritematik atau aktif membelah pada akar bawang tersebut, praktikan
diharapkan mampu melihat adanya proses pembelahan sel (mitosis). Namun tidak
semua bagian akar bawang yang digunakan, hanya bagian ujungnya saja dengan
panjang 1 cm, karena sel-sel pada bagian ujung akar lebih aktif membelah
akar bawang merah direndam dengan larutan HCl 1 N selama 15 menit, hal ini
bertujuan untuk menghentikan aktifitas seluler dan mengawetkan proses yang terjadi
pada sel ujung akar ketika akar tersebut dipotong. Dengan demikian proses mitosis
yang mungkin terjadi pada waktu pemotongan dapat berhenti dalam keadaan
larutan HCl 1 N juga dapat memperjelas batas tudung akar dan sel-sel diatasnya.
Selain itu, perendaman dengan larutan HCl juga berguna untuk melunakkan dinding
sel agar mempermudah masuknya zat pewarna dan mempermudah saat proses
pemotongan. Sehingga tudung akar akan terlihat lebih putih dibandingkan dengan
bagian lain dari akar bawang merah. Penggunaan bawang merah juga memberikan
sebuah keunggulan, yaitu memiliki ukuran kromosom yag besar dan sudah diketahui
rentang waktu mitosisnya. Ujung akar bawang merah memiliki interval waktu fase
mitosis (fase M) yang terjadi kurang lebih selama 1 jam. Ujung akar bawang merah
Perlakuan selanjutnya yaitu akar bawang merah diberi pewarna aceto orcein
2%. Hal ini bertujuan untuk mewarnai kromosom agar tampak jelas. Jika kelebihan
larutan aceto orcein, dapat dihisap menggunakan tissue. Kemudian akar bawang
merah diletakkan diatas kaca objek dan ditutup dengan cover glass dan ditekan
sambil didorong menggunakan ibu jari atau telunjuk guna mencegah adanya udara
dan memecah dinding sel dan nukleus agar kromosom dapat keluar dari sel dan
tersebar, sehingga dalam pengamatan mitosis pada akar bawang terlihat dengan jelas.
spritus yang disebut dengan fiksasi. Fiksasi berfungsi untuk menghentikan proses
metabolisme pada tanaman secara cepat, mencegah kerusakan jaringan dan dapat
dari jaringan dapat muah dikenali. Secara ringkas, fiksasi terdiri dari dua proses yang
Tabel 4.1 Hasil pengamatan kromosom pada fase pembelahan mitosis sel akar
bawang merah.
sitoplasma.
2. Profase Kromatin memadat membentuk
1. Dinding sel
2. Protoplasma
3. Kromatin
kromatid.
1. Dinding sel
2. Benang spindel
3. Sentriol
4. Sentromer
4. Anafase Tiap pasangan kromosom
benang-benang spindel.
1. Dinding sel
2. Kromatid
3. Kutub
4. Benang spindle
1. Dinding sel
2. Kromatid
3. Benang spindel
Hasil yang didapat pada sel akar bawang merah (Allium cepa) adalah
dan telofase akhir. Pada fase interfase kromosom mulai terlihat (belum jelas) dan
selama interfase tidak terjadi pembelahan kromosom atau sitoplasma. Fase profase
membran nukleus mulai menghilang. Pada tahap prometase terlihat selaput nukleus
terkondensasi. Pada metafase terlihat kromatid berjejer dibidang ekuator sel, sentriol
Pada tahap anafase tiap pasangan kromosom memisah dan bergerak ke arah yang
anakan (2n). Telofase awal terlihat mulai ada sekat yang memisahkan antara sel-sel
anak. Sedangkan pada telofase akhir terlihat sel-sel anak sudah benar-benar terpisah
(Muhlisyah 2016).
kromosom di dalam sel agar lebih jelas terlihat fase-fase pembelahannya. Keuntungan
merendamnya dapat secepat mungkin karena jaringan atau sel akan segera mengeras,
penetrasi dalam jaringan sangat cepat, kalau dimasukkan dalam jaringan
sedangkan fungsi kutek untuk merekatkan kaca penutup mengatakan bahwa metode
yang umum digunakan dalam membuat preparat mitosis yaitu dengan squash.
Metode squash yaitu suatu metode untuk mendapatkan suatu preparat dengan cara
meremas suatu potongan jaringan atau suatu organisme secara keseluruhan, sehingga
didapatkan suatu sediaan yang tipis yang dapat diamati di bawah mikroskop. Secara
umum tahapan dalam pembuatan preparat mitosis dengan metode squash yaitu
Fase profase merupakan fase dimana pada gambar terlihat fase pemadatan
terjadi pembelahan kromosom menjadi dua bagian yang sama. Telophase awal
merupakan tahapan pembelahan inti dari sel tersebut atau kariokinesis dan telophase
akhir merupakan tahapan pembelahan diding sel yang siap menjadi sel yang baru atau
kemudahan untuk menentukan fase yang dilihat. Pada praktikum ini fase yang dilihat
begitu jelas karena preparat yang dilihat warnanya tipis, perlu teknik khusus untuk
membuat pewarnaan yang baik pada preparat. Jika praktikan tidak dapat membuat
preparat setipis mungkin maka fase yang dicari tidak dapat ditemukan karena selnya
5.1 Kesimpulan
siklus sel terdiri dari 4 fase diskrit yaitu G1, S, G1 dan M. S atau sintesis fase adalah
ketika replikasi DNA terjadi, dan fase M atau mitosis adalah fase ketika sel
membelah sebenarnya. Dua tahapan lain yaitu G1 dan G2 yang disebut kesenjangan
fase kurang dramatis, namun sama pentingnya. Selama G1, sel melakukan
interfase. Sel biasanya menghabiskan jauh lebih banyak waktu di interfase dari pada
yang dilakukan di mitosis. Dari 4 fase ini, fase G1 lah yang paling variable dalam hal
durasi.
5.2 Saran
Adapun saran dari praktikum ini adalah sebaiknya praktikum dilakukan secara
langsung oleh praktikan, namun karena kondisi pandemi yang belum membaik dan
keterbatasan alat yang dimiliki oleh praktikan sehingga hanya dapat mengamati
melalui video membuat praktikan kurang mengerti proses-proses pada setiap tahapan
siklus sel, untuk itu sebaiknya asisten menjelaskan lebih rinci mengenai fungsi-fungsi
dari alat, bahan serta proses pengerjaan praktikum seperti pada saat melakukan
praktikum offline agar praktikan dapat lebih mengerti. Diharapkan juga kepada
Abidin, A. Z. 2015. Studi Indeks Mitosis Bawang Merah untuk Pembuahan Media
Imaniar, E. 2015. Preparasi Kromosom Fase Mitosis Markisa Ungu Variaset Edulis
(1) : 487-493.
Nugroho, T. 2016. Telaah Beberapa Fungsi Titik Uji Siklus Pembelahan Sel Fase G1
dan S dari Inhibitor Kinase Bergandung Siklin SIC. Jurnal Nature Indonesia.
11 (9) : 1-11.
Mitosis terdiri dari empat fase berurutan, profase, metafase, anafase, dan
dan terbentuk gelendong mikrotubulus dari satu kutub sel ke kutub lainnya.
telah direplikasi akan ditarik kutub-kutub sel yang berbeda akibat adanya
kromosom baru. Mitosis merupakan pembelahan yang terjadi pada sel tubuh
a. Profase :
b. Metafase :
c. Anafase :
d. Telofase :
2. Jelaskan mengapa fase mitosis memiliki waktu pembelahan sel yang berbeda !
adanya beberapa tahapan pembelahan pada proses mitosis, maka dari itu pada
Aceto orcein digunakan dalam pengamatan siklus sel pada praktikum ini
sitoplasma tampak jelas. Selain itu, pewarna lain yang bisa digunakan yaitu
asetokarmin.
pada semua sel tubuh makhluk hidup dan pembelahan mitosis menghasilkan 2
sel-sel kelamin (sel gamet jantan dan sel gamet betina), pembelahan meiosis