Anda di halaman 1dari 6

Rangkuman rumus fisika smp lengkap

POSTED ON 5/26/2013 09:36:00 AM BY IRVAN SUWANDI HASAN | 2 COMMENTS

RUMUS-RUMUS FISIKA SMP
Nama : Irvan Suwandi Hasan
Kelas  : 8H
@ish_genuine
SATUA
N N INFORMASI
O RUMUS SIMBOL (SI) PENTING
Massa Jenis
ρ  = massa jenis Kg/m3 1 g/cm3 =1000 Kg/m3
m = massa Kg 1 Kg/m3 = 0,001 g/cm3
1 ρ= v  = volum m3

 = pertambahan panjang
Pemuaian  panjang zat
padat  = panjang mula-mula Khusus bagian  ini 
m
  = koefisien muai zat m  dan  ti
padat /oC dak harus dalam meter
atau /K asalkan satuan
∆T = perubahan suhu oC keduanya sama misal
2 = panjang akhir m dalam cm

Kalor Joule
a.       Kalor untuk menaikan suhu Q = kalor Kg
benda m = massa J/KgoC 1 kalori = 4,2 Joule
      Q = m.c.∆T c  = kalor jenis J/kg 1 Joule = o,24 kalori
b.       Kalor untuk merubah wujud
L = kalor laten (kalor uap, kalor embun,
benda kalor beku, kalor lebur)
Q = m.L

c.       Asas Black
m1.c1.(T1-Tc) = m2.c2.(Tc-T2)
T1>T2 (Benda yang
d.      Alat Pemanas P = daya alat pemanas watt mempunyai suhu lebih
3 t = waktu untuk menaikan suhu sekon diletakkan di ruas kiri)

1 km/jam = 1 x  
m/s

s = jarak M
Gerak Lurus Beraturan v =  kecepatan m/s 1 m/s = 1 x  
4 s = v.t t  = waktu s m/s
5 Gerak Lurus Berubah vo = kecepatan awal m/s Untuk perlambatan a
Beraturan Vt = kecepatan akhir m/s bernilai negatif
Vt = vo+at a  = percepatan m/s2
Vt2 = vo2 + 2as t  = waktu sekon
S = vot+(1/2)a.t2 s = jarak m
Gaya F = gaya Newton Besarnya massa selalu
F = m.a m = massa kg tetap, namun berat
a = percepatan m/s2 tergantung percepatan
Berat w = berat N gravitasi di mana benda
6 w = m.g g = percepatan gravitasi m/s2 tsb berada
Pascal
Tekanan  Zat Padat (Pa)
p = tekanan N
F = gaya m2 1 Pa = 1 N/m2
7 A = luas permukaan bidang
Sistem hidrolik
ρ  = massa jenis cairan diaplikasikan pada
Tekanan Zat Cair g = percepatan gravitasi mesin pengangkat
h = kedalaman zat cair mobil sehingga beban
F1 = gaya pada penampang 1 yang berat dapat
Sistem hidrolik F2 = gaya pada penampang 2 Kg/m3 diangkat dengan gaya
A1 = Luas penampang 1 m/s2 yang lebih kecil, satuan
A2 = Luas penampang 2 m A1 harus sama dengan
N A2 dan satuan F1 harus
N sama dengan F2
Gaya apung / gaya ke atas FA = Gaya ke atas m
FA = wu – wf wu= berat benda ditimbang di ρ.V.g merupakan berat
udara zat cair yang
wf  = berat benda dalam cairan dipindahkan benda
N ketika benda
FA = ρ.V.g V = volum zat cair yang dipindahkan N dicelupkan ke dalam
8 N suatu cairan
Tekanan gas pada ruang atm
tertutup P = Tekanan m3 Suhu gas dianggap
9 P1.V1 = P2.V2 V = Volume gas tetap
Energi potensial
Ep = m.g.h
Pada saat buah kelapa
Energi Kinetik m = massa kg jatuh dari pohon, buah
g = percepatan gravitasi m/s2 mengalami perubahan
h = ketinggian m bentuk energi dari
Ek =  mv2 energi potensial
10 v = kecepatan m/s menjadi energi kinetik
11 Pesawat Sederhana w   = berat beban N Pada takal / sistem
Pengungkit F   = gaya / kuasa N katrol, besarnya KM
w.  m ditentukan oleh jumlah
w =  F. F =  lengan beban

m banyak tali yang
Keuntungan mekanis
F =  lengan kuasa - menanggung beban
Pengungkit KM = keuntungan mekanis m atau biasanya sama
s    =  panjang bidang miring m dengan jumlah katrol
KM =  =  h = tinggi bidang miring dari permukaan dalam sistem tsb.
tanah
Katrol

KM = 
Bidang Miring

KM =  = 
Getaran

f = frekuensi getaran / gelombang


f =   =  T = periode getaran / gelombang
n = jumlah getaran / gelombang
v = cepat rambat gelombang Hertz
T =   =  sekon
= panjang (satu) -
Gelombang
gelombang m/s
12 v= m Hertz = 1/sekon
d = kedalaman
Bunyi v = cepat rambat gelombang bunyi Rumus ini dapat
t = selang waktu antara suara (atau m digunakan untuk
sonar) dikirim sampai didengar / m/s mengukur kedalaman
13 d =  diterima kembali sekon air atau kedalaman gua.
14 Cahaya f = jarak fokus cermin cm f cermin cekung (+)
Cermin Lengkung (cekung R = jari-jari kelengkungan cermin cm f cermin cembung (-)
dan cembung) So = jarak benda di depan cermin cm Si(+)=bayangannyata
cm
Si = jarak bayangan dari cermin Si (-)=bayangan maya
cm
Hi = Tinggi bayangan cm
Ho = Tinggi benda M > 1 bay diperbesar
M = Perbesaran - (kai) M = 1 bay sama besar
M < 1 bay diperkecil

Pada cermin cekung : Bayangan yang


Ruang Ruang dibentuk cermin
Benda Bayangan Sifat Bayangan cembung selalubersifat
maya, tegak,
: maya, tegak,
Menentukan sifat bayangan I IV diperbesar
nyata, terbalik, diperkecil
cermin cekung
Ruang Benda+Ruang Bay = 5 II III diperbesar
nyata, terbalik,
III II diperkecil
tepat nyata, terbalik,
di R tepat di R sama besar
tepat tidak terbentuk
di f tepat di f bayangan

P = kekuatan lensa dioptri Untuk mencari


f = jarak fokus lensa kekuatan lensa, jarak
Pada lensa cembung : fokus harus dalam
   Ruang Ruang meter
Benda Bayangan Sifat Bayangan f  lensa cembung (+)
di depan maya, tegak, f  lensa cekung (-)
       III     II       I      IV O-F2 lensa diperbesar
Si(+)=bayangannyata
          R      f     O F2 – di kanan nyata, terbalik,
Si (-)=bayangan maya
2F2 2F1 diperbesar
          
nyata, terbalik,
2F2 2F1 sama besar M > 1 bay diperbesar
tepat M = 1 bay sama besar
di F2 - -
M < 1 bay diperkecil
Lensa (cekung dan cembung) Bayangan yang
dibentuk lensa
cekung selalubersifat : 
maya, tegak, diperkecil
(d
epan)                             ( belakang)

         2F2  F2     O    F1   2F1

Alat Optik
a.      Lup
- (kali)
Ma = Perbesaran untuk mata
Ma=  berakomodasi maksimum - (kali) Lensa okuler
Mt = Perbesaran untuk mata tidak merupakan lensa yang
berakomodasi / rileks berada di dekat mata
Mt=  f = fokus lup pengamat
b.      Mikroskop Lensa obyektif berada
M = fob x fok M = Perbesaran Mikroskop - (kali) di dekat obyek yang
= fokus lensa obyektif cm diamati
15 = fokus lensa okuler cm
Listrik Statis
F = gaya coulomb
N
k = konstanta coulomb Nm2/c2
Q = muatan listrik coulomb
d = jarak antar muatan m
I = arus listrik ampere
16 t = waktu sekon
17 Listrik Dinamis
V = beda potensial volt
W = energi listrik joule
Q = muatan listrik coulomb
Hukum Coulomb ohm(Ω)
R = hambatan
V = I.R
Hambatan Penghantar ρ = hambatan jenis
Ωm
 = panjang kawat penghantar m
A = Luas penampang penghantar m2

Rangkaian Seri R
Rt = R1+R2+....+Rn

Rangkaian Paralel R

Rangkaian Paralel terdiri


dari 2 Resistor

I = kuat arus
ampere
Rt =
Hukum Kirchoff 1
I masuk =  I
keluar

Rangkaian Listrik dengan


hambatan dalam
a. Baterai Seri

-
b. Baterai Paralel Volt
ohm GGL merupakan beda
n = jumlah elemen potensial baterai yang
E = GGL (gaya gerak listrik) ohm dihitung saat rangkaian
r = hambatan dalam sumber tegangan terbuka atau beda
R = hambatan luar total potensial asli baterai

Energi Listrik dan Daya


Listrik
a. Energi Listrik
W = Q.V
W = V.I.t
W = I2Rt

W= 
b. Daya Listrik
P = V.I
P= I2R W = Energi Listrik
Q = Muatan Listrik
joule
V = tegangan / beda potensial coulomb
P =  = Kuat Arus Listrik volt
P = Daya Listrik ampere
t = waktu watt i kalori – 4,2 Joule
18 P =  sekon I J = 0,24 kal
F = Gaya Lorentz
B = Kuat medan magnet N
Gaya Lorentz i = kuat arus listrik Tesla
A
19 F = B.i.  = panjang kawat m
20 Transformator
Vp = tegangan primer / masukan V
Vs = teg. Sekunder / keluaran V
Ip = Arus primer / masukan A
A
Is = Arus sekunder / keluaran
-
Np = jumlah lilitan primer -
Ns = Jumlah lilitan sekunder J
Ws = Energi keluaran J
Wp = Energi masukan watt
Ps = Daya keluaran watt
Efisiensi Transformator Pp = Daya masukan

Anda mungkin juga menyukai