‘NUTRISI’
FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS KATOLIK DE LA SALLE MANADO
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tubuh memerlukan energi untuk fungsi-fungsi organ tubuh, pergerakan tubuh,
mempertahankan suhu, fungsi enzim, pertumbuhan dan pergantian sel yang rusak.
Metabolisme merupakan semua proses biokimia pada sel tubuh. Proses metabolisme dapat
berupa anabolisme (membangun) dan katabolisme (pemecah).
Masalah nutrisi erat kaitannya dengan intake makanan dan metabolisme tubuh serta faktor-
faktor yang mempengaruhinya. Secara umm faktor yang mempengaruhi kebutuhan nutrisi
adalah faktor fisiologis untu kebutuhan metabolisme bassal, faktor patologis seperti adanya
penyakit tertentu yang menganggu pencernaan atau meningkatkan kebutuhn nutrisi, faktor
sosio-ekonomi seperti adanya kemampuan individu dalam memenuhi kebutuhan nutrisi.
1.2 Tujuan
· Umum : mahasiswa mampu memahami konsep nutrisi terhadap klien serta prinsip
keperawatan dalam mengatasinya.
· Khusus :
- Menjelaskan pengertian konsep nutrisi
- Mengidentifikasi tentang masalah nutrisi terhadap klien
- Menguraikan cara mengatasi permasalahan nutrisi
1.3 Rumusan Masalah
Manfaat dari permasalahan ini diharapkan hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai berikut:
- Memenuhi kebutuhan nutrisi terhadap klien
- Sebagai tolok ukur keseimbangan nutrisi
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN NUTRISI
2.1.2 Pengertian
Istilah gizi berasal dari bahasa Arab GIZAWI yang berarti nutrisi. Oleh para ahli diubah
menjadi gizi. Gizi adalah subtansi organik dan non organik yang ditemkan dalam makanan
dan dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik.
Manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh zat-zat penting yang di kenal
istilah nutrisi. Nutrisi berfungsi untuk memperbaiki jaringan tubuh, mengatur proses dalam
tubuh, sebagai sumber energi, serta untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit.
Dengan demikian, fungsi utama nutrisi adalah untuk memberikan energi bagi aktivitas
tubuh, membentuk struktur kerangka, dan jaringan, serta mengatur berbagai proses kimia
di dalam tubuh.
Dalam konsep dasar nutrisi di kenal istilah nutrien. Nutrien adalah substansi organik dan
anorganik khusus yang terdapat dalam makanan yang diperlukan tubuh agar dapat
menjalankan fungsinya. Nutrien mempunyai 3 fungsi utama:
1. Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh.
2. Menyediakan ‘struktur material” utuk jaringan tubuh seperti tulang dan otak.
3. Mengatur proses tubuh.
(sumber: Wahid Iqbal Mubarak, SKM & Ns. Nurul Chaygtin, S.Kep, 2007. “Kebutuhan
Manusia Teori dan Aplikasi dalam Praktek” Gresik)
·
Status Nutrisi Optimal
Sering disebut energi balance yaitu jumlah energi yang di konsumsi di kurangi energi yang
dikeuarkan. Positif energy balance (input>Output,Negative energy balance, Input<Output)
· Energi Input
Yang dimaksud energi input mencangkup:
a. Sumber energi: karbohidrat, protein, lemak
b. Alat ukur: calori/joule
c. Calori, panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 10 C dari 1 gram air.
d. Kilo calori, jumlah energi panas yang diperlukan untuk meningkatkan suhu 1 0C dari 1
kilogram air.
· Energi Output
Energi output meliputi:
a. energi output merupakan energi yang dikeluarkan oleh tubuh agar jaringan dan organ
berfungsi
b. sumber energi: ikatan molekul-molekul phosphat ATP dari hasil proses metabolisme
tubuh yang mengandung tinggi energi
· Keperluan Energi
Keperluan energi ditentukan 2 hal, sebagai berikut:
a. BMR (Basal Metabolisme Rate)
Merupakan reaksi kimia yang terjadi saat tubuh dalam keadaan istirahat.
BMR adalah jumlah calori yang dihabiskan setiap jam oleh tubh dalam keadaan istirahat.
BMR = calori/meter/jam
- Pria = 1,0 Kcal/Kgbb/jam
- Wanita = 0,9 Kcal/Kgbb/jam
(sumber= internet)
b. Jumlah energi lain yang dihabiskan dalam keadaan aktif.
Fungsi energi adalah:
- Menyediakan energi untuk proses dalam tubuh dan latihan aktifitas
- Menyediakan struktur materi untuk jaringan tubuh misalnya tulang dan otot tubuh
- mengatur proses tubuh lainnya.
2.1.3 Elemen Nutrisi
Elemen nutrisi terdiri atas
1. AIR
Air merupakan komponen terbesar yang diperlukan oleh tubuh. Air meliputi 60%-80% berat
badan individu dewasa dan 80% berat badan bayi(Potter dan Pery,1992). Individu dewasa
dapat kehilangan cairan ±2-3 liter/hari melalui keringat, urine, dan pernafasan. Individu
dewasa rata-rata memerlukan 6-8 gelas air/ hari. Fungsi air bagi tubuh untuk membantu
proses atau reaksi kimia dalam tubuh serta berperan mengontrol temperature tubuh.
Tabel keseimbangan cairan pada pria deawasa di daerah iklim sedang
2. KARBOHIDRAT
Karbohidrat merupakan kelompok nutrien yang berfungsi sebagai sumber energy bagi
tubuh, sebagai penghasil lemak, sebagai pasangan protein.
Jenis-jenis karbohidrat:
· Monosakarida (C6H12O6)
· Laktosa :terdapat pada buah-buahan
· Fruktosa :terdapat pada buah-buahan, madu, tebu
· Galaktosa :tidak ditemukan dalam keadaan aslinya. Akan di temukan jika laktosa
dipecah.
· Disakarida (C12H22O11)
· Sukrosa :terdapat dalam tebu
· Laktosa :terdapat pada susu
· Maltosa :tidak terdapat dialam bebas, diperoleh dari hindolisis amilum dengan
bantuan enzim diatase.
3. PROTEIN
Protein adalah kimia hasil hidrolis dari pencernaan yang merupakan unsur pokok untuk
membangun kembali asam amino. Asam amino disimpan dalam jaringan dalam bentuk
hormon. Protein berfungsi mempertahankan dan menganti sel-sel yang rusak. Setiap 1 gram
proten menghasilkan 4 Kkal.
12 jenis asam amino yang umum ditemukan dalam protein 8 diantaranya merupakan asam
amino esensial. Asam amino yang tidak dapat disintensis oleh tubuh. oleh karena itu di
dapat dari makanan.
Sumber protein antara lain daging, telur, ayam, ikan dll. Masalah defisien protein yang
hebat menyebabkan penyakit yang disebut kwashiokor.
4. LEMAK
Lemak adalah kelompok zat kimi organic yang berminyak dan tidak bias tercampur dengan
air tetapi bisa tercampur dengan alcohol. Zat kimia ini adalah lipid. Elemen yang terdapat
pada lemak adalah karbon, hydrogen, oksigen. Lemak tunggal disebut Tri gliserit. 1 gr lemak
akan menghasilkan 9 kkal/38kJ. Proses terbentuknya lemak disebut lipogenesis.
Fungsi lemak antara lain sebagai sumber energy, sumber asam lemak esensial, menyerp
vitamin larut lemak.
Sumber lemak bias didapat dalam metega, keju, daging sapi, kacang tanah, ikan cord, susu.
5. VITAMIN
Vitamin ialah senyawa organic yang idak dapat dibuat oleh tubuh dan diperlukan dalam
jumlah besr sebagai katalisator dalam proses etabolisme.
Vitamin secara umum dikelompokan dalam:
a.Vitamin yang dapat larut dlam lemak :Vit A,D,E,dan K.
b.Vitamin Vitamin yang larut dalam air : Vit B dan C
6. MINERAL
Mineral adalah unsur kimia selain karbon, hydrogen, oksigen dan nitrogen yang dibutuhkan
oleh tubuh.
Mineral dikategorikan menjadi dua :
1. Makromineral
Yaitu seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah lebih 100 mg.
Contohnya : Kalsium, pospor, sodium, potassium.
2. Mikromineral
Yaitu seseorang memerlukan setiap harinya sejumlah kurang lebih100mg
Contohnya:Besi,mangan,seng,sodium,iodium,cobalt,dll.
Mineral dapat dikelompokkan menjadi 4 kategori:
1.Bagian struktur jaringan
2,Membantu keseimbangan air dan asam basa
3.Bentuk komponen yang pnting molekul organic,beberapa enzim,hormon,mengatur proses
tubuh
4.Saraf tranmisi impulse saraf dan kontraksi otot
b. Prasangka
Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makanan bergizi tinggi dapat
mempengaruhi status gizi seseorang.
c. Kebiasaan
adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanan tertentu juga dapat
mempengaruhi ststus gizi.
d. Kesukaan
Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan dapat mengakibatkan kurangnya
vaiasi makanan sehingga tubuh tidak memperoleh zat-zat yang dibutuhkan secara cukup.
e. Ekonomi
Status ekonomi seseorang dapat merubah status gizi seseorang karena penyediaan
makanan bergizi, menbutuhkan pendanaan yang tidak sedikit.
a. Odem
b. Gangguan pertumbuhan
c. Perubahan kejiwaan
d. Otot tumbuh terlihat lemah
3. Maramus
Sindrom akibat defisiensi calorie d protein. Defisiensi kalori dan protein berakibat:
kelaparan, hilangnya jaringan-jaringan tubuh, BB < dari normal, diare
PCM juga berakibat kurang baiknya penanganan klien selama menjalani proses perawatan di
berbagai fasilitas kesehatan
4. Obesitas
Status obesitas dapat ditegakkan apabila berat badan lebih dari normal (20-30%>normal)
5. Over weight
Suatu keadaan berat badan 10% melebihi berat badan ideal
d. Dietery history
Masyarakat pada umumnya pernah melakukan diet. Akan tetapi cara ini hanya merangsang
pengeluaran cairan, bukan perubahan kebiasaan makanan (Moore Courney, Mary, 1997).
Pola makan dan kebiasaan makan dipengaruhi oleh budaya, latar belakang, status sosial
ekonomi, aspek psikologi. Faktor yang perlu dikaji dalam riwayat konsumsi nutrisi/diet klien:
2.2.3 Perencanaan
Tujuan :
1. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang
2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi
3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental
Rencana tindakan :
1. Monitor perubahan factor yang menyebabkan terjadinya kekurangan kebutuhan
nutrisi atau kelebihannya dan status kebutuhan nutrisi
2. Kurangi factor yang mempengaruhi perubahan nutrisi
3. Ajarkan untuk merencanakan makanan
4. Kaji tanda vital dan bising usus
5. Monitor glukosa, elektrolit, albumin, dan hemoglobin
6. Berikan pendidikan tentang cara diet, kebutuhan kalori, atau tindakan lainnya.
Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:
· Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan penurunan nafsu makan
· Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering memperhatikan
jumlah kalori dan tanpa kontraindikasi
· Menata ruangan senyaman mungkin
· Menurunkan stress psikologis
· Menjaga kebersihan mulut
· Menyajikan makanan mudah dicerna
· Hindari makanan yang mengandung gas
Tindakan pada gangguan obstruksi mekanis secara umum dapat dilakukan dengan cara:
· Lakukan kebersihan mulut segera dengan kumur-kumur menggunakan minuman
bikarbonat rendah kalori atau 1/2atau 1/4 larutan hiderogen peroksida dan air sebagai
pembersih mulut
· Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah variasi dan
kepadatan seperti jus atau sop kental
· Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein
Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat dilakukan dengan cara :
· Atur posisi seperti duduk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi tempat tidur
· Pertahankan posisi selama 10-15 menit
· Fleksikan kepala ke depan pada garis tengah tubuh 45 derajat untuk mempertahankan
kepatenan esophagus
· Mulai dari jumlah yang kecil
· Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makanan yang pedas atau asam,
makanan berserat (sayuran mentah), dan rendam makanan kering agar lunak
Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi secara umum dapat dilakukan dengan cara:
· Hindari makanan yang mengandunf lemak
· Berikan motivasi untuk menurunkaanberat badan
· Lakukan program olah raga
2.2.4 Implementasi
1. Pemberian Nutrisi Melalui Oral
Pemberian nutrisi melaui oral merupakan tindakan keperawatan yang dilakukan pada klien
yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu
memberikan makan.nutrisi melalui oral (mulut), bertujuan memenuhi kebutuhan nutrisi
pasien dan membangkitkan selera makan pada klien.
Alat dan Bahan:
1. Piring
2. Sendok
3. Garpu
4. Gelas
5. Serbet
6. Mangkok cuci tangan
7. Pengalas
8. Jenis diet
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelasksn prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi klien
4. Pasang pengalas
5. Anjurkan klien untuk berdoa sebelum makan
6. Bantu untuk melakukan makan dengan cara menyuapkan makanan sedikit demi sedikit
dan berikan minum sesudah makan
7. Setelah selesai, bersihkan mulut klien dan anjurkan untuk duduk sebentar
8. Cacat hasil atau respon pemenuhuan terhadap makan
9. Cuci tangan
Prosedur kerja:
1. Cuci tangan
2. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
3. Atur posisi klien dengan posisi semiflower
4. Bersihkan daerah hidung dan pasangkan pengalas di daerah dada
5. Letakkan bengkok di dekat klien
6. Tentukan letak pipa penduga dengan cara mengukur panjang pipa dari epigastinum
sampai hidung kemudian dibengkokkan ke telinga dan beri tanda batasnya
7. Berikan vaselin pada ujung pipa dan klem pangkal pipa tersebut lalu masukkan melalui
hidung secara perlahan-lahan sambil klien dianjurkan untuk menelannya
8. Tentukan apakah pipa tersebut benar-benar sudah masuk ke lambung dengan cara:
· Masukkan ujung selang yang diklem ke dalam baskom yang berisi air (klem dibuka),
perhatikan bila ada gelembung maka pipa masuk ke paru, dan jika tidak ada gelembung
maka pipa masuk ke lambung. Setelah itu diklem atau dilipat kembali
· Masukkan udara dengan spuit ke dalam lambung melalui pipa tersebut dan dengarkan
dengan stetoskop. Bila di lambung terdengar bunyi, berarti pipa tersebut sudah masuk,
setelah itu keluarkan udara yang ada didalam sebanyak jumlah yang dimasukkan
9. Setelah selesai, maka lakukan tindakan pemberian makanan dengan cara pasang corong
atau spuit pada pangkal pipa
10. Masukkan air matang ± 15 cc pada awal dengan cara dituangkan lewat pinggirnya
11. Berikan makanan dalam bentuk cair yang tersedia, setelah itu bila ada masukkan obat
dan beri minum lalu pipa penduga diklem
12. Catat hasil tau respons klien selama pemberian makanan
13. Cuci tangan