Anda di halaman 1dari 15

KEBUTUHAN

KEAMANAN DAN
KESELAMATAN
KELOMPOK 7
DEFINISI KEAMANAN DAN
KESELAMATAN
PEMAHAMAN
Aman Selamat
Selamat yaitu: Terhindar dari bencana,
sejahtera, sehat, tidak mendapat
Aman yaitu: Bebas dari bahaya, gangguan, sedangkan keselamatan
sedangkan keamanan yaitu ialah: suatu keadaan selamat.
keadaan aman Lingkungan yang aman adalah
lingkungan yang bebas dari kecelakaan
dan bahaya
ANCAMAN BAGI KEAMANAN DAN
KESELAMATAN
Bahaya biologis: Bahaya fisik: Bahaya zat kimia:
Berupa pemindahan Bahaya ini dapat berupa Bahaya yang termasuk dalam
bakteri,virus,parasite,dan bahaya tidak terduga (banjir, hal ini adalah bahaya
mikroorganisme lainnya gempa bumi, letusan gunung pestisida karena pestisida
melalui air, makanan, dan berapi,kebakaran), radiasi, dapat mengancam
udara kebisingan, pembuangan keslamatan manusia
kotoran (limbah), dan
kecelakaan)
PENGERTIAN JATUH DAN
NYERI
• JATUH ADALAH ANCAMAN YANG TERJADI • NYERI ADALAH PENGALAMAN SENSORI
KETIKA TUBUH DAN OTAK KEWALAHAN DAN EMOSIONAL YANG TIDAK
MEMPROSES TUNTUTAN UNTUK MENYENANGKAN AKIBAT DARI
MEMPERTAHANKAN POSTURNYA. JATUH KERUSAKAN JARINGAN YANG AKTUAL
DAPAT TERJADI KETIKA POLA ATAU POTENSIAL.
PERGERAKAN TUBUH ANDA JADI
TERGANGGU ATAU BERUBAH TIBA-TIBA
AKIBAT BAHAYA YANG TAK TERDUGA,
KEAADAAN LINGKUNGAN YANG TIDAK
BAIK, ATAU DORONGAN DARI SESEORANG
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO JATUH
1. Faktor intrinsik (Patient-related risk factors)
Faktor risiko yang berasal dari dalam tubuh klien biasanya berasal dari penyakit yang menyertai klien seperti:
a. Gangguan sensori dan gangguan neurologi
Gangguan sensori dapat menurunkan kemampuan seseorang dalam menilai dan mengantisipasi bahaya yang
terdapat di lingkungannya. Gangguan ini biasanya terjadi pada golongan usia dewasa-tua dimana perlemahan
dan memburuknya penglihatan karena usia secara signifikan dapat meningkatkan resiko jatuh. Klien dengan
gangguan neurologi seperti pingsan atau penurunan kesadaran dapat menyebabkan klien mendadak jatuh
b. Gaya berjalan dan gangguan keseimbangan
Gaya berjalan serta gangguan keseimbangan akibat menurunnya kekuatan otot, penurunan kelenturan sendi,
dan riwayat penggunaan tonkat juga dapat meningkatkan risiko dari jatuh.
c. Gangguan urinaria
Gangguan seperti ini dapat menyebabkan klien sering masuk-keluar kamar mandi, sehingga meningkatkan
resiko jatuh
d. Pengobatan
Banyak klien tidak memahami pemakaian berbagai macam obat dapat meningkatkan resiko jatuh, contoh klien
pengobatan kardiovaskuler memiliki efek samping yang dapat menyebabkan jatuh.
2. Faktor ektrinsik (Healthcare factors related to fall)
Faktor ini sebagian besar terjadi karena kondisi bahaya dari lingkungan atau tempat atau ruangan
dimana klien dirawat seperti:

a. Kondisi lingkungan pasien


Pencahayaan yang kurang, lantai licin, tempat berpegangan yang tidak kuat atau tidak stabil atau
terletak dibawah, tempat tidur yang tinggi, WC yang rendah atau berjongkok, obat-obatan yang
diminum dan alat bantu berjalan dapat meningkatkan resiko jatuh.
b. Lampu panggilan dan alarm kursi atau tempat tidur
Lampu panggilan dan alarm kursi atau tempat tidur berperan penting dalam pencegahan klien
jatuh karena klien yang ingin ke kamar mandi dapat memberitahu perawat melalui alarm untuk
segera dibantu

c. Tenaga professional kesehatan dan sistem pelayanan


Selain kondisi lingkungan yang membahayakan klien, sistem dari pelayanan juga bepengaruh
terhadap terjadinya pasien jatuh. Contoh seperti tatanan rumah sakit dan proses kesehatan
professional kesehatan khususnya dalam keperawatan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RESIKO
1. Usia NYERI
Usia mempengaruhi seseorang bereaksi pada nyeri, sebagai contoh untuk anak kecil yang belum dapat
mengungkapkan dan mengapresiasikan rasa nyerinya. Sedangkan untuk lansia mungkin tidak akan melaporkan
nyerinya dengan alasan nyeri adalah hal yang wajar terjadi
2. Jenis Kelamin
Secara umum jenis kelamin pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri, namun
beberapa kebudayaan mempengaruhi seperti contoh bahwa seorang anak laki-laki tidak boleh menangis dan
harus berani saat mengalami nyeri sedangkan anak perempuan boleh
3. Budaya
Keyakinan dan nilai-nilai budaya mempengaruhi individu mengatasi nyeri. Individu mempelajari apa yang
diajarkan dan apa yang diterima oleh kebudayaan mereka.
4. Ansietas
Ansietas seringkali memengaruhi persepsi nyeri. Namun nyeri juga dapat menimbulkan ansietas. Stimulus nyeri
mengaktifkan bagian sistem limbik yang diyakini mengendalikan emosi seseorang khususnya ansietas
5. Perhatian
Tingkat seorang klien memfokuskan perhatiannya pada nyeri dapat mempengaruhi persepsi nyeri. Perhatian
yang meningkat dihubungkan dengan nyeri yang meningkat. Sedangkan upaya pengalihan dihubungkan dengan
respon nyeri menurun
6. Gaya Koping
Gaya koping dapat mempengaruhi individu dalam mengatasi nyeri. Sumber koping individu diantaranya
komunikasi dengan keluarga atau melakukan latihan atau bernyanyi.
7. Keletihan
Keletihan dapat meningkatkan persepsi nyeri. Rasa kelelahan menyebabkan sensasi nyeri semakin intensif
dan menurunkan kemampuan koping
8. Pengalaman Masa Lalu Dengan Nyeri
Setiap individu belajar dari pengalaman nyeri. Sebagai contoh apabila klien sudah lama sering mengalami
nyeri tanpa pernah sembuh maka ansietas atau rasa takut dapat muncul. Sebaliknya jika klien mengalami
nyeri berulang kali dan dapat diatasinya maka akan lebih mudah klien untuk menginterpretasikan sensasi
nyeri.
9. Dukungan keluarga dan sosial
Kehadiran dan sikap orang-orang terdekat sangat berpengaruh untuk dapat memberi dukungan, bantuan,
perlindungan,dan meminimalkan ketakutan akibat nyeri yang dirasakan
10. Makna nyeri
Setiap individu akan berbeda-beda dalam mempersepsikan nyeri apabila nyeri tersebut memberi kesan ancaman,
suatu kehilangan hukuman dan tantangan. Contoh saat seorang wanita yang akan bersalin akan mempersepsikan
nyeri yang berbeda dengan wanita yang mengalami nyeri cidera kepala akibat dipukul pasangannya. Derajat dan
kualitas nyeri yang dipersepsikan klien berhubungan dengan makna nyeri
TEKNIK RELAKSASI
Teknik relaksasi adalah suatu teknik terapi yang diberikan kepada pasien
dengan menegangkan otot-otot tertentu dan kemudian direlaksasikan.
1. Peregangan 2. Pijat
Peregangan adalah salah satu kegiatan fisik Pijat adalah terapi dengan cara memberika
awal untuk meregangkan otot-otot agar tekanan kepada tubuh untuk
supaya tidak terjadinya kaku dan nyeri membantu
Penurunan gejala nyeri
PENCEGAHAN ANCAMAN KEAMANAN DAN KESELAMATAN
A. KESELAMATAN DI RUMAH
Beberapa cara untuk memperkecil/mencegah unsur bahaya misalnya:
1.Obat disimpan pada wadah
tertutup yang susah untuk dibuka
untuk menghindari anak kecil
2.Memakai peralatan sesuai dengan
kegunaannya dan digunakan dengan
hati-hati serta menjauhkannya dari jangkauan anak-anak
3.Tidak tergesah-gesah dan ceroboh, buat penerangan yang baik di kamar mandi dan
tangga
B.KESELAMATAN PADA BADAN (LEMBAGA) KESEHATAN/RUMAH
SAKIT
1.Mengkaji tingkat kemampuan klien untuk melindungi diri sendiri dari kecelakaan
2.Menjaga keselamatan klien yang gelisah selama berada di tempat tidur
3.Menjaga keselamatan klien dari infeksi dengan mempertahan teknik aseptic, menggunakan
alat kesehatan sesuai tujuan
4.Menjaga keselamatan klien yang dibawa dengan kursi roda
5.Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat listrik seperti suction,kipas angina
6.Mencegah kecelakaan pada klien yang menggunakan alat yang mudah meledak seperi
tabung oksigen
7.Memasang label pada obat-obatan dan botol yang mudah terbakar
8.Melindungi klien dari infeksi nosocomial
9.Mempertahankan ventilasi dan pencahayaan yang adekuat
10.Mempertahankan kebersihan lantai dan kamar mandi
KESELAMATAN PASIEN
(PATIENT SAFETY)

DEFINISI

Menurut penjelasan Pasal 43 UU Kesehatan No. 36 tahun 2009 yang dimaksud dengan
keselamatan pasien (patient safety) adalah proses dalam suatu rumah sakit yang
memberikan pelayanan kepada pasien secara aman termasuk didalamnya pengkajian
mengenai resiko, identifikasi, manajemen resiko terhadap pasien, pelaporan dan analisis
insiden, kemampuan untuk belajar dan menindaklanjuti insiden, dan menerapkan solusi
untuk mengurangi serta meminimalisir timbulnya risiko.
6 SASARAN KESELAMATAN PASIEN
1.KETEPATAN IDENTIFIKASI
2. PENINGKATAN 3.PENINGKATAN KEAMANAN
PASIEN
KOMUNIKASI EFEKTIF OBAT YANG PERLU DIWASPADAI
(HIGH ALERT)

4. KEPASTIAN TEPAT-LOKASI, 5. PENGURANGAN RESIKO


6. PENGURANGAN RESIKO
TEPAT-PROSEDUR, TEPAT- INFEKSI TERKAIT PELAYANAN
PASIEN JATUH
PASIEN OPERASI KESEHATAN
INFEKSI NOSOKOMIAL

Pencegahan :
Infeksi nosokomial Penyebabnya :
merupakan infeksi yang -Mencuci tangan untuk
didapat oleh pasien yang Pada lingkungan rumah sakit menghindari infeksi silang
dirawat di rumah yang lembab terdapat jenis -Menggunakan alat
sakit 72jam (3x24 jam). mikroorganisme seperti pelindung diri untuk
Tidak hanya pasien yang virus, jamur, dan parasit menghindari kontak dengan
rentan terserang infeksi yang menempel pada benda darah atau cairan tubuh lain.
nasokomial, namun juga yang ada dilingkungan -Melakukan dekontaminasi,
para petugas di rumah rumah sakit sehingga pencucian dan sterilisasi
sakit. bepotensi menyebabkan instrumen dengan prinsip
terjadinya infeksi ini. yang benar
TERIMA KASIH
&
SELAMAT BELAJAR

Anda mungkin juga menyukai